• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pa da tahun 2015, segmen usaha transmisi/ transportasi melalui BUIO menyalurkan gas bumi sebesar 17

MMSCFD dari tahun 2014 sebesar 55 MMSCFD. Hal ini dipengaruhi oleh turunnya realisasi volume transmisi PGN untuk pembangkit PLN Muara Tawar.

Ikhtisar Kinerja Segmen Usaha Transmisi/Transportasi yang dioperasikan oleh BUIO:

Pengangkutan 2015 2014 ∆ (%) MMSCFD (%) MMSCFD (%) PGN – BUIO: Ke SPBG Jakarta 4 23,5 3 5,5 33,3 Ke PLN Medan 0 0 1 1,8 (100,0) Ke PLN Muara Tawar 13 76,5 51 92,7 (74,5) Total 17 100,0 55 100,0 (69,1)

Pada tahun 2015, Transgasindo dan KJG menyalurkan gas bumi sebesa 741 MMSCFD, dari 796 MMSCFD di tahun 2014. Penurunan sebesar 6.9% pada segmen bisnis ini disebabkan oleh penurunan volume transmisi Transgasindo.

Pengangkutan 2015 2014 ∆ (%)

MMSCFD (%) MMSCFD (%)

Transgasindo* 741 95,9 796 100,0 -6.9

KJG**:

Kepodang - Tambak Lorok 31 4,0 - -

-Total 772 100,0 796 100,0 -3

*mulai tahun 2015, Transgasindo dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian. **pendapatan KJG diperlakukan sebagai pendapatan sewa (inancial lease).

Pada Agustus 2015, PGN mulai mengoperasikan ruas pipa transmisi Kalimantan-Jawa I (ruas Kepodang – Tambak Lorok) yang dioperasikan oleh KJG. Pipa transmisi ini digunakan untuk mengangkut gas milik PLN dari Lapangan Kepodang ke lokasi pembangkit PLN di Tambak Lorok, Jawa Tengah. BPH Migas melalui Peraturan BPH Migas Nomor 10 Tahun 2015 telah menetapkan toll fee ruas pipa transmisi Kepodang – Tambak Lorok sebesar USD2.326/MSCF dan berlaku efektif sejak mengalirnya gas ke offtakerper 22 Agustus 2015. Ruas pipa tersebut juga telah mendapatkan penetapan izin hak khusus dari BPH Migas sesuai Keputusan Kepala BPH Migas Nomor 28/KT/BPH Migas/KOM/2015.

Setelah melalui proses commissioning, KJG mulai mengalirkan gas dari Lapangan Kepodang ke PT Indonesia Power di Tambak Lorok dengan volume total selama tahun 2015 sebesar 31 MMSCFD. Dibawah ini adalah toll fee rata-rata pengangkutan:

Tarif Pengangkutan (USD/MSCF)

Operator 2015 2014 ∆ (%)

PGN – BUIO 1,15 1,42 (19,0)

Transgasindo 0,61 0,61 0,0

-04 04

Pendapatan segmen usaha transmisi/transportasi

Pada tahun 2015, segmen usaha transmisi/ transportasi melalui BUIO membukukan pendapatan sebesar USD7,03 juta dari tahun 2014 sebesar USD30,15 juta. Penurunan sebesar 76,7% dari usaha ini disebabkan oleh penurunan pendapatan transmisi PGN atas pengangkutan gas dan berakhirnya GTA pengangkutan gas dari Medco Lematang ke pembangkit PLN Muara Tawar.

Pada tahun 2015 Transgasindo membukukan pendapatan sebesar USD165,27 juta dari tahun 2014 sebesar USD177,69 juta. Hal ini dikarenakan pada tahun 2014 Transgasindo membukukan pendapatan atas

pembayaran selisih tarif pengangkutan gas pipa transmisi Grissik-Singapura yang telah ditetapkan naik sejak 2013 sesuai penetapan BPH Migas No.781/07/KaBPH tanggal 11 Juni 2013. Disamping itu terdapat penurunan volume penyaluran gas oleh Transgasindo di tahun 2015.

Pada tahun 2015 KJG mulai aktif dan membukukan pendapatan sebesar USD22,82 juta.

Pendapatan 2015 2014 ∆ (%)

Juta USD % Juta USD %

PGN – BUIO 7,03 3,6 30,15 14,5 (76,7)

Transgasindo* 165,27 84,7 177,69 85,5 (7,0)

KJG** 22,82 11,7 - -

-Jumlah 195,12 100,0 207,84 100,0 (6,1)

*Pendapatan Transgasindo disajikan di laporan keuangan konsolidasian sebagai bagian penambahan Penyertaan Saham dalam bentuk penambahan bagian laba dari ventura bersama.

**Pendapatan KJG disajikan sebagai pendapatan lain-lain: penambahan pendapatan sewa (inancial lease).

segMen usaha DistriBusi/niaga

Segmen usaha distribusi/niaga adalah kegiatan penyaluran dan penjualan gas bumi ke pengguna akhir baik untuk industri, komersial dan rumah tangga dengan menggunakan berbagai moda, baik pipa maupun non-pipa. Segmen usaha ini dikelola oleh BUGP dan entitas anak GEI. Dari kegiatan usaha distribusi dan niaga, PGN memperoleh pendapatan berupa marjin penjualan. Wilayah kegiatan usaha distribusi dan niaga tersebar di beberapa kota di Indonesia. Kegiatan usaha distribusi dan niaga dikelola oleh Sales Area.

Saat ini PGN memiliki 16 Sales Area eksisting yang menjalankan kegiatan usaha distribusi/niaga, dengan ikhtisar sebagai berikut:

1. Medan. 9. Bogor. 2. Batam. 10. Cilegon. 3. Pekanbaru. 11. Tangerang. 4. Palembang. 12. Cirebon. 5. Lampung. 13. Semarang. 6. Jakarta. 14. Surabaya. 7. Bekasi. 15. Pasuruan. 8. Karawang. 16. Sidoarjo.

Meskipun demikian, untuk keperluan pembahasan di dalam Laporan Tahunan ini, 16 Sales Area eksisting tersebut dikelompokkan menjadi 3:

a. Wilayah I.

Meliputi Sales Area Palembang, Lampung, Jakarta, Bekasi, Karawang, Bogor, Cilegon, Tangerang dan Cirebon.

b. Wilayah II.

Meliputi Sales Area Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo dan Semarang.

c. Wilayah III.

Meliputi Sales Area Medan, Batam dan Pekanbaru. kategori Pelanggan Distribusi atau niaga gas PGN melayani berbagai sektor pelanggan dan membagi tipe pelanggannya menjadi 3 (tiga) segmen, yaitu:

1. Pelanggan rumah tangga.

Mencakup perumahan, rumah susun, kondominium dan apartemen.

2. Pelanggan komersial.

Mencakup Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pusat kesehatan, rumah sakit, perguruan tinggi, kantor pemerintah, kompleks perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, SPBG (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas) dan usaha komersial lainnya. 3. Pelanggan industri.

Mencakup industri manufaktur dan pembangkitan listrik yang terbagi dalam sektor bahan kimia, keramik, logam dasar, logam fabrikasi, kertas, kaca, kayu, semen, makanan, tekstil, lifting oil, pembangkit listrik dan industri manufaktur lainnya. Periode kontrak dengan pelanggan industri berlaku lima tahun dan perpanjangan otomatis berlaku untuk lima tahun selanjutnya.

Panjang pipa distribusi dalam kilometer:

Wilayah 2015 2014 2013 2012 2011 Wilayah I 2.984 2.528 2.513 2.413 2.413 Wilayah II 1.007 768 770 752 747 Wilayah III 751 724 684 641 638 Total 4.742 4.020 3.967 3.806 3.798 2011 2012 2013 2014 2015 0 500 1000 1500 2000 Kilometer Tahun 2500 3000 3500

PanJang PiPa DistriBusi (DaLaM kiLOMeter)

638 747 641 752 2.413 684 770 2.513 724 768 2.528 751 1.007 2.984 2.413 Wilayah III Wilayah II Wilayah I

04 04

kinerja Operasi segmen usaha Distribusi/niaga

Pada tahun 2015, kegiatan usaha distribusi/niaga menyalurkan gas bumi sebesar 802 MMSCFD dari tahun 2014 sebesar 865 MMSCFD. Wilayah 2015 2014 ∆ (%) MMSCFD % MMSCFD % Wilayah I 585 72,9 634 73,3 (7,6) Wilayah II 130 16,3 136 15,7 (4,2) Wilayah III 87 10,8 95 11,0 (9,0) Total 802 100,0 865 100,0 (7,3)

Penurunan sebesar 7,3% tersebut secara umum disebabkan oleh penurunan penjualan gas di seluruh wilayah operasional PGN akibat perlambatan ekonomi yang sedang terjadi terutama di sektor listrik dan industri. Khusus untuk Wilayah III terutama Sales Area Medan, penurunan penjualan disebabkan oleh berhentinya pasokan gas dari Benggala pada pertengahan Juli 2015 dan berkurangnya pasokan gas dari pemasok lainnya karena natural decline. Untuk mengatasi kekurangan pasokan gas tersebut, pada tanggal 31 Juli 2015 PGN membeli pasokan gas eks LNG Arun dari PT Pertagas Niaga. Efektif per tanggal 1 Agustus 2015 PGN melakukan komersialisasi pasokan gas eks LNG Arun di Sales Area Medan. Gas eks LNG Arun memiliki harga beli yang jauh lebih tinggi dari pasokan gas pipa eksisting, sehingga PGN melakukan penyesuaian harga jual gas di Sales Area Medan dengan skema blended price. Selain sektor industri, sektor pembangkit listrik di Sales Area Batam juga mengalami penurunan pemakaian listrik.

dalam MMScfd

Rumah Tangga Komersial Industri

2014 2 22 841 2015 2 23 778 0 5 10 15 20 25 800 900 2 2 23 22 778 841

Selain pipa transmisi dan distribusi tersebut, entitas anak & ailiasi juga mengoperasikan pipa off-shore untuk menyalurkan gas dari FSRU ke fasilitas On-shore Receiving Facility (ORF) yaitu dari FSRU Lampung ke ORF Labuhan Maringgai sepanjang 21 km dan dari FSRU Nusantara Regas ke ORF Tanjung Priok sepanjang 15 km.