• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Sumatif

Dalam dokumen PERENCANAAN KOMUNIKASI KONSEP DAN APLIKA (Halaman 125-127)

Oleh: Almy Zarlis, S.T.

Tahap   6.   Pengukuran ROI ‐ Return of Investment (hasil dari investasi)

C. Evaluasi Sumatif

   

EVALUASI sumatif adalah  bentuk evaluasi yang mudah dikenali  sekaligus  mudah diterapkan prinsip‐prinsipnya karena berasal dari penilaian. Konteks  evaluasi di sini adalah memberikan penilaian sebagai tinjauan ulang atau review  atas program yang telah dijalankan. Kegiatan ini membutuhkan berbagai data  untuk mendukung penilaian yang diperoleh dari analisis yang dilakukan. Hasil  inilah yang kemudian dibuatkan laporan evaluasi atau laporan hasil, kemudian  tim evaluasi dapat merancang rekomedasi atas laporan hasil tersebut.  

Tentu saja kegiatan evaluasi sumatif ini membutuhkan pendokumentasian  data sepanjang pelaksanaan program atau perencanaan. Ini berarti kinerja di  bidang‐bidang lain yang terlibat sangat dibutuhkan untuk dibuatkan laporan  evaluasinya, misalkan hasil analisis data dari bidang atau seksi media. Tahapan  ini bukan hanya melaporkan data, tetapi menginterpretasikan data, sehingga  dapat dinilai seberapa jauh keberhasilan (atau kegagalan) dari bidang media ini.  Begitu  pula  dengan  bidang  lain  yang  memasok  data  untuk  dievaluasi.  Kesemuanya menghendaki kelengkapan, agar dapat dilaporkan dengan baik.  Tidak jarang, laporan evaluasi perencanaan komunikasi dilengkapi berlembar‐ lembar lampiran yang menunjukkan akurasi data. Salah satu yang dianggap  penting  adalah  evaluasi  sumatif  bidang  anggaran  keuangan  (budgeting  and  expenditure). Komponen ini mengharuskan evaluasi yang akurat didasari laporan  dan data yang lengkap.  

Pada banyak kasus, komponen keuangan merupakan hal yang cukup  krusial manakala penyerapan anggaran tidak sesuai perencanaan. Sangat boleh  jadi, terjadi perkembangan atau modifikasi yang diperlukan dalam proses yang  mengharuskan penambahan biaya. Meskipun bersifat tentatif atau  sewaktu‐ waktu manakala dibutuhkan, kasus seperti ini pada saat evaluasi mengharuskan  kelengkapan data yang dapat dipertanggungjawabkan. Ini termasuk siapa yang 

mengambil  keputusan  penambahan  biaya,  besarnya  biaya  hingga  laporan 

penggunaannya secara detail. Kelengkapan dan akurasi data keuangan dalam  organisasi, atau institusi, merupakan kondisi yang harus terpenuhi. Biasanya  dilengkapi  dengan  perangkat  ketentuan  atau  peraturan  tentang  lalu  lintas  keuangan dengan bidang khusus yang menanganinya yakni bidang akuntansi.  

Dalam UNDP (2009:137)  disebutkan  batasan tentang evaluasi sumatif. 

Summative evaluation is conducted at the end of an initiative (or a phase of that  initiative) to determine the extent to which anticipated outcomes were produced. It is 

 

intended to provide information about the worth of the programme. Evaluasi sumatif  dilakukan pada akhir dari inisiatif (atau pada salah satu tahapannya) untuk  menentukan  sejauh  mana  hasil  yang  diharapkan  dapat  diperoleh.  Hal  ini  dimaksudkan untuk menyajikan informasi mengenai nilai hasil atas program  tersbut. Kata inisiatif di sini dapat diartikan pelaksanaan upaya gagasan atau  program. Mengacu kepada batasan ini maka evaluasi sumatif dapat disebut  sebagai penilaian akhir atas hasil yang dicapai. Setelah selesai maka dilakukan  penilaian atas raihan hasil. 

Mengenai evaluasi sumatif ini, dalam UNDP (2009: 137) membuat kategori  tambahan dengan apa yang diaebut Ex‐post evaluation yang dapat diartikan  sebagai evaluasi purna‐hasil.  

 

Ex-post evaluation is a type of summative evaluation of an initiative after it

has been completed; usually conducted two years or more after completion. Its purpose is to study how well the initiative (programme or project) served its aims, to assess sustainability of results and impacts and to draw conclusions for similar initiatives in the future.

 

Evaluasi purna‐hasil merupakan jenis evaluasi sumatif setelah seluruh  upaya diselesaikan. Sering dilakukan setelah dua tahun kemudian. Gunanya  untuk mempelajari bagaimana upaya tersebut mencapai tujuannya, untuk menilai  kesinambungan dari hasil yang diperoleh dan dampak yang mungkin terjadi,  serta untuk menarik kesimpulan yang berguna bagi kegiatan serupa di masa  datang. Jika memahami batasan dari UNDP ini, contoh kasus di awal bab ini akan  menjadi bahan pelajaran berharga bagi perencanaan komunikasi pembangunan  di masa datang. 

Evaluasi sumatif dapat dipandang sebagai sebuah kegiatan pasca‐kegiatan 

perencanaan.  Umumnya  dilengkapi  dengan  laporan  dan  penilaian  yang 

diperoleh  dari  pengukuran  (measurement).  Komponen  penilaian  tersebut  mengindikasikan bahwa terdapat program kerja yang bersifat metodologis, atau  menggunakan metode tertentu untuk mengukur seberapa jauh kegiatan tersebut  memperoleh hasil (outcome) dan seberapa jauh tujuan dapat terpenuhi (performed).  Komponen pengukuran dalam konteks evaluasi sumatif yang biasa dilakukan  adalah melakukan survey dan wawancara. Artinya, secara metodologis untuk  evaluasi perencanaan komunikasi dapat dilakukan dengan metode kuantitatif  ataupun  metode  kualitiatif,  tergantung  informasi  dan  data  yang  akan  kita  butuhkan  sejauh dilakukan dengan maksud  mengukur  outcome  dan perform  tersebut.  

 

Sebagai arahan evaluasi sumatif, umumnya dibuatkan semacam matriks  untuk melihat komponen apa saja yang akan dievaluasi beserta langkah‐langkah  yang diperlukan. Hal yang paling perlu dilakukan adalah menentukan maksud  diadakannya evaluasi. Jadi pada saat evaluasi dilakukan, sudah memiliki arah  akan ke mana pekerjaan evaluasi dan apa harapan yang akan diperoleh dari hasil  evaluasi tersebut. Dengan telah ditetapkannya arah tersebut, maka akan diketahui  hal‐hal  apa  saja  yang  akan  dinilai  dan  akan  diketahui  hasilnya.  Langkah  berikutnya adalah menetukan kriteria evaluasi, yaitu menentukan komponen dari  kegiatan yang akan dinilai. Pada contoh matriks berikut ini, dapat dilihat tiga  kriteria perencanaan komunikasi yang akan dievaluasi:  

   

Gambar 12.2. Contoh Matriks Evaluasi     Kriteria Evaluasi Pertanyaan Kunci Rincian

Pertanyaan Sumber Data

Teknik Perolehan Data Ukuran Keberhasilan Teknik Analisis Data Efek media luar ruang (baliho) Kognitif  Mengenali pesan himbauan  Memahami pesan himbauan  Penduduk setempat  Pamong desa  Wawancara Tercatat  Kuesioner  Mengenali isi pesan media  Memahami maksud isi pesan media Interpretasi dokumen dan statistik kuantitatif Efek media luar ruang (baliho) Sikap  Ketertarikan  Kesukaan  Kecende- rungan  Penduduk setempat  Pamong desa  Wawancara tercatat  Kuesioner  Dianggap menarik  Menyukai isi pesan media  Bersedia melaksanakan himbauan Interpretasi dokumen dan statistik kuantitatif Tata kelola Keuangan Efisiensi Operasional  Tertib catatan keuangan  Penyerapan budget  Biaya operasional Head of department Monitoring sheet Acounting report  Tertib administrasi keuangan  Pencapaian terget sesuai budget Interpretasi dokumen  

Contoh matriks sederhana ini hanya akan melihat hasil dari ketiga item atas  kriteria yang ditentukan. Boleh jadi, ada kriteria lain yang harus dinilai karena  dianggap  penting,  misalnya  kriteria pencapaian  hasil  setiap  departemen  di  organisasi pelaksana program, maka isian pada kolom akan berbeda. Juga berarti  matriks akan lebih panjang dan kompleks. 

Pada contoh matriks di atas, peran montoring sheet merupakan hal yang  cukup penting dalam membuat evaluasi. Adapun monitoring sheet adalah lembar 

 

pemantauan  tercatat  atau  terdokumentasi  dalam  kegiatan  yang  disebut 

monitoring.  Dalam  hal  ini,  monitoring  dapat  diartikan  sebagai  kegiatan  pengawasan atau pemantauan sepanjang pelaksanaan program atau saat strategi  dijalankan. Jika diperhatikan bahwa monitoring sheet berperanan dalam kegiAtan  evaluasi, bukan  berarti kegiatan monitoring adalah kegiatan evaluasi; antara  keduanya terdapat perbedaan. 

     

Dalam dokumen PERENCANAAN KOMUNIKASI KONSEP DAN APLIKA (Halaman 125-127)