• Tidak ada hasil yang ditemukan

GASAN AWAL

Dalam dokumen Prosiding Semnas STKIP 2014 (Halaman 174-178)

Devi Nurul Yuspriyati STKIP Siliwangi

GASAN AWAL

ECONNAISSANCE plementasi Langkah 1 Rencana Umum Langkah 1 Langkah 2 Langkah dst Perbaikan Rencana Langkah 1 Langkah 2 aluasi plementasi Langkah 2 luasi Perbaikan Rencana Langkah 2 Langkah 3 (Fitriah, 2007: 19).

4. Hasil Penelitian dan dan Pembahasan

Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa pada setiap tes siklus, maka dapat ditentukan ketuntasan belajar siswa dan ketuntasan belajar kelas. Ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 1

Kualitas Ketuntasan Belajar Ketuntasan

Siswa

Jumlah Siswa Persentase

Siklus I Siklus II Siklus III Siklus I Siklus II Siklus III Tuntas 13 18 24 32.5% 45% 60% Tidak Tuntas 27 22 16 67.5% 55% 40%

Berdasarkan Tabel 1, maka ketuntasan belajar siswa pada penelitian ini dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 161

a. Pada siklus I, hampir setengahnya (32.5%) siswa yang tuntas. Sebagian besar (67.5%) siswa tidak mengalami ketuntasan pada siklus I.

b. Hampir setengahnya (45%) siswa tuntas dan sebagian besar (55%) sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pada siklus II tidak tuntas.

c. Pada siklus III, sebagian besar (60%) siswa tuntas dan hampir setengahnyalagi (40%) saja yang tidak tuntas. Dapat ditarik kesimpulan pada siklus III juga tidak mengalami ketuntasan belajar d. Pada Tes sub sumatif, pada umumnya (80%)siswa mengalami ketuntasan belajar dan hanya

sebagian kecil (20 %) tidak tuntas pada tes sub sumatif.

Perkembangan ketuntasan belajar siswa pada penelitian ini dapat dilihat dalam diagram batang berikut ini.

Gambar 1 Perkembangan Ketuntasan Belajar Siswa

Respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan pemberian tugas Mind Mapdapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 2

Persentase Respon Siswa terhadap Pembelajaran matematika

Pertemuan

Banyak Siswa Persentase

Positif Negatif Netral Positif Negatif Netral

I 23 14 3 60.53% 36.84% 7.85% II 29 9 2 72.5% 22.5% 5% III 29 7 4 72.5% 17.5% 10% IV 30 4 6 75% 10% 15% V 34 5 1 85% 12.5% 2.5% VI 34 4 2 85% 10% 5%

Berdasarkan Tabel 2, maka dapat dibuat interpretasi sebagai berikut:

a. Pada pertemuan I, sebagian besar (62.53%) siswa memberikan respon positif artinya siswa pada pertemuan pertama sudah merasa senang dengan pemeblajaran yang diberikan, sebagian kecil (36.84%) siswa memberikan respon negatif artinya siswa masih belum respek terhadap pembelajaran berlangsung karena masih bingung dalam pengerjaannya, dan sebagian kecil (7.85%) siswa memberikan respon netral. Dengan kata lain, pada pertemuan pertama ini siswa telah merasa senang dengan pembelajaran dengan pendekatan mind map.

b. Pada pertemuan II, sebagian besar (72.5%) siswa memberikan respon positif artinya siswa pada pertemuan ini merasa senang dan meningkatnya respon positif dari pertemuan sebelumnya, sebagian kecil (22.5%) siswa memberikan respon negatif hal ini dikarenakan siswa memahami dari pembelajaran ini. dan sebagian kecil (10%) siswa memberikan respon netral. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%

Tes Siklus I Tes Siklus II Tes Siklus III

TUNTAS TIDAK TUNTAS

162 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi

c. Pada pertemuan III, sebagian besar (72.5%) siswa memberikan respon positif artinya semakin baiknya sikap dan respon siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan pemberian tugas mind map. Dengan kata lain siswa meresa senang dengan pembelajaran ini, Sebagian kecil (17.5%) siswa memberikan respon negatif dapat diartikan dan sebagian kecil (10%) siswa memberikan respon netral.

d. Pada pertemuan IV, sebagian besar (75%) siswa memberikan respon positif artinya bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa mereka merasa senang akan pembelajaran ini dan semakin meningkatnya presentasi respon positif dari siswa, sebagian kecil (10%) siswa memberikan respon negatif ini menunjukkan bahwa berkurangnya siswa yang merasa bahwa tidak nyaman belajar menggunakan Mind Mapdan sebagian kecil (15%) siswa memberikan respon netral, hal ini bila dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya respon netral mengalami peningkatan ini karena siswa merasa jenuh dan mulai bosan dengan pembelajaran ini.

e. Pada pertemuan V, pada umumnya (85%) siswa memberikan respon positif artinya hampir semuanya mengemukakan rasa senangnya belajar dengan mind map, sebagian kecil (12.5%) siswa memberikan respon negatif artinya siswa merasa tidak menyukai pembelajaran hal ini disebabkan karena ssiwa merasa kesulitan pada materi yang diberikan, dan sebagian kecil (2.5%) siswa memberikan respon netral.

f. Pada pertemuan VI, pada umunya (85%) siswa memberikan respon positif artinya bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa mereka merasa senang akan pembelajaran menggunakan mind map, dan semakin meningkatnya presentasi respon positif dari siswa, sebagian kecil (10%) siswa memberikan respon negatif artinya siswa mengalami penurunan respon yang negative terhadap pembelajaran menggunakan mind map,dan sebagian kecil (5%) siswa memberikan respon netral artinya siswa masih ada yang merasa biasa saja dalam pembelajaran menggunakan mind map.

Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian, dapat diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa mengalami peningkatan, baik dari siklus I ke siklus II maupun dari siklus II ke siklus III. Jadi, hasil belajar matematika siswa semakin membaik pada siklus II dibandingkan pada siklus I, hal ini terlihat dari meningkatya persentase siswa yang memiliki kemampuan sangat baik sebanyak 2,5%. Hasil belajar matematika siswa semakin membaik pada siklus III dimana persentase jumlah siswa yang hasil belajarnya sangat baikmenjadi7,5%, persentase jumlah siswa yang hasil belajarnyabaik sebesar 27,5%, persentase jumlah siswa yang hasil belajar matematikanya cukup sebesar 47,5%, dan persentase jumlah siswa yang hasil belajar matematikanyakurang sebesar 47,5%. Peningkatan kemampuan pemecahan masalahnya siswa dari siklus II ke siklus III dapat dilihat dari meningkatnya persentase jumlah siswa yang kemampuannya baik sebesar 2,5%, menurunnya persentase jumlah siswa yang kemampuannya buruk sebesar 12,5% dan menurunnya persentase jumlah siswa yang kemampuannya sangat baik sebesar 2,5%.

Secara umum dapat disebutkan bahwa dalam penelitian ini hasil belajar matematika siswa meningkat karena pengaruh pembelajaran matematika dengan menggunakan Pendekatan Mind Map. Tetapi, ada beberapa siswa yang mengalami penurunan hasil belajar matematikanya hal ini terlihat karena materi yang disajikan semakin sulit dengan yang diindikasikan dengan penurunan nilai tes siklus yang diperoleh oleh siswa. Berbagai macam respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan Pendekatan Mind Map dapat dilihat dari jurnal pembelajaran matematika siswa, hasil wawancara dengan siswa dan angket siswa. Dari hasil analisis terhadap ketiga data tersebut, kemudian dicocokkan satu sama lainnya untuk menarik sebuah kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis terhadap jurnal pembelajaran matematika siswa dapat diketahui perkembangan respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan Mind Map secara keseluruhan dalam penelitian ini semakin membaik.Respon positif semakin meningkat dari siklus pertama hingga siklus III, sedangkan respon negatif semakin berkurang.Dalam peningkatan respon siswa, adanya sikap siswa yang kurang menyenangkan dalam pembelajaran yang sedang berlangsung, hal ini disebabkan oleh faktor dalam diri siswa, seperti

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 163

konsidi spikologis.Dapat dikatakan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan pendekatan Mind Map pada penelitian ini adalah positif.

5. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan

Berdasarkan melihat dan pembahasan hasil penelitian yang dikemukakan pada bab sebelumnya, ada beberapa kesimpulan yang diambil sebagai berikut :

5.1.Pembelajaran matematika dengan pendekatan pemberian tugas Mind Map menjadikan siswa mengalami peningkatan hasil belajar.

5.2.Pada umumnya siswa kelas sebagian besar VII-B SMP Negeri 12 Bandung menunjukkan respon positif terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan pemberian tugas Mind Map menjadi lebih aktif dalam mengemukakan pendapat, jawaban, dan pertanyaan ketika proses pembelajaran berlangsung.

Saran

1. Pengelolaan waktu dalam pembelajaran matematika sangat penting dalam menunjang kesuksesan pembelajaran.

2. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan lain dengan subjek penelitian yang berbeda.

3. Supaya siswa lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemberian tugas Mind Map, sebaiknya dibuat alat dan bahan pembelajaran matematika yang menarik dan relevan dengan materi, sehingga dalam proses pembelajaran siswa lebih berkembang

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Anggraeni, R. (2008). Pembelajaran Cooperative (Kelompok Kecil) untuk Meningkatkan

Kecerdasan Emosional dan Hasil Belajar Siswa. Makalah Seminar Matematika FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Anzela, A. (2007/2008).Pengaruh Pemberian Tugas Creative Mind Map Setelah Pembelajaran Terhadap Kemampuan Kreatifitas dan Koneksi Matematik Siswa. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Buzan, T. (2008).Buku Pintar Mind Map. Jakarta:Gramedia.

Erman, S. (2003).Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: Jica UPI.

Hafitria, S. (2007).Pengaruh Penerapan Peta Pikiran (Mind Map) dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Kemampuan Koneksi Matematika Siswa SMP.Skripsi FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rosana, S. (2008).

Penerapan pendekatan Reciprocal Reciprocal Teaching dalam

pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Geometri Matematik Siswa

. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sudjana.(2005). Metoda Statitika. Bandung: Tarsito.

Suherman, E, dkk. (2001). Common Text Book : Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA UPI.

164 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

Dalam dokumen Prosiding Semnas STKIP 2014 (Halaman 174-178)