• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menyiasat i Anak Sulit Makan

Dalam dokumen psikologi anak pendidikan x (Halaman 48-54)

MASIH BISA DIUBAH

22. Menyiasat i Anak Sulit Makan

Ibu :"A l agi ya, sat u l agi aaanya, yah sat u l agi yah"

Anak : "Nggak mau, udah kenyang"

Ibu:"Sat u l agi deh, abi s i t u udahan deh makannya. Ti nggal sedi ki t ni h, t uh li hat di pi r i ngnya, t i nggal sedi ki t kan. Sat u l agi yaaaaa"

Anak:"Nggak mau ah, udah kenyaaaaaaaaaaaang"

Bagi sebagian ibu, dialog di at as mungkin t erdengar sangat f ami l i ar di t elinga ket ika j am makan anak-anak t elah t iba. Memberi makan kepada anak-anak balit a t erkadang memang menyulit kan. Anak t idak selalu menyukai apa yang diberikan kepada mereka. Mereka cenderung lebih menyukai makanan ringan berupa makanan yang mani s (sepert i permen, biskuit ), makanan j unk f ood (biasanya dalam bent uk makan siap saj i sepert i hambur ger , f r i ed chi cken, f r ench f r i es), dan makanan yang t ast y (misalnya chi ky, cheet os) dibandingkan makanan ut ama yang berupa nasi dan l auk pauknya.

Menghadapi sit uasi diat as orangt ua biasanya menggunakan berbagai cara unt uk membuat agar anaknya mau makan, bahkan seringkali sampai merasa perlu unt uk memaksa anak, apalagi orangt ua dari anak-anak yang bert ubuh mungil . Orangt ua mungkin beranggapan bahwa t ubuh mungil nya it u t erbent uk karena anaknya kurang makan dan gizi . Nah, gimana caranya menyiasat i agar anak mau makan makanan yang disediakan oleh orangt ua?

Komponen Utama Sumber Energi

Unt uk perkembangan t ubuh dan energi anak membut uhkan sej umlah kalori. Kebut uhan kalori ini dipenuhi dari nut risi, yait u prot ein, karbohidrat dan lemak. Prot ein berguna unt uk membent uk st rukt ur sel-sel t ubuh. Prot ein banyak t erkandung dalam makanan yang t erbuat dari t umbuhan maupun hewan, cont ohnya ikan, susu, kej u, kacang dan t epung. Karbohidrat berguna sebagai energi yang diperlukan unt uk berakt ivi t as dan proses-proses pent ing yang t erj adi di dalam t ubuh. Karbohi drat t erkandung dalam gandum, kacang-kacangan, kent ang, beras, buah-buahan, gula dan madu. Lemak j uga berguna sebagai sumber energi. Lemak banyak t erkandung dalam susu, kacang- kacangan, ment ega dan minyak.

Selain membut uhkan nut risi, t ubuh j uga membut uhkan vit amin, mineral dan serat . Vit amin, mineral dan serat pent ing unt uk menj aga kesehat an t ubuh. Semua makanan pada umumnya mengandung set idaknya sat u unsur nut risi yang dibut uhkan dan dapat j uga mengandung vit amin, mineral dan serat . Unsur-unsur inilah yang seringkali disebut dengan ist ilah Gizi (nut risi , vi t amin, mineral dan serat ).

Bagai mana dengan makanan siap saj i at au j unk f ood? Junk f ood yang disukai anak-anak sebenarnya bukanlah makanan yang t i dak ada f aedahnya sama sekali. Cont ohnya hamburger, mengandung prot ein dan lemak, sumber zat besi dan vit amin B yang baik buat anak. Namun perlu diingat bahwa lemak dan prot ein yang t erkandung dalam hamburger melebihi j umlah yang dibut uhkan oleh t ubuh. Oleh karena it u j ika anak menyukai j unk f ood, t idak ada salahnya sekali-kali diberikan, namun sangat dianj urkan unt uk t i dak mengkonsumsinya secara berlebihan. Jika hal it u sampai t erj adi maka akan berpengaruh kurang baik bagi kesehat an karena asupan gizi yang diperoleh t i dak seimbang, dan j uga memicu t erj adinya obesit as/ kegemukan.

Mengapa Anak Menolak Makan?

Papalia (1995), salah seorang ahli perkembangan manusia, mengungkapkan bahwa pada usia 0-3 t ahun perkembangan f i sik dan ot ak anak berlangsung paling pesat / growt h spurt , karena it u t ubuh membut uhkan gizi yang banyak, sehingga biasanya anak memiliki naf su makan yang baik. Set elah usia 3 t ahun, perkembangan t ubuh t i dak lagi sepesat sebelumnya, kebut uhan t ubuh akan makanan menurun dan biasanya diikut i naf su makan anak yang j uga menurun. Oleh karena it u dibut uhkan kreat ivit as dari orangt ua agar anak j angan sampai kekurangan gizi akibat t idak mau makan.

PSIKOLOGI AN AK & PEN DIDIKAN , Halaman 48

pengamat annya dapat menj adi penyebab anak t idak mau makan:

• Memakan kudapan diant ara j am makan, akibat nya t ubuh masih berkecukupan dengan nut risi yang berasal dari kudapan t ersebut , sehingga anak t idak merasa lapar

• Perkembangan ego sang anak; anak menolak makan sebagai manif est asi dari perkembangan sikap mandiri. Anak merasa sebagai indivi du yang t erpisah dari orangt ua, sehingga menolak bent uk dominasi orangt ua

• Anak ingin mencoba kemampuan yang baru dimiliki nya yai t u mencoba makan sendiri t et api orangt ua melarangnya melakukan hal t ersebut

• Menu t i dak bervariasi sehingga anak merasa bosan dengan makanan yang t erhidang at au bent uk makanan t idak menarik

• Anak sedang merasa t idak bahagia, sedih, depressi at au merasa t idak aman/ nyaman

• Anak sedang sakit

Sement ara it u, bent uk penolakan yang dilakukan anak dapat berupa:

• Memunt ahkan makanan

• Makan berlama-lama dan memainkan makanan. Pada t ahapan usia 9 bulan-2, 5 t ahun memang masih merupakan suat u hal yang waj ar j ika anak makan berlama-lama karena ia belum mengenal konsep wakt u. Namun j ika anak t elah berumur lebih dari usia t ersebut , t et api masih makan berlama-lama dan memainkan makanannya maka hal t ersebut t idak lagi dapat disebut waj ar/ normal t et api merupakan suat u cara anak unt uk menarik perhat ian dan menent ang dominasi orangt ua.

• Sama sekali t idak mau makan

• Menumpahkan makanan

• Menepis suapan dari orangt ua

Tindakan Keliru yang Seringkali Dilakukan Orangtua

Beberapa t indakan yang sebenarnya keliru yang seringkali dilakukan orangt ua dalam menghadapi sit uasi diat as misalnya:

• Membuj uk. Misalnya dengan kat a-kat a: "makan sayur bayamnya ya, biar kuat sepert i popeye", "kalau makannya habis nant i mama bilang sama papa kalau anak mama dan papa pint ar loh", dll.

• Mengalihkan perhat ian, misalnya: anak disuapi makan sambil menont on f i lm at au sambil bermain-main

• Memberi j anj i, misalnya: "kalau makannya habis, nant i mama belikan ice cream"

• Mengancam, misalnya: kalau makannya t idak habis, nant i kalau ke dokt er disunt ik loh"

• Memaksa, misalnya anak dipaksa membuka mulut lalu dij ej ali makanan

• Menghukum, misalnya anak yang t idak mau makan langsung dipukul at au diperint ahkan masuk kamar

• Membolehkan anak unt uk memilih menu makanan yang diingi ninya. Dalam hal ini orangt ua biasanya akan langsung menggant i menu j ika anak mengat akan bahwa ia t i dak menyukai menu yang dihidangkan.

Tindakan yang Sebaiknya Dilakukan Orangtua

Dengan menget ahui bahwa naf su makan anak digerakkan oleh j umlah makanan yang dibut uhkan t ubuh, orangt ua seharusnya menj aga naf su makan anak dan memast ikan bahwa anak mendapat kan kebut uhan t ubuhnya. Para ahli psikologi anak sama sekali t idak menyarankan anak dipaksa unt uk makan apapun penyebabnya, karena semakin dipaksa anak akan semakin memberont ak.

Lalu apa t indakan yang sebaiknya dilakukan oleh orangt ua unt uk membuat anak mau makan dan t i dak kekurangan sumber energi yang dibut uhkan t ubuhnya? Berikut ini beberapa saran yang dapat anda lakukan j ika menghadapi anak yang sulit makan:

§ Kurangi kudapan atau tidak memberikan kudapan sama sekali di ant ara j am makan.

harus dilakukan dengan j adwal t et ap dan dosist epat sehi ngga t idak t erj adi obesi t as.

§ Menghidangkan menu yang bervariasi. Sama sepert i orang dewasa, j ika hampir set iap hari

diberikan menu yang sama, maka anak akan bosan (meski pun menu yang diberikan merupakan menu f avorit anak t ersebut ). Oleh karena it u, orangt ua harus j eli dan pint ar unt uk memberikan menu yang bervariasi kepada anak. Misalnya: j ika anak sudah sering diberi ikan cobalah menggant i ikan dengan ayam at au daging at au dapat pula digant i cara memasaknya.

§ Mempercantik tampilan makanan. Cont ohnya, dalam sebuah iklan di TV, ada orangt ua yang

menghidangkan nasi goreng dengan diberi gambar waj ah, mat a yang t erbuat dari t omat , bibir dari sosis, dan hidung dari ket imun. Penampilan nasi goreng yang sepert i ini akan lebih menarik perhat ian bagi anak daripada nasi goreng yang t erhidang begit u saj a di piring t anpa hiasan.

§ Saat anak sedang merasa sedih, cobalah untuk terlebih dahulu membuat perasaan anak lebih baik dengan menunj ukkan kasih sayang dan mencoba mengerti penyebab mengapa anak merasa sedih. Cont oh: anak sedih karena kemat ian anj ing yang disayanginya, maka bisa

dihibur dengan mengat akan bahwa "anj ingnya sekarang sudah sembuh, t i dak akan pernah sakit lagi di t empat yang baru".

§ Biarkan anak makan sendiri. Jangan t akut dengan kekot oran yang disebabkan anak makan

sendiri , karena yang pent ing di sini adalah anak merasa mampu, dipercaya oleh orangt ua, semakin mandiri dan kemampuan mot oriknya j uga akan t erlat ih dan berkembang baik.

§ Jangan memburu-buru anak agar makan dengan cepat. Anak yang makannya berlama-lama,

t i dak perlu diburu-buru. Jika semua sudah selesai makan, mej a sudah dibersihkan dan anak masi h bermai n dengan makanannya, maka sebaiknya makanannya disingkirkan. Anak mungkin akan merasa marah, j ika hal ini t erj adi orangt ua t idak perl u berdebat at aupun memarahi anak, berikan perpanj angan wakt u yang cukup, j ika perpanj angan wakt u sudah selesai maka makanan benar-benar dit arik dan t idak diberikan perpanj angan wakt u lagi. Dengan demikian anak akan mengert i ada wakt u unt uk makan.

§ Tidak perlu setiap kali mengikuti keinginan anak dengan mengganti menu sesuai keinginanya, karena mungkin saj a ketidaksukaannya disebabkan keinginan menentang dominasi orangtua. Sebaiknya t anamkan kesadaran pada anak bahwa makan adalah t ugasnya,

dengan t idak memuj i j ika makanan dihabiskan, dan j uga t idak memarahi , mengancam, membuj uk, menghukum, at au memberi label anak sebagai anak nakal j ika makanannya t idak dihabiskan/ t idak mau makan.

§ Jika anak tidak mau makan dan si anak berada dalam keadaan sehat, tidak apa-apa, singkirkan saj a makanan dari mej a makan, dan anak tidak perlu diberikan kudapan apapun di antara waktu makan utamanya. Dengan demikian, ket ika t i ba wakt u makan selanj ut nya

anak akan merasa lapar (bukan kelaparan) dan ia past i akan makan apapun yang dihidangkan.

§ Tidak perlu memberikan porsi yang banyak kepada anak, sehingga sulit dihabiskan. Lebih

baik memberikan porsi yang sedang, j ika anak merasa kurang, ia boleh mint a t ambah.

§ Berikan makanan secara bertahap sesuai j enis dan kandungan gizi sat u persat u, mulai dari

yang mengandung banyak zat besi dan prot ein (misalnya daging), sampai t erakhir j enis yang kurang pent ing (misalnya puding sebagai penut up mulut ). Jika anak merasa sudah kenyang sebelum sampai pada makanan t ahap berikut nya, orangt ua t idak perlu lagi memaksa anak unt uk makan

Reaksi orangt ua akan menent ukan arah dan proses pembelaj aran anak t erhadap berbagai hal sampai mereka menemukan kesadaran dan t anggungj awab secara int ernal. Jika reaksi orangt ua menguat kan perilaku sulit makan, maka yang t erj adi kemudian adalah anak menj adi sulit makan. sebaliknya j ika reaksi orangt ua menguat kan perilaku mudah makan, maka anak mudah makan. Sat u hal yang sebaiknya diingat orangt ua adalah t idak mudah unt uk selalu merespon perilaku anak secara t epat . Tulisan ini mungkin dapat menj adi suat u inf ormasi yang berguna bagi anda para orangt ua yang peduli t erhadap kesej aht eraan anaknya. Selamat mencoba.

PSIKOLOGI AN AK & PEN DIDIKAN , Halaman 50

23. Dipaksa Makan, Anak Bisa Trauma

Selera makan pada anak sebenarnya sama dengan orang dewasa. Kadang turun, kadang naik. Hati- hati, memaksa anak menghabiskan makanannya saat sedang tak berselera. Bisa-bisa anak menjadi semakin trauma dan semakin sulit makan.

Zyfa (4 tahun) sangat sulit makan. Setiap kali melihat ibunya membawa mangkok dan sendok, ia sudah menangis menjerit-jerit. Nggak mau, nggak mau makan teriaknya. Sang Ibu bingung menghadapi keadaan ini. Apalagi, Zyfa sulit minum susu. Badan Zyfa juga kurus. Zyfa hanya mau makan-makanan kesukaannya saja, yaitu ceplok telor dan kerupuk.

Trauma karena terpaksa

Menurut Fitriani, Psi, MPsi, Direktur Lentera Insan-Child Development Education Center, pemaksaan makan di masa balita akan berakibat tidak baik bagi perkembangan anak. Anak akan mengalami ketakutan yang sangat tinggi dalam proses pemaksaan makan. Apalagi bila sampai dijejalkan sendok, dicekokin, atau ditakut-takuti hantu dan sebagainya. Ketakutan itu bisa menimbulkan trauma, tegas psikolog yang hobi menganalisa dan membaca sunatullah ini.

Anak yang trauma terhadap makanan dan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan makan justru akan lebih sulit makan karena ia cenderung menghindari penyebab trauma yang dihadapinya. Repotnya, trauma ini bisa berlanjut sampai dewasa. Bahkan juga bisa memunculkan perilaku jijik atau tidak suka pada jenis-jenis makanan tertentu.

Asosiasi yang bikin jijik

Penyebab lain trauma makan adalah karena anak mengasosiasikannya dengan hal lain yang menyebabkannya tidak suka makanan tertentu. Misalnya, seorang anak muntah dan merasakan tidak enaknya muntah. Anak melihat bentuk muntahnya sama seperti bubur. Atau, saat sedang batuk pilek, ia melihat bentuk ingusnya seperti jus alpukat. Bisa jadi, kedua anak itu mengasosiasikan muntah dengan bubur atau ingus dengan jus alpukat. Penginderaan anak tentang lunak menghubungkan makanan lunak dengan benda yang membuatnya jijik. Akibatnya, saat ditawarkan bubur atau jus alpukat anak langsung menolak.

Selain berbentuk benda, trauma juga dapat terjadi bila saat ia sedang makan dengan nasi dan telur dadar, misalnya, sang ayah memarahinya. Sebenarnya penyebab kemarahan sang ayah bukan karena anak makan nasi dan telur dadar. Namun, anak bisa mengasosiakan nasi dan telor dadar sebagai penyebab kemarahan ayah. Akbatnya, anak trauma memakan nasi dan telor dadar karena takut sang ayah akan memarahinya lagi. Setiap kali makan telor, anak akan teringat pada peristiwa yang membuatnya merasa tidak anak

Balita masa kritis

Menurut Fitriani, saat anak berusia 2-5 tahun, adalah masa yang rawan bagi anak. Pada masa itu anak sedang sulit-sulitnya makan. Artinya, bila anak sulit makan pada usia itu sebenarnya masih bisa dikategorikan wajar. Namun, tentu saja orangtua tidak boleh berdiam diri saat anak tidak mau makan. Karena kalau ditolerir anak akan semakin kurus, kurang gizi dan semakin tidak bergairah untuk melakukan aktifitas. Bila keadaan itu berlanjut, anak bisa malas-malas terus karena fisiknya tidak sehat, urai Ibu dari tiga anak ini menjelaskan.

Untuk mengatasi keadaan seperti itu, maka orangtua perlu membujuk dengan berbagai cara dengan membuat suasana makan jadi menyenangkan. Luangkan waktu untuk menyusun menu dan mengajak anak untuk melihat-lihat gambar dalam buku resep. Pada saat-saat tertentu, buatkanlah menu-menu kesukaan anak. Namun, jangan hanya menuruti keinginan anak saja hingga gizinya tidak berimbang karena tidak bervariasi. Pada masa kritis ini, yang perlu dihindari orangtua adalah menjaga jangan

Bila berbagai upaya telah dilakukan, namun anak belum juga mau makan. Apalagi bila berat badannya di bawah normal, maka sebaiknya anak dibawa ke dokter spesialis anak, spesialis gizi atau spesialis pencernaan anak. Dokter perlu melakukan pemeriksaan apakah anak tidak mau makan karena ada enzim-enzim yang belum bekerja atau sedang menderita sakit infeksi tertentu. Apabila setelah dilakukan pemeriksaan ternyata tidak ada masalah, barulah kemungkinan adanya trauma makan pada anak dapat disimpulkan.

Namun, menurut Fitriani, adanya peristiwa trautamis karena makanan pada anak sebenarnya sangat jarang. Cara lain yang dapat membuat anak senang makan adalah dengan memberikan kesibukan yang cukup banyak menghabiskan energi. Misalnya, dengan memasukkan anak ke klub renang atau klub olahraga lainnya. Dengan mengajak anak berolahraga, anak dibuat lapar. Sehingga, kebutuhannya untuk makan menjadi meningkat.

Makan dengan bahagia

Langkah terbaik untuk mencegah trauma tidak mau makan adalah dengan pengetahuan, sikap dan perilaku yang benar tentang pemberian makanan pada bayi. Orangtua perlu belajar tahapan pemberian makan yang benar. Belum saatnya anak makan nasi, sudah diberi nasi. Atau, sebaliknya yang harusnya sudah bisa makan nasi, masih diberi bubur atau makanan yang masih diblender. Akhirnya sama nasi trauma.

Selain jenis dan bentuk makanannya, pemberian makanan tidak menggunakan cara-cara yang sangat negatif, agresif, atau penyiksaan. Bila ibu atau pengasuh sering marah-marah sambil menyuapi anak, maka anak akan mengidentikkan acara makan dengan kegiatan yang tidak menyenangkan.

Sebagaimana prinsip dalam TK bermain sambil belajar yang membuat suasana menyenangkan dalam belajar, maka suasana yang menyenangkan juga perlu diciptakan dalam suasana makan. Namun, perlu diingat juga bahwa dalam mengajarkan perilaku ini orangtua tidak boleh melupakan adab-adab makan, seperti membaca doa, mengambil dengan tangan kanan, duduk. Jangan biasakan makan sambil jalan-jalan karena tidak sesuai dengan akhlak islami, tutur Fitriani, Master Psikologi Perkembangan ini.

Menciptakan suasana nyaman saat makan bukan berarti mengalokasikan waktu berjam-jam untuk makan. Orangtua tetap perlu mengingatkan anak bila ia melanggar aturan. Maaf, makannya tidak sambil lari-lari. Maaf, makannya pakai tangan kana, dan seterusnya. Terakhir, jangan lupa berikan penghargaan setelah anak selesai menghabiskan makanannya. Ibu senang karena Zyfa pintar makannya. Insya Allah badan Zyfa akan sehat dengan makan-makanan yang sehat dan bergizi. Antara memberikan kenyamanan dan kedisiplinan harus pas takarannya, agar makan menjadi menyenangkan namun tetap menegakkan disiplin agar dilakukan sesuai dengan akhlaq islami.

Meningkatkan Selera Makan

Beberapa tips berikut adalah cara untuk membangkitkan selera makan anak. Bila seleranya meningkat, maka orangtua tak perlu memaksa anak untuk makan.

1.Biasakanlah untuk memberi makan anak secara teratur.

Sehingga, setiap tiba jam makan sudah terbentuk refleks makan pada anak yang dapat mengeluarkan air liur dan getah lambung yang sangat berguna bagi proses pencernaan yang sempurna. Keteraturan juga membuat perut anak lapar karena berselang 3-4 jam anak tidak makan apa-apa.

PSIKOLOGI AN AK & PEN DIDIKAN , Halaman 52

anak jadi turun.

4.Jangan memarahi, membentak, apalagi sampai memukul anak gara-gara tidak mau makan. Jelaskan konsekuensi yang akan terjadi bila tidak mau makan. Atau hanya mau makan makanan tertentu saja.

5.Bila selera anak tidak bangkit juga, maka bawalah ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pastikan tidak ada penyakit infeksi atau gangguan lainnya yang sedang dialami anak.

Dalam dokumen psikologi anak pendidikan x (Halaman 48-54)