ASURANSI JIWA TABUNGAN DAN DWIGUNA
A. Manfaat Asuransi Cacat Tetap (Supplemental disability benefits)
Asuransi tambahan biasanya dijual secara bersamaan dengan asuransi pokok – sehingga disebut sebagai asuransi tumpangan (riders). Premi untuk asuransi tumpangan dapat dirinci sesuai dengan jumlah asuransi tambahan yang ditumpangkan kepada asuransi pokok. Analogi yang dapat digunakan adalah kita membeli sebuah mobil (asuransi pokok) lalu kita ingin menambah berbagai variasi mobil (asuransi tumpangan) seperti TV, DVD player, dan jok kulit. Kita dapat membeli TV saja, TV tambah DVD player, dan semua kombinasi yang mungkin. Begitu pula dengan asuransi tumpangan, kita dapat membeli jenis asuransi tumpangan dan besarnya uang pertanggungan yang sesuai dengan kebutuhan kita. Fleksibilitas ini menguntungkan bagi penanggung maupun pemegang polis.
Pada umumnya premi asuransi tumpangan tidak akan berpengaruh pada jumlah nilai tunai dari asuransi pokok. Pembayaran premi asuransi tumpangan akan berakhir pada saat akhir masa asuransi masing‐masing asuransi tumpangan sesuai ketentuan yang berlaku.
A. Manfaat Asuransi Cacat Tetap (Supplemental disability benefits)
Asuransi cacat umumnya diklasifikasikan ke dalam kelompok asuransi kesehatan. Manfaat asuransi cacat adalah untuk melindungi kerugian finansial akibat sakit atau cedera tubuh yang diderita oleh tertanggung, jadi bukan karena tertanggung meninggal.
1. Asuransi Bebas Premi Akibat Cacat Tetap (waiver of premium for disability benefit)
Asuransi tambahan yang paling sering dijual sebagai tumpangan dari polis asuransi jiwa perorangan adalah asuransi bebas premi akibat cacat tetap. Bila tertanggung menderita cacat tetap total, maka pemegang polis tidak perlu lagi membayar premi lanjutan yang jatuh tempo setelah tertanggung menderita cacat tetap total. Sebenarnya premi lanjutan tetap harus dibayar agar polis pokok tetap aktif, namun kewajiban membayar premi tersebut beralih dari pemegang polis kepada penanggung. Jadi penanggung akan membayar premi lanjutan asuransi pokok agar polis tersebut tetap aktif. Bila polis pokok memiliki nilai tunai, maka nilai tunai tersebut tetap bertambah sesuai dengan yang diperjanjikan dalam ketentuan polis karena premi lanjutan tetap dibayar oleh penanggung. Begitu pula dengan polis partisipasi, pemegang polis tetap dapat menerima dividen polis, karena seolah‐olah pemegang polis tetap membayar premi lanjutan.
Untuk menerima manfaat asuransi bebas premi akibat cacat tetap, pemegang polis harus memberitahu penanggung secara tertulis bahwa tertanggung menderita cacat tetap total sesuai dengan ketentuan polis asuransi tumpangan. Definisi cacat tetap total yang paling sering digunakan adalah cacat tetap yang menyebabkan tertanggung tidak dapat mengerjakan tugas‐tugas penting dalam pekerjaannya sebelum menderita cacat atau tidak dapat mengerjakan pekerjaan apapun yang sesuai dengan pendidikan, pelatihan dan pengalaman tertanggung. Penanggung memiliki hak untuk memeriksa tertanggung apakah ia benar menderita cacat tetap total atau tidak, dan memeriksa secara periodik kondisi tertanggung bahwa ia tetap menderita cacat tersebut. Premi asuransi pokok tidak perlu dibayar lagi sepanjang DASAR-DASAR ASURANSI JIWA DAN ASURANSI KESEHATAN
masa pembayaran premi yang masih tersisa, selama tertanggung menderita cacat tetap total.
Paling sedikit ada 4 limitasi pada manfaat asuransi bebas premi akibat cacat tetap yakni :
a. Tertanggung harus tetap terbukti cacat selama masa tunggu 3‐6 bulan sebelum manfaat asuransi bebas premi ini berlaku. Dalam masa tunggu, pemegang polis harus tetap membayar premi yang jatuh tempo. Polis baru menjadi bebas premi setelah masa tunggu terlampaui. Kadang‐kadang ada polis yang menetapkan manfaat asuransi bebas premi terhitung saat tertanggung menderita cacat tetap, sehingga penanggung akan mengembalikan premi yang telah dibayarkan selama masa tunggu. Contoh, Tuan Benny menderita cacat tetap total pada tanggal 01 Februari. Pembayaran premi secara bulanan dengan masa tunggu 6 bulan. Tuan Benny harus tetap membayar premi selama 6 bulan, yakni bulan Februari s/d Juli. Bila Tuan Benny masih menderita cacat tetap total pada tanggal 01 Agustus, maka manfaat asuransi bebas premi akibat cacat tetap total menjadi efektif. Jadi terhitung mulai tanggal 01 Agustus sampai dengan akhir masa pembayaran premi, Tuan Benny tidak perlu lagi membayar premi yang jatuh tempo.
b. Cacat tetap total yang ditanggung adalah cacat tetap total yang terjadi sebelum tertanggung mencapai usia tertentu, misalnya sebelum usia 65 tahun. Ini logis, karena peluang untuk menderita cacat tetap total semakin meningkat dengan bertambahnya usia. Bila masih mau ditanggung, maka premi pun akan melonjak sangat tinggi sehingga pemegang polis pun akan enggan untuk membeli asuransi ini.
c. Metode pembayaran premi tidak dapat diubah. Bila pembayaran premi awal adalah tahunan, maka interval pembayaran premi tetap berlaku tahunan. Hal ini untuk mencegah pemegang polis mengganti metode pembayaran premi menjadi lebih sering, misalnya dari tahunan menjadi bulanan. Contoh Tuan Paulus menderita cacat tetap total dari tanggal 01 Maret 2007 s/d 01 Desember 2007. Pembayaran premi secara tahunan dengan masa tunggu 6 bulan. Dalam kasus ini, Tuan Paulus tetap menderita cacat tetap total setelah melewati masa tunggu (01 September 2007), dan seyogyanya premi yang jatuh tempo pada tanggal 01 Maret 2008, tidak perlu lagi dibayar. Namun karena ia sembuh dari cacat tetap total pada tanggal 01 Desember 2007, maka premi yang jatuh tempo pada tanggal 01 Maret 2008 tetap harus dibayar dan pertanggungan berlanjut seperti semula. Bila premi tahunan dapat diubah menjadi premi bulanan, maka Tuan Paulus tidak perlu bayar premi untuk bulan September 2007 s/d November 2007. Namun ia tetap harus membayar premi lanjutan terhitung sejak tanggal 01 Desember 2007. Untuk mencegah terjadinya hal di atas, maka pembatasan ini diberlakukan.
d. Cacat tetap total akibat sebab‐sebab tertentu dikecualikan dari pertanggungan ini, misalnya akibat dari (a) sengaja melukai diri sendiri, (b) cedera tubuh pada saat tertanggung sedang melakukan tindakan kriminal, (c) akibat dari kondisi MANFAAT-MANFAAT TAMBAHAN
kesehatan tertentu seperti pre‐existing conditions, yakni kondisi yang telah ada sebelum asuransi tumpangan ini efektif, (d) cedera tubuh akibat tindakan perang (act of war) pada saat tertanggung menjalani tugas militer.
Manfaat asuransi bebas akibat cacat tetap total dapat ditumpangkan kepada hampir seluruh produk asuransi jiwa, termasuk asuransi jiwa berjangka yang dapat diperpanjang otomatis (renewable) atau yang dapat dikonversikan menjadi asuransi jiwa seumur hidup (convertible).
Biasanya manfaat asuransi bebas premi ini akan tetap melekat pada polis asuransi jiwa yang dapat diperpanjang otomatis, artinya polis dapat diperpanjang tanpa perlu membayar premi lagi. Pembebasan pembayaran premi tetap berlaku sampai tertanggung sembuh dari cacat tetap total atau sampai polis tidak dapat diperpanjang lagi sesuai ketentuan yang berlaku.
Manfaat asuransi bebas premi pada asuransi jiwa berjangka yang dapat dikonversi terbagi dua, yakni melekat pada asuransi jiwa seumur hidup hasil dari konversi atau tidak harus melekat pada polis baru. Bila melekat, maka premi asuransi jiwa seumur hidup yang jatuh tempo tidak perlu dibayar lagi selama ia masih menderita cacat tetap total. Bila manfaat asuransi bebas premi ini tidak melekat, maka pemegang polis tetap harus membayar premi yang jatuh tempo agar polis asuransi jiwa seumur hidup itu tetap aktif.
Asuransi bebas premi akibat cacat tetap total biasanya tidak dapat dimasukkan kedalam polis asuransi jiwa universal, karena jumlah premi yang harus dibayarkan tidak pasti. Sebagai gantinya adalah asuransi tumpangan ini akan menanggung biaya mortalita yang dibebankan pada polis asuransi jiwa universal
2. Asuransi Bebas Premi bagi Pemegang Polis (Waiver of premium for payor benefit)
Biasanya orang membeli polis asuransi jiwa untuk dirinya sendiri. Ini berarti pemegang polis dan tertanggung adalah orang yang sama. Jadi bila tertanggung mengalami cacat tetap, berarti pemegang polis mengalami cacat tetap, akibatnya pemegang polis bisa jadi tidak lagi mampu berpenghasilan. Atas dasar ini, asuransi bebas premi akibat cacat tetap akan bermanfaat karena membebaskan pemegang polis dari kewajiban membayar premi.
Pada beberapa jenis polis, pemegang polis dan tertanggung adalah orang yang berbeda, misalnya pada asuransi juvenil (juvenile insurance). Tertanggung adalah anak, sedangkan pemegang polis adalah orang tuanya. Pembayaran premi dapat terhenti apabila orang tua anak (pemegang polis) meninggal dunia atau mengalami cacat tetap total. Agar polis tetap dapat aktif, maka asuransi bebas premi bagi pemegang polis dapat dibeli untuk mengantisipasi situasi tersebut.
Asuransi bebas premi bagi pemegang polis biasanya terdiri dari dua bagian yakni (1) dalam dua tahun pertama, pemegang polis akan dianggap cacat tetap total apabila ia tidak dapat melaksanakan fungsi‐fungsi penting dari pekerjaannya sehari‐ DASAR-DASAR ASURANSI JIWA DAN ASURANSI KESEHATAN
hari, dan (2) setelah dua tahun, pemegang polis akan dianggap cacat tetap total apabila ia tidak dapat melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang dimilikinya.
Polis yang memiliki manfaat tambahan asuransi bebas premi bagi pemegang polis memiliki dua orang tertanggung, yakni tertanggung dan pemegang polis, karena keduanya merupakan dua orang yang berbeda. Dalam konteks ini, penanggung biasanya juga mewajibkan pemegang polis untuk mengajukan bukti‐bukti layak asuransi kepada penanggung.