• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN AKTI F ORAN G TUA

Dalam dokumen psikologi anak pendidikan x (Halaman 155-157)

Para orangtua perlu menyadari bahwa depresi dan kecemasan dapat menjadi penyebab timbulnya migren pada anak-anak Tidak diketahui apakah gangguan-gangguan psikologi in

PERAN AKTI F ORAN G TUA

Menurut lit erat ur , anak usia prasek olah m ulai m enget ahui sesuat u at au sosok yang m en akut k an dari buku- buku cerit a sepert i dongeng at au m elalui video, film kart un dan t ay angan t elevisi lainnya yang bert ubi- t ubi. Misalnya saj ian bert opik krim inalit as at au kisah- kisah bernuansa m ist eri/ hant u.

Kebiasaan m en akut i- n akut i anak sudah saat nya dit inggalkan . Mest inya orang t ua m enyadari efek berkepanj an gan yang bisa dit im bulkan. Kalaupun anak susah diat ur, t ak ada salahnya m encari cara lain yang lebih bij ak. Yan g past i, j angan sam pai m engusik rasa am an dan ny am an si prasekolah. Orang t ua j uga seyogyanya m enj adi sosok t eladan bagi si kecil. Art inya, bila ibu/ bapak sen diri adalah seorang yang penakut , m aka

beru paya unt uk t am pil yakin dan t et ap t enang, t erut am a ket ika berada di hadapan anak. Usaha lainny a adalah m encoba m em bangun sikap posit if. Misalnya, m em berikan pen j elasan kepada anak bahwa sosok dokt er it u baik hat i dan pint ar. Alhasil, rasa t akut anak t erhadap dokt er, klinik, at au rum ah sakit berangsur- angsur bisa t erkikis bahk an lenyap.

Ada baiknya pula orang t ua m eluangk an wakt u unt uk m en dengarkan dengan t elin ga dan hat i, apa geran gan yan g dit akut kan anak. Tent u nya t ak sekadar m enyim ak pem bicaraan si kecil, berilah dukun gan yan g posit if dan penj elasan yang m enenangkan agar anak dapat m engat asi rasa t ak utny a.

PSIKOLOGI AN AK & PEN DIDIKAN , Halaman 156

68. Ih. . . , Kecil-Kecil "Lat ah"

Arahkan anak agar hanya m encont oh perbu at an yang posit if saj a. Jik a pada perilaku

negat if, segera cegah dan beri penj elasan.

M

elihat t em annya m enangis, eh, si balit a kit a, kok, lat ah ikut m enangis. Begit u j uga kala ada sebay any a yang t ert awa gem bira, si kecil pun ketularan t ert awa pula. Tak perlu bin gung at au berpik ir ia sudah punya sik ap solidarit as yang t in ggi, karena di usia balit a, anak t engah m em asuki fase peniru an.

Perilaku m enir u m enj adi pent ing karena dari proses belaj ar ini kognisiny a akan berk em bang sem akin opt im al. I t ulah sebabnya, anak pun t erkesan "lat ah" dengan sen ang m eniru perilaku orang lain. Secara um um lat ah sen diri dibedakan m enj adi dua. Lat ah t erhadap kat a- kat a dan lat ah t erhadap perilaku . Sem ent ara kasus di at as adalah lat ah perilaku.

AN EKA PEN YEBAB

Peny ebab anak m enj adi lat ah, bisa disebabkan berbagai fakt or. Salah sat unya, rasa sen ang yang diakibat kan oleh perilaku peniruan t ersebut . Misal, saat anak m eniru anak lainnya m em ukul- m ukul m ej a, awalny a t anpa sadar ia m elakukannya karena m elihat t em annya m em ukul- m ukul m ej a, t api lam bat laun anak j uga m enem ukan kesenangan dari kegiat an t ersebut . Saat t an gannya ikut bergerak, pukulannya m engelu arkan bunyi yan g m em buat anak senang dan bergem bira.

Selain it u, fakt or perh at ian pun bisa m enj adi pem icu anak m enj adi lat ah. Ent ah perh at ian it u berbent uk puj ian, t ert awaan, at au hal- hal lain yang bisa m enyenangkan anak . Misal, saat anak m encoba m eniru perilaku kakaknya yang suka m en ggaruk- garuk kepala, orang t u a at au orang lain yan g m enyaksikannya tert awa t erpingk al- pin gkal at au m inim al m enyunggingk an senyum an . Nah, dengan t ert awaan at au senyum an t adi anak m er asa m enj adi pusat perh at ian , dan ia akan t erus m em pert ahankan sikap peniru an t adi.

Oran g- orang yang ker ap dij adikan m odel t iru an adalah orang- orang yan g dekat dengan si anak at au orang- oran g yang sering bert em u dan berm ain den gannya, ent ah it u t em an berm ain sebaya, sau dara sepupu, orang t u a, pengasuh, at au bahkan t et angganya. Anak akan m engident ifik asi, m erekalah t em an- t em annya. " Karen a int ensit as pert em uan, hu bungan anak- anak m enj adi sem akin akrab. Tak heran, jik a anak it u akan m eniru t em an dekat nya it u , t ak peduli siapa pun dia."

Hanya saj a, anak usia bat it a belum lagi t ahu art i solidarit as sesam a t em an. Saat t em annya m en angis akibat dir ebut m ainannya oleh sang kakak, m isalnya, ia hany a refleks m eniru t angisan sang t em an t ersebut , bukannya karena ia m erasak an ket idakny am anan yang sam a.

Jika pun anak langsung m em ukul si pengganggu, buk an j uga berart i anak sudah m em iliki em pat i t erhadap si korban, t api lebih karena ia m endapat ket idaknyam anan akibat t indakan yang dit im bulkan oleh si kakak t adi. Dengan si kakak m erebut m ain an hin gga san g t em an m enangis, m aka secara ot om at is si anak t idak bisa berm ain - m ain dengan tem annya lagi. Oleh karena it u anak t ergerak secara refleks unt uk m engusir si kakak at au m em ukulny a.

Dalam dokumen psikologi anak pendidikan x (Halaman 155-157)