• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh regulasi pada asuransi jiwa universal di Amerika Serikat

ASURANSI JIWA TABUNGAN DAN DWIGUNA

C. Asuransi Jiwa Tabungan Generasi Baru

1. Pengaruh regulasi pada asuransi jiwa universal di Amerika Serikat

Nilai  tunai  yang  tersedia  dapat  juga  digunakan  untuk  jaminan  dari pinjaman  polis yang dilakukan pemegang polis. Hal ini mirip dengan pinjaman polis pada polis  asuransi jiwa seumur hidup atau dwiguna. Bila pemegang polis melakukan pinjaman  polis,  maka  penanggung  akan  mengurangi  nilai  tunai  sebesar  pinjaman  polis  dan  biaya‐biaya terkait.   

 

1. Pengaruh regulasi pada asuransi jiwa universal di Amerika Serikat 

 

Karena  pemegang  polis  dapat  membayar  premi  sesuai  keinginannya,  maka  terbuka  peluang  premi  yang  dibayarkan  akan  jauh  melebihi  biaya  mortalita  yang  dibebankan.  Bila  jumlah  nilai  tunai  terlalu  berlebihan,  maka  produk  ini  akan  lebih  menyerupai produk investasi dibandingkan sebagai produk asuransi jiwa.  

 

Peraturan  perpajakan  Amerika  Serikat  memberikan  berbagai  kemudahan  atas  produk‐produk  asuransi  jiwa  dibandingkan  dengan  produk‐produk  investasi.  Untuk  memastikan  agar  polis  asuransi  jiwa  universal  tetap  merupakan  produk  asuransi jiwa dan bukan beralih menjadi produk investasi, maka pemerintah Amerika  Serikat  menetapkan  batas  maksimum  nilai  tunai  dibandingkan  dengan  uang  pertanggungan polis itu. Bila nilai tunai melampaui batas maksimum yang ditetapkan,  dari  sudut  pandang  perpajakan,  produk  itu  akan  dianggap  sebagai  produk  investasi  dan  bukan  lagi  sebagai  produk  asuransi  jiwa.  Selisih  antara  uang  pertanggungan  dengan  jumlah  nilai  tunai  maksimum  agar  polis  tetap  dianggap  sebagai  produk  asuransi  jiwa  disebut  dengan  section  7702  corridor.  Nama  ini  berasal  dari  Internal  Revenue  Code  Section  7702  yakni  pasal  yang  mengatur  batas  maksimum  nilai  tunai  polis asuransi jiwa universal agar dapat tetap dianggap sebagai produk asuransi jiwa.    

Penanggung  biasanya  tidak  akan  mengijinkan  pemegang  polis  untuk  membayar premi, sehingga nilai tunai yang tersedia akan melampaui batas maksimum  seperti  yang  dimaksud  dalam  peraturan  perundangan.  Penanggung  bisa  juga  menerapkan bahwa apabila nilai tunai meningkat sejumlah persentase tertentu, maka  uang  pertanggungan  polis  secara  otomatis  juga  akan  meningkat  sehingga  tetap  sesuai dengan peraturan perundangan.  

 

a. Laporan‐laporan periodik   

Karena  fleksibel,  maka  terbuka  peluang  terjadi  berbagai  transaksi  yang  mengakibatkan  perubahan‐perubahan  pada  polis.  Oleh  karena  itu,  biasanya  penanggung akan membuat laporan‐laporan secara periodik kepada pemegang polis,  misalnya setiap triwulan, semester atau tahunan.  

ASURANSI JIWA TABUNGAN DAN DWIGUNA

  Laporan‐laporan yang dimaksud antara lain :  Jumlah santunan kematian yang tersedia  Jumlah nilai tunai yang tersedia  Jumlah nilai tebus yang tersedia, bila nilainya berbeda dengan nilai tunai  Jumlah bunga yang dikredit pada nilai tunai  Jumlah biaya mortalita yang dibebankan   Jumlah biaya‐biaya yang dibebankan.   Jumlah premi yang dibayar   Jumlah pinjaman polis   Jumlah nilai tebus yang diterima    b. Indeterminate Premium Life Insurance   

Indeterminate  premium  life  insurance  adalah  salah  satu  bentuk  dari  polis  asuransi  jiwa  seumur  hidup  non‐partisipasi.  Polis  ini  memiliki  dua  macam  tingkat  premi  yakni  tingkat  premi  maksimum  garansi  (maximum  guaranteed  premium  rate)  dan tingkat premi yang lebih rendah.     Pada awal penutupan, pemegang polis harus membayar premi berdasarkan  tingkat premi yang lebih rendah. Penanggung menjamin tingkat premi untuk jangka  waktu minimum satu tahun, atau bisa pula selama dua, tiga, lima atau bahkan selama  sepuluh tahun. Setelah itu, penanggung dapat mengenakan tingkat premi yang baru  berdasarkan mortalita, tingkat suku bunga dan biaya yang dialami oleh penanggung.  Premi yang baru dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari premi sebelumnya, namun  tidak  boleh  melampaui  tingkat  premi  maksimum  garansi.  Perubahan  tingkat  premi  berlangsung  terus  sampai  dengan  akhir  masa  asuransi.  Umumnya,  tingkat  premi  maksimum  garansi  sedikit  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  tingkat  premi  polis  asuransi jiwa seumur hidup non‐partisipasi.  

 

Sesungguhnya  polis  jenis  ini  adalah  polis  asuransi  jiwa  seumur  hidup  non‐ partisipasi  namun  lebih  fleksibel  karena  penanggung  dapat  mengubah  mortalita,  biaya dan bunga sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Satu hal yang perlu diingat  adalah  perubahan  tingkat  premi  harus  berlaku  untuk  seluruh  polis  dalam  kelompok  atau  kelas  yang  sama.  Perubahan  tidak  boleh  dilakukan  hanya  pada  polis‐polis  tertentu.  

 

a. Asuransi jiwa seumur hidup sensitif‐bunga (Interest Sensitive Whole Life Insurance)    

Polis  ini  hampir  sama  dengan  indeterminate  premium  life  insurance,  dengan satu tambahan fitur yakni jumlah nilai tunai dapat bertambah bila terjadi  kenaikan tingkat suku bunga. Jadi polis ini dapat mengalami dua perubahan yakni  perubahan tingkat premi dan perubahan nilai tunai.  

 

Bila terjadi kenaikan tingkat suku bunga, maka pemegang polis memiliki  dua  opsi  yakni  mengubah  jumlah  premi  yang  harus  dibayar  atau  menaikkan  DASAR-DASAR ASURANSI JIWA DAN ASURANSI KESEHATAN

jumlah  nilai  tunai.  Perubahan  ini  dapat  dilakukan  sepanjang  polis  masih  tetap  aktif. Bila pemegang polis tidak menyatakan pilihannya, maka penanggung akan  berasumsi bahwa pemegang polis telah memilih opsi menaikkan nilai tunai.  

 

Bila  perubahan  yang  terjadi  mengakibatkan  jumlah  premi  yang  harus  dibayar meningkat, maka pemegang polis memiliki dua opsi yakni (1) mengurangi  jumlah  uang  pertanggungan  dan  mempertahankan  jumlah  premi  yang  harus  dibayar  atau  (2)  membayar  premi  yang  lebih  besar  dan  mempertahankan  uang  pertanggungan  agar  tetap  sama  seperti  semula.  Polis  ini  juga  menjamin  bahwa  tingkat premi yang dibebankan tidak boleh melampaui tingkat premi maksimum  garansi.  

 

b. Asuransi jiwa variabel (Variable Life Insurance)    

Asuransi  jiwa  variabel  adalah  salah  satu  bentuk  dari  asuransi  jiwa  tabungan  dengan  fitur  premi  tetap  namun  uang  pertanggungan  dan  nilai‐nilai  fitur lainnya dapat berubah sesuai dengan kinerja investasi subakun (subaccount)  yang dipilih oleh pemegang polis. Subakun adalah kumpulan beberapa alternatif  investasi  yang  dipilih  oleh  pemegang  polis  sebagai  dasar  alokasi/premi  dan  akumulasi nilai tunai.  

 

Subakun  berisikan  premi  dan  nilai  tunai  polis  yang  diinvestasikan  dan  merupakan  bagian  dari  akun  terpisah  (separate  account)  penanggung,  disebut  juga dengan akun segregasi (segregate account). Investasi dana subakun dikelola  secara  terpisah  dengan  dana  akun  umum  (general  account).  Untuk  memenuhi  kewajiban  kontrak  asuransi  dengan  imbal  hasil  tetap  dan  digaransi,  misalnya  manfaat  habis  kontrak,  maka  penanggung  mengelola dana  tersebut  dalam  satu  buah  akun  yang  disebut  dengan  akun  umum.  Dana  ini  biasanya  diinvestasikan  pada  instrumen  investasi  yang  relatif  aman,  sehingga  memberikan  jaminan  bagi  penanggung  untuk  dapat  membayar  manfaat  asuransi  sesuai  dengan  kontrak  asuransi.  

 

Pemegang  polis  berhak  untuk  mengalokasikan  dananya  ke  dalam  beberapa  rekening  subakun  sekaligus.  Misalnya,  pemegang  polis  dapat  mengalokasikan  dananya  ke  dalam  rekening  subakun  saham  dan  subakun  obligasi. Pemegang polis juga berhak untuk mengubah alokasi dana. Perubahan  biasanya  hanya  dapat  dilakukan  sekali  dalam  satu  tahun.    Jumlah  santunan  kematian dan nilai tunai tergantung dari kinerja investasi subakun. Bila imbal hasil  subakun tinggi, maka santunan kematian dan nilai tunai akan meningkat, begitu  sebaliknya.     Kebanyakan polis asuransi jiwa variabel akan menjamin bahwa santunan  kematian tidak boleh lebih rendah daripada jumlah santunan kematian pada saat  awal  penutupan  polis.  Namun  penanggung  tidak  menjamin  nilai  tunai  yang  tersedia, hal ini mutlak tergantung dari kinerja investasi.  

 

ASURANSI JIWA TABUNGAN DAN DWIGUNA

Pemegang  polis  bertanggung  jawab  atas  kinerja  investasi,  bukan  penanggung.  Oleh  karena  itu,  di  Amerika  Serikat,  produk  asuransi  jiwa  variabel  dianggap  sebagai  produk  sekuritas.  Akibatnya  produk  ini  tunduk  pada  dua  macam regulasi yakni regulasi yang berkaitan dengan asuransi jiwa dan sekuritas  sekaligus.  

 

c. Asuransi jiwa variabel universal (variable universal life insurance)   

Di  Indonesia,  produk  ini  dikenal  dengan  nama  unit  link.  Produk  ini  menggabungkan  fleksibilitas  polis  asuransi  jiwa  universal  dengan  fleksibilitas  polis  asuransi  jiwa  variabel.  Pemegang  polis  dapat  menentukan  jumlah  premi  yang harus dibayar dan jumlah uang pertanggungan yang diinginkan. Nilai tunai  diinvestasikan  dalam  subakun.  Pemegang  polis  dapat  mengalokasikan  premi  ke  dalam  beberapa  rekening  subakun  sesuai  pilihannya.  Jumlah  nilai  tunai  yang  tersedia  tergantung  pada  kinerja  investasi  subakun.  Di  Amerika  Serikat,  produk  ini  dianggap  sebagai  produk  sekuritas,  sehingga  tunduk  pada  regulasi  yang  berkaitan dengan asuransi jiwa dan sekuritas sekaligus.  

 

D. Produk Unit‐link   

Pada  umumnya  perusahaan  asuransi  jiwa  memasarkan  produk‐produk  dasar  seperti:  jangka  warsa  (term  life),  dwi  guna  (endowment)  dan  permanen  atau  seumur  hidup (whole life), akan tetapi dalam perkembangannya produk asuransi jiwa dasar atau  disebut dengan istilah produk konvensional atau tradisional berkembang menjadi produk‐ produk yang lebih bervariasi atau lebih maju atau non‐tradisional seperti produk asuransi  unit‐link atau invesment‐link. 

 

Produk  asuransi  jiwa  unit‐link  (invesment‐link)  adalah  produk  asuransi  jiwa  individu  yang  memberikan  proteksi  asuransi  jiwa  dimana  setiap  saat  nilainya  bervariasi  sesuai  dengan  nilai  aset  investasi  tersebut.  Produk  unit‐link  juga  disebut  equality‐linked  yaitu  dana  investasi  yang  pada  umumnya  digunakan  untuk  mendukung  produk‐produk  unit‐link  dan  cenderung  dikaitkan  dengan  ekuitas  atau  saham.  Ada  juga  yang  menyebut  variable  life  karena  menggambarkan  hasil  investasi  yang  bervariasi  sesuai  dengan  jenis  investasi tersebut (Asuransi jiwa unit‐link, Ketut Sendra:22) 

 

Adapun  ketentuan‐ketentuan  yang  mengatur  tentang  produk  asuransi,  khususnya  tentang  produk  unit‐link,  telah  diatur  dalam  UU  Usaha  perasuransian,  antara  lain: 

 

1.  Menurut  Surat  Keputusan  Menteri  Keuangan  RI  No.  422/KMK.  06/2003,  tentang:  Penyelenggaraan  Usaha  Perusahaan  Asuransi  dan  Perusahaan  Reasuransi,  yang  menetapkan: 

Bab  –  I,  pasal‐1  ayat‐1,  yang  mengatur  tentang  ketentuan  umum:  Polis  asuransi  adalah  polis  atau  perjanjian  asuransi,  atau  dengan  nama  papun,  serta  dokumen  lain  yang  merupakan  satu  kesatuan  yang  tidak  terpisahkan  dengan  perjanjian  DASAR-DASAR ASURANSI JIWA DAN ASURANSI KESEHATAN

asuransi,  termasuk  tanda  bukti  kepesertaan  asuransi  bagi  pertanggungan  kumpulan, antara pihak penanggung dan pihak pemegang polis atau tertanggung.   

Bab  –  II,  pasal‐2,  KMK  422  tentang  produk  asuransi  baru,  yaitu  menyebutkan  bahwa: suatu produk asuransi dinyatakan sebagai produk asuransi baru apabila: (a)  produk asuransi tersebut belum pernah dipasarkan oleh perusahaan asuransi yang  bersangkutan;  atau  (b)  produk  asuransi  tersebut  merupakan  perubahan  atas  produk  asuransi  yang  sudah  dipasarkan,  yang  perubahannya  meliputi  risiko  yang  ditutup, ketentuan polis, rumusan premi, metode cadangan premi atau nilai tunai.    

Bab – II, Pasal‐3 ayat (2); yang menyebutkan bahwa: Pelaporan mengenai rencana  memasarkan produk asuransi baru sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 PP No.  73 tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian sebagaimana telah  diubah  dengan  PP  No.  63  tahun  1999,  untuk  produk  asuransi  jiwa  harus  dilengkapi dengan:  

a. specimen polis asuransi; 

b. pernyataan  tenaga  ahli  yang  berisi  uraian  dan  dasar  perhitungan  mengenai: i. tarif premi, cadangan teknis, berikut asumsi aktuaria dan data  pendukungnya;  ii.  Nilai  tunai,  dividen  polis  atau  yang  sejenis  dalam  hal  produk asuransi tersebut mengandung nilai tunai, dividen polis atau yang  sejenis; 

c. profit testing atau asset share;  

d. dukungan reasuransi untuk produk asuransi dimaksud;  e. uraian cara pemasaran dan contoh brosur yang dipergunakan; 

f. perjanjian  kerjasama  dalam  hal  produk  asuransi  dimaksud  dipasarkan  bersama pihak lain; 

g. pengesahan oleh Dewan Pengawas Syariah bagi perusahaan asuransi atau  kantor  cabang  perusahaan  asuransi  yang  diselenggarakan  dengan  prinsip  syariah. 

 

Bab  –  II,  Pasal‐5;  yang  menyebutkan  bahwa:  Ayat  (1)  Perusahaan    asuransi  jiwa  yang  akan  memasarkan  produk  asuransi  baru  yang  dikaitkan  dengan  investasi,  antara lain harus memenuhi  ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal‐3 ayat  (2),  harus  memenuhi  ketentuan  sebagai  berikut:  a.  memiliki  tenaga  ahli  dengan  kualifikasi  wakil  manajer  investasi  dengan  pengalaman  di  bidangnya  sekurang‐ kurangnya  3  (tiga)  tahun;  b.  memiliki  sistem  informasi  yang  memadai.  Ayat  (2)  Ketentuan  lebih  lanjut  mengenai  produk  asuransi  baru  sebagaimana  dimaksud  dalam ayat (1) di atur dengan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan.   

Bab  –  II,  Pasal‐6;  yang  menyebutkan  bahwa:  Perusahaan  asuransi  yang  akan  memasarkan  produk  asuransi  baru  sebagaimana  dimaksud  dalam  pasal‐3,  pasal‐4,  dan  pasal‐5  harus  memenuhi  ketentuan  tingkat  solvabilitas  dan  tidak  sedang  dikenakan sanksi administratif. 

 

ASURANSI JIWA TABUNGAN DAN DWIGUNA

Bab  –  III,  tentang  Polis,  pasal‐7  yaitu;  Dalam  setiap  penutupan  asuransi,  polis  asuransi  harus  sesuai  specimen  polis  asuransi  yang  dilaporkan  kepada  Menteri  sebagaimana dimaksud dalam pasal‐3. 

 

Bab  –  III,  Pasal‐8,  yang  menyebutkan  bahwa:  Polis  asuransi  harus  memuat  sekuarang‐kurangnya ketentuan mengenai:  

a. Saat berlakunya pertanggungan,  b. Uraian manfaat yang diperpanjang,  c. Cara pembayaran premi, 

d. Tenggang waktu (grace period) pembayaran premi, 

e. Kurs  yang  digunakan  untuk  polis  asuransi  dengan  mata  uang  asing  apabila  pembayaran premi dan manfaat dikaitkan dengan mata uang rupiah, 

f. Waktu yang diakui sebagai alat diterimanya pembayaran premi, 

g. Kebijakan  perusahaan  yang  ditetapkan  apabila  pembayaran  premi  dilakukan  melewati tenggang waktu yang disepakati; 

h. Periode  dimana  pihak  perusahaan  tidak  dapat  meninjau  ulang  keabsahan  kontrak asuransi (incostestable period); 

i. Table nilai tunai, bagi polis asuransi jiwa yang mengandung nilai tunai; 

j. Perhitungan dividen polis atau sejenis, bagi polis asuransi jiwa yang menjanjikan  dividen polis atau yang sejenis; 

k. Penghentian  pertanggungan,  baik  dari  pihak  penanggung  maupun  dari  pihak  pemegang polis, termasuk syarat dan penyebabnya; 

l. Syarat  dan  tata  cara  pengajuan  klaim,  termasuk  bukti  pendukung  yang  diperlukan dalam pengajuan klaim; 

m. Pemilihan tempat penyelesaian perselisihan; 

n. Bahasa  yang  dijadikan  acuan  dalam  hal  terjadi  sengketa  atau  beda  pendapat,  untuk polis asuransi yang dicetak dalam 2 (dua) bahasa atau lebih. 

 

2. Sesuai ketentuan pada Bab‐II, pasal 5 KMK No. 422, pada ayat 2 menyebutkan bahwa:  Ketentuan  lebih  lanjut  mengenai  produk  asuransi  baru  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat (1) di atur dengan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan. 

 

Ketentuan  tentang  produk  unit‐link  diatur  dalam  Keputusan  Bapepam‐LK,  No: KEP‐104/BL/2006 tanggal 31 Oktober 2006 sebagai sebagai surat keputusan yang  mengganti  surat  keputusan  sebelumnya  yaitu  surat  keputusan  DLK  No.  KEP  –  2475/LK/2004 tentang Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PADI).     Surat keputusan ini mengatur tentang:   1. Kriteria dari suatu produk unit‐link;  2. Ketentuan yang wajib dipenuhi;  3. Nama dan strategi investasi produk unit‐link;  4. Nilai aset sub‐dana;  5. Brosur pemasarannya; 

6. Informasi  yang  wajib  disediakan  untuk  publik  mengenai  harga  unit  subdana  yang  dikelolanya setiap hari kerja; 

7. Ketentuan yang wajib dipenuhi oleh polis asuransi untuk produk unit‐link;  DASAR-DASAR ASURANSI JIWA DAN ASURANSI KESEHATAN

8. Pelaporan perkembangan dana kepada pemegang polisnya; dan 

9. Kewajiban  seorang  agen  atau  tenaga  pemasaran  untuk  memiliki  sertifikasi  keagenan.                   Penebusan = surrender   Nilai Tunai = surrender value.  Nilai Tebus = cash surrender value  Manfaat Habis Kontrak = maturity benefit  Premi Risiko = risk premium  Premi Tabungan = saving  Asuransi jiwa Tabungan = cash value life insurance  Aktif = inforce.  Asuransi jiwa Seumur Hidup Berpasangan = Joint Whole Life Insurance.  Cadangan Premi = Premium Reserve  Cadangan Teknis = Technical Reserve  Uang Pertanggungan = sum assured  Pinjaman Polis = Policy loan  Masa Pembayaran Premi = Premium Payment Periods  Premi tunggal = premi sekaligus = single premium  Premi secara terus menerus = premi berkelanjutan = continuous premium (policies)  Premi berkala = limited payment (policies)  Pasangan hidup = spouse  Bukti‐bukti layak asuransi = evidence of insurability  Pajak Warisan = estate tax  Polis Keluarga = family policies  Home service distribution system = sistem distribusi layanan rumah  Home service agents = agen layanan rumah.   Funeral home = Rumah Duka  Endowment= asuransi jiwa dwiguna  Surrender charges = biaya penebusan  Nilai tebus = net cash value atau cash surrender value  Nilai tunai = cash value, account value, reserve value, accumulation value.  Pengalaman mortalita = mortality experience  Jumlah risiko bersih = net amount at risk.   Non participating whole life policy = polis asuransi jiwa seumur hidup non‐partisipasi.  Subakun = subaccount  Akun terpisah = separate account  Akun segregasi = segregated account  Akun umum = general account   

ASURANSI JIWA TABUNGAN DAN DWIGUNA

BAB VIII 

MANFAAT‐MANFAAT TAMBAHAN

    IHTISAR BAB  TUJUAN     Manfaat Asuransi Cacat Tetap (Supplemental disability  benefits)  ¾ Asuransi Bebas Premi Akibat Cacat Tetap (waiver  of premium for disability benefit)  ¾ Asuransi Bebas Premi bagi Pemegang Polis  (Waiver of premium for payor benefit)   Manfaat Asuransi Cacat Tetap (Disability income  benefit)  Manfaat Asuransi Kecelakaan Diri  ¾ Asuransi Kematian akibat kecelakaan  (accidental death benefit = Risiko A)  ¾ Asuransi cacat tetap akibat kecelakaan  (dismemberment benefit = Risiko B)  Manfaat Kematian Akselerasi (Accelerated Death  Benefits)  ¾ Manfaat Penyakit Terminal  ¾ Manfaat Penyakit Kritis  ¾ Long Term Care Insurance Benefit  Asuransi Untuk Tertanggung Tambahan  ¾ Asuransi tumpangan pasangan hidup dan anak  (spouse and children’s insurance rider)  ¾ Asuransi tumpangan anak (children’s  insurance rider)  ¾ Asuransi tumpangan tertanggung kedua  (second insured rider)  Manfaat Layak Asuransi (Insurability Benefits)  ¾ Manfaat jaminan layak asuransi (guaranteed  insurability benefit)  ¾ Manfaat opsi tambahan uang  pertanggungan (paid up additions option  benefit)      Setelah mempelajari bab atau  bagian ini diharapkan dapat:    1. Mengenal berbagai jenis  manfaat asuransi tambahan;    2. Menyebutkan berbagai jenis  asuransi jiwa kecelakaan diri  beserta manfaatnya;    3. Mengidentifikasi berbagai  jenis manfaat asuransi  tambahan akselerasi berserta  manfaatnya.         Pada dasarnya asuransi jiwa akan memberikan perlindungan terhadap kerugian ekonomi  akibat meninggalnya tertanggung. Bila tertanggung meninggal dunia, maka ia tidak dapat lagi  mencari  penghasilan,  sehingga  keluarga  yang  ditinggalkan  secara  mendadak  kehilangan  sumber penghasilan. Produk‐produk asuransi jiwa akan membayar santunan kematian dalam  upaya memberikan penggantian penghasilan bagi keluarga yang ditinggalkan.  

 

MANFAAT-MANFAAT TAMBAHAN

Saat  ini,  kita  mengenal  berbagai  asuransi  tambahan  yang  memberikan  manfaat  asuransi  bukan dalam bentuk santunan kematian, misalnya santunan cacat tetap total. 

 

Asuransi tambahan biasanya dijual secara bersamaan dengan asuransi pokok – sehingga  disebut  sebagai  asuransi  tumpangan  (riders).  Premi  untuk  asuransi  tumpangan  dapat  dirinci  sesuai dengan jumlah asuransi tambahan yang ditumpangkan kepada asuransi pokok. Analogi  yang  dapat  digunakan  adalah  kita  membeli  sebuah  mobil  (asuransi  pokok)  lalu  kita  ingin  menambah berbagai variasi mobil (asuransi tumpangan) seperti TV, DVD player, dan jok kulit.  Kita  dapat  membeli  TV  saja,  TV  tambah  DVD  player,  dan  semua  kombinasi  yang  mungkin.  Begitu  pula  dengan  asuransi  tumpangan,  kita  dapat  membeli  jenis  asuransi  tumpangan  dan  besarnya  uang  pertanggungan  yang  sesuai  dengan  kebutuhan  kita.  Fleksibilitas  ini  menguntungkan bagi penanggung maupun pemegang polis.  

 

Pada umumnya premi asuransi tumpangan tidak akan berpengaruh pada jumlah nilai tunai  dari  asuransi  pokok.  Pembayaran  premi  asuransi  tumpangan  akan  berakhir  pada  saat  akhir  masa asuransi masing‐masing asuransi tumpangan sesuai ketentuan yang berlaku.