• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbankan Syariah

Mengenalkan Aturan Ketenagakerjaan Baru untuk Industri Keuangan Syariah

C. Perbankan Syariah

Tujuan:

· Menyediakan dukungan inansial yang kuat bagi Bank Umum Syariah agar dapat menjalankan bisnis yang membutuhkan modal besar dengan keuntungan yang sama besarnya;

· Menciptakan skala ekonomi untuk bank syariah agar mampu meningkatkan eisiensi dan

proitabilitas;

· Mempercepat pertumbuhan pangsa pasar dengan melakukan konsolidasi; · Mengisi celah investasi perbankan dalam pasar perbankan syariah;

· Mempermudah proses pemisahan Unit Usaha Syariah demi masa depan yang berkelanjutan; · Meningkatkan manajemen likuiditas lembaga perbankan syariah; dan

· Meningkatkan perlindungan nasabah bagi nasabah bank syariah dengan skema penjaminan simpanan yang lebih lengkap dan sesuai dengan prinsip syariah sepenuhnya.

No. Strategi dan Pelaksanaan Jangka Waktu Target/

Quick Wins 1 Memperkuat Kerangka Kerja Peraturan

∞ Melakukan konsolidasi dan rekonsiliasi terhadap semua peraturan yang sudah ada sehubungan dengan peringkat/penilaian untuk bank syariah, seperti yang tertulis dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/DPbs, yang ditujukan bagi semua bank berbasis prinsip syariah di Indonesia;

∞ Melakukan perubahan atas Keputusan Ketua Bapepam-LK nomor KEP-334/BL/2007 untuk mendorong pengembangan bank investasi syariah (hal ini sebaiknya dibarengi perubahan peraturan perpajakan dengan tujuan memberikan insentif pada perkembangan di bidang ini);

∞ Memastikan bahwa skema LPS untuk bank syariah didukung dengan persetujuan/akad yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti takaful atau Kafalah bil ujr;

Kuartal 4 tahun ke-1

No. Strategi dan Pelaksanaan Jangka Waktu Target/ Quick Wins ∞ Memastikan bahwa dana yang dikumpulkan

melalui kontribusi bank syariah dikelola secara terpisah dan dijaga dengan tujuan (a) agar tidak tercampur modal yang tidak berdasar pada syariah, dan (b) menginvestasikan dana yang dikumpulkan dengan cara yang memenuhi persyaratan syariah, dengan cara menerbitkan Peraturan Pelaksanaan yang menetapkan proses manajemen terpisah;

∞ Memastikan bahwa dana syariah dan pengelolaan yang terpisah tersebut mendapatkan dukungan dan pengawasan dari Dewan Pengawas Syariah;

∞ Memastikan bahwa semua proses keuangan antara LPS dengan bank syariah, dan semua prioritas pembayaran untuk deposito syariah memiliki dasar akad/perjanjian yang memenuhi persyaratan syariah;

∞ Memperbolehkan penilaian terpisah terhadap sumbangan untuk bank syariah berdasarkan prinsip syariah, dengan mempertimbangkan sifat kontrak syariah yang mendasarinya dan risiko yang terkandung di dalamnya; dan

∞ Menggabungkan Peraturan LPS yang telah dikeluarkan dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku saat ini.

2 Memperkenalkan Bank Investasi Syariah

Dengan tujuan mengisi celah pada keuangan korporasi syariah, harus diterbitkan lisensi baru khusus untuk bank investasi syariah saja. OJK perlu memutuskan jumlah lisensi yang akan diterbitkan, idealnya dibatasi sebanyak lima saja dan akan diterbitkan secara bertahap. Persyaratan untuk lisensi tersebut adalah sebagai berikut:

∞ Syarat modal minimal: Rp10 triliun. Lisensi ini bisa diberikan dengan setoran modal awal sejumlah 5 triliun rupiah dengan komitmen untuk menyetornya secara berkala hingga mencapai 10 triliun rupiah pada akhir tahun ke-5 setelah operasi dimulai;

Kuartal 2 tahun ke-1 Pengumuman rencana dan persyaratan: Kuartal 2 tahun ke-1. Penerimaan permohonan: Kuartal 4 tahun ke-1 Pemberian lisensi: Kuartal 2 tahun ke-2. Peluncuran Bank: Kuartal 1 s/d 3 tahun ke-3.

No. Strategi dan Pelaksanaan Jangka Waktu Target/ Quick Wins ∞ Persentase maksimal kepemilikan asing

mengikuti ketentuan peraturan yang berlaku seperti perubahan UU Perbankan yang sedang dalam proses legislasi;

∞ Preferensi diberikan kepada lembaga investasi perbankan syariah yang sudah berpengalaman, yang mampu membuktikan kemampuan mereka untuk menambah nilai riil berupa pengalaman dan pengetahuan pada sektor ini; ∞ Bank investasi syariah yang baru harus berfokus

pada proyek korporasi, dan tidak diperbolehkan menawarkan produk komersial dan ritel secara langsung;

∞ Ketika mengajukan permohonan perizinan, bank harus menyerahkan rencana bisnis yang lengkap, termasuk perincian model keuangan dan strategi manajemen risiko untuk menghindari terjadinya permasalahan konsentrasi aset dan leverage; dan

∞ Bank sebaiknya diberi masa bebas pajak[93] selama 5 tahun untuk mendorong minat para investor.

3 Mengubah Persyaratan Modal

∞ Memperbarui klasiikasi BUKU yang ada saat ini sehingga mempertimbangkan prinsip keuangan syariah dan menyesuaikan dengan jenis lembaga keuangan syariah yang berbeda- beda, entah dengan cara mengubah Peraturan Pelaksanaan yang ada saat ini atau dengan cara menerbitkan peraturan baru;

∞ Untuk mengidentiikasi persyaratan dan kondisi

yang optimal untuk klasiikasi BUKU yang

baru, diperlukan penelitian yang terperinci dan komprehensif. Tujuan dari perubahan ini seharusnya adalah untuk menawarkan paket komprehensif yang dirancang secara

spesiik bagi bank syariah guna membantu

pertumbuhan mereka pada dekade berikutnya;

Kuartal 3 tahun ke-1

Batas waktu untuk penerapan peraturan BUKU yang baru: akhir tahun ke-4

No. Strategi dan Pelaksanaan Jangka Waktu Target/ Quick Wins ∞ Poin yang perlu diperhatikan adalah

pendeinisian ulang BUKU syariah harus

mencakup tapi tidak hanya terbatas pada:

o Peningkatan syarat modal minimal (memberikan kedalaman yang cukup untuk melakukan bisnis yang berkualitas dan menguntungkan);

o Perluasan jangkauan pelayanan produk dan pelayanan yang mungkin ditawarkan oleh masing-masing BUKU;

o Perluasan model operasional dan distribusi (jangkauan, segmentasi, saluran tanpa cabang, kehadiran secara regional, dll.); o Memiliki serangkaian bank BUKU 1-4 untuk

memenuhi semua segmen pasar;

∞ Persyaratan modal minimal yang baru tersebut sebaiknya dipertimbangkan secara hati-hati, dan ditetapkan pada tingkat yang akan membuat bank syariah yang sudah ada saat ini untuk melakukan konsolidasi secepatnya. Beberapa jenis insentif mungkin akan ditawarkan untuk memfasilitasi proses konsolidasi, dan harus ditetapkan jangka waktu yang masuk akal untuk implementasi.

4 Memfasilitasi Pertumbuhan

Ada dua cara pendekatan untuk memfasilitasi pertumbuhan perbankan syariah. Setelah berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan, KNKS akan memilih cara yang akan dipakai dari dua cara tersebut:

Skenario 1: Pertumbuhan Organik

∞ Menerapkan Masterplan secara keseluruhan dan membiarkan bank syariah tumbuh dengan kecepatan alami mereka

setelah mengubah klasiikasi BUKU. Pada

skenario ini, target yang realistis untuk pangsa pasar perbankan syariah adalah 10,9% pada tahun 2019 dan 20,7% pada tahun 2024.

Kuartal 1 tahun ke-2

Masing-masing pihak yang terkait dengan penera- pan Masterplan harus memper- siapkan laporan status berkala tentang pelaksa- naan rekomenda- si Masterplan Target penyelesaian proses merger: akhir tahun ke-3

No. Strategi dan Pelaksanaan Jangka Waktu Target/ Quick Wins Skenario 2: Pertumbuhan yang dipercepat

∞ Menerapkan Masterplan secara keseluruhan, termasuk perubahan pada

klasiikasi aturan BUKU, dan mengambil

langkah-langkah berikut:

o Menyatukan Bank Umum Syariah Milik Negara, seperti Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah menjadi satu bank saja;

o Mengubah beberapa Bank

Konvensional milik negara (dengan atau tanpa Unit Usaha Syariah) menjadi bank syariah secara keseluruhan; o Mendorong bank konvensional swasta

untuk berubah menjadi bank syariah penuh dengan menawarkan insentif kepada pemegang saham.

∞ Idealnya, dalam kurun waktu lima tahun ada 4-6 bank yang akan berubah menjadi bank syariah. Dalam skenario ini, estimasi realistis terhadap pangsa pasar perbankan syariah berada di kisaran 40,4% pada tahun 2024.

5 Spin-of (Pemisahan Cabang) Unit Usaha Syariah ∞ Pada proses spin-of, cabang usaha akan

membutuhkan persyaratan modal yang sama dengan bank umum syariah. Untuk memenuhi persyaratan, mereka akan mempunyai pilihan untuk menggunakan modal sendiri atau bergabung dengan usaha hasil spin-of lain atau dengan bank syariah yang sudah ada.

Kuartal 4 tahun ke-1 (Sosialisasi langkah- langkah yang berkaitan dengan pemangku kepentingan)

No. Strategi dan Pelaksanaan Jangka Waktu Target/ Quick Wins

5 ∞ Spin-of secara sebagian dapat dilakukan asalkan

sesuai dengan kondisi berikut:

o Unit Usaha Syariah terpisah tersebut mempunyai modal sendiri yang setara dengan persyaratan modal pada bank umum syariah;

o Memiliki neraca keuangan, laporan inansial, dan laporan tahunan sendiri;

o Melakukan semua bisnisnya melalui cabang khusus mereka sendiri; akan tetapi

o Masih tetap dapat memanfaatkan bagian administrasi dan sistem TI kantor bank induknya untuk mengambil keuntungan dari skala ekonominya.

∞ Cabang-cabang (dan spin-of sebagian maupun penuh) yang tidak bisa memenuhi syarat modal minimal yang baru atau tidak bergabung dengan cabang lain atau bank syariah, harus menjual usaha mereka kepada bank syariah yang sudah ada.

6 Mengembangkan Likuiditas Pasar Bank Syariah (dan Unit Usaha Syariah)

∞ Melalui Peraturan Pelaksanaan, menerapkan dasar yang berbeda selain dari akad/perjanjian

Ju’alah untuk Sertiikat Bank Indonesia Syariah,

misalnya asas Wakalah, Musyarakah atau

Murabahah, yang bisa berupa jangka pendek atau menengah dan dari sudut pandang syariah dapat diperdagangkan;

∞ Bank Indonesia (sebagai salah satu mitra pendiri) bisa berpartisipasi dalam menentukan Dana Sukuk Nasional yang baru diusulkan. BI

kemudian dapat menerbitkan Sertiikat Syariah

jenis baru yang dapat diperdagangkan dengan dukungan dari saham milik mereka dalam Dana Sukuk Nasional;

Kuartal 1 tahun ke-2

No. Strategi dan Pelaksanaan Jangka Waktu Target/ Quick Wins ∞ Bank Indonesia bisa mengontrol/mengawasi

Sertiikat Syariah yang baru menggunakan Scriptless Securities Settlement System “BI-SSSS;” dan

∞ Bank Indonesia juga bisa menyediakan proses

baru yang serupa dengan Repo untuk Sertiikat

Syariah tersebut, yang dapat digunakan untuk meniru efek Repo tetapi dengan cara yang sesuai prinsip syariah.