• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERITAAN KAMPANYE

Dalam dokumen Komunikasi dan Pemilu 2014 Persiapan Pel (Halaman 118-123)

Dalam hal ini semua kelompok partisipan diminta untuk mengemukakan secara terpisah ada atau tidaknya pengaruh (effect) kampanye, terutama dalam kaitan keputusan memilih. Dari jawaban yang masuk diperoleh kesan bahwa laporan kampanye tidak mempengaruhi keputusan pemilihan. Namun dalam hal ini terlihat pula perbedaan-perbedaan dalam meliha pengaruh pemberitaan kampanye melalui media cetak harian.

Sementara itu kalangan mahasiswa dan akademisi memiliki pandagan yang sangat mirip mengenai pemberitaan kampanye di koran. Pada umumnya mereka melihat tiga pengaruh penting dalam pemberitaan kampanye di media cetak, yakni peningkatan pengetahuan, mengartikan pendapat umum dan mempengaruhi agenda publik.

Berikut tabel yang rangkuman hasil pembahasan secara valid dari hasil wawancara dengan partisipan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini:

Tabel 1:Persoalan Yang Banyak Dibicarakan

No Kelompok Partisipan Persoalan Yang dibicarakan

1. Pekerja (Buruh)  Arak-arakan (Konvoi)

2. Pegawai Negeri

 Konvoi

 Konlik Antar Pendukung partai Politik yang

Bertikai 3. Mahasiswa  Konvoi  Provakator 4. Dosen  Konvoi  Provakator

 Pers bawah Tanah

Tabel 2:Persepsi Terhadap Pemberitaan Kampanye

No Kelompok Partisipan Persoalan Yang dibicarakan

1. Pekerja (Buruh) Berita-berita tentang kampanye selama ini dapat memberikan informasi dan dapat menghibur

2. Pegawai Negeri Berita-berita kampanye dapat menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan dikalangan PNS

3. Mahasiswa Berita-berita kampanye selama ini dapat meningkatkan pengetahuan khalayak tentang politik.

4. Dosen Berita-berita kampanye lebih mengarah pada bias

reporting.

Tabel 3:Persepsi Terhadap Pengaruh Pemberitaan

No Kelompok Partisipan Pandangan Tentang Pengaruh Pemberitaan

1. Pekerja (Buruh)

Memberikan pengetahuan dan informasi tentang politik, tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap keputusan pemilih.

2. Pegawai Negeri Memberikan pengetahuan tentang politik dan mendorong partsisipasi politik.

3. Mahasiswa

 Memberikan pengetahuan tentang politik terkait dengan pilkada. Mempengaruhi khalayak untuk berpatisipasi dalam pilkada.

 Mengartikulasikan pendapat umum.

 Mempengaruhi agenda perbincangan khalayak.

4. Dosen

 Memberikan pengetahuan tentang politik terkait dengan pilkada. Mempengaruhi khalayak untuk berpatisipasi dalam pilkada.

 Mengartikulasikan pendapat umum.

 Mempengaruhi agenda perbincangan khalayak.

KESIMPULAN

Penelitian ini menyimpulkan, bahwa pemilih dari kelompok sosial yang berbeda-beda cendrung memiliki persepsi yang berbeda-beda pula terhadap pemberitaan kampanye melalui media massa cetak. Dapat dikatakan bahwa konteks pilkada 2013, pemilih cendrung mempersepsi pemberitaan kampanye, berdasarkan latar belakang sosial dan psikologis mereka. Dalam hal ini kalangan pekerja, mereka yang notabene kalangan pemuda, relatif termarjinalkan secara ekonomi dan sosial terutama dalam pendidikan dan berpenghasilan rendah yang karena nya menginginkan perubahan dalam pilkada. Bagi mereka pemberitaan kampanye di media massa, tidak mempengaruhi keputusan mereka untuk memilih, dan pemberitaan kampanye merupakan peningkatan pengetahuan dan hiburan.Mereka juga sangat menyenangi arak-arakan dan konvoi, sebab hal itu lebih menjadi perhatian penting sepanjang kampanye pilkada setiap lima tahun sekali digelar.

Sementara itu dari pemilih pegawai negeri, pemberitaan kampanye di media massa lebih menimbulkan

kekhawatiran dan ketakutan karena pemberitaan selalu menulis bentrok isik dan kerusuhan antar

pendukung partai yang dapat memprovakasai timbulnya hal serupa di daerah-daerah di Indonesia. Mereka pada dasarnya adalah pemilih dengan status ekonomi dan sosial mapan yang relatif juga mengingkan perubahan. Mereka tidak menyenangi konvoi, karena menurut mereka dapat menjurus

pada bentrok isik dan kerusuhan.

Pemilih dari kalangan mahasiwa dan akademisi, cendrung memiliki persepsi yang lebih kompleks terhadap pemberitaan kampanye melalui televisi. Kelompok ini pada dasarnya merupakan kelompok yang tingkat pengetahuan politiknya relatif tinggi karena memiliki pemahaman serta interpretasi yang lebih kompleks, termasuk agenda setting dan bias reporting yang disebut-sebut oleh kedua kelompok pemilih ini.

DAFTAR PUSTAKA

Dye, Thomas.R.dan Harmon Zeigler, 1986. American politics in the Media Age.Brooks/Cole Publishing Company: Monterey, Californea

Lasswell, Harold D, 1970. Power and Society, New Haven, Yale University Press. 1971. A Review of the Policy Sciences. New York: Elsevier. Latunreng

Littlejohn, Stephen& Foss, A,Karen, 2009, Teori Komunikasi, Salemba Humanika, Jakarta

Mulyana, Deddy dan Solatun, 2007, Metode Penelitian Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya: Bandung.

McQuail, Denis. (1987). Teori Komunikasi Massa; Suatu Pengandar. Edisi Kedua. Jakarta. Erlangga.

McCombs, Maxwell E.(1981). The Agenda Setting Approach, dalam Dan D Nimmo dan, Keith R. Sander (eds). Handbook Of Polotical Communication. Beverly Hills: Sage Publication.

Pawito. (2001). Voters, Perception Of Television Campaign Reporting, dalam berita IPTEK No.1, Tahun ke 42, 2001-LIPI Jakarta.

2001. Media massa dan Pengembangan Demokrasi di Indonesia di Sekitar Periode Pemilu 1999. Dalam Jurnal Penelitian Pers dan Pendapat UmumVol 5 No 1. 2001.

Saverin, Werner J. & Saverin Tankard Jr. (1988). Communication THEORIES: Origin, Methods,Uses 2nded New York: Longman.

Severin, Werner J., James W. Tankard Jr.. 2005. Teori Komunikasi : Sejarah, Metode, & Terapan Di

Dalam Media Massa, Edisi kelima. Jakarta : Prenada Media

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.

Suwardi. (1993) Media Massa Cetak: Surat Kabar Sebuah Realita. Jakarta:Sinar Agung.

Watt, James H.dan Sjef A. Van den Berg. (1995). Research Methods For Mass Communication Science. Boston: allyn and Bacon.

White, Louise G. Robert P. Clark. (1990). Political Analysis Tehnique and Practice 2nd.ed. Paciik Grove, CA: Brooks Cole Publishing Company.

Harian Padang Ekspress, Edisi 7 – 28 Oktober 2013. Harian Singgalang, Edisi 7 – 28 Oktober 2013. Harian Haluan, Edisi 7 – 28 Oktober 2013.

BIODATA PENULIS

Dr. Asmawi, MS lahir di Kota Pasaman pada tanggal 06 Juli 1953. S1 pada Fakultas Keguruan IKIP Bandung. Sementara S2 dan S3 pada Universitas IPB. Saat ini peneliti merupakan dosen tetap dari Universitas Andalas pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip serta memilki jabatan sebagai Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Andalas Padang periode 2013-2017.

Yuliandre Darwis Ph.D.lahir di Kota Jakarta pada tanggal 21 Juli 1980. S1 pada Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Jurnalistik Universitas Padjadjaran Bandung dan S2 serta S3 pada Fakultas Komunikasi Kajian Media UiTM. Saat ini peneliti merupakan dosen tetap dari Universitas Andalas pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip.

Elva Ronaning Roem, M.Si. lahir di Kota Pekan Baru pada tanggal 30 Maret 1980. S1 pada Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Jurnalistik Universitas Islam Bandung dan S2 pada Fakultas Ilmu Sosial Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung. Saat ini peneliti merupakan dosen tetap dari Universitas Andalas pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip.

STRATEGI KOMUNIKASI TANGSEL POS DAN

Dalam dokumen Komunikasi dan Pemilu 2014 Persiapan Pel (Halaman 118-123)