• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kehadiran televisi saat ini sangat menguntungkan bagi masyarakat. Karena dengan hadirnya televisi yang berbasis audio visual ini dapat menjadikan masyarakat atau penonton untuk lebih mengetahui sebuah informasi, berita, program acara, dan lain-lainnya. Televisi di zaman sekarang ini sudah banyak yang menghadirkan program-program menarik bagi para penontonnya dengan kemasan konsep terbaru agar penonton tidak bosan untuk menonton. Selain itu, media televisi juga memiliki dampak atau pengaruh ke ponontonnya. Contohnya saja adegan-adegan pornografi yang dibuat. Tujuannya agar menarik para

penonton untuk menonton dan tidak beralih ke stasiun televisi lain. Di sini kita dapat melihat tontonan yang tidak wajar tersebut tidak seharusnya ditonton karena dapat mempengaruhi psikologis seseorang dan juga tontonan yang tidak baik bagi anak-anak. Sekalipun untuk mendapat rating. Pornografi adalah gambar-gambar perilaku pencabulan

yang lebih banyak menonjolkan tubuh dan alat kelamin manusia. Sifatnya yang jorok dan vulgar membuat orang yang melihatnya terangsang secara seksual (Bungin, 2006: 342). Sekarang ini media sangat pesat sehingga mempengaruhi banyak orang. Contohnya saja televisi yang ditonton banyak orang dan mempengaruhi serta mengubah pola dan perilaku atas tontonannya tersebut.

Pada televisi sekarang ini, kita banyak menjumpai program acara atau siaran yang membahas tentang kehidupan masyarakat perkotaan. Hidup gaya glamour, mobil mewah, pakaian sexy. Dalam kasus ini secara tidak langsung penonton melihat serta mencontoh apa yang ditontonnya dan mengubah perilaku sosial mereka menjadi tidak baik. Contoh kasus program acara di media televisi yaitu Wisata Malam. Wisata Malam adalah program acara reality show yang bertema menulusuri kota-kota wisata baik kuliner atau tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi. Jadwal tayang program acara ini setiap hari Senin tepatnya pukul 00.00

dini hari. Program acara Wisata Malam ini memberikan suatu sajian untuk mengajak para penoton agar melihat dan merasakan tempat yang bagus dan menarik.

Berwisata pada malam hari menjadi suatu karateristik berbeda karena memberikan nuansa pada malam hari dan menjadi suatu ciri khas program acara ini. Menggunakan konsep yang berbeda dengan program acara lainnya, mereka menghadirkan pembawa acara yang tampan dan model sexy. Para pembawa acara tersebut berupaya mengajak penonton untuk mengunjungi dan dapat merasakan tempat-tempat hiburan dan kuliner yang mereka sajikan. Selain itu, dengan jadwal tayang tengah malam, mereka memanfaatkan baik waktu tersebut dengan menghadirkan

scene di mana para model-model sexy ini bergaya dengan baju sexy

yang tidak sepantasnya untuk dilihat. Dengan strategi ini, mereka dapat menarik para penonton untuk tidak berpindah siaran dan mendapat

rating siaran yang tinggi.

Gambar 5.1 Wisata Malam yang menampilkan adegan hot dan erotis. Gambar diatas adalah contoh scene dimana adanya unsur-unsur pornografi yang secara sengaja ditayangkan agar membuat para penonton

menikmati program acara tersebut serta tidak beralih ke stasiun televisi lain. Meskipun tayangan program reality show ini tayang pada pukul 00.00 dini hari yang melihat persentasi waktu anak-anak tidur, tetapi acara ini memiliki dampak lain terhadap psikologis bagi penontonnya serta akan menuntun untuk melakukan sesuatu hal yang negatif. Oleh karena itu, siaran reality show ini menunjukkan tidak adanya norma dan etika dalam penyiaran di media massa.

Media massa adalah salah satu alat dalam proses komunikasi saat ini, karena media massa memiliki jangkauan yang luas bagi khalayak. Sudah banyak yang menggunakan media massa saat ini, baik kalangan atas maupun kalangan bawah. Karena selain mudah diakses, informasinya juga jelas dan cepat. Serta kemudahan media komunikasi saat ini membuat dampak-dampak sosial muncul. Kehadiran media massa bukan saja menghilangkan perasaan, ia pun menumbuhkan perasaan tertentu. (Rachmat, 2011: 220).

Perasaan menonton tersebut menumbuhkan sikap tertentu bagi penontonnya atas maksud dan tujuan siaran tersebut. Serta dalam kasus tertentu semua kategori konseptul itu dapat menjadi sajian dalam satu media, sehingga melahirkan konsep baru yang dinamakan pornomedia (Bungin, 2006: 341).

Dalam media massa khususnya televisi, program siaran wanita sangat dibutuhkan untuk menarik perhatian banyak orang. Mulai dari segi cara berpakain, dandanan hingga bahasa yang digunakan. Pengertian program siaran adalah program yang berisi pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, suara dan gambar, atau yang berbentuk grafis atau karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang

disiarkan oleh lembaga penyiaran. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai wujud peran serta masyarakat berfungsi mewadahi aspirasi serta mewakili kepentingan masyarakat akan penyiaran. Serta menetapkan standar program siaran, menyusun peraturan, menetapkan pedoman perilaku penyiaran, mengawasi pelaksanaan peraturan dan pedoman perilaku penyiaran serta program siaran.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memiliki Pedoman Perilaku Penyiaran Bab XII tentang Program Siaran Bermuatan Seksual pasal 16 yang berbunyi: “Lembaga penyiaran wajib tunduk pada ketentuan pelarangan dan / atau pembatasan program siaran bermuatan seksual”. Dalam kasus ini adanya

scene program acara Wisata Malam yang tidak sesuai dengan pedoman perilaku penyiaran seharusnya menaati peraturan yang telah dibuat oleh KPI dengan tidak menayangi adegan atau scene yang memiliki unsur seksual ataupun pornografi. Dengan adanya Pedoman Perilaku Penyiaran dari KPI,

bertujuan agar adanya batasan penayangan program siaran televisi yang memiliki unsur pornografi. Saat ini masyarakat banyak dipengaruhi oleh atas

tontonan yang negatif dan secara tidak langsung ditiru oleh penontonnya. Diharapkan nantinya penayangan program acara televisi menjadi lebih baik

dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dengan tidak adanya program yang berunsur pornografi hanya karena untuk keuntungan dan kepentingan

pribadi program tersebut.

Siaran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) juga memiliki Standar Program Penyiaran Bab XII tentang Pelarangan dan Pembatasan Seksualitas. Pada pasal 18 ayat 8 ini menjelaskan tentang mengeksploitasi dan / atau menampilkan bagian-bagian tubuh tertentu seperti paha, bokong, payudara, secara close up dan/atau medium shot. Menampilkan tubuh wanita sexy di depan layar kaca atau televisi merupakan hal yang biasa di zaman sekarang ini. Karena di media massa yang pesat seperti sekarang, medianya itu sendiri sangat mudah sekali untuk diakses dan disalah gunakan oleh beberapa pihak. Seperti wanita yang mempunyai daya tarik bagi laki-laki dijadikan obyek bagi penontonnya. Wanita justru dijadikan penarik selera minat menonton khususnya laki-laki. Dengan begitu, hadirnya sosok wanita di layar kaca yang dimanfaatkan oleh program acara tersebut digunakan sebagai penopang rating.

Gambar 5.2 Sedang membicarakan sauna dengan busana yang hanya menggunakan handuk.

Dalam gambar di atas, kita dapat melihat scene tersebut yang memperlihatkan mereka sedang berbicara tentang sauna yang telah digunakan di kota Medan. Dengan membahas tentang sauna yang beraroma terapi tradisional di kota tersebut. Scene ini menggambarkan pembawa acara dan wanita disampingnya hanya menggunakan handuk dibadannya serta meperlihatkan setengah badan tubuhnya dengan pengambilan shot camera dari depan. Penonton yang melihat acara tersebut akan tertarik untuk

menonton karena sosok wanita tersebut menjadi icon penarik selera bagi penonton khususnya laki-laki. Sebaliknya kalau penonton menggunakan media televisi dengan baik dan positif, dia akan mengganti channel-nya tersebut karena mereka mengetahui bahwa media massa mempunyai dampak negatif atas tontonannya secara tidak langsung.

Pada zaman sekarang ini, pengaruh media massa terhadap banyak orang semakin pesat karena teknologi semakin canggih dan intensitasnya semakin tinggi. Serta akses media televisi yang mudah saat ini membuat banyak orang tidak memperdulikan apa yang dialami ketika menonton program siaran yang tidak bermutu. Kebanyakan orang di zaman sekarang, menonton televisi hanya untuk hiburan dan melepaskan kepadatan dari kerjaannya dan tidak memikirkan apa saja dampak dari menonton tontonan tersebut. Media massa saat ini tidak memirkan pesan yang disampaikan, melainkan hanya ingin menaikan nama salah satu program atau pun televisinya, dan minat penonton untuk mengkonsumsi siaran tersebut. Mereka membuat program siaran yang berunsur pornografi biarpun hanya sekilas saja dalam tayangan

itu, tontonan tersebut memiliki dampak yang sangat besar bagi penontonnya. Yang ditakuti adalah ketika masyarakat melakukan hal negatif di dunia nyata karena pengaruh tontonnya.

Tayangan yang terdapat unsur pornografi dapat mengubah atau membuat

imajinasi seseorang menjadi liar untuk dilakukan disekitarnya. Sangat banyak sekali kita dapat menjumpai kabar kejadian pemerkosan yang kebanyakan terpangaruh dari media yang mereka lihat dan dipraktekkan di dunia nyata. Yang sangat perlu dikhawatirkan saat ini adalah pengaruhnya terhadap anak- anak dan remaja. Karena usia mereka yang rentan sekali dipengaruhi oleh media massa khususnya media televisi. Imajinasi anak-anak sangatlah kuat dan besar yang mudah untuk diterapkan di lingkungan sehari-hari dibandingkan orang dewasa yang memiliki pemikiran yang jauh lebih luas.

Di dunia pendidikan sekarang, televisi lebih banyak diminati anak-anak dari pada membaca buku pelajaran di sekolah karena mereka menganggap media televisi sangat menarik ditonton. Tetapi juga ada sebagian televisi yang menyiarkan pedidikan edukasi kepada anak-anak yang baik untuk dikonsumsi. Maka dari sinilah seharusnya orangtua harus mendidik serta menjaga anaknya agar tidak melakukan hal yang negatif atas pengaruh media massa yang berkembang saat ini. Serta hal ini sangat bertentang dengan fungsi pendidikan di media massa terhadap anak, yang lebih pada fungsi informatif tetapi membawa pesan yang berefek negatif bagi para khalayak.

Ketika Kata “Putus” Berujung Kekerasan