ASURANSI JIWA BERJANGKA
D. Kebutuhan Masyarakat Akan Asuransi Jiwa
Jika polis baru menggunakan metode usia saat ini, maka pembentukan nilai tunai juga baru dimulai pada saat itu, sehingga nilai tunai terbentuk seiring berlalunya waktu. Bila polis baru menggunakan metode usia saat awal maka pada saat terjadi konversi, polis seharusnya sudah memiliki nilai tunai. Oleh karena itu, pemegang polis biasanya harus menyerahkan sejumlah uang yang besarnya sama dengan jumlah nilai tunai yang semestinya telah terbentuk. Dapat dimengerti bahwa pemegang polis biasanya lebih menginginkan metoda usia saat ini, karena tidak perlu lagi menyediakan sejumlah uang untuk membentuk nilai tunai seperti yang terjadi pada metode usia saat awal.
Misalnya, Ny. Sarah (25 tahun) membeli polis asuransi jiwa berjangka selama 30 tahun pada tanggal 1 Januari 1995, uang pertanggungan Rp. 150.000.000 dengan premi sebesar Rp. 750.000 per tahun, masa asuransi akan berakhir pada tanggal 1 Januari 2025. Pada tanggal 1 Januari 2005, Ny. Sarah melakukan konversi menjadi polis yang memiliki unsur tabungan dengan masa asuransi 20 tahun. Jika ia menggunakan metode usia saat ini maka ia harus membayar premi polis baru berdasarkan usia 35 tahun, yaitu sebesar Rp. 6.000.000 per tahun. Pembayaran premi selama 20 tahun (mulai dari tanggal 1 Januari 2005 sampai dengan 1 Januari 2025). Akan tetapi jika ia menggunakan metode usia saat awal, maka ia cukup membayar premi polis baru sebesar Rp. 4.500.000 (tingkat premi usia 30 tahun), Masa Asuransi mulai dari 1 Januari 1995 sampai dengan 1 Januari 2025 (30 tahun). Oleh karena Polis sudah berjalan selama 10 tahun, maka pada tanggal 1 Januari 2005, seharusnya nilai tunai sudah terbentuk, sehingga Ny. Sarah harus menyerahkan sejumlah uang yang besarnya sama dengan nilai tunai yang terbentuk.
Perpanjangan polis dan konversi polis menguntungkan kedua belah pihak, pemegang polis dan penanggung. Pemegang polis diuntungkan karena dapat memperpanjang perlindungan asuransi yang akan berakhir. Penanggung diuntungkan karena dapat mempertahankan portofolio polis tanpa perlu mengeluarkan biaya besar seperti pada penutupan polis baru.
D. Kebutuhan Masyarakat Akan Asuransi Jiwa
Semua produk asuransi jiwa akan memberikan santunan kematian apabila tertanggung meninggal dunia. Santunan kematian ini dapat diberikan secara sekaligus (lump sum) atau secara bertahap, misalnya setiap bulan selama sepuluh tahun.
Dibandingkan dengan produk asuransi jiwa lain, maka asuransi jiwa berjangka memiliki keunggulan utama yakni menyediakan uang pertanggungan yang sama dengan biaya premi yang paling rendah. Secara umum, kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh produk‐produk asuransi jiwa dapat dibagi menjadi kebutuhan perorangan dan kebutuhan bisnis.
ASURANSI JIWA BERJANGKA
1. Kebutuhan Perorangan
Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda‐beda. Kebutuhan atas asuransi jiwa pada umumnya terdiri dari biaya rumah sakit dan penguburan, pengembalian utang, tunjangan keluarga, dan estate planning.
2. Biaya Rumah Sakit dan Penguburan
Selain kecelakaan, meninggal dunia juga bisa disebabkan karena sakit. Lamanya sakit juga bervariasi, bisa satu hari, satu minggu, atau bahkan bisa berbulan‐bulan baru meninggal dunia. Biaya perawatanpun bisa jadi sangat besar terutama jika sakit dalam jangka waktu lama. Ketika meninggalpun manusia masih membutuhkan biaya yang cukup besar, biaya kremasi atau biaya pemakaman. Biaya yang dikeluarkan bisa sangat besar, sehingga keluarga yang ditinggalkan terpaksa meminjam uang untuk menutupi biaya tersebut. Adanya santunan kematian sangat membantu pembiayaan perawatan rumah sakit maupun proses penguburan. Bahkan jika masih ada sisa dana, dapat dipergunakan untuk biaya hidup keluarga yang ditinggalkan. 3. Pengembalian Utang Orang yang meninggal dunia mungkin saja mempunyai utang kepada orang lain atau bank. Utang tersebut harus dibayar oleh keluarganya. Santunan kematian dapat digunakan untuk pembayaran utang. Contoh, Tuan Agus membeli rumah dengan kredit pemilikan rumah senilai Rp. 500.000.000. Pada saat ia meninggal, pokok utang yang masih belum lunas, sisanya berjumlah Rp. 200.000.000. Bila keluarga yang ditinggalkan tidak mampu membayar utang sebesar Rp. 200.000.000 maka bank akan menyita dan menjual rumah itu, misalnya dengan harga Rp. 275.000.000. Bank akan menyimpan Rp. 200.000.000 sebagai pengembalian utang, sedangkan Rp. 75.000.000 akan diberikan kepada keluarga Tuan Agus. Dalam hal ini, keluarga Tuan Agus akan kehilangan rumah tempat tinggal dan hanya menerima uang sebesar Rp. 75.000.000. Jika ada santunan kematian, misalya berjumlah Rp. 225.000.000, maka keluarga Tuan Agus bisa membayar utang sebesar Rp. 200.000.000 kepada bank, dan mereka masih memiliki sebuah rumah ditambah dengan uang Rp. 25.000.000.
4. Tunjangan Keluarga
Santunan kematian dapat dipergunakan untuk mempertahankan kualitas hidup keluarga yang ditinggalkan oleh pencari nafkah. Sumber penghasilan keluarga yang mendadak berhenti untuk sementara dapat digantikan oleh santunan kematian. Keluarga segera menyesuaikan diri dengan kualitas hidup yang mungkin lebih rendah dan berupaya untuk mendapatkan penghasilan pengganti akibat meninggalnya pencari nafkah utama.
5. Estate Planning
Di Amerika Serikat, bila seseorang meninggal dunia, maka harta yang dimilikinya akan dikenakan pajak (estate tax) sebelum dapat dibagi‐bagikan kepada ahli waris sesuai keinginannya. Santunan kematian dapat digunakan sebagai dana untuk membayar pajak, sehingga harta yang diwariskan akan tetap utuh tanpa perlu khawatir tergerus oleh pajak.
DASAR-DASAR ASURANSI JIWA DAN ASURANSI KESEHATAN
6. Kebutuhan Bisnis
Kebutuhan bisnis dapat dibagi menjadi dua bagian yakni kebutuhan pemegang saham atau pengelola bisnis dan kebutuhan untuk kesejahteraan karyawan (employee benefit).
Bila pemegang saham suatu perusahaan hanya terdiri dari beberapa orang dan salah satu dari mereka meninggal dunia, maka pemegang saham yang masih hidup kemungkinan tidak bersedia menjalin hubungan bisnis dengan ahli waris pemegang saham yang meninggal. Dalam hal ini, pemegang saham akan berupaya membeli saham dari ahli waris dan dana yang digunakan adalah Santunan kematian dari perusahaan asuransi. Hal ini dikenal sebagai perjanjian jual‐beli (buy‐sell agreement).
Contoh, Ny. Hera dan Ny. Esther berkongsi membentuk sebuah perusahaan. Ny Esther akan membeli asuransi jiwa atas diri Ny. Hera dengan uang pertanggungan sebesar nilai saham Ny. Hera. Sebaliknya, Ny. Hera akan membeli asuransi jiwa atas diri Ny. Esther dengan uang pertanggungan sebesar nilai saham Ny. Esther. Bila Ny. Hera meninggal dunia, maka Ny. Esther akan mendapatkan santunan kematian yang akan digunakan untuk membeli saham Ny. Hera sehingga Ny. Esther akan menguasai seluruh saham perusahaan itu, sedangkan ahli waris Ny. Hera akan mendapatkan sejumlah uang seharga nilai saham Ny. Hera.
Key Person Life Insurance adalah asuransi jiwa atas diri seorang karyawan atau pengelola bisnis yang apabila ia meninggal dunia, maka perusahaan mengalami kerugian. Santunan kematian akan diberikan kepada perusahaan sebagai penggantian kehilangan penghasilan dan juga berfungsi sebagai dana rekrutmen orang baru yang memiliki kualitas setara atau lebih baik dari karyawan yang telah meninggal dunia.
Asuransi Jiwa Berjangka sebagai bagian dari program kesejahteraan karyawan (employee benefits) adalah upaya perusahaan untuk meningkatkan kompetisi dalam merekrut karyawan‐karyawan bermutu sekaligus untuk memberikan rasa aman bagi karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Santunan kematian tidak diberikan kepada perusahaan tetapi kepada ahli waris karyawan yang meninggal. Premi asuransi jiwa berjangka dapat dianggap sebagai biaya, yang merupakan komponen pemotong pajak sehingga memperkecil jumlah pajak penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan. ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ Santunan kematian = santunan meninggal ? = death benefit Aktif = inforce ? Term insurance = asuransi jiwa berjangka Cash value insurance Endowment insurance = asuransi dwiguna Expire = gugur ? Tanggal ulang tahun polis = policy anniversary ? Ketentuan polis = policy’s terms and conditions ?
ASURANSI JIWA BERJANGKA
Tanggal efektif polis = effective date Tanggal ekspirasi polis = expiration date Polis = face page Tunggal = stand alone = mandiri ??? Asuransi jiwa berjangka menetap = level term life insurance Asuransi jiwa berjangka meningkat = increasing term life insurance Asuransi jiwa berjangka menurun = decreasing term life insurance Uang pertanggungan = sum assured Penanggung = insurer Tingkat premi = premium rate Pihak Yang Ditunjuk = Beneficiary = ahli waris. Premi pertama = initial premium Premi lanjutan = renewal premium Premi tunggal = single premium Mortgage insurance = asuransi jiwa hipotik Credit life insurance = asuransi jiwa kredit Family income insurance = asuransi penghasilan keluarga Fitur tabungan = cash value policy = cash value feature ???
DASAR-DASAR ASURANSI JIWA DAN ASURANSI KESEHATAN