• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menulis Karangan dengan Memperhatikan Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca

Dalam dokumen sma11bhsind BelajarEfektifBhsInd EKusnadi (Halaman 97-100)

1. Pengambilan Data untuk Mengarang

Pada pembelajaran yang lalu kamu telah memahami dan berlatih mengumpulkan berbagai sumber data sebagai bahan untuk menyusun karangan, baik menggunakan kartu informasi atau tidak. Selain itu juga kamu telah berlatih menyusun kerangka karangan berdasar data-data yang kamu peroleh dan topik yang kamu tentukan.

Apabila kamu mengarang yang bersifat nonfiksi, maka isi karangan tersebut harus memperhatikan unsur kebenaran serta kelogisan. Untuk menunjang unsur-unsur tersebut, tidak cukup mengandalkan pengetahuan yang ada pada diri kita saja, melainkan harus ada unsur penunjang, baik sebagai pendukung gagasan kita maupun untuk memperkaya khazanah karangan.

Kelogisan dan kebenaran dalam karangan dapat dibantu melalui data, baik dari bahan bacaan maupun lapangan kehidupan. Adapun dalam pengambilan data dari sumber tertulis, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Di antaranya pada tahap pertama mengumpulkan data atau informasi yang ada hubungannya dengan topik yang akan kita kembangkan. Kemudian, dicatat identitas sumber, baik medianya, penulisnya, halaman, dan lainnya. Semua bahan yang dikumpulkan disebut data atau informasi. Sebelum digunakan dalam karangan, semua data harus dievaluasi kebenarannya.

Setelah dievaluasi kebenarannya maka tahap selanjutnya memilah-milah data yang kita ambil dan disesuaikan dengan topik yang akan kita kembangkan.

2. Penggunaan Tanda Baca

Apabila kita menulis, selain memperhatikan kelogisan, kesistematisan juga harus memperhatikan cara penggunaan ejaan. Mengapa ejaan harus diperhatikan? Karena ejaan merupakan patokan yang baku yang harus kita ikuti. Adapun hal-hal yang termasuk ejaan yaitu cara pemakaian huruf, pemakaian huruf kapital dan huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.

Pada pelajaran ini mari kita pelajari cara pemakaian tanda baca titik dan koma.

87

87

87

87

87

u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2 untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial u a. Tanda Titik (.)

1) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.

2) Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.

Misalnya: a. 1. Patokan umum 1.1 Isi Karangan 1.2 Ilustrasi

1.2.1 Gambar Tangan 1.2.2 Tabel

1.2.3 Grafik

3) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.

Misalnya: pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)

4) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.

Misalnya: 1.35.20 jam

5) Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.

Misalnya: Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltervreden: Balai Poestaka.

6a) Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.

Misalnya: Desa itu berpenduduk 24.200 orang.

6b) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.

Misalnya: Ia lahir pada tahun 1963 di Garut.

7) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.

Misalnya: Acara Kunjungan Adam Malik Salah Asuhan

8) Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal atau (2) nama dan alamat penerima surat.

b. Tanda Koma (,)

1) Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan

Misalnya: Saya membeli pena, pensil, dan tinta.

2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.

Misalnya: Saya ingin datang, tetapi hari hujan.

3a) Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimat.

Misalnya: Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.

3b) Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.

88

8888

88

88

u

Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2 untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial u

Misalnya: Saya tidak akan datang kalau hari hujan.

4) Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar-kalimat yang terdapat pada awal kalimat (oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi)

Misalnya: … Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.

5) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, (kata seru)

Misalnya: Wah, bukan main!

6) Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Misalnya: Kata Ibu, ”Saya harus pergi sekarang.”

7) Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Misalnya: Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta. 8) Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik

susunannya dalam daftar pustaka.

Misalnya: Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakyat.

9) Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. Misalnya: W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm.4.

10) Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.

Misalnya: B. Ratulangi, S.E.

11) Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.

Misalnya: Rp12,50

12) Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.

Misalnya: Guru saya, Pak Dadi, pandai sekali.

13) Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.

Misalnya: Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.

14) Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Misalnya: ”Di mana Saudara tinggal?” tanya Karim.

Sumber: Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan

89

89

89

89

89

u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2Bahasa Indonesia 2 untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial u

C

2

1. Buatlah karangan sederhana minimal empat paragraf dengan tema ”Perekonomian”!

2. Gunakan data yang terdapat pada kedua bacaan di atas! 3. Tulislah karangan dengan menggunakan ejaan yang

disempurnakan!

4. Tukarkan karangan yang telah kamu buat dengan teman kemudian analisis dari unsur:

a. penggunaan bahasa;

b. penggunaan sumber data; dan c. pemakaian EYD.

Menentukan Pertanyaan dalam

Dalam dokumen sma11bhsind BelajarEfektifBhsInd EKusnadi (Halaman 97-100)