• Tidak ada hasil yang ditemukan

BICARA EFEKTIF :

Dalam dokumen SAMBUNGKAN Upaya Memperkuat Hubungan Mas (Halaman 154-159)

Diplomacy Skill : Effective Speaking (Teori dan

BICARA EFEKTIF :

Salah Satu Ketrampilan Dari Komunikasi Efektif Dalam Advokasi9

Oleh : Paramita Iswari

Komunikasi Efektif tidak hanya bermakna sekedar pada pertukaran informasi. Lebih dari itu, komunikasi efektif adalah memahami sesuatu di balik informasi.

Sehingga memungkinkan informasi yang ‗negatif‘ atau ‗sensitif‘ dapat disampaikan tanpa menimbulkan konflik maupun merusak ‗trust‘. Komunikasi Efektif dimaknai

sebagai kombinasi set ketrampilan, mulai dari komunikasi verbal serta non-verbal, mendengar, mengenali dan memahami emosi maupun mengelola tekanan.

Bicara efektif adalah salah satu bentuk komunikasi efektif. Beberapa hal dibawah ini perlu diperhatikan dalam bicara efektif :

Penerima pesan harus dengan jelas mengetahui ―apa, siapa, mengapa, kapan,

dimana, bagaimana.‖ Dapat menggunakan contoh untuk membuat penjelasan

lebih mudah dipahami. Serta untuk menambah kejelasan dapat mengulang bagian yg penting. Sementara ringkas, diwujudkan dengan menggunakan kata- kata yang mengekspresikan ide secara sederhana.

b. Perbendaharaan kata

Sampaikan pesan dengan istilah yang dimengerti. Kata-kata yang mengandung makna denotatif sebaiknya disesuaikan dengan siapa yang diajak berkomunikasi. Sadari bahwa penggunaan kata-kata yang tidak tepat akan menimbulkan masalah

c. Perhatikan intonasi dan kecepatan bicara

Berbicara dengan nada yang tidak pernah naik, tidak pernah turun, tidak pernah cepat, tidak pernah lambat menggambarkan seolah-olah tidak ada hal penting yang ditekankan. Bicara tanpa intonasi akan membosankan dan menyebabkan tidak sampainya pesan yang akan disampaikan. Kecepatan bicara juga perlu dijaga, jika terlalu cepat akan membuat audiens tidak paham mengenai apa yang kita ucapkan, sementara terlalu lambat akan membosankan audiens karena terkesan tidak semangat. Perlu diingat bahwa semangat seseorang akan tercermin pada bicaranya, seperti Bung Karno yang selalu menghipnotis audiensnya.

Humor ringan bisa membantu mencairkan ketegangan atau menarik perhatian. Upayakan melalui humor tercipta ‗hubungan‘ antara anda dengan pihak yang diajak berkomunikasi .

Jangan lupa dalam sebuah komunikasi verbal, diperlukan komunikasi non verbal untuk mengiringinya, seperti :

a. Penampilan fisik, sesuaikan dengan audiens atau target komunikasi yang akan kita lakukan

b. Sikap tubuh, sikap tubuh mencerminkan pembawaan diri. Dengan sikap tubuh yang terlihat bermalas-malasan (menopang dagu, bersandar, menyilangkan kaki, dan semacamnya) maka secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap proses komunikasi

c. Ekspresi wajah, penting ekspresi wajah berdasarkan apa yang kita bicarakan. Sebagai contoh, jangan menampakkan ekspresi wajah yang tersenyum dengan mata berbinar-binar ketika menceritakan jatuhnya korban akibat diskriminasi pelayanan publik rumah sakit

d. Kontak mata, proses komunikasi harus diiringi kontak mata dengan audiens maupun pihak yang kita ajak berkomunikasi. Dari mata kejujuran akan

terungkap, dari mata pula ―suara hati‖ keluar.

e. Bahasa tubuh (gesture), sebaiknya gunakan tangan, bahu, kepala ketika berbicara. Ini akan lebih enak dilihat dibanding melihat mulut saja yang bergerak, karena tanpa gesture akan terkesan seperti robot.

f. Sentuhan (jika diperlukan), sentuhan misalnya bersalaman, menepuk bahu

terkadang juga membantu menyampaikan pesan.

Keseluruhan teknik di atas dapat dipelajari, namun untuk menjadi mahir perlu dipraktekkan secara terus-menerus.

Tips Teknik Bicara

Berikut beberapa rahasia teknik berbicara kelas dunia yang bisa diterapkan :9

The Rule of Three

Para penulis pidato memiliki rahasia khusus dibalik ―aturan tiga bagian‖ ini. Secara sederhana, teknik ini membagi pokok pemikiran yang ingin Anda bicarakan dalam 3 bagian. Steve Jobs, Obama termasuk SBY, sangat sering menggunakan teknik

ini dalam berbagai pidato atau presentasinya dengan mengatakan, ―Today, I want to talk about three things.‖ Setelah itu baru kemudian menjelaskan bagian demi bagian.

Cara ini bertujuan membuat audiens mengerti apa yang ingin dibicarakan dan mengingat setiap bagian dengan baik. Hal ini disebabkan karena mengelompokkan ide dalam tiga bagian selalu memberi kekuatan tersendiri dibanding jumlah lainnya.

Anaphora

Anaphora adalah melakukan pengulangan dari sebuah kata (atau kelompok kata) dalam beberapa kalimat yang berurutan. Hal ini dilakukan untuk memberi penekanan. Inilah inti pesan yang ingin disampaikan dan diharapkan untuk terus

diingat oleh audiens. Penggunaan anaphora ketika dipadukan dengan nada suara tertentu juga mampu menciptakan efek dramatis terutama menjelang penutupan sebuah presentasi. Contoh anaphora paling terkenal adalah pidato Marthin Luther King

ketika dia mengulang sebanyak delapan kali frasa―I have a dream‖.

Ketika akan menyampaikan sebuah presentasi, coba pikirkan apa pesan utama yang ingin disampaikan dalam satu kata atau beberapa kata. Pilih momen yang tepat untuk menyampaikannya. Latih kata atau frasa tersebut dalam beberapa kalimat sebelum tampil sehingga pada saatnya, kita dapatmenampilkan anaphora yang mengejutkan sekaligus memukau audiens.

Hiperbola

‗Membesar-besarkan sesuatu‘ untuk memberi penekanan dikenal dengan istilah hiperbola. Teknik hiperbola jika dipakai secara tepat dapat memperkuat dan memberi efek dramatis terhadap sebuah presentasi. Gunakan teknik ini secara hati-hati hanya pada sesuatu yang memang layak dibesarkan untuk membuat penekanan yang penting.

Berikut beberapa contoh pembukaan presentasi yang hiperbola, ―Hari ini, saya akan menyingkap rahasia yang akan mengubah dunia Anda‖. Mungkin apa yang akan disampaikan tidak akan mengubah dunia seseorang, namun ketika kita cukup percaya bahwa hal itu mampu membawa perubahan yang cukup besar bagi orang tersebut maka dampaknya juga akan terasa sampai ke pendengar.

―Berikan aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku satu pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia‖.

Sumber :

Effective Communication, Bulletin #6103, The University of Maine, diunduh dari

www.umext.maine.edu/onlinepubs/pdfpubs/6103.pdf

Kline, John A., 1990, Speaking Effectively, Alabama: Air University Press

Noer, Mohammad, 2012, Inilah 3 Teknik Bicara Kelas Dunia, diunduh dari

http://www.presentasi.net/teknik-presentasi-kelas-dunia/

Bahan Bacaan Pendukung

- Effective Communication, Bulletin #6103, The University of Maine (www.umext.maine.edu/onlinepubs/pdfpubs/6103.pdf)

Dalam dokumen SAMBUNGKAN Upaya Memperkuat Hubungan Mas (Halaman 154-159)