ASURANSI JIWA TABUNGAN DAN DWIGUNA
C. Asuransi Jiwa Tabungan Generasi Baru
1. Pengaruh regulasi pada asuransi jiwa universal di Amerika Serikat
Nilai tunai yang tersedia dapat juga digunakan untuk jaminan dari pinjaman polis yang dilakukan pemegang polis. Hal ini mirip dengan pinjaman polis pada polis asuransi jiwa seumur hidup atau dwiguna. Bila pemegang polis melakukan pinjaman polis, maka penanggung akan mengurangi nilai tunai sebesar pinjaman polis dan biaya‐biaya terkait.
1. Pengaruh regulasi pada asuransi jiwa universal di Amerika Serikat
Karena pemegang polis dapat membayar premi sesuai keinginannya, maka terbuka peluang premi yang dibayarkan akan jauh melebihi biaya mortalita yang dibebankan. Bila jumlah nilai tunai terlalu berlebihan, maka produk ini akan lebih menyerupai produk investasi dibandingkan sebagai produk asuransi jiwa.
Peraturan perpajakan Amerika Serikat memberikan berbagai kemudahan atas produk‐produk asuransi jiwa dibandingkan dengan produk‐produk investasi. Untuk memastikan agar polis asuransi jiwa universal tetap merupakan produk asuransi jiwa dan bukan beralih menjadi produk investasi, maka pemerintah Amerika Serikat menetapkan batas maksimum nilai tunai dibandingkan dengan uang pertanggungan polis itu. Bila nilai tunai melampaui batas maksimum yang ditetapkan, dari sudut pandang perpajakan, produk itu akan dianggap sebagai produk investasi dan bukan lagi sebagai produk asuransi jiwa. Selisih antara uang pertanggungan dengan jumlah nilai tunai maksimum agar polis tetap dianggap sebagai produk asuransi jiwa disebut dengan section 7702 corridor. Nama ini berasal dari Internal Revenue Code Section 7702 yakni pasal yang mengatur batas maksimum nilai tunai polis asuransi jiwa universal agar dapat tetap dianggap sebagai produk asuransi jiwa.
Penanggung biasanya tidak akan mengijinkan pemegang polis untuk membayar premi, sehingga nilai tunai yang tersedia akan melampaui batas maksimum seperti yang dimaksud dalam peraturan perundangan. Penanggung bisa juga menerapkan bahwa apabila nilai tunai meningkat sejumlah persentase tertentu, maka uang pertanggungan polis secara otomatis juga akan meningkat sehingga tetap sesuai dengan peraturan perundangan.
a. Laporan‐laporan periodik
Karena fleksibel, maka terbuka peluang terjadi berbagai transaksi yang mengakibatkan perubahan‐perubahan pada polis. Oleh karena itu, biasanya penanggung akan membuat laporan‐laporan secara periodik kepada pemegang polis, misalnya setiap triwulan, semester atau tahunan.
ASURANSI JIWA TABUNGAN DAN DWIGUNA
Laporan‐laporan yang dimaksud antara lain : Jumlah santunan kematian yang tersedia Jumlah nilai tunai yang tersedia Jumlah nilai tebus yang tersedia, bila nilainya berbeda dengan nilai tunai Jumlah bunga yang dikredit pada nilai tunai Jumlah biaya mortalita yang dibebankan Jumlah biaya‐biaya yang dibebankan. Jumlah premi yang dibayar Jumlah pinjaman polis Jumlah nilai tebus yang diterima b. Indeterminate Premium Life Insurance
Indeterminate premium life insurance adalah salah satu bentuk dari polis asuransi jiwa seumur hidup non‐partisipasi. Polis ini memiliki dua macam tingkat premi yakni tingkat premi maksimum garansi (maximum guaranteed premium rate) dan tingkat premi yang lebih rendah. Pada awal penutupan, pemegang polis harus membayar premi berdasarkan tingkat premi yang lebih rendah. Penanggung menjamin tingkat premi untuk jangka waktu minimum satu tahun, atau bisa pula selama dua, tiga, lima atau bahkan selama sepuluh tahun. Setelah itu, penanggung dapat mengenakan tingkat premi yang baru berdasarkan mortalita, tingkat suku bunga dan biaya yang dialami oleh penanggung. Premi yang baru dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari premi sebelumnya, namun tidak boleh melampaui tingkat premi maksimum garansi. Perubahan tingkat premi berlangsung terus sampai dengan akhir masa asuransi. Umumnya, tingkat premi maksimum garansi sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat premi polis asuransi jiwa seumur hidup non‐partisipasi.
Sesungguhnya polis jenis ini adalah polis asuransi jiwa seumur hidup non‐ partisipasi namun lebih fleksibel karena penanggung dapat mengubah mortalita, biaya dan bunga sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Satu hal yang perlu diingat adalah perubahan tingkat premi harus berlaku untuk seluruh polis dalam kelompok atau kelas yang sama. Perubahan tidak boleh dilakukan hanya pada polis‐polis tertentu.
a. Asuransi jiwa seumur hidup sensitif‐bunga (Interest Sensitive Whole Life Insurance)
Polis ini hampir sama dengan indeterminate premium life insurance, dengan satu tambahan fitur yakni jumlah nilai tunai dapat bertambah bila terjadi kenaikan tingkat suku bunga. Jadi polis ini dapat mengalami dua perubahan yakni perubahan tingkat premi dan perubahan nilai tunai.
Bila terjadi kenaikan tingkat suku bunga, maka pemegang polis memiliki dua opsi yakni mengubah jumlah premi yang harus dibayar atau menaikkan DASAR-DASAR ASURANSI JIWA DAN ASURANSI KESEHATAN
jumlah nilai tunai. Perubahan ini dapat dilakukan sepanjang polis masih tetap aktif. Bila pemegang polis tidak menyatakan pilihannya, maka penanggung akan berasumsi bahwa pemegang polis telah memilih opsi menaikkan nilai tunai.
Bila perubahan yang terjadi mengakibatkan jumlah premi yang harus dibayar meningkat, maka pemegang polis memiliki dua opsi yakni (1) mengurangi jumlah uang pertanggungan dan mempertahankan jumlah premi yang harus dibayar atau (2) membayar premi yang lebih besar dan mempertahankan uang pertanggungan agar tetap sama seperti semula. Polis ini juga menjamin bahwa tingkat premi yang dibebankan tidak boleh melampaui tingkat premi maksimum garansi.
b. Asuransi jiwa variabel (Variable Life Insurance)
Asuransi jiwa variabel adalah salah satu bentuk dari asuransi jiwa tabungan dengan fitur premi tetap namun uang pertanggungan dan nilai‐nilai fitur lainnya dapat berubah sesuai dengan kinerja investasi subakun (subaccount) yang dipilih oleh pemegang polis. Subakun adalah kumpulan beberapa alternatif investasi yang dipilih oleh pemegang polis sebagai dasar alokasi/premi dan akumulasi nilai tunai.
Subakun berisikan premi dan nilai tunai polis yang diinvestasikan dan merupakan bagian dari akun terpisah (separate account) penanggung, disebut juga dengan akun segregasi (segregate account). Investasi dana subakun dikelola secara terpisah dengan dana akun umum (general account). Untuk memenuhi kewajiban kontrak asuransi dengan imbal hasil tetap dan digaransi, misalnya manfaat habis kontrak, maka penanggung mengelola dana tersebut dalam satu buah akun yang disebut dengan akun umum. Dana ini biasanya diinvestasikan pada instrumen investasi yang relatif aman, sehingga memberikan jaminan bagi penanggung untuk dapat membayar manfaat asuransi sesuai dengan kontrak asuransi.
Pemegang polis berhak untuk mengalokasikan dananya ke dalam beberapa rekening subakun sekaligus. Misalnya, pemegang polis dapat mengalokasikan dananya ke dalam rekening subakun saham dan subakun obligasi. Pemegang polis juga berhak untuk mengubah alokasi dana. Perubahan biasanya hanya dapat dilakukan sekali dalam satu tahun. Jumlah santunan kematian dan nilai tunai tergantung dari kinerja investasi subakun. Bila imbal hasil subakun tinggi, maka santunan kematian dan nilai tunai akan meningkat, begitu sebaliknya. Kebanyakan polis asuransi jiwa variabel akan menjamin bahwa santunan kematian tidak boleh lebih rendah daripada jumlah santunan kematian pada saat awal penutupan polis. Namun penanggung tidak menjamin nilai tunai yang tersedia, hal ini mutlak tergantung dari kinerja investasi.
ASURANSI JIWA TABUNGAN DAN DWIGUNA
Pemegang polis bertanggung jawab atas kinerja investasi, bukan penanggung. Oleh karena itu, di Amerika Serikat, produk asuransi jiwa variabel dianggap sebagai produk sekuritas. Akibatnya produk ini tunduk pada dua macam regulasi yakni regulasi yang berkaitan dengan asuransi jiwa dan sekuritas sekaligus.
c. Asuransi jiwa variabel universal (variable universal life insurance)
Di Indonesia, produk ini dikenal dengan nama unit link. Produk ini menggabungkan fleksibilitas polis asuransi jiwa universal dengan fleksibilitas polis asuransi jiwa variabel. Pemegang polis dapat menentukan jumlah premi yang harus dibayar dan jumlah uang pertanggungan yang diinginkan. Nilai tunai diinvestasikan dalam subakun. Pemegang polis dapat mengalokasikan premi ke dalam beberapa rekening subakun sesuai pilihannya. Jumlah nilai tunai yang tersedia tergantung pada kinerja investasi subakun. Di Amerika Serikat, produk ini dianggap sebagai produk sekuritas, sehingga tunduk pada regulasi yang berkaitan dengan asuransi jiwa dan sekuritas sekaligus.
D. Produk Unit‐link
Pada umumnya perusahaan asuransi jiwa memasarkan produk‐produk dasar seperti: jangka warsa (term life), dwi guna (endowment) dan permanen atau seumur hidup (whole life), akan tetapi dalam perkembangannya produk asuransi jiwa dasar atau disebut dengan istilah produk konvensional atau tradisional berkembang menjadi produk‐ produk yang lebih bervariasi atau lebih maju atau non‐tradisional seperti produk asuransi unit‐link atau invesment‐link.
Produk asuransi jiwa unit‐link (invesment‐link) adalah produk asuransi jiwa individu yang memberikan proteksi asuransi jiwa dimana setiap saat nilainya bervariasi sesuai dengan nilai aset investasi tersebut. Produk unit‐link juga disebut equality‐linked yaitu dana investasi yang pada umumnya digunakan untuk mendukung produk‐produk unit‐link dan cenderung dikaitkan dengan ekuitas atau saham. Ada juga yang menyebut variable life karena menggambarkan hasil investasi yang bervariasi sesuai dengan jenis investasi tersebut (Asuransi jiwa unit‐link, Ketut Sendra:22)
Adapun ketentuan‐ketentuan yang mengatur tentang produk asuransi, khususnya tentang produk unit‐link, telah diatur dalam UU Usaha perasuransian, antara lain:
1. Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 422/KMK. 06/2003, tentang: Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, yang menetapkan:
Bab – I, pasal‐1 ayat‐1, yang mengatur tentang ketentuan umum: Polis asuransi adalah polis atau perjanjian asuransi, atau dengan nama papun, serta dokumen lain yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan perjanjian DASAR-DASAR ASURANSI JIWA DAN ASURANSI KESEHATAN
asuransi, termasuk tanda bukti kepesertaan asuransi bagi pertanggungan kumpulan, antara pihak penanggung dan pihak pemegang polis atau tertanggung.
Bab – II, pasal‐2, KMK 422 tentang produk asuransi baru, yaitu menyebutkan bahwa: suatu produk asuransi dinyatakan sebagai produk asuransi baru apabila: (a) produk asuransi tersebut belum pernah dipasarkan oleh perusahaan asuransi yang bersangkutan; atau (b) produk asuransi tersebut merupakan perubahan atas produk asuransi yang sudah dipasarkan, yang perubahannya meliputi risiko yang ditutup, ketentuan polis, rumusan premi, metode cadangan premi atau nilai tunai.
Bab – II, Pasal‐3 ayat (2); yang menyebutkan bahwa: Pelaporan mengenai rencana memasarkan produk asuransi baru sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 PP No. 73 tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian sebagaimana telah diubah dengan PP No. 63 tahun 1999, untuk produk asuransi jiwa harus dilengkapi dengan:
a. specimen polis asuransi;
b. pernyataan tenaga ahli yang berisi uraian dan dasar perhitungan mengenai: i. tarif premi, cadangan teknis, berikut asumsi aktuaria dan data pendukungnya; ii. Nilai tunai, dividen polis atau yang sejenis dalam hal produk asuransi tersebut mengandung nilai tunai, dividen polis atau yang sejenis;
c. profit testing atau asset share;
d. dukungan reasuransi untuk produk asuransi dimaksud; e. uraian cara pemasaran dan contoh brosur yang dipergunakan;
f. perjanjian kerjasama dalam hal produk asuransi dimaksud dipasarkan bersama pihak lain;
g. pengesahan oleh Dewan Pengawas Syariah bagi perusahaan asuransi atau kantor cabang perusahaan asuransi yang diselenggarakan dengan prinsip syariah.
Bab – II, Pasal‐5; yang menyebutkan bahwa: Ayat (1) Perusahaan asuransi jiwa yang akan memasarkan produk asuransi baru yang dikaitkan dengan investasi, antara lain harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal‐3 ayat (2), harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. memiliki tenaga ahli dengan kualifikasi wakil manajer investasi dengan pengalaman di bidangnya sekurang‐ kurangnya 3 (tiga) tahun; b. memiliki sistem informasi yang memadai. Ayat (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai produk asuransi baru sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atur dengan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan.
Bab – II, Pasal‐6; yang menyebutkan bahwa: Perusahaan asuransi yang akan memasarkan produk asuransi baru sebagaimana dimaksud dalam pasal‐3, pasal‐4, dan pasal‐5 harus memenuhi ketentuan tingkat solvabilitas dan tidak sedang dikenakan sanksi administratif.
ASURANSI JIWA TABUNGAN DAN DWIGUNA
Bab – III, tentang Polis, pasal‐7 yaitu; Dalam setiap penutupan asuransi, polis asuransi harus sesuai specimen polis asuransi yang dilaporkan kepada Menteri sebagaimana dimaksud dalam pasal‐3.
Bab – III, Pasal‐8, yang menyebutkan bahwa: Polis asuransi harus memuat sekuarang‐kurangnya ketentuan mengenai:
a. Saat berlakunya pertanggungan, b. Uraian manfaat yang diperpanjang, c. Cara pembayaran premi,
d. Tenggang waktu (grace period) pembayaran premi,
e. Kurs yang digunakan untuk polis asuransi dengan mata uang asing apabila pembayaran premi dan manfaat dikaitkan dengan mata uang rupiah,
f. Waktu yang diakui sebagai alat diterimanya pembayaran premi,
g. Kebijakan perusahaan yang ditetapkan apabila pembayaran premi dilakukan melewati tenggang waktu yang disepakati;
h. Periode dimana pihak perusahaan tidak dapat meninjau ulang keabsahan kontrak asuransi (incostestable period);
i. Table nilai tunai, bagi polis asuransi jiwa yang mengandung nilai tunai;
j. Perhitungan dividen polis atau sejenis, bagi polis asuransi jiwa yang menjanjikan dividen polis atau yang sejenis;
k. Penghentian pertanggungan, baik dari pihak penanggung maupun dari pihak pemegang polis, termasuk syarat dan penyebabnya;
l. Syarat dan tata cara pengajuan klaim, termasuk bukti pendukung yang diperlukan dalam pengajuan klaim;
m. Pemilihan tempat penyelesaian perselisihan;
n. Bahasa yang dijadikan acuan dalam hal terjadi sengketa atau beda pendapat, untuk polis asuransi yang dicetak dalam 2 (dua) bahasa atau lebih.
2. Sesuai ketentuan pada Bab‐II, pasal 5 KMK No. 422, pada ayat 2 menyebutkan bahwa: Ketentuan lebih lanjut mengenai produk asuransi baru sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atur dengan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan.
Ketentuan tentang produk unit‐link diatur dalam Keputusan Bapepam‐LK, No: KEP‐104/BL/2006 tanggal 31 Oktober 2006 sebagai sebagai surat keputusan yang mengganti surat keputusan sebelumnya yaitu surat keputusan DLK No. KEP – 2475/LK/2004 tentang Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PADI). Surat keputusan ini mengatur tentang: 1. Kriteria dari suatu produk unit‐link; 2. Ketentuan yang wajib dipenuhi; 3. Nama dan strategi investasi produk unit‐link; 4. Nilai aset sub‐dana; 5. Brosur pemasarannya;
6. Informasi yang wajib disediakan untuk publik mengenai harga unit subdana yang dikelolanya setiap hari kerja;
7. Ketentuan yang wajib dipenuhi oleh polis asuransi untuk produk unit‐link; DASAR-DASAR ASURANSI JIWA DAN ASURANSI KESEHATAN
8. Pelaporan perkembangan dana kepada pemegang polisnya; dan
9. Kewajiban seorang agen atau tenaga pemasaran untuk memiliki sertifikasi keagenan. Penebusan = surrender Nilai Tunai = surrender value. Nilai Tebus = cash surrender value Manfaat Habis Kontrak = maturity benefit Premi Risiko = risk premium Premi Tabungan = saving Asuransi jiwa Tabungan = cash value life insurance Aktif = inforce. Asuransi jiwa Seumur Hidup Berpasangan = Joint Whole Life Insurance. Cadangan Premi = Premium Reserve Cadangan Teknis = Technical Reserve Uang Pertanggungan = sum assured Pinjaman Polis = Policy loan Masa Pembayaran Premi = Premium Payment Periods Premi tunggal = premi sekaligus = single premium Premi secara terus menerus = premi berkelanjutan = continuous premium (policies) Premi berkala = limited payment (policies) Pasangan hidup = spouse Bukti‐bukti layak asuransi = evidence of insurability Pajak Warisan = estate tax Polis Keluarga = family policies Home service distribution system = sistem distribusi layanan rumah Home service agents = agen layanan rumah. Funeral home = Rumah Duka Endowment= asuransi jiwa dwiguna Surrender charges = biaya penebusan Nilai tebus = net cash value atau cash surrender value Nilai tunai = cash value, account value, reserve value, accumulation value. Pengalaman mortalita = mortality experience Jumlah risiko bersih = net amount at risk. Non participating whole life policy = polis asuransi jiwa seumur hidup non‐partisipasi. Subakun = subaccount Akun terpisah = separate account Akun segregasi = segregated account Akun umum = general account
ASURANSI JIWA TABUNGAN DAN DWIGUNA
BAB VIII
MANFAAT‐MANFAAT TAMBAHAN
IHTISAR BAB TUJUAN Manfaat Asuransi Cacat Tetap (Supplemental disability benefits) ¾ Asuransi Bebas Premi Akibat Cacat Tetap (waiver of premium for disability benefit) ¾ Asuransi Bebas Premi bagi Pemegang Polis (Waiver of premium for payor benefit) Manfaat Asuransi Cacat Tetap (Disability income benefit) Manfaat Asuransi Kecelakaan Diri ¾ Asuransi Kematian akibat kecelakaan (accidental death benefit = Risiko A) ¾ Asuransi cacat tetap akibat kecelakaan (dismemberment benefit = Risiko B) Manfaat Kematian Akselerasi (Accelerated Death Benefits) ¾ Manfaat Penyakit Terminal ¾ Manfaat Penyakit Kritis ¾ Long Term Care Insurance Benefit Asuransi Untuk Tertanggung Tambahan ¾ Asuransi tumpangan pasangan hidup dan anak (spouse and children’s insurance rider) ¾ Asuransi tumpangan anak (children’s insurance rider) ¾ Asuransi tumpangan tertanggung kedua (second insured rider) Manfaat Layak Asuransi (Insurability Benefits) ¾ Manfaat jaminan layak asuransi (guaranteed insurability benefit) ¾ Manfaat opsi tambahan uang pertanggungan (paid up additions option benefit) Setelah mempelajari bab atau bagian ini diharapkan dapat: 1. Mengenal berbagai jenis manfaat asuransi tambahan; 2. Menyebutkan berbagai jenis asuransi jiwa kecelakaan diri beserta manfaatnya; 3. Mengidentifikasi berbagai jenis manfaat asuransi tambahan akselerasi berserta manfaatnya. Pada dasarnya asuransi jiwa akan memberikan perlindungan terhadap kerugian ekonomi akibat meninggalnya tertanggung. Bila tertanggung meninggal dunia, maka ia tidak dapat lagi mencari penghasilan, sehingga keluarga yang ditinggalkan secara mendadak kehilangan sumber penghasilan. Produk‐produk asuransi jiwa akan membayar santunan kematian dalam upaya memberikan penggantian penghasilan bagi keluarga yang ditinggalkan.
MANFAAT-MANFAAT TAMBAHAN
Saat ini, kita mengenal berbagai asuransi tambahan yang memberikan manfaat asuransi bukan dalam bentuk santunan kematian, misalnya santunan cacat tetap total.
Asuransi tambahan biasanya dijual secara bersamaan dengan asuransi pokok – sehingga disebut sebagai asuransi tumpangan (riders). Premi untuk asuransi tumpangan dapat dirinci sesuai dengan jumlah asuransi tambahan yang ditumpangkan kepada asuransi pokok. Analogi yang dapat digunakan adalah kita membeli sebuah mobil (asuransi pokok) lalu kita ingin menambah berbagai variasi mobil (asuransi tumpangan) seperti TV, DVD player, dan jok kulit. Kita dapat membeli TV saja, TV tambah DVD player, dan semua kombinasi yang mungkin. Begitu pula dengan asuransi tumpangan, kita dapat membeli jenis asuransi tumpangan dan besarnya uang pertanggungan yang sesuai dengan kebutuhan kita. Fleksibilitas ini menguntungkan bagi penanggung maupun pemegang polis.
Pada umumnya premi asuransi tumpangan tidak akan berpengaruh pada jumlah nilai tunai dari asuransi pokok. Pembayaran premi asuransi tumpangan akan berakhir pada saat akhir masa asuransi masing‐masing asuransi tumpangan sesuai ketentuan yang berlaku.