Tujuan
Melalui materi ini diharapkan Anda dapat memahami :
1. Lobby politik,
2. Kiat untuk melakukan lobby yang efektif
Materi
1. Konsep lobby (pengertian, tujuan, prinsip dan nilai) 2. Pengalaman Lobby Politik
3. Kiat melakukan lobby yang efektif
Bahan Belajar-1 Topik 3.3
LOBBY :
Sebuah Bentuk Strategi Komunikasi Politik Dalam Advokasi63
Oleh : Paramita Iswari
Seringkali bagi organisasi masyarakat sipil, kata ―lobby‖ berkonotasi negatif.
Hal ini disebabkan karena kata ini umumnya lebih banyak dipakai politisi maupun
63
Disajikan dalam pelatihan SAMBUNGKAN! Program Peningkatan InterakSi Masyarakat Sipil dan Pembuat Kebijakan di Indonesia yang diselenggarakan oleh Prorep – USAID dan KARSA.
sektor privat dalam rangka mempengaruhi agar segala sesuatu berjalan sesuai
kepentingan mereka. Sementara itu organisasi masyarakat sipil cenderung ‗berjarak‘
dengan pengambil keputusan, sehingga menghindai lobby. Sebenarnya, lobby merupakan sebuah strategi komunikasi politik dalam upaya menumbuhkan penerimaan, penolakan maupun perubahan aturan atau kebijakan, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Atau seperti yang disebutkan oleh Huntington dan Nelson (1990 : p 9-10) lobby adalah salah satu bentuk upaya dalam partisipasi politik, yang dilakukan baik oleh individu maupun kelompok, untuk mempengaruhi keputusan terkait suatu isu
Dengan lobby maka organisasi masyarakat sipil dapat mempengaruhi secara
persuasive agar pihak lain mau memenuhi keinginan dan tujuannya. Karena di dalam lobby terkandung transfer pandangan dan informasi terhadap pengambil keputusan untuk mempengaruhi mereka dalam mengambil tindakan yang diinginkan. Dengan kata lain dalam proses ini, terjadi komunikasi mengenai hasrat dan opini, menantang argumen lawan dan termasuk menunjukkan dukungan penuh mengenai isu terkait.
Dari sini sebenarnya, lobbi adalah kegiatan sehari-hari yang tidak dapat terlepas dari kehidupan. Bahkan seringkali kita melakukannya tanpa kita sadari. Seperti halnya dalam komunikasi, maka dalam lobby juga terdapat unsur-unsur utama yaitu sumber (source), pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver) dan efek (effect) serta umpan balik (feed back).
Lobbi memiliki beberapa karakteristik yaitu bersifat informal dalam berbagai bentuk. Pelaku lobby juga beragam, dapat dilakukan secara individual atau kelompok, maupun dapat melibatkan pihak ketiga sebagai perantara. Sasaran lobby juga dapat kepada individu yang berpengaruh, kelompok, lembaga pemerintahan (legislatif, eksekutif maupun yudikatif) dan lembaga/organisasi non pemerintah dan, perusahaan swasta. Umumnya lobby digunakan dalam mengawali proses negosiasi maupun ketika menghadapi jalan buntu dalam negosiasi.
Tahapan Dasar Lobby
Berikut di bawah ini tahapan dasar untuk melakukan lobby : a. Persiapkan diri memahami isu dengan baik
Kenali kebijakan yang mana yang disasar, sehingga langsung menuju sasaran. Siapkan fakta secara akurat dan meyakinkan. Kemas dalam sebuah kemasan yang simple (seperti policy brief 3 halaman bukan setumpuk hasil penelitian). Lengkapi diri dengan penguasaan akan substansi dengan baik.
b. Kenali ‗kawan‘ dan ‗lawan‘, terutama yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan
Terlebih dahulu lakukan analisis aktor, identifikasi ranah kekuasaannya. Jangan sampai sasaran lobby ternyata adalah aktor yang sama sekali tidak memiliki pengaruh dalam proses pengambilan keputusan. Jangan lupakan aktor-aktor yang
berada dalam ranah ‗hidden power‘, seperti staf ahli dari anggota parlemen
c. Kenali proses legislasi
Kenali ruang-ruang dimana dapat dimanfaatkan atau dijadikan momentum untuk melakukan lobby. Mengenali ruang ini hanya dapat dilakukan apabila proses legislasi dipahami secara baik.
d. Menyusun rencana/strategi dengan mengelola ‗kontak-target-waktu-tempat‘ Strategi komunikasi politik disusun berdasarkan peta ranah kekuasaan aktor dan pertimbangan lainnya (sumberdaya yang tersedia, momentum, situasi politik terkini, dll)
Lobby dapat dilakukan baik melalui pertemuan langsung, telepon, surat dan berbagai bentuk lainnya. Apabila dilakukan lobby personal, lakukan komunikasi efektif. Salah satunya dengan menyampaikan secara singkat dan tepat mengenai keinginan kita termasuk apa yang kita ingin dia lakukan. Semua point harus dikemas dengan baik, termasuk sediakan berbagai fakta atau data pendukung. Siapkan juga alat bantu presentasi (jika memungkinkan). Dengarkan dengan baik dan jawab seluruh pertanyaan yang dikemukakan oleh anggota parlemen termasuk staf ahlinya.
f. Pemantauan dan Evaluasi
Selalu lakukan pemantauan dan evaluasi paska lobby. Jangan lupa bahwa situasi
politik dinamis, apa yang ‗YA‘ pada saat ini, besok dapat berubah menjadi ‗TIDAK‘. Untuk mencapai tujuan maka diperlukan pemantauan dan evaluasi
secara berkala dan berkesinambungan.
Kiat-Kiat Lobby
a. Lakukan pendekatan dengan kerangka pikir positif karena kita sedang meminta individu atau organisasi, yang merasa tidak memiliki keharusan untuk membantu kita, untuk melakukan sesuatu yang kita ingin dia lakukan.
b. Kenali oposisi politik termasuk argumentasi yang digunakannya untuk counter movement. Kemukakan dengan cara yang positif, usahakan masuk ke dalam argumentasi pihak oposisi gunakan untuk melawannya.
c. Perlu ketrampilan effective listener dan effective speaker
e. Kenali budaya setempat
f. Perlu intuisi, fleksibilitas, sensitivitas dalam mengelola lobi
g. Membangun dan memperkuat aliansi terus-menerus, serta mengelolanya dengan cerdas
h. Apabila melakukan kesalahan, perbaiki secepatnya, mengakuinya dengan rendah hati dan lapang dada
i. Pastikan efisiensi sumberdaya j. Pantang menyerah
Selamat melobby!
Sumber :
- Cushing, Mark, 2007, 16 Rules of Effective Lobbying, diunduh dari
http://www.silverfallskc.org/16RulesOfEffectiveLobbying.pdf
- Huntington, Samuel P. dan Joan Nelson,1990, Partisipasi Politik Di Negara Berkembang, Jakarta : Rineka Cipta.
- Mari Melobi Para Pembuat Kebijakan: Petunjuk Praktis Bagi Warga Masyarakat (Bab 3-5), 2002, Jakarta : IPCOS dan Ford Foundation
- Mead, Margaret, How to Lobby "Never doubt that a small group of thoughtful committed people can change the world. Indeed it is the only thing that ever has"
Bahan Bacaan Pendukung
- Mari Melobi Para Pembuat Kebijakan: Petunjuk Praktis Bagi Warga Masyarakat (Bab 3-5), IPCOS dan Ford Foundation (2002)
- ICCO, Guideline on Lobby and Advocacy, 2010 dapat diunduh di
http://www.icco.nl/nl/linkservid/383429B4-95A1-C927-
FD8639F875DE8D7A/showMeta/0/
- Margaret Mead, How to Lobby "Never doubt that a small group of thoughtful committed people can change the world. Indeed it is the only thing that ever has" dapat diunduh di http://www.unitedagainstracism.org/pages/info21.htm
- Mark Cushing, 16 Rules of Effective Lobbying, 2007, dapat diunduh di