• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nelly Fitriani STKIP Siliwangi

Dalam dokumen Prosiding Semnas STKIP 2014 (Halaman 95-102)

Nhe.fitriani@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika IV melalui implementasi Lesson Study dengan model pembelajaran kooperatif. Desain penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas (Lesson Study berbasis PTK) yang dilaksanakan dalam lima siklus. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah 50 mahasiswa semester IV Kelas A1 angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, tes dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan metode alur yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika IV melalui implementasi Lesson Study dengan model pembelajaran kooperatif.

Kata Kunci: Lesson Study, Model Kooperatif, Prestasi Belajar

1. Pendahuluan

Mata kuliah Kapita Selekta Matematika IV merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika semester IV di STKIP Siliwangi dengan bobot 3 SKS. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah lanjutan dari Kapita Selekta Matematika I, Kapita Selekta Matematika II, dan Kapita Selekta Matematika III. Esensinya mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengkaji materi esensial matematika SMP dan SMA, juga mahasiswa pendidikan matematika (yang merupakan calon guru matematika) dapat membuat sebuah perencanaan pengajaran hingga ketahap pelaksanaan pengajaran yang baik, dengan berpedoman kepada kurikulum 2013.

Berdasarkan pengalaman mengajar peneliti pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika I, II, III, dan IV, mahasiswa yang mengikuti perkulihan pada umumnya masih banyak yang hanya mendengarkan penjelasan dosen, mendengarkan penjelasan rekan mahasiswanya yang menjadi pemateri, dan bahkan tidak menangkap materi-materi esensial yang seharusnya dikaji dalam pembahasan ketika diskusi, dampaknya adalah prestasi belajar mahasiswa yang diraih pun masih tergolong rendah (Nilai Kapita Selekta Matematika 2012-2013).

Rendahnya prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika ini juga terlihat pada kelas A1 2012 semester Ganjil 2013-2014, dimana hanya 30% mahasiswa yang memperoleh nilai di atas C (artinya sebanyak 35 orang mahasiswa memperoleh nilai akhir maksimum di 65). Hal ini tentu saja sangat menghawatirkan, melihat mata kuliah Kapita Selekta Matematika ini merupakan mata kuliah yang sangat penting dimana di dalamnya membahas materi sekolah SMP dan SMA, yang materi-materinya akan dibawa oleh mahasiswa sampai mereka praktek di lapangan (di sekolah ketika mengajar).

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar mahasiswa di Perguruan Tinggi, salah satunya adalah pengelolaan kelas misalnya menerapkan pembelajaran melalui Lesson Study.

82 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi

Lesson study (Jugyokenkyu) telah dikembangkan dan diimplementasikan pada beberapa sekolah di Jepang yang terbukti mampu meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak langsung terhadap peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena iu, melalui pembelajaran dengan metode lesson study pada mata kuliah tertentu diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan pencapaian prestasi belajar mahasiswa.

Selain model pembelajaran yang digunakan oleh dosen, Subadi (Khotimah, 2013:484) menyatakan Lesson Study merupakan alternatif untuk memperbaiki mindset dosen dalam proses perkuliahan. Menurut Lewis (Khotimah, 2013:484) ide yang terkandung di dalam Lesson Study sebenarnya singkat dan sederhana, yakni jika seorang guru/dosen ingin meningkatkan pembelajaran, salah satu cara yang paling jelas adalah melakukan kolaborasi dengan guru/dosen lain untuk merancang, mengamati dan melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan.

Lesson Study yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dosen sebagai peneliti mengkondisikan agar mahasiswa melakukan tahap-tahap lesson study seperti yang dilakukan oleh kelompok guru-guru/dosen-dosen. Mahasiswa dikelompokan yang selanjutnya melakukan tahap-tahap Lesson Study.

Menurut Lewis, Fernandez dan Yoshida (Hix, 2008:26) di dalam Lesson Study kelompok bekerja secara berkolaborasi dalam sebuah tim, yang dinamakan tim kelompok. Tim ini mendisain tujuan dari pada pembelajaran. Mereka saling berkolaborasi dalam membuat perencanaan pembelajaran, hingga saling mengobservasi pembelajaran yang mereka rencanakan. Setelah saling mengobservasi, selanjutnya tim mendiskusikan temuan-temuan berdasarkan apa yang mereka amati, hingga selanjutnya melakukan refleksi atas apa yang menjadi hasil diskusi untuk perbaikan pada pembelajaran selanjutnya/ untuk sharing pembelajaran kelompok lain. Yoshida menjelaskan bahwa Lesson Study ini merupakan sebuah bentuk pengembangan professionalisme seorang guru dalam rangka melakukan sebuah autentik classroom, dan melalui Lesson Study guru dapat membuat sebuah ide baru mengenai pembelajaran berdasarkan pemahaman yang dipikirkan oleh siswa (Hix, 2008:26).

Lewis (Hix, 2008:27) mengatakan bahwa Lesson Study ini tidak akan berdampak cepat, pelan-pelan tetapi pasti, hingga membuat sebuah budaya yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Demikian pula dengan aplikasi Lesson Study pada pembelajaran mata kuliah Kapita Selekta Matematika IV ini, dilakukan dalam satu semester (6 Bulan) yang akhirnya berdampak positif terhadap prestasi mahasiswa.

Menurut Lewis (Rismayanthi, 2014:5) pembelajaran yang berbasis pada Lesson Study perlu dilakukan karena beberapa alasan antara lain Lesson Study merupakan suatu cara efektif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas belajar siswa. Hal ini disebabkan (1) pengembangan Lesson Study dilakukan dan didasarkan pada hasil sharing pengetahuan profesional yang berlandaskan pada proses dan hasil pengajaran yang dilaksanakan para guru, (2) penekanan mendasar pada pelaksanaan suatu Lesson Studyadalah agar para siswa memiliki kualitas belajar, (3) kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa dijadikan fokus dan titik perhatian utama dalam pembelajaran di kelas, (4) berdasarkan pengalaman nyata di kelas, Lesson Study mampu menjadi landasan bagi pengembangan pembelajaran, dan (5) Lesson Study akan menempatkan peran para guru sebagai peneliti pembelajaran.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 83

Gambar 1. Kegiatan dalam 1 Siklus Lesson Study

Rumusan masalah dalam penelitian ini: Apakah ada peningkatan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika IV di kelas A1 2012 Prodi Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Tahun 2013/2014 melalui implementasi Lesson Study dengan Cooperatif Learning? Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika IV di kelas A1 2012 Prodi Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Tahun 2013/2014 melalui implementasi Lesson Study dengan Cooperatif Learning.

84 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi

2. Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian tindakan kelas (Lesson Study Berbasis PTK). Penelitian dilaksanakan dalam 5 siklus, dimana setiap siklusnya melalui 3 tahapan, yaitu plan do see.

Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi pada semester Genap 2013/2014, dengan subyek penelitian mahasiswa kelas A1 2012 yang berjumlah 50 mahasiswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan dokumentasi. Observasi ini dilaksanakan dengan pengamatan langsung terhadap tindak mengajar dan belajar mahasiswa terutama dalam hal melakukan tahap Plan (Chapter Design, Lesson Design), Do (Open Lesson) dan Refleksi bersama-sama dengan semua kelompok mahasiswa. Tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa. Sedangkan dokumentasi untuk merekam segala proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan berupa pedoman observasi, dan soal tes prestasi. Keabsahan data diperoleh dengan triangulasi sumber dan metode.

Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif, dilakukan dengan metode alur yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1. Hasil Pelaksanaan Siklus I

Siklus I dimulai dengan melakukan Plan yang dilaksanakan oleh mahasiswa bersama teman satu kelompoknya di ruang A19 STKIP Siliwangi pada tanggal 25 Febuari 2014. Tahap plan ini dimulai dengan membuat Chapter Design materi Suku Banyak. Kegiatan pada Chapter Design yaitu melihat sistematika materi, apakah sudah sesuai, apakah ada sub-bab yang kurang sesuai sistematika, menentukan materi esensial dari isi materinya, hingga menentukan jumlah pertemuan yang mungkin dilaksanakan jika diajarkan di sekolah. Setelah membuat Chapter Design, selanjutnya membuat Lesson Design yaitu menyusun langkah-langkah pembelajaran yang disesuaikan dengan Kurikulum 2013.

Do siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2014, pukul 10.00-12.00 WIB di ruang A19. Setelah tahap Plan diperiksa, yang bertindak sebagai guru model adalah kelompok 2 dan yang bertindak sebagai observer adalah kelompok 3. Kelompok lainnya seolah-olah menjadi siswa (Peer teaching).

Setelah do,langsung dilanjutkan dengan tahap see / refleksi. Beberapa hal yang diperoleh dari hasil diskusi refleksi pada siklus ini adalah: pembelajaran yang dilaksanakan belum sesuai dengan rencana, missal dalam perencanaan berbasis kurikulum 2013 namun kenyataannya tidak. Sehubungan dengan adanya kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus I tersebut,perlu dilaksanakan perbaikan tindakan pada siklus II.

3.2. Hasil Pelaksanaan Siklus II

Siklus II dimulai dengan melakukan Plan yang dilaksanakan oleh mahasiswa bersama teman satu kelompoknya di ruang A19 STKIP Siliwangi pada tanggal 18 Maret 2014 dengan memperhatikan rencana perbaikan pada siklus I. Tahap plan ini dimulai dengan membuat Chapter Design materi Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers. Setelah membuat Chapter Design, selanjutnya membuat Lesson Design yaitu menyusun langkah-langkah pembelajaran yang disesuaikan dengan Kurikulum 2013.

Do siklus II dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014, pukul 10.00-12.00 WIB di ruang A19 dan dihadiri oleh 49 mahasiswa. Setelah tahap Plan diperiksa, yang bertindak sebagai guru model adalah kelompok 1 dan yang bertindak sebagai observer adalah kelompok 2. Kelompok lainnya seolah-olah menjadi siswa (Peer teaching).

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 85

Setelah do,langsung dilanjutkan dengan tahap see / refleksi. Beberapa hal yang diperoleh dari hasil diskusi refleksi pada siklus ini adalah: pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Pembelajaran yang dilakukan telah dilaksanakan oleh guru model (mahasiswa dari kelompok 1) secara runtut, pengorganisasian waktu sudah baik. Rencana perbaikan pada siklus I untuk siklus II sudah dilaksanakan. Tindak belajar mahasiswa sudah lebih baik. Namun prestasi mahasiswa belum terlihat perubahannya. Sehubungan dengan adanya kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus II tersebut,perlu dilaksanakan perbaikan tindakan pada siklus III.

3.3. Hasil Pelaksanaan Siklus III

Sama halnya dengan siklus-siklus yang lain, siklus III dimulai dengan melakukan Plan yang dilaksanakan oleh mahasiswa bersama teman satu kelompoknya di ruang A19 STKIP Siliwangi pada tanggal 8 April 2014 dengan memperhatikan rencana perbaikan pada siklus II. Tahap plan ini dimulai dengan membuat Chapter Design materi Program Linear. Setelah membuat Chapter Design, selanjutnya membuat Lesson Design yaitu menyusun langkah-langkah pembelajaran yang disesuaikan dengan Kurikulum 2013, pada siklus III ini, mahasiswa sudah terbiasa untuk membuat Chapter Design dan Lesson Design berbasiskan kurikulum 2013.

Do siklus III dilaksanakan pada tanggal 22 April 2014, pukul 10.00-12.00 WIB di ruang A19 dan dihadiri oleh 46 mahasiswa. Setelah tahap Plan diperiksa, yang bertindak sebagai guru model adalah kelompok 3 dan yang bertindak sebagai observer adalah kelompok 1. Kelompok lainnya seolah-olah menjadi siswa (Peer teaching).

Setelah do,langsung dilanjutkan dengan tahap see / refleksi. Beberapa hal yang diperoleh dari hasil diskusi refleksi pada siklus ini adalah: Pada siklus III ini prestasi belajar sudah mengalami peningkatan dibandingkan sebelum tindakan dan siklus-siklus sebelumnya. Namun demikian, masih dijumpai beberapa kekurangan, yaitu : 1) Ketika ada perwakilan kelompok yang menjadi guru model, kelompok lain masih banyak yang tidak memperhatikan, masih melanjutkan diskusi sendiri-sendiri. 2) Saat diskusi berlangsung, masih banyak anggota kelompok yang diam saja. Sehubungan dengan adanya kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus III tersebut,perlu dilaksanakan perbaikan tindakan pada siklus IV.

3.4. Hasil Pelaksanaan Siklus IV

Siklus IV pun dimulai dengan melakukan Plan yang dilaksanakan oleh mahasiswa bersama teman satu kelompoknya seperti biasanya di ruang A19 STKIP Siliwangi pada tanggal 29 April 2014 dengan memperhatikan rencana perbaikan pada siklus III. Tahap plan ini dimulai dengan membuat Chapter Design materi Barisan dan Deret. Setelah membuat Chapter Design, selanjutnya membuat Lesson Design yaitu menyusun langkah-langkah pembelajaran yang disesuaikan dengan Kurikulum 2013.

Do siklus IV dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2014, pukul 10.00-12.00 WIB di ruang A19 dan dihadiri oleh 48 mahasiswa. Setelah tahap Plan diperiksa, yang bertindak sebagai guru model adalah kelompok 4 dan yang bertindak sebagai observer adalah kelompok 5. Kelompok lainnya seolah-olah menjadi siswa (Peer teaching).

Setelah do,langsung dilanjutkan dengan tahap see / refleksi. Beberapa hal yang diperoleh dari hasil diskusi refleksi pada siklus ini adalah: Hal-hal yang masih perlu mendapat perbaikan untuk tindak belajar mahasiswa adalah: 1) Pada pertemuan keduabelas ini mahasiswa terlihat kurang mempersiapkan diri dalam hal materi. 2) Ketika proses diskusi berlangsung masih ada kelompok yang bermasalah. Kelompok VI bermasalah dengan penguasaan materi, sedangkan kelompok II terpecah menjadi 2 kelompok diskusi. 3) Pada saat presentasi, masih tetap ada yang tidak memperhatikan.

Sehubungan dengan kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus IV tersebut, disepakati perlu adanya siklus V dengan beberapa perbaikan tindakan.

86 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 3.5. Hasil Pelaksanaan Siklus V

Diskusi plan/perencanaan Lesson Study siklus V dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2014 dengan memperhatikan rencana perbaikan pada siklus IV.

Do siklus V dilaksanakan pada 8 Juni 2014 mulai pukul 10.00-12.00 WIB di ruang A19 dan dihadiri oleh 48 mahasiswa, dengan materi ajar Geometri Transformasi.

Tahap refleksi siklus V dilaksanakan setelah do siklus V. Beberapa hal yang diperoleh dari hasil diskusi refleksi pada siklus V ini di antaranya adalah: pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Rencana perbaikan pada siklus IV untuk siklus V sudah dilaksanakan dan yang paling menonjol adalah prestasi belajar mahasiswa sudah jauh meningkat, tingkat kepercayaandiri mahasiswa pun meningkat karena mahasiswa dipacu untuk dapat mengkomunikasikan pendapat-pendapat hasil kajiannya. Banyaknya mahasiswa yang berani mengambil resiko, yang ditunjukkan dengan mau mengajukan ide/gagasan dalam penelitian ini juga mengalami peningkatan yang sangat besar. Sebelum tindakan dilaksanakan, mahasiswa cenderung takut untuk menyampaikan ide/gagasannya. Namun pada siklus ke-lima, semua mahasiswa sudah bersedia mengajukan ide/gagasan. Hal ini tidak terlepas dari tindakan pengelolaan kelas yang dilaksanakan dosen sebagai fasilitator, yang senantiasa memberikan motivasi kepada mahasiswa.

Gambar 2. Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa

Dari gambar di atas, terlihat pada siklus V prestasi mahasiswa sudah jauh meningkat. Adanya peningkatan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika IV di kelas A1 2012 Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi ini juga tidak terlepas dari pelaksanaan Lesson Study yang sudah diterapkan. Tahap-tahap plan, do, see yang dilaksanakan bersama-sama antara guru model (mahasiswa model) sebagai subjek dengan rekan sejawat sebagai critical friend di dalam Lesson Study dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang muncul pada setiap siklus tindakan yang dilaksanakan.

4.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah : Implementasi Lesson Study melalui model Kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika IV di kelas A1 2012 Prodi Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Tahun 2013/2014, dilihat dari nilai mahasiswa yang mendapatkan nilai lebih dari 65 meningkat sebesar 60%.

Sehubungan dengan adanya kekurangan-kekurangan yang dijumpai dalam penelitian ini, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:

a. Mahasiswa hendaknya lebih memiliki motivasi yang tinggi dalam melakukan pembelajaran. -2 0 2 4 6 8 10 0 10 20 30 40 50 Siklus I Siklus II Siklus III Siklus IV Siklus V

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 87

b. Mahasiswa hendaknya lebih open minded terhadap segala model pembelajaran baru, guna meningkatkan profesionalisme diri mereka sebagai calon guru matematika.

c. Dapat dilaksanakan penelitian lanjutan untuk terus meningkatkan prestasi belajar mahasiswa, dan agar budaya Lesson Study menjadi lebih ringan untuk dijalankan.

DAFTAR PUSTAKA

Hix, Sherry Love. (2008). Learning In Lesson Study: A Professional Development Model For Middle School Mathematics Teachers. A Dissertation Submitted to the Graduate Faculty of The University of Georgia in Partial ulfillment of the Requirements for the Degree : ATHENS, GEORGIA

Khotimah, Rita P. (2013). Implementasi Lesson Study Melalui Model Cooperatif Learning Untuk Meningkatkan Kemandirian Dan Prestasi Belajar Mahasiswa. Prosiding Seminar Nasional Matematika 13-14 Nopember 2013 – PPPPTK Matematika.

Lewis, Catherine C. (2011). Lesson Study Step bu Step-How Teacher Learning Communities Improve Instruction. HEINEMANN - Portsmouth, NH.

Rismayanthi, Cerika. (2014). Pengembangan Strategi Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Melalui Lesson Study Berbasis Soft Skill Pada Siswa SMU/SMK. Makalah : Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY.

88 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi

Dalam dokumen Prosiding Semnas STKIP 2014 (Halaman 95-102)