• Tidak ada hasil yang ditemukan

PECAH BUAH

7.3.4 Jumlah Rongga Buah

Nilai tengah karakter jumlah rongga buah pada tomat untuk silangan IPBT64 x IPBT3, IPBT78 x IPBT3, tetua betina (P1) lebih banyak dari populasi tetua jantan (P2), dan pada populasi IPBT64 x IPBT73 nilai tengah populasi tetua jantan (P2) lebih banyak dari tetua betina (P1) (Tabel 7.19). Nilai tengah populasi F1 pada silangan IPBT78 x IPBT3, IPBT64 x IPBT73 berada diantara nilai tengah populasi tetua betina (P1) dan tetua jantan (P2), sedangkan pada silangan IPBT64 x IPBT3, populasi F1 lebih banyak dari nilai tengah populasi tetua terbanyak (Tabel 7.20). Nilai tengah populasi F2 pada silangan IPBT64 x IPBT3 berada diantara nilai tengah kedua tetua. Nilai tengah populasi F2 pada silangan IPBT78 x IPBT3 dan IPBT64 x IPBT73 lebih banyak dari nilai tengah jumlah rongga tetua terbanyak.

Tabel 7. 19 Nilai tengah populasi karakter jumlah rongga buah tomat

Populasi IPBT64 x IPBT3 IPBT78 x IPBT3 IPBT64 x IPBT73 P1 2.28 ± 0.23 2.29 ± 0.24 2.31 ± 0.31

P2 2.11 ± 0.26 2.21 ±0.39 6.63 ± 0.95

BCP1 2.23 ± 0.29 2.34 ± 0.36 3.19 ± 2.91 BCP2 2.20 ± 0.31 2.46 ± 0.41 5.34 ± 1.70 F2 2.26 ± 0.32 2.33 ± 0.43 3.76 ± 1.77

P1: tetua betina, P2: tetua jantan, BCP1: Backcross ke tetua betina (F1 x P1), BCP2: Backcross ke tetua jantan (F1 x P2), F2: generasi kedua

Hasil uji kehomogenan ragam (uji f) dan pengaruh tetua betina dengan menggunakan uji beda nilai tengah (uji t) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata antara F1 dan F1R pada karakter jumlah rongga buah tomat (Tabel 7.20). Uji kehomogenan menunjukkan bahwa ragam F1 dan F1R homogen sehingga pada analisis selanjutnya F1 dan F1R dapat digabungkan. Hasil uji t

116

tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh tetua betina dan hanya gen- gen dalam inti yang mengendalikan pewarisan karakter jumlah rongga buah tomat. Tabel 7. 20 Uji pengaruh tetua betina pada karakter jumlah rongga buah tomat

Populasi IPBT64 x IPBT3 IPBT78 x IPBT3 IPBT64 x IPBT73

F1 2.35 ± 0.06 2.25 ± 0.05 3.58 ± 0.15

F1R 2.27 ± 0.06 2.19 ± 0.05 3.57 ± 0.17

Prob > f hit 0.75 tn 0.87 tn 0.60 tn

Prob > t hit 0.33 tn 0.52 tn 0.98 tn

tn: tidak nyata pada taraf α 5%

Nilai potensi rasio karakter jumlah rongga buah pada kombinasi silangan 64 x 3 lebih besar dari 1 yaitu 1.87, pada kombinasi silangan IPBT78 x IPBT3 dan IPBT64 x IPBT73 berada pada kisaran 0 sampai -1 yaitu masing-masing (-0.03 dan -0.42) (Tabel 7.21). Jumlah rongga pada populasi F1 IPBT64 x IPBT3 lebih besar dari rata-rata jumlah rongga tetua terbanyak. Jumlah rongga pada F1 IPBT78 x IPBT3 dan F1 IPBT64 x IPBT73 lebih banyak dari rata-rata jumlah rongga tetua terkecil tetapi lebih sedikit dari rata-rata kedua tetua. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah rongga buah pada kombinasi IPBT64 x IPBT3 dikendalikan oleh aksi gen overdominan, sedangkan pada kombinasi silangan IPBT78 x IPBT3 dan IPBT64 x IPBT73 dikendalikan oleh aksi gen resesif parsial.

Jumlah gen pengendali karakter jumlah rongga pada kombinasi silangan IPBT64 x IPBT3 dan IPBT78 x IPBT3 adalah minimal satu gen, sedangkan untuk kombinasi silangan IPBT64 x IPBT73 minimal 3 gen (Tabel 7.21).

Nilai skewness untuk jumlah rongga buah tomat adalah positif pada semua kombinasi. Nilai kurtosis berbentuk mesokurtic (-3 < kurtosis < 3) pada kombinasi silangan IPBT64 x IPBT3 dan IPBT78 x IPBT3 sedangkan untuk kombinasi IPBT64 x IPBT73 berbentuk leptokurtic dengan nilai kurtosis lebih besar dari (Tabel 7.21). Hal ini menunjukkan bahwa jumlah rongga buah tomat pada kombinasi silangan IPBT64 x IPBT3 dan IPBT78 x IPBT3 dikendalikan oleh banyak gen dengan aksi gen aditif pengaruh epistasis komplementer, sedangkan pada kombinasi IPBT64 x IPBT73 dikendalikan oleh sedikit gen dengan pengaruh gen aditif epistasis komplementer.

Tabel 7. 21 Aksi gen, dan jumlah gen pengendali karakter jumlah rongga buah tomat

Kombinasi silangan

Potensi

rasio Aksi gen

Jumlah faktor

efektif Skewness Kurtosis IPBT64 x IPBT3 1.87 Overdominan 0.05 0.94 -0.23 IPBT78 x IPBT3 -0.03 Resesif parsial 0.009 1.45 1.52 IPBT64 x IPBT73 -0.42 Resesif parsial 3.35 1.65 3.08 Model genetik yang sesuai untuk karakter jumlah rongga buah pada kombinasi silangan IPBT64 x IPBT3 dan IPBT64 x IPBT73 adalah aditif- dominan (m[d][h]) karena pada model ini telah memperlihatkan perbedaan yang tidak nyata dimana χ2hitung lebih kecil dari χ2tabel. Model genetik yang sesuai untuk kombinasi silangan IPBT78 x IPBT3 adalah aditif-dominan dengan pengaruh interaksi aditif x dominan (m[d][h][j]), aditif-dominan dengan pengaruh

117 interaksi dominan x dominan (m[d][h][l]), aditif-dominan dengan pengaruh aditif x dominan dan dominan x dominan (m[d][h][i][l]), dan aditif-dominan dengan pengaruh interaksi aditif x dominan dan dominan x dominan (m[d][h][j][l]) karena memperlihatkan nilai chi-square terendah dan tidak nyata (Tabel 7.21). Model yang paling sesuai untuk kombinasi IPBT78 x IPBT3 m[d][h][j][l], karena memiliki nilai chi-square (χ2tabel) terkecil dan hanya satu komponen genetik yang tidak nyata.

Tabel 7. 22 Uji kecocokan model genetik karakter jumlah rongga buah tomat Model Genetik IPBT64 x IPBT3 IPBT78 x IPBT3 IPBT64 x IPBT73

Chi-square Prob Chi-square Prob Chi-square Prob m d 6.28 tn 0.179 10.13* 0.038 31.15* 0.000 m dh 3.20 tn 0.362 9.57* 0.023 7.65tn 0.054 m dhi 3.16 tn 0.206 8.53* 0.014 6.46* 0.040 m dhj 2.29 tn 0.318 8.88tn 0.118 6.88* 0.032 m dhl  2.47 tn 0.291 5.05tn 0.080 7.64* 0.023 m dhij 2.23 tn 0.135 7.46* 0.006 5.23* 0.022 m dhil 0.57 tn 0.451 3.05tn 0.081 0.001tn 0.971 m dhjl 1.75 tn 0.185 2.68tn 0.101 6.83* 0.009

Prob: Probability pada taraf α 5%; * model tidak sesuai pada taraf α 5%; tn: model sesuai pada taraf α 5%

Komponen genetik untuk karakter jumlah rongga buah pada kombinasi IPBT64 x IPBT3 dan IPBT64 x IPBT73 dikendalikan oleh aksi gen aditif dominan dengan nilai aksi gen aditif dan dominan nyata (Tabel 7.23). Nilai aksi gen dominan lebih tinggi dari aksi gen aditif. Hal ini menunjukkan bahwa karakter jumlah rongga buah pada kombinasi ini dikendalikan oleh aksi gen dominan

Tabel 7. 23 Pendugaan komponen genetik karakter jumlah rongga buah tomat Kombinasi silangan Komponen genetik m d H i j l IPBT64 x IPBT3 2.18* 0.06* 0.13* - - - IPBT78 x IPBT3 2.25* 0.04tn 0.47* - -0.29tn -0.48* IPBT64 x IPBT73 4.45* -2.12* -0.86* - - -

m: nilai tengah; d: pengaruh aditif; h: pengaruh dominan; i: pengaruh interaksi aditif x aditif; j: pengaruh interaksi aditif x dominan; l: pengaruh interaksi dominan x dominan; tn: tidak berbeda nyata pada taraf ᾰ 5%

Komponen genetik pada kombinasi IPBT78 x IPBT3 untuk karakter jumlah rongga buah memiliki nilai komponen aditif tidak nyata dan dominan yang nyata. Hal ini menunjukkan bahwa aksi gen dominan lebih berpengaruh dari aditif. Pengaruh interaksi menunjukkan bahwa aksi gen dominan x dominan berpengaruh nyata sedang interaksi aditif x dominan tidak nyata. Komponen genetik untuk karakter jumlah rongga buah pada kombinasi IPBT64 x IPBT3 dan IPBT64 x IPBT73 dikendalikan oleh aksi gen aditif dominan dengan nilai aksi gen aditif. Nilai aksi gen dominan lebih tinggi dari aksi gen aditif. Hal ini menunjukkan bahwa karakter jumlah rongga buah pada kombinasi ini dikendalikan oleh aksi

118

gen dominan (Tabel 7.23). Aksi gen dominan berlawanan arah dengan interaksinya sehingga aksi gen tersebut bersifat duplikat. Hal ini menunjukkan bahwa aksi gen yang lebih berpengaruh pada jumlah rongga buah adalah epistasi dominan x dominan yang bersifat duplikat.

Nilai heritabilitas dalam arti luas (h2bs) karakter jumlah rongga buah pada kisaran sedang sampai tinggi dan nilai heritabilitas dalam arti sempit (h2ns) berada pada kisaran sedang sampai tinggi (Tabel 7.24). Nilai heritabilitas arti luas lebih yang tinggi menunjukkan bahwa karakter jumlah rongga buah pada tomat lebih dikendalikan oleh faktor genetik daripada faktor lingkungan. Proporsi ragam aditif terhadap ragam genetik total cukup tinggi yang berarti bahwa pengaruh aditif lebih besar dari pengaruh dominan. Karakter jumlah rongga per buah dikendalikan oleh gen yang bekerja secara aditif .

Tabel 7. 24 Komponen ragam dan heritabilitas karakter jumlah rongga buah tomat

Komponen IPBT64xIPBT3 IPBT78xIPBT3 IPBT64xIPBT73

Ragam P1 0.06 0.06 0.10 Ragam P2 0.07 0.16 0.91 Ragam F1 0.08 0.05 0.34 Ragam BCP1 0.09 0.13 1.16 Ragam BCP2 0.10 0.16 2.91 Ragam F2 0.10 0.19 3.13

Heritabilitas arti luas (h2bs) 0.34 0.54 0.86 Heritabilitas arti sempit (h2ns) 0.20 0.48 0.70

(h2ns / h2bs) x 100% 58.82 88.88 81.39

P1: tetua betina; P2: tetua jantan; F1: turunan pertama; BCP1: backcross ke tetua betina; BCP2: backcross ke tetua jantan; F2: turunan kedua.