• Tidak ada hasil yang ditemukan

Serial Animasi Kekerasan Kemasan Humor Sachryn Fadullah H

Televisi seperti yang kita ketahui pada umumnya, merupakan media massa (elektronik) yang sudah tidak asing lagi bagi semua orang bahkan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi bagi umat manusia.Dalam perkembangannya, media massa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan pemikiran dan perilaku manusia dalam kehidupannya sehari-hari sangat dipengaruhi oleh media massa. Mulai dari anak-anak, remaja, orang tua dan berbagai kalangan lainnya. Pada era globalisasi saat ini keberadaan televisi bukan lagi hanya menjadi kebutuhan sekunder bagi masyarakat seluruh dunia melainkan sudah berubah menjadi suatu barang yang dibutuhkan dan bahkan harus ada di setiap kalangan primer.Tidak biaskita pungkiri lagi kalau setiap hari kedua mata kita tidak terlepas dari televisi sebagai sarana informasi, edukasi dan hiburan. Hadirnya berbagai perangkat media massa dengan teknologi canggih pun membuat masyarakat lebih mudah dan bebas dalam memenuhi kebutuhannya akan media massa. Bahkan bagi beberapa kalangan, kecanggihan perangkat media massa seperti televisi telah dianggap bukan barang mewah lagi oleh masyarakat di Indonesia. Tapi apa yang kita dapat dari menonton televisi setiap hari? Tentulah kita bisa menilai sendiri jika televisi juga memiliki sisi positif maupun negatif. Kebanyakan orang yang mengkonsumsi televisi tidak mengetahui dampak apa saja yang dapat terjadi setelah menonton televisi. Mereka berpikir bahwa televisi hanya memberikan informasi yang dengan sangat mudah diterima oleh masyarakat.

Seperti yang terkandung dalam UU tentang Penyiaran No. 32 Tahun 2002 yang berbunyi: “Siaran yang dipancarkan dan diterima secara bersamaan, serentak dan bebas, memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan pendapat, sikap, dan perilaku khalayak, maka penyelenggara penyiaran wajib bertanggung jawab dalam menjaga nilai moral, tata susila, budaya, kepribadian dan kesatuan bangsa yang berlandaskan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”.

Permasalahan yang akan penulis bahas di sini adalah fenomena penyiaran yang terjadi saat ini khususnya di Indonesia adalah maraknya program televisi berupa animasi yang megandung unsur kekerasan yang ditujukan kepada khalayak terutama anak-anak.Kita harus mengakui bahwa televisi memegang peranan yang begitu besar dalam perkembangan anak-anak. Sikap anak-anak terhadap televisi, jumlah waktu yang anak habiskan untuk menonton, jenis acara yang ditonton, serta motif yang mendorong mereka untuk menonton televisi, semuanya sangat mempengaruhi perkembangan pada anak-anak. Tetapi masalah yang paling utama bukanlah jumlah waktu yang mereka habiskan didepan televisi, melainkan program-program televisi yang ditonton dan bagaimana peran orang tua untuk memanfaatkannya dalam rangka untuk perkembangan anak.

Selama ini berbagai pelanggaran yang menyangkut hak-hak anak- anak untuk mendapatkan hiburan yang baik dan sehat, informasi yang baik dan sehat, masih belum mendapat perhatian yang memadai dari negara. Kondisi ini ditunjukan dengan masih banyaknya tayangan hiburan untuk anak-anak yang penuh dengan muatan kekerasan, tidak ada kode klasifikasi siaran televisi untuk anak-anak atau orang dewasa, tayangan

iklan yang menggunakan anak-anak namun bukan untuk produk anak- anak (Rochimah,2009:22-23).

Untuk anak-anak sekalipun,televisi sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Sehingga sudah menjadi agenda wajib sebagian besar anak-anak di Indonesia untuk mengkonsumsi televisi.Televisi memiliki peran yang besar dalam pertumbuhan anak-anak dan orang tua juga memiliki peran yang sangat besar terhadap pengaruh televisi pada anak-anak.

Penulis akan membahas tentang program televisi ber-genreanimasi komedi “Oscar’s Oasis” dan “Boboiboy” yang ditayangkan di MNCTV setiap Senin sampai Jum’at pukul 13:00 dan 17:00 WIB. Oscar’s Oasis adalah sebuah serial kartun animasi non-verbal ber-genre komedi animasi yang diproduksi oleh Team TO di Perancis dan Tuba Entertaiment yang berasal dari Korea. Sedangkan Boboiboy berasal dari negara tetangga kita yaitu Malaysia yang diproduksi oleh Animonsta Studios. Kedua program televisi yang ber-genreanimasi komedi ini sangat digemari oleh anak-anak Indonesia selama dua tahun terakhir ini karena memang memiliki daya tarik dari segi visual, jalan cerita, dan karakter yang sangat unik. Oscar’s Oasisadalah cerita animasi tentang seekor tokek gurun yang tidak pernah berhenti mencari air, namun tidak pernah menikmati hasil buruannya.

Disini juga ada beberapa karakter tetap, yakni Marchi si Hyna, Popy si Rubah, dan Buck si Burung pemakan bangkai. Marchi, Popy dan Buck adalah 3 sekutu kuat di gurun tandus. Oscar yang kecil sering ditindas oleh mereka dan menjadi korban. Misi Marchi, Popy dan Buck adalah menangkap ayam gurun. Sering saat terjadi pengejaran, Oscar terlibat didalamnya, baik sengaja maupun tidak di sengaja. Karna selain harus menghadapi 3 bandit gurun Marchi, Popy dan Buck, Oscar sebenarnya adalah buruan para ayam.Sedangkan serial animasi Boboiboy bercerita tentang seorang anak yang bernama Boboiboy yang memiliki kekuatan super dan mampu membagi diri menjadi tiga. Bersama teman-temannya, Boboiboy melindungi bumi dari ancaman makhluk asing yang ingin menaklukan bumi.

Setelah penulis simak dan memahami unsur-unsur didalam kedua serial animasi yang ditayangkan di MNCTV ini, ternyata banyak mengandung kekerasan yang dikemas dengan adegan humor. Untuk seukuran remaja atau orang dewasa, cukup memahami apa yang sebenarnya yang disuguhkan serial animasi ini, tetapi berbeda halnya pada anak-anak. Perilaku anak-anak terhadap televisi sangatlah besar pengaruhnya pada pertumbuhan dan kehidupannya sehari-hari. Hampir keseluruhan isi kedua serial animasi ini mengandung kekerasan. Berikut adalah beberapa adegan yang melakukan pelanggaran

Gambar 4.9 Adegan ketika Oscar ditindas oleh kawanan Marchi, Popy dan Buck.

Gambar 4.10 Adegan ketika Boboiboy melawan monster.

Ada hal yang menarik yang penulis temukan pada kedua serial animasi tersebut, yaitu alur cerita yang pada dasarnya hampir sama, yang dimana pada setiap episodenya selalu berawal dari adegan yang menggambarkan suatu ketenangan kemudian muncullah suatu permasalahan yang menyebabkan setiap karakter bertarung. Pada adegan bertarung ini yangsangat mengkhawatirkan ialah terkadang mengandung unsur kata-kata yang agak kasar atau konten negatif khususnya serial animasi Boboiboy walaupun tidak dominan. Berbeda pula dengan Oscar’s Oasis, animasi ini tidak menggunakan percakapan secara verbal, melainkan secara non verbal. Adegan-adegan yang ada diserial animasi Oscar’s Oasis ini banyak mengandung konten negatif, kasar, dan kekerasan karena setiap episode selalu memunculkan masalah yang dimana akhirnya Oscar berselisihan dengan Marchi, Popy dan Buck.Hal ini melanggar hukum media massa yang relevan dalam Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia tahun 2012 tentang pedoman perilaku penyiaran Bab XIII Program Siaran Bermuatan Kekerasan pasal 17 yang berbunyi: “Lembaga penyiaran wajib tunduk pada ketentuan pelanggaran dan /atau pembatasan program siaran bermuatan kekerasan”.

Dari hasil yang telah penulis teliti di atas, bisa kita simpulkan bahwa telivisi dan anak-anak adalah dua perpaduan yang sangat berbahaya jika tidak diawasi, dikontrol, dan dibimbing oleh orangtua atau keluarga. Hal-hal tersebutlah yang dapat mempengaruhi psikologis anak yang cukup mengkhawatirkan khususnya di Indonesia. Maka dari itu langkah awalnya dimulai dari suatu tempat yang dinamakan keluarga. Peran orangtua sangat dibutuhkan dalam membimbing anak dan mengontrol sifat konsumtif anak terhadap televisi. Kemudian lingkungan sekitar dan sekolah juga mempunyai peran untuk pertumbuhan anak-anak yang sehat jasmani dan rohani.

Dalam sebuah masyarakat, ketika media menjadi bagian penting dari sebuah sistem sosial politik termasuk mempengaruhi sistem demokrasi dalam negara dan masyarakat maka literasi media merupakan sebuah keniscayaan (Rochimah,2009:27-28).

Baku Hantam Kaisar Matahari Terbit