• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selamatkan Kreativitas dan Jiwa Sosial Anak

Dalam dokumen psikologi anak pendidikan x (Halaman 35-39)

GENCARNYA promosi produk mainan anak, elektronik maupun manual saat ini mengakibatkan anak terposisikan hanya sebagai konsumen saja. Tidak hanya itu saja, mainan buatan pabrik tersebut juga semakin membatasi kreativitas anak. Bahkan anak bisa lebih bersikap individualis kalau terlalu 'over' bermain dengan permainan elektronik.

Memang hal yang wajar bagi setiap orangtua untuk menyediakan fasilitas mainan pada anak-anaknya. Karena menurutnya dunia anak adalah dunia bermain. "Saat bermain, anak-anak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bakat, keterampilan dan pengetahuan. Jenis permainan dan mainan yang sejak awal diberikan secara tepat pada balita berperan mengembangkan saraf-saraf motorik yang akan mempengaruhi tingkat intelegensia anak".

Lalu bagaimana wujud dunia bermain anak-anak saat ini? Setidaknya hasil kegiatan Lomba Menggambar Dolanan Bocah maupun Kumpul Bocah dapat menjadi gambaran. Di sana terlihat permainan elektronik dan televisi telah cukup jauh mempengaruhi dunia anak-anak.

"Dalam kegiatan ini terkumpul 137 gambar. Ternyata yang mereka gambar mayoritas permainan elektronik dan tokoh hero dalam film kartun".

Berbagai jenis permainan anak-anak di zaman sekarang cenderung menjauhkan mereka dari interaksi sosial. "Tidak mengherankan jika anak-anak sekarang lebih bersikap individualis dan kurang kreatif".

Butuh Pengawasan

Menghindari anak menjadi konsumen produk mainan memang merupakan hal yang sulit dilakukan. Apalagi sifat anak yang cenderung meniru sesuatu dari lingkungannya. Banyaknya produk mainan instan dan elektronik untuk anak-anak memang sudah membelenggu kreativitas anak. Namun demikian mainan tersebut tidak selalu menghambat pengembangan kreativitas.

"Misalnya, tamiya. Sebelum memainkannya anak harus paham betul teknis cara memasang dan teknis memainkannya. Sehingga secara langsung mereka juga belajar. Begitu pula memodifikasi jenis permainan tamiya, anak juga dituntut kreatif, meskipun terbatas,".

Produk mainan yang tidak langsung jadi, misalnya robot rakitan, push block dan puzzel, menuntut anak untuk berusaha menemukan bentuknya. Ini cukup baik, daripada hanya membeli produk mainan jadi. Memang tidak salah kalau ada yang beranggapan permainan elektronik cenderung membuat anak semakin menjadi individual. Apalagi kalau sang anak terlalu asyik menghabiskan waktunya untuk memainkan mainan itu.

"Di sini peran orangtua sangat penting. Mereka berkewajiban untuk mengawasi anaknya. Jangan sampai terlalu over bermain dengan mainannya. Mereka juga harus mengarahkan anaknya untuk bersosialisasi. Agar proses keseimbangan berjalan baik. Banyak sekali cara yang bisa ditempuh. Misalnya, mengikutsertakan dalam klub renang, klub bermain atau kegiatan masjid".

Selain itu, orang tua harus jeli dan pandai memilih produk mainan. Karena jenisnya saat ini banyak sekali. Jenis produk mainan yang baik, sebaiknya dipilihkan yang bisa merangsang perkembangan intelektualitas anak. Tidak hanya sekedar bagus, mahal dan baru.

perkembangan saraf otaknya juga akan optimal. Jangan lekas melarang balita yang sedang berlari-lari atau memanjat kursi. Selama masih aman, biarkan saja,".

Permainan keseimbangan sangat dianjurkan pada balita dan anak TK. Karena merangsang saraf-saraf keseimbangan. Pakar psikologi percaya, jika saraf motorik berkembang, saraf keseimbangan juga ikut berkembang. Sel-sel otak terutama nukleus pestibularis juga berkembang.

Tidak dipungkiri kalau fasilitas untuk hal tersebut memang mahal. "Inilah pentingnya menurut saya adanya klub bermain yang lengkap. Dapat diupayakan di TK atau play group. Sehingga orang tua tidak terlalu terbebani. Karena dibeli secara bersama-sama. Sekaligus dapat belajar bersosialisasi,".

Dolanan Anak

Menengok pada permainan anak tempo dulu, seperti dolanan anak, rupanya agak pesimistis bila ada usaha untuk memunculkannya lagi. Karena jenis permainan ini semakin luntur dimakan jaman, kurang dikenal maupun diminati anak-anak sekarang. Walaupun dia tidak memungkiri kalau sebenarnya permainan semacam itu memang bagus untuk memupuk sosialisasi antar anak. "Selain itu anak di era dulu, kalau ingin punya mainan harus membuat sendiri. Hal ini memang membangkitkan kreativitas dalam dirinya. Dibandingkan anak sekarang yang hanya tinggal memilih dan membeli berbagai macam produk mainan," ujarnya.

Namun naif rasanya kalau para orangtua harus membendung perubahan orientasi dunia bermain anak di masa sekarang. Jalan yang paling bijak, orangtua harus sering-sering mendampingi anak. Setidaknya, tetap mendorong anak supaya mengembangkan kreativitas dan daya pikirnya.

PSIKOLOGI AN AK & PEN DIDIKAN , Halaman 36

17. Apa benar yang bungsu lebih bodoh?

Kalau urut an anak dik ait kan dengan kepint aran seseoran g nam pakny a hal it u hanya m it os. Bayangkan bagaim ana rasanya dik at ak an bodoh hanya gara- gar a urut an kelahiran kit a kebet ulan di urut an t erakhir di ant ara saudara- saudara kit a lainnya.

Ada kepercay aan yan g t ert anam dalam benak sebagian oran g bahwa I Q anak- anak berk ait an dengan urut an kelahiran. Dengan kat a lain Anda yang m er asa sebagai anak bun gsu waj ib bersedih karena anda m erupakan urut an t erakhir dari kepint aran alias yang palin g bodoh.

Tapi nant i dulu , An da t idak perlu duduk t erm enung m em ikirkan nasib Anda yang sial . Sebu ah penelit ian baru m em bukt ikan sam a sek ali keliru anggapan bahwa sem akin bun gsu m ereka ( urut an kelahir an palin g akhir) , anak - anak akan sem akin t idak cer das. Kelihat annya, anak nom or dua t idak selalu lebih pint ar daripada anak nom or t iga dan set er usnya.

Kecerdasan t idak dipengaruhi oleh j um lah anggot a keluarga at au oleh t em pat anak it u dalam urut an kelahiran keluar ga, sebalikny a fakt or sepert i warisan genet ika, I Q orang t u a, jum lah bacaan yang disediak an di rum ah dan m ut u sek olah lebih pent ing unt uk m en ent ukan kecerdasan anak - anak , dem ikian dik at ak an para penelit i ini.

" Sebenarnya sebuah keluarga kem ungkin an akan m enyebarkan sum ber kecerdasan ke seban yak apapun anak yang m ereka m iliki" , kat a seorang penulis st udi t ersebut Joseph Lee Rodgers, psikolog dari Univ ersit as Oklahom a. Baik jum lah anak dalam keluar ga m au pun urut an kelahiran seoran g anak dalam keluarga t ert ent u tidak dapat m er am alkan nilai I Q- nya. Tem uan m er eka m uncul dalam Am erican Psychologist , yan g dit er bit kan oleh Asosiasi Piskologi AS.

Rodgers dan rekan - rek annya dari universit as lain m enganalisa dat a dari t es int eligensi yang diberik an kepada sekit ar 2.500 anak , dengan usia 5 hingga 15 t ahun, dari sekit ar 1.3 00 keluarga. Merek a m engum pulkan inform asi t ersebut dari " Nat ional Longit u din al Su rvey of Yout h " , sebuah st udi yang sedang berj alan dan didanai pem erint ah yang m enyediakan inform asi kepada penelit i t ent ang berbagai j enis t opik keluar ga.

Kunci t erhadap t em uan m ereka ialah m et ode yang disebut analisis " dalam - keluarga" dan m em bandin gkan anggot a- anggot a keluar ga sat u sam a lain .

Kebany akan st udi lain t ent ang t opik ini, kat a Rodgers, t elah m en ggunakan analisis " lin t as- kelu arga" , dengan m em bandingkan sat u anak dari sat u keluar ga dengan anak lain dari keluar ga lainnya. Tet api m et ode t er sebut m enghasilkan kesim pulan- kesim pulan yang keliru, kat a para penelit i ini.

Misalnya, kat any a, anak kedua dalam sat u keluarga m ungkin dit em ukan lebih cerdas ket im bang anak ket iga dari kelu arga lain nya, dan ini t elah m enghasilkan kesim pulan bahwa ur ut an kelahiran m em pengaruhi t ingkat kecerdasannya.

Tet api m em bandin gkan anak - anak dalam keluarga yan g sam a dapat m em perj elas bahwa ur ut an kelahiran dan kecerdasan anak t idak m em punyai hubungan, j uga besarnya keluarga t idak ada kait annya dengan kecerdasan anak .

Jordan Gr agm an, ket ua ilm u saraf kognit if di Lem baga Nasion al Penyim pangan Saraf dan St roke, m engat ak an t em uan baru ini " sangat m asuk akal." Set iap kali orang m elaporkan t em uan evolusi, kat a Gragm an, Anda m encari alasan biologis unt uk m enj elaskan hal t ersebut . Tet api, kat anya, asum si sebelum nya bahwa kecer dasan berkur ang dalam diri set iap anak urut an berikut kelihat annya bert ent an gan dengan alasan orang m em punyai keluarga besar, yait u unt uk m em bant u m em pert ahankan kelangsun gan ekonom i keluarga.

Uk uran lint as- keluarga t elah sering digun akan di m asa lalu , kat a Rodgers, karena para penelit i dapat m engum pulkan dat a j auh lebih m u dah daripada inform asi dalam - keluar ga. " San gat sulit m endapat k an dat a yan g m encerm inkan keadaan dalam kelu arga, unt uk m em bandin gkan anak pert am a den gan anak kedua dalam kelu arga yang sam a," kat anya.

Bayan gkanlah bet apa sulit nya, kat a Rodgers, buk an han ya m em int a sat u anggot a kelu arga selam a dua j am dari wakt un ya, t et api kem udian m em int a apakah seluruh keluarga it u dapat diwawancarai dengan m enyediakan wakt u yang begit u lam a dan apakah m asing- m asing m au dit es secar a luas set iap dua t ahun sekali.

PSIKOLOGI AN AK & PEN DIDIKAN , Halaman 38

18. Sepert i Apa Sih, Reaksi Emosi Pada Bayi ?

Jangan salah, bayi pun bisa m enunj ukk an em osinya. Ent ah yang baik m aupun t idak . Asalkan dit angani dengan baik , reaksi em osi yan g j elek t ak bakalan m enet ap hin gga besar .

Serin g, kan, m elihat bayi m en angis kala ia lapar. Sebelum diberik an susu, ia t ak akan berh ent i m enangis, bahk an t am bah keras. Tapi bila kebut uhannya seger a dipenuhi, akan berh ent i t angisnya.

Nah, m enangis pada bayi, selain sebagai salah sat u bent uk kom unikasi prabicara unt uk m em berit ahukan kebut uh an/ keingin annya, j uga unt uk m enun juk kan reaksi em osiny a t erhadap suat u keadaan yang t ak m enyenangkan. Reaksi em osi bayi yang dem ikian, sebet u lnya m asih waj ar, karena si bayi bereaksi t erhadap su at u keadaan yan g t ak m enyen angk an, yait u lapar. " Hanya saj a, kalau reaksinya berlebihan, sem isal m enangis t erus, m eski su dah diberikan su su, berart i ada sesuat u pada dirinya. Apakah dia sakit at au ada suat u kelainan pada sarafnya," .

San gat pent ing bagi orang t u a unt uk m enget ahui dan m en genal reaksi em osi bayinya. Sebab, reaksi em osiny a ini akan berpengaruh pula nant iny a pada kehidu pan si anak , t erut am a pada penyesuaian pribadi dan sosialn ya. " Di usia sat u t ahun pert am a ini, bayi sedan g beradapt asi dengan udara, m akanan, dan lin gkungan sekit arnya. Di usia ini pulalah em osinya m ulai berkem bang." I t ulah m engapa, orang t ua harus m em perhat ik an bet ul kebut uh an fisik dan m ent alny a, sam pai sekecil apa pun.

Dalam dokumen psikologi anak pendidikan x (Halaman 35-39)