• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOCHTAR RIZA PAHLEVI TABRANI DIREKTUR KEUANGAN

t Bagaimana kinerja keuangan

tahun 2015 dibandingkan dengan target?

J Tahun 2015 merupakan tahun yang menantang bagi hampir keseluruhan dunia industri termasuk PGN. Walaupun kinerja keuangan menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, PGN berhasil memenuhi Target kinerja keuangan yang disesuaikan akibat dari pelemahan ekonomi global. Pendapatan tercapai 105,6% dari Target, biaya operasi berhasil dieisiensi dengan pencapaian 95,2% dari Target dan total Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk sebesar USD401,20 juta.

t Bagaimana kontribusi

entitas anak terhadap perusahaan di 2015?

J Pada tahun 2015, PGN memiliki 6 entitas anak (PGASKOM, PGASSOL, SEI, GEI, PLI dan Permata) dan 2 entitas asosiasi (Transgasindo dan NR). Baik entitas anak maupun entitas asosiasi memberikan dukungan kepada PGN baik secara operasi maupun kontribusi berupa revenue. Berdasarkan PSAK 65 tentang laporan keuangan konsolidasi dan PSAK 66 tentang pengaturan bersama, terkait dengan deinisi pengendalian, Transgasindo tidak lagi dikonsolidasikan dalam laporan keuangan melainkan hanya net proit sehingga konstribusi yang diberikan berupa Dividen sebagaimana NR. Dari kedua entitas anak tersebut, Transgasindo telah memberikan dividen sebesar USD18,54 juta dan NR sebesar USD30,24 juta.

t Bagaimana kondisi

perekonomian global dan perekonomian indonesia berdampak kepada Pgn?

J Lesunya perekonomian global dan tingkat pertumbuhan ekonomi indonesia berdampak pada rendahnya konsumsi masyarakat. Beberapa industri menunda investasi dan melakukan eisiensi dengan mengurangi produksinya sehingga berdampak pada penurunan pemakaian gas oleh pelanggan industri dan

pembangkitan listrik. Pelemahan kurs rupiah juga berdampak pada pembukuan pendapatan dalam porsi rupiah di laporan keuangan PGN yang disajikan dalam mata uang USD dan turunnya harga minyak bumi juga membuat PGN terekspose adanya impairment atas aset SEI. PGN melakukan antisipasi dengan melakukan eisiensi biaya operasional dan melakukan prioritas terhadap investasi berdasar tingkat keekonomiannya.

04 04

Proil Pelanggan

Dalam proses bisnis PGN, jumlah pelanggan dan jumlah penjualan gas memiliki hubungan terbalik. Pelanggan rumah tangga yang jumlahnya besar memiliki realisasi volume penjualan gas yang rendah, sebaliknya

pelanggan industri yang jumlahnya kecil memiliki realisasi volume penjualan gas yang tinggi. Realisasi volume penjualan sangat dipengaruhi oleh kebutuhan dan jenis peralatan gas yang dipakai pelanggan.

Jumlah Pelanggan

Pada tahun 2015, jumlah pelanggan PGN sebesar 111.076 pelanggan, mengalami peningkatan dibandingkan realisasi jumlah pelanggan tahun 2014 sebesar 96.049 pelanggan atau meningkat sebesar 15,6%. Peningkatan jumlah pelanggan terjadi di Wilayah I dan Wilayah II. Sedangkan untuk Wilayah III, jumlah pelanggan mengalami sedikit penurunan disebabkan beberapa pelanggan rumah tangga di Sales Area Medan berhenti berlangganan gas karena pindah domisili.

Dari sisi segmen pelanggan, realisasi jumlah pelanggan Rumah Tangga pada tahun 2015 mengalami peningkatan yang signiikan apabila dibandingkan realisasi tahun 2014.

97,0% RUMAH TANGGA 0,2%

KOMERSIAL INDUSTRI

1,6% 2,8%

1,4% 97,0%

Jumlah Pelanggan Volume Pemakaian

Pelanggan 2015 2014* ∆ (%) Pelanggan % Pelanggan % Rumah Tangga 107.690 96,9 92.858 96,7 16,0 Komersial 1.857 1,7 1.752 1,8 6,0 Industri 1.529 1,4 1.439 1,5 6,2 Total 111.076 100,0 96.049 100,0 15,6

JuMLah PeLanggan tahun 2011-2015

2015 2014 2013 2012 2011 10.000 0 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000 TAHUN Jumlah P elang g an 71.201 61.861 19.873 20.002 14.065 20.123 13.096 19.873 12.615 19.652 12.497 19.596 58.621 58.097 56.961 Wilayah I Wilayah II Wilayah III *disajikan kembali

Penyesuaian harga Jual gas

Pada tahun 2015, PGN tidak melakukan penyesuaian harga jual gas kecuali di Sales Area Medan. Penyesuaian dilakukan sebanyak 2 (dua) kali. Penyesuaian tahap I dilakukan per tanggal 1 Agustus 2015 dengan kenaikan sebesar 65% karena kenaikan biaya pembelian gas sebesar 69% akibat masuknya gas eks LNG Arun ke sistem distribusi gas Sales Area Medan. Penyesuaian tahap II dilakukan per tanggal 1 Desember 2015, dimana sesuai kesepakatan dengan pemasok gas dan stakeholder terkait harga jual gas PGN di Sales Area Medan diturunkan sebesar 12%. Penurunan harga jual gas PGN ini back to back dengan penurunan harga beli gas dari pemasok. Harga gas ini masih lebih kompetitif dibanding harga BBM terutama harga solar (High Speed Diesel/HSD) dan minyak bakar (Marine Fuel Oil/MFO). Sepanjang tahun 2015, harga jual rata-rata gas PGN adalah sekitar 40% dari rata-rata harga HSD dan 60% dari rata-rata harga MFO. Selain itu harga gas bumi cenderung stabil, sementara harga HSD dan MFO berubah setiap 2 minggu sekali. Harga gas yang lebih stabil memudahkan pelanggan untuk melakukan perencanaan produksi dan perhitungan biaya operasional.

histOrY harga BBM Vs gas BuMi Pgn tahun 2015 30,00 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 RATA-RATA: USD 8,74/MMBTU 0 USD /MMB TU PERIODE 1-14 J an 1-14 A pr 1-14 J ul 1-14 O kt 15-3 1 Jan 15-3 0 Apr 15-3 1 Jul 15-3 1 Okt 1-14 Feb 1-13 M ei 1-14 A gt 1-14 N op 15-2 8 Feb 14-3 1 M ei 15-3 1 Agt 15-3 0 N op 1-14 M ar 1-14 J un 1-14 S ep 1-14 D es 15-3 1 M ar 15-3 0 Jun 15-3 0 S ep 15-3 1 Des LPG - 3 KG (SUBSIDI) HSD (SOLAR) LPG - 12 Kg MDF/IDO (diesel) PREMIUM KEROSENE MFO RATA-RATA PGN

04 04

Pendapatan segmen usaha Distribusi/niaga

Pada tahun 2015, segmen usaha distribusi/niaga melalui BUGP membukukan pendapatan sebesar USD2.612,80 juta dari tahun 2014 sebesar USD2.909,16 juta. Penurunan sebesar 10,2% dari usaha ini disebabkan oleh turunnya penerimaan pendapatan dari segmen industri sebesar 10,0% sebagai akibat pelemahan ekonomi global yang menurunkan volume distribusi, namun disisi lain terdapat penambahan pendapatan dari segmen SPBG sebesar 374,6% yang merupakan program penambahan SPBG oleh entitas anak GEI.

Segmen Pelanggan 2015 2014* ∆ (%)

Juta USD % Juta USD %

Industri 2.562,76 98,0 2.848,33 97,9 (10,0)

Komersial 43,65 1,7 55,94 1,9 (21,9)

SPBG 2,22 0,1 0,47 0,0 372,3

Rumah tangga 4,17 0,2 4,43 0,2 (5,9)

Total 2.612,80 100,0 2.909,17 100,0 (10,2)

segMen usaha MinYak Dan gas

Segmen usaha minyak dan gas adalah kegiatan usaha dan investasi PGN di bidang hulu, yang meliputi kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan pengembangan usaha di bidang minyak dan gas bumi.

Kegiatan usaha ini ditujukan untuk mengamankan pasokan dan menjaga portofolio bisnis PGN di bidang energi melalui entitas anak yaitu SEI. Pada segmen usaha ini, SEI memperoleh pendapatan yang berasal dari minyak bumi, gas bumi dan LPG. Biaya produksi dan lifting, biaya penyusutan aset minyak dan gas serta alokasi biaya yang terkait dengan eksplorasi dan eksploitasi diperlakukan sebagai beban pokok usaha.

kinerja Operasi segmen usaha Minyak dan gas Pada tahun 2015, PGN melalui SEI melakukan investasi di sektor hulu yaitu pada Februari 2015 SEI mengakuisisi 11,6% kepemilikan di blok Muara Bakau dari GDF SUEZ Exploration Indonesia B.V.

SEI telah melakukan akuisisi atas kepemilikan Participating Interest di beberapa blok minyak dan gas di Indonesia dan di luar negeri. Untuk mengelola portofolio bisnis hulu tersebut, SEI telah memiliki beberapa entitas anak, yaitu:

1. PT Saka Ketapang Perdana 2. Saka Indonesia Pangkah BV 3. Saka Indonesia Pangkah Ltd 4. Saka Pangkah Llc

5. PT Saka Indonesia Sesulu 6. PT Saka Energi Sumatera 7. PT Saka Bangkanai Klemantan 8. PT Saka Energi Bangkanai Barat 9. PT Saka Energi Muara Bakau 10. PT Saka Energi Internasional 11. Saka Energi Muriah Ltd *disajikan kembali

Selain itu, beberapa blok minyak dan gas yang telah dikuasai oleh SEI yaitu:

No Blok Kepemilikan (%) Status

1 Pangkah PSC 100,0 Produksi

2 South Sesulu PSC 100,0 Eksplorasi

3 Fasken 36,0 Produksi

4 South East Sumatera PSC 8,9 Produksi

5 Ketapang PSC 20,0 Pengembangan

6 Bangkanai PSC 30,0 Pengembangan

7 Muriah PSC 20,0 Pengembangan

8 West Bangkanai PSC 30,0 Eksplorasi

9 Muara Bakau PSC 11,7 Pengembangan

Berikut merupakan hasil minyak bumi, gas bumi dan LPG yaitu:

Lifting* 2015 2014 ∆ (%)

Minyak bumi (dalam BBLS) 2.575.497 2.229.468 46,2

Gas bumi (dalam MMSCF) 34.901 26.034 34,0

LPG (dalam MT) 46.833 35.148 33,3

*BBLS = barels, 1 barel sama dengan 42 galon atau 159 liter

MMSCF = Million Standard Cubic Feet, 1 MMSCF sama dengan 28.320,5m3 MT = Metric Ton, 1 MT sama dengan 1.000kg

Pendapatan segmen usaha Minyak dan gas

Pada tahun 2015, segmen usaha minyak dan gas melalui SEI berhasil membukukan pendapatan sebesar USD263,70 juta dan USD297,80 juta di tahun 2014. Penurunan pendapatan sebesar 11,5% dari usaha ini

disebabkan oleh turunnya penerimaan pendapatan dari segmen bisnis minyak bumi dan LPG masing-masing sebesar 38,4% dan 36,0% sebagai akibat dari turunnya harga minyak bumi. Di sisi lain, terdapat penambahan pendapatan dari segmen bisnis gas bumi sebesar 84,8% yang merupakan penambahan lifting gas bumi dari ladang minyak dan gas.

Lifting 2015 2014* ∆ (%)

Juta USD % Juta USD %

Minyak bumi 125,55 47,6 204,34 68,6 (38,6)

Gas bumi 119,78 45,4 64,66 21,7 85,3

LPG 18,37 7,0 28,80 9,7 (36,2)

Total 263,70 100,0 297,80 100,0 (11,5)

04 04

segMen usaha LainnYa

Segmen usaha lainnya adalah usaha lain yang langsung berkaitan dengan dan atau mendukung usaha utama PGN sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku melalui entitas anak dan ailiasi. Kegiatan usaha lainnya antara lain:

1. Telekomunikasi

PT PGAS Telekomunikasi Nusantara (PGASKOM), yang didirikan pada Januari 2007 dan mulai beroperasi sejak bulan Maret 2008 menyediakan bandwidth jalur Jakarta-Singapura, jaringan serat optik, internet service provider, application, SCADA dan ICT services.

2. Konstruksi

PT PGAS Solution (PGASSOL), yang didirikan pada Agustus 2009 dan mulai beroperasi sejak 2010 menyediakan layanan jasa teknik, konstruksi dan pemeliharaan.

3. LNG

PT PGN LNG Indonesia (PLI), yang didirikan pada Juni 2012 dan secara komersial sudah mengoperasikan terminal penampung dan regasiikasi LNG (FSRU) di Lampung sejak November 2014.

4. Pengelolaan dan penyewaan gedung dan peralatan PT Permata Graha Nusantara (PERMATA), yang

didirikan pada Juni 2014 dan secara komersial sudah beroperasi sejak tahun 2014. Bergerak di bidang properti dan jasa antara lain termasuk pada penyediaan fasilitas untuk mendukung operasional bisnis pelanggan seperti pengelolaan gedung, layanan perkantoran, layanan transportasi dan jasa lainnya, pendayagunaan dan optimalisasi aset serta penyediaan produk properti komersial dan residensial.

5. Pendapatan Sewa (Financial Lease)

PT Kalimantan Jawa Gas (KJG), yang didirikan pada Juli 2013 melalui kepemilikan oleh Permata mulai Agustus 2015 secara komersial sudah mengoperasikan pipa transmisi Kalimantan - Jawa I (Kalija I) dari Kepodang – Tambak Lorok untuk menyalurkan gas bumi ke PLN Tambak Lorok. Bisnis utamanya merupakan transmisi gas bumi namun dampak implementasi PSAK No.30 tentang Sewa dan ISAK No.8 tentang Interpretasi transaksi yang mengandung sewa mengakibatkan pendapatan transmisi KJG yang dihasilkan selama tahun 2015 disajikan sebagai pendapatan sewa (inancial lease) pada kelompok pendapatan segmen usaha lainnya.

kinerja Operasi segmen usaha Lainnya 1. Telekomunikasi

Pada tahun 2015 PGASKOM memiliki beberapa ijin untuk menunjang usahanya yaitu Ijin Jaringan Tetap Tertutup, Ijin Prinsip Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched (JARTAPLOK), Ijin Landing Right, Ijin Jasa Interkoneksi Internet (Network Access Provider) dan melalui entitas anaknya yakni PT Telemedia Dinamika Sarana (TDS) yang memiliki ijin Service Based Operator (SBO) yang dikeluarkan oleh Infocomm Development Authority Singapore (IDA) Singapura.

Pada tahun 2015 PGASKOM berhasil

mempertahankan keandalan jaringan backbone dari Jakarta-Batam-Singapura dengan tingkat keandalan sebesar 99,9% serta berhasil pula mempertahankan kehandalan jaringan akses dan lastmile pada beberapa kota seperti Batam, Jambi, Palembang, Lampung, Cilegon, Serang, Jakarta, Bandung dan Surabaya dengan tingkat keandalan sebesar 99,9%.

Kinerja operasi PGASKOM dapat dilihat sebagai berikut: Segmen usaha 2015 2014 ∆ (%) Mbps % Mbps % Operator 136.020 24,5 546.526 68,95 (75,11) NAP / ISP 350.661 63,2 218.833 27,61 60,24 Korporat 49.296 8,9 3.751 0,47 1.214,21 PGN Grup 18.929 3,4 23.538 2,97 (19,58) Total 554.906 100,0 792.647 100,0 (29,99) 2. Konstruksi

Pada Agustus 2015, PGASSOL telah menyelesaikan pembangunan pipa transmisi Kalija I (Kepodang – Tambak Lorok) yang digunakan untuk menyalurkan gas dari lapangan Kepodang ke pembangkit PLN Tambak Lorok di Jawa Tengah.

Kinerja operasi PGASSOL dapat dilihat sebagai berikut:

Segmen usaha 2015

Jumlah Proyek %

Operasi dan Pemeliharaan 27 12,1

Keteknikan (Engineering) 156 69,6

Engineering Procurement Construction (EPC) 21 9,4

Trading 18 8,0

Konsultan 2 0,9

04 04

3. LNG

Usaha LNG dikelola oleh entitas anak PLI dan entitas asosiasi NR. Pada tahun 2015, PLI telah menyalurkan gas hasil regasiikasi sebanyak 3.943.799 MMBTU kepada PGN. NR menyalurkan sebanyak 76.523.316 MMBTU kepada PLN.

PLI mengoperasikan fasilitas

Floating Storage and Regasiication Terminal (FSRT) yang terdiri dari Floating Storage and Regasiication Unit (FSRU), Mooring System, pipa offshore dan Onshore Receiving Facility (ORF) yang berlokasi di Labuhan Maringgai, Lampung bekerjasama dengan Hoegh LNG Lampung selaku pemilik FSRU dalam mengoperasikan FSRU. Dalam kegiatan penyaluran gas, kapasitas pengiriman gas dari FSRU adalah sebesar 45 hingga 240 MMSCFD dan kemudian gas dialirkan melalui jaringan pipa offshore sepanjang 21 Km yang menghubungkan FSRU dengan ORF Labuhan Maringgai, untuk selanjutnya gas disalurkan menuju pelanggan yang ada di Pulau Jawa.

Kinerja operasi PLI dapat dilihat sebagai berikut:

Pengiriman* 2015 2014 ∆ (%)

Gas bumi (dalam MMBTU) 3.943.799 6.606.516 (40,3) *MMBTU = million British Thermal Unit, 1 MMBTU sama dengan 28.3205m3

Kinerja operasi Nusantara Regas dapat dilihat sebagai berikut:

Pengiriman* 2015 2014 ∆ (%)

Gas bumi (dalam MMBTU) 76.523.316 73.720.431 104 *MMBTU = million British Thermal Unit, 1 MMBTU sama dengan 28.3205m3

4. Pengelolaan dan penyewaan gedung dan peralatan Pengelolaan dan penyewaan gedung dan peralatan

dilaksanakan oleh Permata mulai tahun 2014. Pada tahun 2015 kinerja Permata sebagai berikut:

Segmen usaha 2015 Pendapatan (milyar rupiah) % Pengelolaan gedung 95,62 37,28 Penunjang perkantoran 57,20 22,30

Pengelolaan Offtake Station 40,00 15,60

Transportasi 28,69 11,19

Lain-Lain 34,98 13,64

5. Pendapatan Sewa (Financial Lease)

Pada Agustus 2015, PGN melalui entitas ailiasi KJG mulai mengoperasikan ruas pipa transmisi Kalimantan-Jawa I (ruas Kepodang-Tambak Lorok). Kinerja operasi KJG dapat dilihat sebagai berikut:

Pengangkutan 2015 2014 ∆ (%)

MMSCFD (%) MMSCFD (%)

Operator KJG:

Ke PLN Tambak Lorok 31 100,0 - -

-Total 31 100,0 - -

-uraian atas kinerJa