• Tidak ada hasil yang ditemukan

Televisi merupakan media audio visual yang paling digemari oleh masyarakat. Selain menyediakan berbagai informasi, secara tidak langsung televisi juga memberi hiburan kepada khalayak. Di Indonesia hampir seluruh keluarga mempunyai televise, seolah-olah televisi menjadi media yang wajib untuk ditonton. Televisi sendiri hadir diranah keluarga, dimana keluarga dapat berkumpul dan saling berbagi satu sama lain.

Pada awal tahun 2000-an, dunia pertelevisian di Indonesia berkembang sangat pesat. Banyaknya televisi swasta di Indonesia yang muncul menyebabkan persaingan semakin merajalela. Hampir semua televisi swasta menampilkan berbagai macam program hiburan seperti variety show, reality show, infotainment, dan sinetron. Tidak heran stasiun televisi tersebut mempertahankan program acara yang digemari khalayak dan tidak memikirkan dampak negatif atau positif yang ditimbulkan dari program tersebut. Padahal tayangan televisi menjadi media paling efektif untuk mengubah persepsi khalayak sehingga pesan-pesan yang disampaikan sangat mudah mempengaruhi perilaku khalayak (Mahfud,2012: 83).

Salah satu stasiun televisi swasta yang hampir semua menayangkan program hiburan adalah Trans TV.Stasiun televisi tersebut banyak menampilkan dan mempertahankan beberapa program acara seperti

variety show dan reality show karena program tersebut sangat digemari pemirsa dari anak-anak hingga orang dewasa. Seperti program acara

variety show yang berjudul “Everybody Superstar”.

Everybody Superstar adalah program acara ber-genre musik yang tayang di Trans TV setiap hari rabu dan kamis pukul 18.00 WIB. Peserta dari program tersebut merupakan para selebriti dan orang terdekatnya seperti keluarga, kekasih, sahabat, teman kerja, tetangga dan lain-lain. Para selebriti akanperform dengan pasangan duetnya sebaik mungkin untuk memperoleh dukungan berupa poin SMS dari penonton. Setelah perform, dewan juri akan

mengomentari penampilan mereka sebagai bentuk penilaian.

Acara ini dibawakan oleh host Raffi Ahmad dan Uya Kuya.

Sedangkan dewan jurinya adalah Eko Patrio, Jesicca Iskandar, dan bunda Hetty Koes Endang. Biasanya acara tersebut dikomentari oleh empat komentator namun setiap episode menghadirkan komentator yang berbeda diantaranya ada Cakra Khan, Arman Maulanadan Ayu Ting- Ting. Acara ini sudah menjadi trending topik di Twitter dan Instagram karena mengadakan kuis selfie terheboh dan pemenang akan diberi apresiasi berupa uang tunai sebesar Rp. 500.000,-.

Dalam tayangan Everybody Superstar ada beberapa adegan yang memberi kesan negatif kepada khalayak.Mengapa tidak, acara yang bertemakan musik ini ada beberapa adegan yang kurang mendidik bahkan masalah pribadi selebriti yang seharusnya tidak ditayangkan didepan publik. Seperti contoh pada tayangan tanggal 17 September 2015 terdapat adegan Fiona dan Ramazan akan menyanyi, saat ditanyai kedekatan antara hubungannya oleh host Raffi Ahmad dan Uya Kuya dipanggung tiba-tiba

Vicky Prasetyo muncul dengan ibunya beserta rombongan lamaran. Vicky Prasetyo mengatakan bahwa dia akan melamar Fiona didepan penonton.

Gambar 2.6 Vicky Prasetyo melamar Fiona didepan para penonton Everybody Superstar.

Tak hanya itu, banyak adegan yangtidak seharusnya disiarkan kepada publik seperti tayangan Everybody Superstar pada tanggal yang sama dimana saat lamaran Vicky Prasetyo ditolak oleh Fiona, lalu Vicky marah saat akan diamankan oleh Raffi dan Uya Kuya. Sehingga terjadilah

Gambar 2.7 Vicky marah saat dilarang Raffi Ahmad dan Uya Kuya muncul di panggung dan membuat onar.

Seperti yang telah dijelaskan dalam undang-undang, adeganpada gambar 2.6 dan 2.7 telah melanggar Uundang-Undang No. 32 Tahun 2002 Bab IV pasal 36 ayat 3 tentang Pelaksanaan Siaran yang berbunyibahwa isi siaran wajib memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada khalayak khusus, yaitu anak-anak dan remaja, dengan menyiarkan mata acara pada waktu yang tepat, dan lembaga penyiaran wajib mencantumkan dan/atau menyebutkan klasifikasi khalayak sesuai dengan isi siaran.

Sudah sangat jelas bahwa tayangan tersebut melanggar Undang- Undang dan seharusnya tidak ditayangkan di jadwal prime time. Karena pada jadwal tersebut penonton televisi lebih dominasi oleh anak-anak dan remaja. Kebanyakan anak-anak dan remaja cenderung mengikuti bahkan menirukan hal-hal apa yang mereka lihat dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 2.8 Jessica Iskandar (komentator) digendong host Raffi Ahmad dan Uya Kuya.

Yang terjadi pada gambar 2.8 merupakan adegan Jessicca Iskandar, sang komentator digendong oleh Raffi Ahmad dan Uya Kuya menuju

tempat duduknya. Jessica digendong ala tuan putri dimana Raffi Ahmad

memegang kaki Jessica sebelah kiri sedangkan Uya Kuya memegang kaki sebelah kanan. Raffi Ahmad seperti menahan berat badan Jessicatidak

sadar kaki Jessica tertarik keluar dan sesekali teriakan dari penonton di studio sehingga menimbulkan kesan ambiguitas.

Dalam batasan antara wanita dan laki-laki menurut Islam sudah melanggar batas kewajaraan.Adegan-adegan televisi dapat menular aura negatif dan sangat gampang ditiru oleh masyarkat (Simanjuntak, 2002 : 113). Hal tersebut sama saja memberikan contoh kepada khalayak terutama anak-anak dan remaja untuk berbuat yang tidak semestinya. Jika adegan tersebut ditiru oleh anak-anak atau remaja dikhawatirkan akan menimbulkan terjadinya pelecehan seksual.

Tayangan tersebut pun banyak sekali adegan yang tidak memberi hiburan yang layak bagi khalayak.Seperti adegan ketika Marsha sedang berduet dengan Julian tiba-tiba kekasih Marsha datang dan meminta putus dari Marsha didepan publik karena kecemburuannya terhadap Julian.

KekasihMarsha : Aku nggak bisa lanjutin hubungan ini.

Aku nggak mau. Jujur, aku cemburu kamu deket

sama Julian

Marsha : Aku udah dari kecil sahabatan sama Julian Kamu juga kenal sama Julianudah lama.

KekasihMarsha : Ya tapi aku nggak bisa, Sha. Maaf sampai disini aja. Lalu kekasih Marsha pergi ke belakang panggung dan Marsha menangis.

Pada gambar 2.9 diatas terlihat jelas sekali bahwa acara tersebut tidak memberi informasi yang positif. Everybody Superstar telah melanggar Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang pedoman perilaku penyiaran pasal 48 ayat 4B yaitu pedoman perilaku penyiaran menentukan standar isi siaran yang sekurang-kurangnya berkaitan dengan rasa hormat terhadap hal pribadi.

Seperti yang tercantum dalam UU No.32 Tahun 2002 Bab II tentang asas, tujuan fungsi, dan arah yang berbunyi penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagaimedia informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial. Dari Undang- undang tersebut, televisi seharusnya menyiarkan siaran yang mendidik, memuat informasi yang berkualitas, dan hiburan yang sehat sehingga dapat dikonsumsi oleh khalayak.Sayangnya, tidak sedikit stasiun televisi swasta yang melakukan pelanggaran Undang-undang tersebut.

Pelanggaran kode etik seperti mengumbar kehidupan pribadi seseorang ataupun tindakan yang mengarah pada pelecehan seksual dan sebagainya, dapat merusak moral bangsa karena tindakan yang terdapat dalam tayangan tersebut bisa ditiru oleh audiens terutama anak-anak dan remaja. Televisi dapat memberi pengaruh negatif dan positif masyarakat yang mengkonsumsinya. Bahkan cenderung berpengaruh negatif terhadap perilaku khalayak tak terkecuali anak-anak dan remaja.

Dalam ajaran Islam, mengumbar kehidupan pribadi seseorang tidak diperbolehkan. Rasulullah SAW telah bersabda: “Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya akan tetapi iman belum masuk dalam hatinya, janganlah kalian menghibahi kaum muslimin, dan janganlah pula mencari-cari aib mereka, sesungguhnya barang siapa yang mencari- cari aib saudaranya sesama muslim maka Allah akan mencari-cari kesalahannya dan mempermalukannya meskipun ia berada didalam rumahnya” (HR. Abu Dawud).

Didalam tayangan Everybody Superstar banyak sekali adegan- adegan berupa setting-an belaka terutama adegan yang bersangkutan dengan urusan pribadi seseorang. Seharusnya adegan tersebut tidak perlu dipublikasikan kepada penonton baik yang berada di studio maupun penonton yang menyaksikan di layar kaca. Apalagi salah satu komentator, Eko Patrio adalah seorang anggota DPR, seharusnya memberi saran yang baik terhadap acara tersebut.

dan negatif yang ditimbulkan tayangan televisi tersebut (Darwanto, 2007:121). Namun kembali kepada pribadi masing-masing khalayak. Dalam lingkungan keluarga, peranan orangtua sangat penting untuk menghimbau anak-anak agar tidak terjerumus kedalam hal-hal negatif. Disamping itu Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) harus lebih tegas lagi dalam menyikapi tayangan yang kurang memberi pendidikan bagi masyarakat.

Tidurnya Stasiun Televisi