POLIS ASURANSI
A. Dasar‐Dasar Hukum Perjanjian
4. Non‐forfeiture benefits
Perusahaan asuransi jiwa memberikan manfaat tertentu bagi pemilik polis untuk polisnya yang sudah memiliki nilai tunai dan perusahaan tidak menyerahkan nilai tunainya, maka pemilik polis akan mengalami kerugian. Untuk menghindari hal itu di negara tertentu termasuk Indonesia perusahaan memberikan non‐forfeiture benefits dimana nilai tunai yang ada dapat dipergunakan untuk membeli Asuransi Jangka Warsa. Ada juga beberapa perusahaan asuransi yang merasa layak mengembalikan nilai tunai yang ada meskipun hal itu tidak diharuskan.
Pada tahun 1948, National Association of Insurance Commissioners (NAIC) di Amerika Serikat mengeluarkan “Standard non‐forfeiture law” dan pada tahun 1980 diadakan perubahan yang antara lain menentukan setiap polis yang mempunyai kewajiban cadangan harus menyediakan nilai tunai. Non‐forfeiture benefits meliputi reduced paid up atau extended term insurance. Di Canada ketentuan APL atau automatic premium loan (pinjaman premi otomatis) termasuk non‐forfeiture benefits. Dibawah ini akan diuraikan lebih lengkap masing‐masing non‐forfeiture benefits atau sering disebut non‐forfeiture options, antara lain:
Cash value (nilai tunai):
Standard NonForfiture Law mengatur bahwa penanggung memberikan nilai tunai setelah hal iu tersedia menurut fomula/rumus yang ditetapkan dalam undang‐undang. Perhitungan nilai tunai tersebut tergantung pada program asuransi, umur polis dan lamanya masa pembayaran premi. Beberapa polis, seperti polis asuransi dwi guna yang preminya besar sesuai dengan jumlah uang pertanggungan (JUP) akan segera mempunyai nilai tunai. Polis yang preminya lebih kecil seperti asuransi seumur hidup, memerlukan waktu yang lebih lama untuk membentuk nilai tunai. Biasanya, jika tipe polis itu merupakan tipe asuransi yang menghasilkan cadangan, oleh undang‐undang diatur bahwa nilai tunai harus di adakan setelah polis berjalan aktif selama 3 tahun. Walaupun demikian, ada juga perusahaan yang menyediakan nilai tunai setelah polis berjalan aktif 1 tahun atau 2 tahun.
Rumus yang dinyatakan dalam undang‐undang dipergunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai tunai minimum yang diperlukan. Perusahaan asuransi diperkenankan memberikan nilai tunai yang lebih tinggi dari ketentuan minimum. Kadang‐kadang pemberian nilai tunai yang lebih tinggi ini dipakai sebagai alat persaingan dalam penjualan polis.
Dalam polis harus dinyatakan cara menghitung nilai tunai beserta daftar nilai tunai yang ada tiap akhir tahun selama 20 tahun pertama polis berjalan aktif. Daftar nilai tunai ini adalah jumlah yang diterima oleh pemilik polis jika polis dijual.
Sebagai contoh dibawah ini terdapat daftar nilai tunai untuk 3 jenis polis yang diterbitkan atas seorang laki‐laki yang berumur 35 tahun:
114
Jenis Polis Nilai Tunai Per 1.000 UP Pada Setiap Akhir Tahun Polis Ke : 1 5 10 20 30 Seumur Hidup 0 50 145 340 53 0 Dwi Guna s/d usia 65 tahun 10 110 250 600 1.0 00 Jangka Warsa s/d usia 65 tahun 0 20 55 95 0
Jumlah nilai tunai yang sesungguhnya tersedia bagi pemilik polis tidaklah persis sama dengan jumlah pada daftar nilai tunai yang tercantum pada polis. Jumlah yang sesungguhnya diterima pemilik polis tersebut nilai tunai netto (net cash value). Penambahan dividen, premi yang dibayar dimuka, pinjaman polis dan bunga pinjaman polis yang jatuh tempo akan mempengaruhi penambahan dan pengurangan dari daftar nilai tunai.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, polis partisipasi biasanya memberikan dividen kepada pemilik polis. Pada bab berikutnya akan kita lihat satu cara pemanfaatan dividen ini yang dapat digunakan untuk membeli tambahan uang pertanggungan. Tambahan uang pertanggungan yang dibeli dengan dividen disebut “paid up additions” atau “dividend additions” dan setiap paid up insurance akan mempunyai nilai tunai. Sebagai contoh perhitungan nilai tunai netto adalah sebagai berikut: o Daftar Nilai Tunai dalam polis ………..…….. Rp. 5.000.000,‐ o Nilai tunai dividen tambahan ……… Rp. 150.000,‐ (+) Rp. 5.150.000,‐ 9 Pinjaman polis yang belum dibayar Rp.500.000,‐ 9 Bunga pinjaman jatuh tempo Rp.50.000,‐(+) Rp. 550.000,‐ (‐) Nilai tunai netto Rp.4.600.000,‐
Oleh krena itu, pada polis ini, jumlah nilai tunai yang tersedia bagi pemilik polis adalah nilai tunai netto, yaitu Rp. 4.600.000,‐.
Apabila pemilik polis menarik nilai tunai seluruhnya, maka polis akan berakhir dan tidak ada lagi pertanggungan asuransi. Dalam hal ini biasanya pemilik polis menebus atau menjual polis, yaitu mengembalikan polis kepada penanggung. Undang‐undang di Amerika Serikat dan Canada mengizinkan penanggung dengan hak‐hak yang ada padanya untuk mengangsur nilai tunai polis selama 6 bulan setelah adanya permohonan pembayaran nilai tunai. Akan tetapi praktek peradilan telah mempersingkat periode tersebut. Bahkan nilai tunai polis harus segera dibayarkan sebab penebusan polis yang tertunda kadang‐kadang menyebabkan penumpukkan kewajiban dalam waktu bersamaan.
POLIS ASURANSI
Ada kejadian tertentu dimana pemilik polis yang tidak dapat atau tidak mau lagi membayar premi polisnya tetapi masih menginginkan pertanggungan asuransi. Menurut peraturan/undang‐undang, nilai tunai yang ada dapat dipergunakan untuk membeli pertanggungan bebas premi dengan uang pertanggungan baru yang telah berkurang dari semula (reduced paid up insurance) atau asuransi perpanjangan jangka warsa (extended term insurance).
Reduced paid up insurance :
Pada ketentuan non‐forfeiture option berupa reduced paid up insurance, nilai tunai netto polis dipergunakan sebagai premi tunggal untuk membeli asuransi bebas premi yang sama dengan polis semula. Premi yang dibebankan pada paid up insurance tersebut didasarkan pada umur tertanggung pada saat option itu dilakukan. Jumlah uang pertanggungan paid up insurance yang dapat dibeli pada option ini akan lebih dari uang pertanggungan polis asal dan itulah sebabnya disebut “reduced paid up insurance”.
Sebagaimana persyaratan nilai tunai, polis harus memuat daftar jumlah reduced paid up insurance yang ada tiap‐tiap tahun selama 20 tahun pertama polis berjalan aktif. Jumlah sesungguhnya reduced paid up yang ada tersebut harus lebih besar atau lebih kecil dari jumlah dalam daftar, tergantung pada besarnya nilai tunai netto. Jumlah daftar reduced paid up untuk tiap tahun didasarkan pada daftar nilai tunai polis tahun yang bersangkutan. Jika nilai tunai netto lebih besar dari jumlah nilai tunai pada daftar, kemungkinan hal itu adalah karena termasuk dividen, sehingga jumlah reduced paid up yang tersedia akan lebih tinggi dari jumlah reduced paid up dalam daftar.
Jika ada pinjaman polis yang belum lunas, maka nilai tunai netto akan lebih kecil, karena penanggung akan mengurangkan sisa pinjaman tambah bunga yang jatuh tempo dari nilai tunai netto tersebut, sehingga jumlah uang pertanggungan pada polis asal. Akan tetapi, pemilik polis dapat memohon supaya penanggung menggunakan nilai tunai yang sesungguhnya tanpa mengurangkan jumlah uang pinjaman untuk membeli reduced paid up insurance. Ini berarti, bahwa penanggung akan terus membebankan bunga pada pinjaman polis dan pinjaman itu akan dibayar kembali pada suatu saat dikemudian hari atau dipotong langsung dari uang pertanggungan jika tertanggung meninggal. Dengan melanjutkan pinjaman polis berarti jumlah asuransi jiwa paid up yang dibeli akan lebih besar.
Asuransi yang dibeli atas reduced paid up option mempunyai masa pertanggungan yang sama dengan polis semula. Jadi jika polis asal adalah asuransi seumur hidup maka pertanggungan reduced paid up tetap berlaku seumur hidup. Bilamana polisnya adalah dwi guna maka pertanggungan reduced paid up option baik manfaat asuransi jiwa dan pure endowment‐nya akan dikurangi dengan jumlah yang sama. Masa pertanggungan polis dwi guna tidak berubah bilamana pertanggungan dilanjutkan atas reduced paid up.
116
Jumlah premi yang dibebaskan oleh penanggung untuk pertanggungan ini didasarkan pada tarif premi netto, artinya penanggung tidak menambahkan jumlah lain pada premi sebagai biaya. Pembelian asuransi dengan cara ini adalah lebih murah daripada mengambil nilai tunai polis dengan tunai kemudian membeli polis paid up insurance yang lain. Polis asuransi baru reduced paid up ini akan terus mempunyai dan membentuk nilai tunai, serta pemilik polis tetap mempunyai hak‐hak sebagai pemilik polis asuransi jiwa, termasuk hak menebus polis untuk mengambil nilai tunai dan hak menerima dividen jika polis asal adalah polis partisipasi. Akan tetapi, manfaat tambahan seperti Asuransi Kecelakaan, yang ada pada polis asal biasanya akan dihentikan jika polis dilanjutkan sebagai reduced paid up insurance.
Dengan diagram ini akan diterangkan jumlah paid up insurance yang tersedia bagi seorang pemohon laki‐laki yang berumur 40 tahun, atas 2 (dua) jenis polis asuransi seumur hidup. Jenis Polis Paid Up Insurnace Per 1.000 Uang Pertanggungan Tiap Akhir Tahun 5 10 20 a) Continous Premium Whole Life 178 368 613 b) 20 Payment Whole Life 283 557 1.000 Extended term insurance (Asuransi perpanjangan jangka warsa)
Hak asuransi perpanjangan jangka warsa (extended term insurance) memungkinkan pemilik polis menggunakan nilai tunai netto polis untuk membeli Asuransi jangka warsa dengan jumlah uang pertanggungan yang sama pada polis semula. Asuransi jangka warsa ini akan berlaku dalam waktu yang lebih pendek dari masa pertanggungan polis semula. Lamanya masa pertanggungan tersebut tergantung pada besarnya pertanggungan, besarnya nilai tunai netto, jenis kelamin tertanggung dan umur tertanggung pada saat option dilaksanakan. Suatu polis yang mempunyai nilai tunai tinggi dapat membeli extended term insurance untuk masa pertanggungan yang lebih lama. Umumnya, polis menyebutkan bahwa tidak ada yang dipilih oleh pemilik polis maka secara otomatis yang dianggap dipilih adalah hak extended term insurance. Sedangkan di Indonesia adalah “reduced paid up insurance”. Jumlah uang pertanggungan extended term insurance yang tersedia (dapat diberikan) adalah sama dengan uang pertanggungan pada polis semula. Uang pertanggungan pada polis semula kemungkinan dikurangi dengan jumlah sisa hutang pinjaman polis, ditambah jumlah dividen yang ada, maka pengurangan dan penambahan tersebut harus dibuat oleh penanggung pada waktu menghitung uang pertanggungan extended term insurance yang ada. Sebaliknya, penanggung dapat memberikan uang pertanggungan yang telah berjalan sebelum dilakukannya non‐forfeiture option. Mari kita lihat contoh dibawah, bagaimana cara menghitung uang pertanggungan extended term insurance.
POLIS ASURANSI
Jumlah uang pertanggungan asuransi jangka warsa yang tersedia: 9 Uang Pertanggungan Polis Rp. 10.000.000,‐ 9 Uang Pertanggungan dari dividen Rp. 200.000,‐ (+) Jumlah Rp.10.200.000,‐ 9 Uang Pertanggungan dari sisa pinjaman Rp. 1.000.000,‐ (‐) Jumlah Rp. 9.200.000,‐ Jumlah nilai tunai netto: Daftar Nilai Tunai Rp. 2.500.000,‐ Nilai tunai dari tambahan dividen Rp. 50.000,‐ (+) Jumlah Rp. 2.550.000,‐ Nilai tunai dari sisa pinjaman polis Rp. 1.000.000,‐ (‐) Jumlah Rp. 1.550.000,‐ Jadi, jika yang dipilih adalah extended term insurance maka pemilik polis akan mendapat UP Asuransi Jangka Warsa sejumlah Rp. 9.200.000,‐ untuk masa pertanggungan yang dapat diberikan dengan nilai tunai netto sejumlah Rp. 1.550.000,‐. Bilamana polis asuransi dwi guna dilanjutkan dengan hak extended term maka nilai tunai netto akan dipergunakan untuk membeli extended term insurance sebesar uang pertanggungan polis semula. Jika nilai tunai netto tidak cukup untuk membeli sepenuhnya uang pertanggungan dengan masa pertanggungan seperti tersebut pada polis semula, maka masa pertanggungan akan disesuaikan dengan masa pertanggungan yang dapat dibeli dengan besarnya nilai tunai netto. Bilamana jumlah nilai tunai netto melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk membeli extended term insurance sesuai masa pertanggungan pada polis semula, maka sisa jumlah itu akan dipergunakan untuk menyediakan manfaat endownment yang akan dibayarkan pada tanggal habis kontrak pertanggungan polis semula. Uang pertanggungan Endowment tersebut, walaupun lebih kecil daripada uang pertanggungan semula tetapi pembayaran premi lanjutan telah dilunasi.
Pada umumnya, bilamana polis dilanjutkan atas dasar extended term, pemilik polis tidak dapat lagi menggunakan hak pinjaman polis atau hak menerima dividen. Akan tetapi, pemilik polis dapat membatalkan extended term dan menebus polis untuk mengambil nilai tunai yang ada. Di samping itu, sebagaimana halnya hak reduced paid up, setiap manfaat tambahan yang ada dalam polis semula biasanya akan hilang bila polis yang dipilih adalah extended term insurance. Sama halnya dalam penebusan nilai tunai dan reduced paid up, polis asuransi jiwa itu harus memuat daftar yang menunjukkan manfaat yang ada pada extended term insurance. Lamanya masa berjalan aktif dengan uang pertanggungan seperti pada polis semula, pada extended term yang dipilih harus ditunjukkan dalam 20 tahun pertama. Automatic premium loan : 118
Ketentuan automatic premium loan (APL) atau pinjaman premi otomatis menyatakan bahwa asuransi secara otomatis akan membayar tunggakan premi Pemilik Polis dengan cara melakukan pinjaman polis terhadap nilai tunai polis. Penggunaan cara pinjaman premi otomatis ini akan menjamin polis tetap berjalan aktif dengan uang pertanggungan tetap termasuk pertanggungan manfaat tambahan. Sebagaimana dikatakan sebelumnya, ketentuan APL harus dicantumkan dalam polis yang diterbitkan. Di beberapa negara tertentu (Canada dan Amerika Serikat) hal ini dianggap sebagai non‐forfeiture option. Ketentuan itu juga dipergunakan secara luas di negara lain walaupun ketentuan tersebut tidak diharuskan tercantum dalam polis. Ada ketentuan bahwa pemilik polis harus mengajukan permohonan automatic premium loan dahulu kepada penanggung dapat memberlakukan ketentuan tersebut.