• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk kemuliaan Tuhan Judul: Untuk kemuliaan Tuhan

Dalam dokumen publikasi e-sh (Halaman 64-67)

Apa sih hebatnya manusia? Saya kira pertanyaan ini akan membuat sebagian orang marah karena merasa disepelekan. Bukankah banyak orang yang mengagungkan manusia karena memiliki potensi tidak terbatas dan mampu mengelola hidupnya secara otonom? Paling tidak itulah yang dikatakan banyak motivator di media massa. Di sisi lain, sebagian orang akan menjawab

pertanyaan itu dengan merendahkan diri seraya mengakui bahwa klaim-klaim kehebatan manusia ternyata tidak berimbang dengan kejahatan manusia yang ada di mana-mana.

Mazmur 8 memfokuskan diri pada kemuliaan Tuhan (2, 10), yang telah menaruh manusia fana di

tempat yang tinggi, hingga "hampir sama seperti Allah" dan bermahkotakan "kemuliaan dan hormat" (6). Tidak main-main, manusia memiliki otoritas Ilahi untuk mengelola seisi dunia ini (7-9). Itulah kemuliaan manusia. Mazmur 8 adalah respons "Soli Deo Gloria" terhadap

penetapan Allah di permulaan penciptaan, yaitu menciptakan manusia menurut Allah atau sebagai gambar Allah (Kej. 1:26-28). Berarti saat manusia melihat diri sebagai makhluk mulia dengan kualitas Ilahi yang ada di dalam dirinya, ia sekaligus ingat bahwa kemuliaannya bersifat derivatif. Dia mewarisi kemuliaan Allah, merefleksikan kemuliaan Allah, dan menjadi saksi kemuliaan Allah kepada semua makhluk ciptaan.

Status mulia manusia sebagai gambar Allah memang sudah rusak karena dosa. Manusia tidak memuliakan Allah, sebaliknya menjadi batu sandungan buat orang lain mengenal Dia. Syukur kepada Allah, Kristus telah mati di salib menebus dosa manusia dan memulihkan gambar Allah dalam setiap orang yang percaya kepada-Nya. Kristus telah menjadi teladan gambar Allah sempurna (Kol. 1:15; Ibr. 1:3). Setiap kita yang sudah dipulihkan bisa melihat Kristus, meneladani-Nya, sehingga hidup kita kembali memuliakan Allah!

65 Senin, 21 Februari 2011 Bacaan : Lukas 11:33-36

(21-2-2011)

Lukas 11:33-36

Pelita tubuh

Judul: Pelita tubuh

Menurut Anda apa yang paling penting dalam hidup ini? Apa yang mendasari kehidupan ini? Apa yang menggerakkan kehidupan ini? Apakah hal yang paling penting dalam hidup ini adalah ketika kita bisa melihat kehidupan kita ke depan? Pandangan ini akan sangat memengaruhi langkah demi langkah yang kita lewati dalam hidup ini.

Allah memiliki sebuah tujuan dalam hidup kita yaitu agar kita bercahaya di dunia yang gelap ini. Akan tetapi sering kali mata kita dibutakan oleh kegelapan dunia, kita lebih suka mengikuti jalan di dalam dunia yang gelap ini. Mata kita suka akan tawaran dunia yang gelap. Atau mata kita disilaukan oleh gemerlap dunia yang membawa kita ke panggung kesombongan karena kerlap kerlip kemewahan dan kesuksesan.

Kita lupa bahwa mata adalah pelita tubuh kita (34). Mata secara fisik adalah pelita bagi tubuh, bukan pelita bagi akal (intelektual) saja, bukan juga pelita bagi jiwa saja, tapi pelita bagi tubuh secara keseluruhan. Dan selama pelita itu bekerja dengan baik, kita mempunyai cahaya dalam tubuh kita. Ketika mata kita sudah mulai mencoba untuk melirik dosa maka tubuh kita akan memberikan respons untuk datang kepada dosa. Jika mata kita baik, teranglah seluruh tubuh. Ketika mata kita sudah tidak memliki fokusnya maka jalan kehidupan kita mulai dikaburkan (35).

Mata fisik kita boleh saja mengalami gangguan, tetapi janganlah demikian dengan mata rohani kita. Kita harus tetap menjaganya agar senantiasa berfungsi dengan baik, karena itu akan menjadi penuntun bagi kita untuk tetap memandang kepada Allah

Bagaimana agar mata rohani kita tetap berfungsi dengan baik? Yaitu dengan selalu menjaga persekutuan pribadi kita dengan Tuhan, dengar-dengaran akan firman Tuhan, dan melakukan firman Tuhan itu dalam kehidupan kita sesehari. Walaupun kita harus kehilangan penglihatan kita secara fisik oleh karena sesuatu alasan, jangan sampai kita kehilangan penglihatan rohani kita juga. Mata rohani kita harus tetap baik dan sehat. Jangan sampai terjadi mata fisik kita melek, tetapi mata rohani kita justru tertutup dan gelap.

66 Selasa, 22 Februari 2011 Bacaan : Lukas 11:37-54

(22-2-2011)

Lukas 11:37-54

Jangan munafik

Judul: Jangan munafik

Pemimpin yang paling berbahaya adalah pemimpin yang munafik! Dari luar tampak baik, tetapi di dalamnya penuh kebusukan. Yang mereka katakan dan perlihatkan dalam perbuatan mereka sepertinya untuk kepentingan para pengikutnya, tetapi sebenarnya mereka sedang menipu dan memeras mereka. Parahnya, para pengikutnya tidak sadar sedang dimanipulasi!

Kecaman Yesus begitu keras sekali. Ia menyebut orang Farisi dan ahli Taurat celaka (42, 43, 44, 46, 47, 52). Apa kritik Yesus kepada orang Farisi? Mereka hanya peduli dengan hal yang

kelihatan dari luar, padahal di dalamnya penuh dengan kebobrokan moral. Mereka

mementingkan ibadah yang bersifat ritual sementara hal prinsip seperti keadilan dan kasih terabaikan. Mereka gila hormat! Tampilan saleh mereka adalah agar dipuji orang. Umat tertipu karenanya. Kesombongan dan kemunafikan mereka adalah dosa di dalam diri yang tidak terlihat orang lain, sama seperti kuburan yang tak terlihat isinya. Dari luar tampak putih dan indah, di dalamnya ternyata tulang belulang (lih. Mat. 23:27-28). Dosa ahli Taurat kemudian dikupas lebih gamblang lagi. Mereka menipu umat dengan legalisme agama. Umat disuruh melakukan

berbagai aturan Taurat yang sudah ditambah-tambahi, yang ahli-ahli Taurat sendiri tidak mau melakukannya. Mereka menerapkan standar ganda, melakukan tebang pilih dalam menegakkan Taurat. Pada hakikatnya mereka adalah pembunuh nabi-nabi. Mereka sama seperti pemimpin agama Israel masa PL, yang menolak percaya apalagi menerima teguran nabi yang bersumber dari kekudusan Allah. Mereka bahkan membungkam nabi-nabi. Pengajaran mereka justru menjauhkan umat dari pengenalan akan Allah dan memiliki iman sejati.

Ngeri kalau melihat tuduhan Yesus atas para pemimpin agama Yahudi pada waktu itu. Mudah-mudah kita bukan seperti mereka. Namun kalau ternyata ya, berarti kita harus bertobat sebelum Tuhan menghukum kita. Kita perlu juga mendoakan para pemimpin kita agar diingatkan dan dijauhkan dari sikap kepemimpinan yang jahat dan munafik!

67

Rabu, 23 Februari 2011

Bacaan : Lukas 12:1-12

(23-2-2011)

Lukas 12:1-12

Berani beritakan Injil

Dalam dokumen publikasi e-sh (Halaman 64-67)