• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemampuan yang akan kamu miliki set elah mempelaj ari pelaj aran ini adalah sebagai berikut :

• menemukan isi di dalam dongeng;

• merelevansikan isi dongeng dengan sit uasi sekarang.

Kamu pernah mendengarkan atau membaca dongeng,

bukan? Kamu pasti masih ingat, waktu kecil pada saat akan

tidur, selalu mendengarkan dongeng yang diceritakan oleh

ibu atau ayahmu. Dongeng yang kamu dengarkan bermacam-

macam. Ada yang tokohnya manusia, binatang, atau alam

lainnya yang mampu berbicara, seperti manusia.

Kamu akan mempelaj ari Pelaj aran 5 ini selama 20 j am pelaj aran. 1 j am pelaj aran = 40 menit

Menyampaikan Pengumuman

Kerangka karangan

Inf ormasi yang t epat

menggunakan kegiat an Kebinekaan Sast ra Menulis Teks Pengumuman Kalimat bahasa yang t epat Mendengarkan Dongeng

Bercerit a dengan Alat Peraga

Menemukan isi dongeng

Mencerit akannya dengan alat peraga

Merelevansikan isi dongeng

Menent ukan pokok- pokok cerit a Merangkai cerit a menggunakan mampu mampu kegiat an t erdiri at as Bahasa

Bebek Kecil yang Hilang

Air sungai it u j ernih dan mengalir t enang. Ada serumpun bambu yang t umbuh di t epinya. Beberapa rant ing melengkung ke arah sungai. Daunnya menyent uh- nyent uh ai r sehi ngga mengangguk-angguk t erkena arus.

Seekor bebek bet i na ber enang dengan t enang di baw ah cabang i t u. Ia menol eh, di l i hat nya sepul uh ekor anak- anaknya di belakang. Mereka manis dan lucu-Iucu. Bulu- bul u m er eka m asi h begi t u hal us. Mer eka meluncur di air sepert i bola-bola kecil saj a.

"Anak-anak bebek yang manis, " gumam si induk bebek dengan gembira. "Sat u, dua, t iga . . . , " t iba-t iba ia berhent i menghit ung. "Hanya sembilan ekor! " Dia menghit ung ulang sekali lagi dengan cepat . Cepat -cepat dia berenang mengit ari mereka unt uk meyakinkan dia t idak salah menghit ung.

Oh ! Be t ap a m e n y e d i h k an , d i m an a gerangan anaknya yang sat u lagi?

"Apakah Anda melihat anak saya?" t anya - nya kepada seekor bebek yang kebet ulan be- renang melewat inya. Bebek it u meng gelengkan kepala.

Pada Bagian A ini, kamu akan mempelajari bagaimana

menunjukkan hubungan isi dongeng dengan situasi sekarang.

Dengan demikian, kamu mampu merelevansikan pokok-pokok

isi dongeng tersebut. Dongeng dapat kamu peroleh dari kaset

atau CD dongeng serta dari buku.

Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi,

bercerita tentang kejadian zaman dahulu yang aneh-aneh.

Tempat kejadian yang diceritakan dalam dongeng pun bermacam-

macam. Begitu pula peristiwa yang diceritakannya.

Berbagai peristiwa atau kejadian diceritakan dalam

dongeng. Semua itu mendukung tema yang diusung setiap

dongeng. Jadi, jika ingin menentukan tema sebuah dongeng,

kamu tinggal membacanya secara keseluruhan. Kemudian,

perhatikan penokohannya, latar waktu dan tempatnya, alurnya,

peristiwa yang diceritakannya, dan hubungan antara unsur-unsur

tersebut.

Berikut ini terdapat sebuah dongeng menarik berjudul

"Bebek Kecil yang Hilang". Temanmu akan membacakannya

dan dengarkanlah dengan saksama. Selama kamu mendengarkan,

catatlah isi dalam dongeng tersebut dan hubungkan dengan

situasi sekarang.

Kasihan induk bebek it u. Dia melihat -lihat ke sepanj ang sungai , t et api sungguh susah unt uk melihat bebek kecil dalam sungai yang begit u luas.

Di sana, di belokan sungai t erlihat kakek angsa berenang dengan cepat nya. Induk bebek mengeluh. Dia t idak begit u menyukai angsa. Dia amat besar dan kelihat an angkuh.

Induk bebek it u menarik napas dal am- dal am unt uk menenangkan hat i nya. Kakek angsa berenang makin dekat .

"Eh, maaf . Apakah Anda mel i hat anak saya?"

Kakek angsa t ersenyum. Kemudian, me- nunduk kan kepalanya, dan ah… it u dia! Si anak yang hi l ang duduk di at as punggung kakek angsa. "Sudah saya duga, dia anak Anda, " kat a kakek angsa dengan suara berwibawa, "Oleh sebab it u, saya membawa dia mencari Anda. "

"Oh t erima kasih, t erima kasih, " seru induk bebek senang. Sej ak saat it u, mereka menj adi sahabat akrab.

Sumber: Pi ki r an Rakyat , Sept ember2004

Berdasarkan isi cerita dongeng tersebut, kamu dapat

menentukan tema dongeng tersebut. Tema dongeng tersebut

adalah tentang kekeluargaan.

Kamu pun dapat menentukan hubungan tema yang diangkat

dalam dongeng dengan situasi sekarang. Tema kekeluargaan

yang diangkat dalam dongeng tersebut sangat tepat karena

situasi sekarang kondisi kekeluargaan sudah agak luntur. Banyak

orang yang berburuk sangka kepada orang lain. Banyak orang

yang lebih memedulikan dirinya sendiri daripada orang lain.

Jadi, tema tersebut dapat menjadikan dongeng sebagai pelajaran

bagi banyak orang.

Setelah mendengarkan dongeng tersebut dan memperhatikan

dengan baik, kamu dapat menyimpulkan pesan yang terkandung

di dalamnya. Perlu kamu ketahui, dalam setiap dongeng pasti ada

pesan. Pesan tersebut ada yang tersirat dan ada juga yang tersurat.

Dari dongeng yang telah didengarkan bersama-sama, kamu dapat

menyimpulkan pesan tersebut. Pesan dalam dongeng tersebut

adalah hal yang kamu lihat belum tentu sama dengan keadaan

yang sebenarnya. Kamu tidak boleh berburuk sangka kepada

orang lain karena mungkin saja orang itu baik padamu.

Apakah menurutmu isi dongeng tersebut sangat menarik?

Kamu dapat mengemukakannya dengan disertai alasan yang

masuk akal. Misalnya, Aku suka dongeng tersebut karena dari

kecil aku suka dongeng yang tokohnya binatang.Dongeng yang

tokohnya binatang selalu mengandung pesan yang sangat bagus

tanpa kamu merasa digurui.

Bagaimana, teman-teman? Ternyata dari dongeng tersebut,

kamu dapat belajar banyak, bukan? Nah, sekarang mari berlatih

agar kamu semakin memperoleh manfaat dari membaca

dongeng.

Dengarkan dongeng berikut yang akan dibacakan oleh temanmu.

Tempurung untuk Ibu dan Bapak

Hasan t i dak t ega membi ar kan i bunya hidup sendirian. Ia menyarankan ibu t inggal bersamanya. Ist rinya pun t idak berkeberat an. Memang sel ama i ni i bu Hasan ser i ng saki t - saki t an, bat uk-bat uk kar ena sudah t er l al u t ua.

Sel ang beber apa l am a, dal am r um ah t angga it u mulai t erj adi perselisihan. Terlebih lagi sej ak hamil ist ri Hasan semakin membesar, penyakit bat uk ibu mert ua bert ambah parah. Nazul ah, ist ri Hasan mul ai bingung. Set el ah mer asa hampi r dekat mel ahi r kan, Nazul ah berkat a kepada suaminya.

"Bang, kit a harus berpisah dari ibu, " j awab Nazulah.

Hasan t ermenung mendengar permint a- an ist rinya. Namun, Hasan meng anggap alasan ist rinya cukup kuat t erut ama demi anak mereka. Set elah ist rinya melahirkan, Hasan membuat sebuah gubuk kecil di pekarangan bel akang rumah. Dengan perasaan yang sedih, ia memint a ibunya pindah t inggal ke gubuk it u. Tanpa sedih sedikit pun ibunya pindah ke gubuk it u.

Mula-mula, segala kebut uhan ibu Hasan masih diperhat ikan oleh Hasan dan Nazulah. Akan t et api, anak mereka t idak t erasa t umbuh semakin besar. Seluruh perhat ian Hasan dan i st r i nya di tumpah kan kepada anaknya yang bernama Maqbullah.

Mer eka t er l ena mengur us anaknya i t u, sedangkan ibunya yang sudah t ua dan didera penyaki t nya i t u t el ant ar di gubuk t ua di belakang rumah. Piring dan gelas unt uk makan at au mi numnya sudah l ama pecah, t et api Nazulah lupa menggant inya dengan yang baru. Unt uk makan dan minumnya, si nenek t erpaksa mencari t empurung kelapa.

Sekarang, usia Maqbullah sudah t iga t ahun. Dalam usia it u, Maqbullah t idak t ahu bahwa yang t inggal di gubuk t ersebut adalah neneknya sendi r i . Ia di l ar ang ol eh bapak dan i bunya bermain-main mendekat i gubuk t ua it u.

Pada suat u hari, bapak dan ibu Maqbullah se d an g p e r gi k e l u ar r u m ah . Maq b u l l ah penasaran dan berhasil me nyelinap ke gubuk. Dengan m engend ap - end ap , i a m engi nt i p melalui lubang pint u. Dilihat nya ada seorang nenek sedang duduk di at as dipan rombeng dengan pakaian yang kumal. Dengan mulut nya yang mungil, ia memanggil-manggil.

"Nek, Nenek, bukakan pint u! Nek. " Al angkah gembiranya waj ah nenek it u. Sambil t erseok-seok, ia berj alan ke pint u.

"Siapa, Nak ?" t anya nenek it u. "Bullah, " j awab si anak.

"Oh, cucuku. Di mana bapak dan ibumu?" "Per gi . . . per gi j auh, " j awab Maqbul l ah dengan suara mungilnya.

1. Berdasarkan dongeng tersebut, paparkanlah tema, alur, serta

peristiwa.

2. Adakah hubungan antara tema dan pesan dongeng tersebut

dengan suasana, situasi, peristiwa, dan kejadian-kejadian yang

kamu rasakan di lingkunganmu sekarang?

3. Hal-hal apa saja yang menarik dan yang tidak menarik dari isi

cerita tersebut? Kemukakanlah dengan alasan yang masuk akal.

Hingga t engah hari, Maqbullah ber main di sit u. Rupanya anak kecil it u haus. Ia merengek kepada neneknya.

"Nek, mau minum, " ucapnya.

Si nenek mengambil t empurung kelapa. "Nenek t idak punya gelas, nenek hanya punya ini unt uk minum. " Anak kecil it u heran.

Demikianlah, ket ika sudah puas bermain- main di sit u, Maqbullah pulang.

Pada suat u hari, Hasan bersama ist ri dan Bullah berj alan-j alan berkeliling kot a. Di pinggir j alan ada selokan kot or. Di dalam selokan it u ada sebuah t empurung kelapa yang t ersangkut . Mel i hat t empur ung i t u Maqbul l ah memaksa mint a diambilkan. Set elah Hasan mengambil t em pur ung i t u dan i a m em ber si hkannya, Nazulah bert anya kepada anaknya.

"Unt uk apa Bullah mint a t empurung?" Tanpa berpikir panj ang si cilik menj awab.

"Unt uk t empat minum ibu kalau ibu sudah t ua. " Hasan dan i st r i nya t er kej ut dengan j awaban anaknya it u.

"Mengapa begit u?"

"Nenek Bul l ah yang t i nggal di gubuk it u j uga diberi makan dan minum memakai t empurung. " Lanj ut nya, "Kal au Bul l ah sudah besar dan ibu sudah t ua, Bullah akan memberi ibu t empurung dan membuat kan gubuk unt uk t idur ibu. "

Mendengar j awaban anaknya it u, sadarlah Hasan dan Nazullah akan perbuat an mereka. Tiba-t iba, mereka t akut ancaman Tuhan bagi anak-anak yang dur haka kepada or angt ua. Sej ak saat i t u, ber ubahl ah si kap m er eka t erhadap orangt uanya. Diaj aknya nenek Bullah berkumpul kembali bersama mereka di dalam rumah yang t erhormat . Mereka merawat dan m engobat i or angt uanya agar penyaki t nya sembuh. Maqbullah pun t umbuh menj adi anak yang lengkap kebahagiaannya.

Sumber: 30 Ki sah Tel adan: K. H. Abdurrahman

Arroisi, 1995

1. Buatlah enam kelompok di kelasmu. Tiap kelompok mencari

sebuah dongeng dari surat kabar Minggu, majalah anak-anak,

atau buku kumpulan dongeng.

2. Tunjuklah seorang anggota kelompokmu untuk membacakan

dongeng yang telah diperoleh di depan kelas. Kelompok yang

lain mendengarkan.

3. Tuliskan hal-hal berikut dalam buku tulismu berdasarkan

dongeng yang didengarkan. Kamu dapat menggunakan format,

seperti berikut.