• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI ASN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI ASN"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKTUALISASI NILAI – NILAI ASN

OPTIMALISASI PENATAAN REKAPITULASI LAPORAN PESERTA KB PERIODE JANUARI – JULI

2021 MENGGUNAKAN GOOGLE DRIVE DI BIDANG KELUARGA BERENCANA DINAS PENGENDALIAN

PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

DISUSUN OLEH NAMA : VERNANDO ARISTA NIP : 19920807 202012 1 002 NDH : 3 ( TIGA )

UNIT KERJA : DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

KABUPATEN JABUNG TIMUR JABATAN : ANALIS KELUARGA BERENCANA

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG

TIMUR GOLONGAN III ANGKATAN VI

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR BEKERJA SAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER

DAYA MANUSIA PROVINSI JAMBI TAHUN 2021

(2)

iv

LEMBAR PERSETUJUAN

EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN VI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR BEKERJA SAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

MANUSIA PROVINSI JAMBI TAHUN 2021

NAMA : VERNANDO ARISTA, S.K.M NIP : 19920807 202012 1 002

NDH : 3 ( TIGA )

UNIT KERJA : DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR JABATAN : ANALIS KELUARGA BERENCANA

“OPTIMALISASI PENATAAN REKAPITULASI LAPORAN PESERTA KB PERIODE JANUARI – JULI 2021 MENGGUNAKAN GOOGLE DRIVE DI BIDANG KELUARGA BERENCANA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK

DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR”

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Rancangan Aktualisasi

Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan VI Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Bekerja Sama Dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jambi

Tahun 2021.

Jambi, Oktober 2021 Menyetujui,

Coach, Mentor,

DESITA ALIANA, SE. MM HERMIYANTI, S.K.M NIP. 19711202 200212 2 004 NIP. 19730815 199302 2 001

(3)

v

LEMBAR PENGESAHAN

EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN VI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR BEKERJA SAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

MANUSIA PROVINSI JAMBI TAHUN 2021

NAMA : VERNANDO ARISTA, S.K.M NIP : 19920807 202012 1 002

NDH : 3 ( TIGA )

UNIT KERJA : DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR JABATAN : ANALIS KELUARGA BERENCANA

“OPTIMALISASI PENATAAN REKAPITULASI LAPORAN PESERTA KB PERIODE JANUARI – JULI 2021 MENGGUNAKAN GOOGLE DRIVE DI BIDANG KELUARGA BERENCANA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK

DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR”

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Penguji, Coach dan Mentor pada tanggal Oktober 2021

Jambi, Oktober 2021

Penguji Coach Mentor

Eti Fitriani, S.STP. M.Kesos Desita Aliana, SE. MM Hermiyanti, S.K.M

NIP.19790911 199711 2 011 NIP.19711202 200212 2 004 NIP.19730815199302 2 001 Mengetahui,

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Drs. Hadi Firdaus, M.Si NIP. 19670722 198908 1 001

(4)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Atas berkat rahmat dan pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasai yang berjudul “OPTIMALISASI PENATAAN REKAPITULASI LAPORAN PESERTA KB PERIODE JANUARI – JULI 2021 MENGGUNAKAN GOOGLE DRIVE DI BIDANG KELUARGA BERENCANA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR”. Rancangan aktualisasi ini disusun guna memenuhi persyaratan penyelesaian Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2021”.

Dalam penulisan rancangan aktualisasi ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, dan dukungan sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak H. Romi Hariyanto, SE selaku Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2. Bapak Drs. Hadi Firdaus, M.Si selaku Kepala BKPSDMD Kabupaten Tanjung

Jabung Timur

3. Bapak Barusman, S.Sos selaku Kepala Dinas Pengendalian Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur

4. Ibu Hermiyanti, S.K.M selaku mentor dan Kasi Pembinaan dan Peningkatan Kesertaan KB Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur

5. Ibu Desita Aliana, SE., MM, selaku coach yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan dan motivasi

6. Ibu Eti Fitriani, S.STP, M.Kesos selaku penguji yang telah memberikan saran untuk perbaikan rancangan aktualisasi ini.

7. Bapak/Ibu Widyaiswara selaku tenaga pengajar yang telah memberikan pengetahuan selama Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Tanjung Jabung Timur

8. Bapak/Ibu Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

9. Kedua Orangtua, Ayahanda H. Nursahidin Idris dan Ibunda Hj. Haryudarmaiti atas do’a, kasih sayang, cinta, serta dukungan moril maupun materil

(5)

vii

10. Rekan – rekan peserta Pelatihan CPNS Kabupaten Tanjung Jabung Timur Golongan III Angkatan VI Tahun 2021.

Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan, berupa saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak guna menyempurnakan rancangan aktualisasi ini

Muara Sabak, Oktober 2021

Vernando Arista, S.K.M NIP. 199208072020121002

(6)

viii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan dan Penetapan Isu ... 3

1.3 Tujuan ... 5

1.4 Manfaat ... 6

1.5 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi ... 6

BAB II ... 7

KONSEP TEORI ... 7

2.1. Profil Lembaga ... 7

2.1.1. Deskripsi Organisasi ... 7

2.1.2. Deskripsi Wilayah ... 7

2.1.2 Visi dan Misi ... 8

2.1.3. Struktur Organisasi ... 8

2.1.4. Tata Nilai Organisasi ... 10

2.1.5. Tugas Pokok dan Fungsi ... 10

2.2. Konsep Teori Agenda I ... 11

2.2.1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara ... 11

2.2.2. Analisis Isu Kontemporer ... 13

2.2.3 Kesiapsiagaan Bela Negara ... 14

2.3. Konsep Teori Agenda II ... 14

2.3.1. Akuntabilitas ... 14

2.3.2. Nasionalisme ... 16

2.3.3. Etika Publik ... 16

2.3.4. Komitmen Mutu ... 18

2.3.5. Anti Korupsi ... 19

2.4. Konsep Agenda Teori III ... 19

2.4.1 Manajemen ASN ... 19

2.4.2. Whole of Government (WoG) ... 20

(7)

ix

2.4.3. Pelayanan Publik ... 22

BAB III ... 18

RANCANGAN AKTUALISASI ... 18

3.1 Rancangan Aktualisasi ... 18

3.2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 32

3.3 Role Model ... 34

BAB IV ... 34

IMPLEMENTASI AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN ... 34

4.1. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ... 34

4.1.2 Teknik Aktualisasi: ... 35

4.1.3 Bukti Fisik Kegiatan 1: ... 35

4.1.4 Deskripsi Proses dan Kualitas ... 36

4.1.5 Manfaat Kegiatan terhadap Pencapaian Visi, Misi, dan Nilai Organisasi ... 37

4.1.6 Analisis Dampak ... 37

4.1.7 Bukti Fisik Kegiatan 1 ... 37

4.2 Kegiatan 2 Mengumpulkan Rekapitulasi Laporan Peserta KB Periode Januari – Juli 2021 ... 40

4.2.1 Uraian Kegiatan Nilai-Nilai ANEKA ... 40

4.2.2 Teknik Aktualisasi ... 40

4.2.3 Bukti Fisik Kegiatan 2 ... 41

4.2.4 Deskripsi Proses dan Kualitas ... 42

4.2.5 Manfaat Kegiatan terhdap Pencapaian Visi, Misi, dan Nilai Organisasi 42 4.2.6 Analisis Dampak ... 43

4.2.7 Bukti Fisik Kegiatan 2 ... 43

4.3 Kegiatan 3 Memindai (Scanning) Rekapitulasi Laporan Peserta KB Periode Januari – Juli 2021 ... 45

4.3.1 Uraian Kegiatan Nilai-Nilai ANEKA ... 45

4.3.2 Teknik Aktualisasi ... 45

4.3.3 Bukti Fisik Kegiatan 3 ... 46

4.3.4 Deskripsi Proses dan Kualitas ... 48

4.3.5 Manfaat Kegiatan terhadap Visi, Misi, dan Nilai Organisasi ... 49

4.3.6 Analisis Dampak ... 49

4.3.7 Bukti Fisik Kegiatan 3 ... 49

4.4 Kegiatan 4 Mengunggah hasil pemindaian rekapitulasi laporan peserta KB periode Januari – Juli 2021 ke Google Drive ... 51

4.4.1 Uraian Kegiatan Nilai-Nilai ANEKA ... 51

(8)

x

4.4.2 Teknik Aktualisasi ... 52

4.4.3 Bukti Fisik Kegiatan 4 ... 52

4.4.4 Deskripsi Proses dan Kualitas ... Error! Bookmark not defined. 4.4.5 Manfaat Kegiatan terhadap Visi, Misi, dan Nilai Organisasi ... 56

4.4.6 Analisis Dampak ... 56

4.4.7 Bukti Fisik Kegiatan 4 ... 56

4.5 Strategi Pembimbingan ... 58

4.5.1 Kendali oleh Mentor ... 58

4.5.2 Kendali oleh Coach ... 59

4.5.3 Pernyataan Komitmen ... 59

BAB V ... 60

PENUTUP ... 61

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 63

(9)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) ... 4

Tabel 1.2. Keterangan Skala Linkert APKL ... 4

Tabel 3.1. Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan,Output Kegiatan ... 32

Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 32

4.1 Kegiatan 1 Merancang Kerangka Acuan Kerja (KAK) ... 34

4.2 Kegiatan 2 Mengumpulkan Rekapitulasi Laporan Peserta KB Periode Januari- Juli 2021 ... 40

4.3 Kegiatan 3 Memindai (Scanning) Rekapitulasi Laporan Peserta KB Perode Januari-Juli 2021 ... 45

4.4 Kegiatan 4 Mengunggh Hasil Pemindaian Rekapitulasi Laporan Peserta KB Periode Januari – Juli 2021 Ke Google Drive ... 51

4.5.1 Kendali oleh Mentor ... 58

4.5.2 Kendali oleh Coach ... 59

(10)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lokasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tanjung Jabung Timur melalui Peta Satelit, ditandai berwarna merah (gambar atas). Foto Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencanan Kabupaten

Tanjung Jabung Timur (gambar bawah). ... 8

Gambar 2.2. Struktur Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur ... 10

Gambar 4.1. Dokumentasi saat melakukan konsultasi dengan mentor ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.2. Dokumentasi saat merancang Kerangka Acuan Kerja ... 36

Gambar 4.3. Dokumentasi saat konsultasi dengan mentor ... 41

Gambar 4.4. Dokumentasi proses penataan berkas rekapitulasi laporan peserta KB Periode Januari-Juli 2021 ... 41

Gambar 4.5. Dokumentasi saat merapikan berkas laporan peserta KB kedalam map dan diletakkan dalam box file ... 42

Gambar 4.6. Konsultasi dengan mentor ... 46

Gambar 4.7. Dokumentasi alat pemindai (scanner) ... 477

Gambar 4.8. Dokumentasi saat melakukan pemindaian (scanning) ... 47

Gambar 4.9. Tangkapan layar hasil pemindaian ... 48

Gambar 4.10. Dokumentasi saat melakukan pemindaian rekapitulasi laporan peserta KB... 48

Gambar 4.11. Dokumentasi saat melakukan konsultasi dengan mentor ... 542

Gambar 4.12. Dokumentasi saat pembuatan akun gmail untuk penggunaan google drive ... 543

Gambar 4.13. Dokumentasi saat melakukan penggunaan dan penataan rekapitulasi laporan peserta KB periode januari-juli 2021 ... 544

Gambar 4.14. Dokumentasi saat menyusun laporan akhir ... 545

(11)

xiii

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan serta berkedudukan sebagai unsur aparatur negara. Dalam pasal 12 UU No.5 Tahun 2014, ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Untuk membentuk PNS yang berkarakter kuat, berintegritas, dan profesional maka salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengikuti Pelatihan Dasar CPNS. Tujuan dari dari Pelatihan Dasar CPNS ini adalah agar setelah mengikutinya para PNS dapat menjadi abdi negara yang mampu mengelola bangsa, berdaya saing global, dan mampu merealisasikan tujuan Reformasi Birokrasi tahun 2025 yaitu mewujdukan birokrasi kelas dunia. UU No. 5 Tahun 2014 secara signifikan telah mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan profesinya sebagai ASN

dengan berlandaskan pada : a) nilai dasar; b) kode etik dan kode perilaku;

c) komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik; d) kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; e) profesionalitas jabatan.

Maka dari itu untuk dapat memenuhi harapan tersebut para CPNS harus ditempa lebih awal melalui Pelatihan Dasar CPNS.

Setelah mengikuti Latsar CPNS, para PNS diharapakan mampu untuk mengimplementasikan semua pembelajaran yang sudah didapatkan. Untuk dapat mengimplementasikan maka para PNS sudah harus membiasakan diri untuk menerapkan nilai-nilai ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, dan

(13)

2

Anti Korupsi serta memahami tentang Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government.

Untuk dapat memulai pengimplementasian nilai-nilai yang telah didapatkan pada saat Latsar, para CPNS akan memulai dengan pelaksaan Habituasi.

Pelaksanaan Habituasi akan dilakukan pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan penulis akan mengangkat isu yang berada di Bidang Keluarga Berencana. Penulis memiliki jabatan sebagai analis keluarga berencana di bawah seksi pembinaan dan peningkatan kesertaan KB, bidang keluarga berencana Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Berdasarkan Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 31 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, analis keluarga berencana memiliki uraian tugas diantaranya, mengumpulkan data-data dan dokumen untuk mendukung bahan rekomendasi untuk meningkatkan pelaksanaan dan kesertaan KB, mengklasifikasikan data dan dokumen sebagai bahan rekomendasi dalam peningkatan kesertaan ber-KB.

Selama melaksanakan tugas di Bidang Keluarga Berencana, penulis melihat bahwa rekapitulasi laporan peserta KB masih diolah dengan cara yang manual sehingga ketika hendak digunakan lagi akan memakan waktu untuk mencarinya. Laporan rekapitulasi juga belum menggunakan sistem digitalisasi yang bisa mempermudah dalam mengaksesnya. Laporan rekapitulasi adalah salah satu file yang sangat penting karena file ini akan menjadi data base yang dapat digunakan dalam penentuan rekomendasi peningkatan kesertaan KB.

Untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka diperlukan sistem informasi yang memungkinkan kemudahan dalam mengakses rekapitulasi laporan peserta KB dimana rekapitulasi laporan peserta KB bersifat sangat penting yang bisa digunakan dalam pengambilan keputusan. Jadi sangat penting untuk memiliki rekapitulasi laporan peserta KB dalam bentuk soft file yang terintegrasi melalui

(14)

3

media penyimpanan online dimana file tersebut bisa diakses dengan mudah.

1.2 Perumusan dan Penetapan Isu

Untuk merumuskan dan menetapkan penyebab isu yang akan dibahas dalam rancangan aktualisasi ini, penulis menggunakan metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak). Metode APKL ini menggunakan teknik scoring dalam penetapan prioritas isu.

 Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak.

 Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya.

Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak.

 Layak, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.

Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa matriks skor yaitu 1 – 5, yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya. Berikut ini adalah tabel hasil analisis yang telah dilakukan oleh penulis:

(15)

4

Tabel 1.1 Analisis APKL

Tabel 1.1 Analisis APKL 1(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) Tabel 1.2. Keterangan Skala Linkert APKL

Tabel 1.2. Keterangan Skala Linkert APKL 1

Berdasarkan analisis APKL diatas maka yang menjadi isu prioritas yang diperlukan solusi pemecahannya adalah “Belum optimalnya penataan reakapitulasi laporan peserta KB Periode Januari – Juli Tahun 2021 di Bidang Keluarga Berencana Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur”.

NO PENYEBAB ISU

ANALISIS

JUMLAH PRIORITAS

A P K L

1. Belum optimalnya penataan reakapitulasi laporan peserta KB di bidang Keluarga Berencana Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur

5 4 5 5 19 I

2. Belum optimalnya pemahaman masyarakat

tentang alat-alat kontrasepsi 3 2 4 3 12 II

3. Belum optimalnya penggunaan lembar balik

sebagai alat bantu pengambil keputusan ber- KB

2 1 3 2 9 III

Aktual Problematik Kekhalayakan Layak

5 = Sangat Aktual 5 = Sangat Problematik

5 = Sangat Cepat 5 = Sangat Layak

4 = Aktual 4 = Problematik 4 = Cepat 4 = Layak

3 = Cukup Aktual 3 = Cukup Problematik

3 = Cukup Cepat 3 = Cukup Layak

2 = Kurang Aktual 2 = Kurang Problematik

2 = Kurang Cepat 2 = Kurang Layak

1 = Tidak Aktual 1 = Tidak Problematik 1 = Tidak Cepat 1 = Tidak Layak

(16)

5

Adapun gagasan pemecahan isu adalah Optimalisasi Penataan Rekapitulasi Laporan peserta KB Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Berdasarkan hal tersebut maka judul dari rancangan aktualisasi ini adalah

“Optimalisasi Penataan Rekapitulasi Laporan Peserta KB Periode Januari – Juli Tahun 2021 Menggunakan Google Drive di Bidang Keluarga Berencana Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur“.

Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan guna menyelesaikan isu yang menjadi prioritas dan diharapkan mampu menjadi solusi dari permasalahan yang terjadi adalah :

1. Merancang Kerangka Acuan Kerja (KAK)

2. Mengumpulkan rekapitulasi laporan peserta KB periode Januari – Juli 2021 3. Melakukan pemindaian (scanning) rekapitulasi laporan peserta KB Januari –

Juli 2021

4. Mengunggah hasil pemindaian rekapitulasi laporan peserta KB periode Januari – Juli 2021 ke Google Drive

Penataan Rekapitulasi Laporan Peserta KB Periode Januari-Juli Tahun 2021 dengan menggunakan sistem informasi terkomputerisasi yakni Google Drive ini nantinya diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja pegawai dan dapat membantu instansi kedepannya.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan dari Aktualisasi adalah:

1. Mampu menerapkan dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA, Akuntabilitias, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.

2. Mampu memahami kedudukan, peran, dan fungsi ASN dalam NKRI

3. Memberikan respon terhadap isu yang sedang terjadi di lingkungan tempat

(17)

6 bertugas

4. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan penataan rekapitulasi laporan KB sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai dan membantu instansi kedepannya.

1.4 Manfaat

Manfaat dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN sebagai peserta latsar antara lain:

1. Bagi peserta pelatihan dasar CPNS adalah meningkatkan pemahaman dan mulai membiasakan diri dengan nilai-nilai dasar ASN agar menjadi ASN yang berkarakter dan professional.

2. Bagi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dapat menjadi inovasi baru dalam penyimpanan data yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan data digital.

1.5 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur, khusunya di Bidang Keluarga Berencana.

(18)

7 BAB II KONSEP TEORI 2.1. Profil Lembaga

2.1.1. Deskripsi Organisasi

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan Organisasi Perangkat Daerah yang terbentuk sejak Januari tahun 2017. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana telah diatur dengan peraturan yang ada yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur No 6 Tahun 2016 tentang pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur No 31 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas, dan fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah.

2.1.2. Deskripsi Wilayah

Dinas Pengendalian Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur beralamat di Jalan Kihajar Dewanatara Komplek Perkantoran Bukit Menderang Kelurahan Rano Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.

(19)

8

Gambar 2.1 Lokasi

Gambar 2. 1 Lokasi 1Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tanjung Jabung Timur melalui Peta

Satelit, ditandai berwarna merah (gambar atas). Foto Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencanan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (gambar bawah).

2.1.2 Visi dan Misi

2.1.2.1. Visi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur “Mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang Sejahtera Melalui Keluarga Berencana”

2.1.2.2. Misi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur :

1. Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran bayi dengan melaksanakan program Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi

2. Mewujudkan kualitas ketahan keluarga, taraf hidup keluarga dan mendorong tercapainya pelembagaan keluarga kecil bahagia sejahtera

2.1.3. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Nomor 6 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, susunan organisasi pada Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris, yang membawahi 2 sub bagian dan kelompok jabatan Fungsional meliputi :

a. Sub Bagian Perencanaan Keuangan b. Sub Bagian Tata Usaha dan

c. Kelompok Jabatan Fungsional

3. Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan membawahi 3 seksi:

a. Seksi Advokasi dan Penggerakan

b. Seksi Advokasi dan PenggerakanSeksi Penyuluhan dan

(20)

9

Pendayagunaan PLKB dan Kader Keluarga Berencana c. Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga 4. Kepala Bidang Keluarga Berencana membawahi 3 seksi :

a. Seksi Pengendalian Pendistribusian Alokon b. Seksi Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana

c. Seksi Pembinaan dan Peningkatan Kesertaan Keluarga Berencana 5. Kepala Bidang Ketahanan dan Kejahteraan Keluarga ada3 seksi :

a. Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera

b. Seksi Ketahanan Keluarga Balita, Anak dan Lansia c. Seksi Bina Ketahanan Remaja.

Untuk lebih jelas dari Susunan Organisasi DPPKB Kabupaten Tanjung Jabung Timur maka dapat dilihat pada skema gambar 2.2. berikut ini :

(21)

10

Gambar 2.2. Struktur Organisasi

Gambar 2. 2. Strukt ur Organis asi 1Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur

2.1.4. Tata Nilai Organisasi

a. Integritas (Jujur, dipercaya, disiplin, bertanggung jawab, dan tidak munafik) b. Etos Kerja (Kerja keras, kerja cerdas, berdaya saing, optimis, inovatif, dan

produktif)

c. Gotong Royong (Kerja sama, solidaritas, komunal, dan berorientasi pada kemaslahatan umum)

2.1.5. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 7 Tahun 2016 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja. Tugas pokok Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur

(22)

11

adalah “Melaksanakan Penyusunan dan Pelaksanaan Daerah di Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana”.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Tanjung Jabung Timur mempunyai fungsi yaitu :

1. Perumusan kebijakan teknis dan perencanaan program kerja bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang Pengendalian Pendudukdan Keluarga Berencana.

3. Pembinaan, fasilitasi, dan pelaksanaan tugas di bidang Pengendalian Pendudukdan Keluarga Berencana lingkup kabupaten;

4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

5. Pelaksanaan kesekretariatan Dinas;

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2.2. Konsep Teori Agenda I

2.2.1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.

Wawasan Kebangsaan dalam kerangka NKRI berkembang dan mengkristal tidak lepas dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia dalam

(23)

12

membentuk negara ini. Konsep wawasan kebangsaan Indonesia tercetus pada waktu diikrarkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 sebagai sebuah tekad perjuangan.

Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan bangsa memiliki 6 dimensi manusia yg bersifat mendasar dan fundamental, yaitu:

1. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan YME;

2. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka, dan bersatu;

3. Cinta akan tanah air dan bangsa;

4. Demokrasi atau kedaulatan rakyat;

5. Kesetiakawanan Sosial;dan 6. Masyarakat adil dan makmur.

Keenam dimensi, diharapkan membentuk pribadi yang mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Kemudian, warga negara pun mampu mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengedepankan pandangan bahwa kenanekaan dan kemajemukan bangsa adalah kekayaan bangsa, bukan pemecah belah bangsa.

Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi:

a. cinta tanah air;

(24)

13 b. sadar berbangsa dan bernegara;

c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;

d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan e. kemampuan awal Bela Negara.

2.2.2. Analisis Isu Kontemporer

Ditinjau dari pandangan Urie Brofenbrenner (Perron, N.C., 2017) empat level lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam melakukan pekerjaannya sesuai bidang tugas masing-masing, yakni: individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/

Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global). Perubahan global (globalisasi) memaksa semua bangsa (Negara) ikut serta berubah. Perubahan global ditandai dengan hancurnya batas suatu bangsa. Hal ini karena berkembang pesatnya teknologi informasi global, dimana setiap informasi dari satu penjuru dunia dapat diketahui dalam waktu yang tidak lama berselang oleh orang di penjuru dunia lainnya.

Pemahaman perubahan dan perkembangan lingkungan strategik pada tataran makro merupakan faktor utama yang akan menambah wawasan PNS.

Wawasan tersebut melingkupi pemahaman terhadap Globalisasi, Demokrasi, Desentralisasi, dan Daya Saing Nasional. PNS dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara (pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) sebagai konsensus dasar berbangsa dan bernegara. Fenomena-fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis terkait dengan isu-isu kritikal yang terjadi saat ini atau bahkan berpotensi terjadi, isu-isu tersebut diantaranya; bahaya paham radikalisme/ terorisme, bahaya narkoba, cyber crime, money laundry, korupsi, proxy war. Isu-isu di atas, selanjutnya disebut sebagai isu-isu strategis kontemporer.

(25)

14 2.2.3 Kesiapsiagaan Bela Negara

Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Adapun berbagai bentuk kesiapsiagaan dimaksud adalah kemampuan setiap CPNS untuk memahami dan melaksanakan kegiatan olah rasa, olah pikir, dan olah tindak dalam pelaksanaan kegiatan keprotokolan yang di dalamya meliputi pengaturan tata tempat, tata upacara (termasuk kemampuan baris berbaris dalam pelaksaan tata upacara sipil dan kegiatan apel), tata tempat, dan tata penghormatan yang berlaku di Indonesia sesuai peraturan perundangan- undangan yang berlaku.

2.3. Konsep Teori Agenda II 2.3.1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:

 Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;

 memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;

 memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;

 menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan

(26)

15

sebagai penyelenggara pemerintahan. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu menyediakan kontrol demokratis, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Kepemimpinan: Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.

b. Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.

c. Integritas: adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

d. Tanggung Jawab: adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

e. Keadilan: adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.

f. Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.

Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.

g. Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.

h. Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.

i. Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

Selain itu, akuntabilitas juga memiliki aspek-aspek yang mencangkup beberapa hal antara lain:

1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship) 2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented)

(27)

16

3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires reporting)

4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without consequences)

5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)

2.3.2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Nilai-nilai dasar profesi ASN yang terkandung dalam nasionalisme antara lain:

a. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa;

b. Nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab;

c. Nilai-nilai persatuan Indonesia;

d. Nilai-nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan/perwakilan;

e. Nilai-nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;

f. Kerja keras;

g. Disiplin;

h. Tidak diskriminatif;

i. Cinta tanah air;

j. Rela berkorban.

2.3.3. Etika Publik

Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan

(28)

17

baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut. Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan- ketentuan tertulis. Berdasarkan UU ASN, kode etik dan kode perilaku ASN adalah :

1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas 2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.

3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.

4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.

6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.

7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.

8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.

9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.

11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.

(29)

18

12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN

2.3.4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Nilai-nilai dasar (Pasal4) dan kode etik (Pasal5) layanan publik sebagaimana dituangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (selanjutnya disebut UU ASN), secara keseluruhan mencerminkan perlunya komitmen mutu dari setiap aparatur dalam memberikan layanan, apapun bidang layanannya dan kepada siapapun layanan itu diberikan.

Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah. Efektivitas merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.

Sementara efisien merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisien ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan.

Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.

Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan.

(30)

19 2.3.5. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral. Sedangkan tidak pidana korupsi berarti tindakan melanggar hukum yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh seseorang atau sekelompok orang yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peraturan perundang-undangan. Menurut UU No. 20 Tahun 2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi antara lain:

1. Kerugian Keuangan Negara, 2. Suap-menyuap,

3. Pemerasan,

4. Perbuatan curang,

5. Penggelapan dalam jabatan,

6. Benturan kepentingan dalam pengadaan 7. Gratifikasi.

Adapun untuk membantu pemerintah dalam memberantas korupsi, maka pemerintah membuat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 tentang Pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak nilai anti korupsi sebagai berikut: jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil.

2.4. Konsep Agenda Teori III 2.4.1 Manajemen ASN

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi Pemerintah, sedangkan yang dimaksud dengan Manajemen Aparatul Sipil Negara adalah pengelolaan Pegawai Negeri Sipil untuk menghasilkan pegawai yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan

(31)

20

nepotisme. Dalam konsep manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut dengan sistem merit.

Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat dengan PNS adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagi pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemrintahan.

Menajemen ASN meliputi : penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan hari tua dan perlindungan.

2.4.2. Whole of Government (WoG)

WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. WOG juga memiliki pemahaman yakni suatu pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup yang lebih luas di pemerintahan.Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal.

Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh beberapa negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu, yakni:

a. Penguatan koordinasi antar lembaga yang dapat dilakukan jika jumlah

(32)

21

lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable.

Dalam prakteknya, span of control atau rentang kendali yang rasional akan sangat terbatas. Salah satu alternatifnya adalah mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi.

Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.

b. Membentuk lembaga koordinasi khusus yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementrian adalah salah satu cara melakukan WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan status lembaga stingkat lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan kelembagaan yang dikoordinasikan.

c. Membangun gugus tugas, yakni bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal, yang setidaknya tidak permanen.

Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses koordinasi.

d. Koalisi sosial, yakni bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor atau lembaga,tanpa perlu mebentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi.

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenali dapat didekati oleh pendekatan WoG sebagai berikut:

a. Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan warga (KTP, SIUP, izin trayek, izin usaha, akta, sertifikat tanah dan lain-lain).

b. Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan warga masyarakat (pendidikan, kesehatan, ketenagkerjaan, perhubungan dan lain-lain).

c. Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan warga masyarakat (jalan, jembatan, perumahan, jaringan telepon, listrik, air bersih, dan lain-lain).

(33)

22 2.4.3. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan, bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Unsur penting dalam pelayanan publik terdiri dari organisasi penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan (pelanggan) serta kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan.

Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah :

1. Partisipatif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.

2. Transparan

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.

3. Responsif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraanlayanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.

4. Tidak Diskriminatif

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.

5. Mudah dan Murah

Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi

(34)

23

berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.

6. Efektif dan Efisien

Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan- tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.

7. Aksesibel

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.

8. Akuntabel

Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.

Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.

9. Berkeadilan

Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat

(35)

24 BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI 3.1 Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya penataan rekapitulasi laporan peserta KB tahun 2021 periode Januari – Juli 2021 di bidang Keluarga Berencana

2. Belum optimalnya pemahaman masyarakat tentang alat-alat kontrasepsi

3. Belum optimalnya penggunaan lembar balik sebagai alat bantu pengambil keputusan ber-KB

Isu yang diangkat : Belum optimalnya penataan reakapitulasi laporan peserta KB tahun 2021 periode Januari - Juli 2021 di bidang Keluarga Berencana Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Gagasan Pemecahan Isu

: Optimalisasi penataan rekapitulasi laporan peserta KB tahun 2021 periode Januari - Juli 2021 di Bidang Keluarga Berencana Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Judul : Optimalisasi Penataan Rekapitulasi Laporan Peserta KB tahun 2021 periode Januari - Juli 2021 di Bidang Keluarga Berencana Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur Menggunakan Sistem Penyimpanan soft file berbasis Media Penyimpanan online (Google drive)

(36)

25

Rencana Kegiatan : 1. Merancang Kerangka Acuan Kerja (KAK)

2. Mengumpulkan rekapitulasi laporan peserta KB periode Januari - Juli 2021

3. Memindai (scanning) rekapitulasi laporan peserta KB periode Januari - Juli 2021

4. Mengunggah hasil pemindaian rekapitulasi laporan peserta KB Periode Januari – Juli 2021 ke Google Drive

(37)

26

No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Keterkaitan Visi dan Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Merancang Kerangka Acuan Kerja (KAK)

1. Konsultasi dan meminta izin pada

mentor/atasan mengenai rencana kegiatan dan kerangka acuan kerja aktualisasi 2. Merancang

Kerangka Acuan

3. Membuat Kerangka Acuan Kerja (KAK)

4. Pengesahan Kerangka Acuan Kerja (KAK)

1. Catatan dari mentor terhadap rencana kegiatan dan kerangka acuan kerja aktualisasi

2. Draft Kerangka Acuan Kerja (KAK)

3. Kerangka Acuan Kerja (KAK)

4. Kerangka Acuan Kerja yang sudah di sahkan.

Akuntabilitas:

Bertanggung jawab untuk menindaklanjuti saran dari mentor dan membuat Kerangka Acuan Kerja yang jelas

Nasionalisme:

Menerapkan sikap bermusyawarah dalam berdiskusi dengan mentor terkait rencana kegiatan dan pembuatan Kerangka Acuan Kerja

Etika Publik:

Pada saat konsultasi dan bermusyawarah harus menggunakan bahasa yang sopan dan mengedepankan tata karma.

Komitmen Mutu:

Membuat Kerangka Acuan Kerja dengan sistematis agar efektif dan efisien

Kegiatan konsultasi dan meminta izin pada mentor berkaitan dengan kebijakan untuk mewujudkan visi yang pertama yaitu:

“memperkuat koordinasi dan komitmen dengan mitra kerja dan meningkatkan akses dan kualitas

pelayanan KB”

Dalam kegiatan merancang Kerangka Acuan Kerja terdapat nilai integritas yaitu

bertanggung jawab

(38)

27

Anti Korupsi:

Kerangka Acuan Kerja diselesaikan secara mandiri dan tepat waktu

2 Mengumpul kan

rekapitulasi laporan peserta KB tahun 2021 periode Januari – Juli 2021

1. Konsultasi dengan mentor

2. Mengumpulkan rekapitulasi laporan peserta KB periode Januari – Juli 2021

3. Mengelompok- kan rekapitulasi laporan peserta KB

berdasarkan bulan

pelaksanaan pelayanan KB 4. Menyimpan

rekapitulasi laporan peserta KB ke dalam Boxfile

1. Catatan dari mentor

2. Terkumpulnya rekapitulasi laporan peserta KB untuk data base

3. Tersusunnya rekapitulasi laporan peserta KB

4. Tersimpannya rekapitulasi laporan

peserta KB ke dalam Boxfile

Akuntabilitas:

Mengerjakan dan

mengumpulkan rekapitulasi laporan peserta KB dengan sungguh-sungguh dan menyelesaikannya dengan tepat waktu

Nasionalisme:

Menggunakan rekapitulasi laporan peserta KB demi kepentingan masyarakat dan instansi kedepannya

Etika Publik:

Berkoordinasi dengan rekan kerja dengan etika, tata krama, dan meminta kerja sama

dengan cara yang sopan dalam pengumpulan data rekapitulasi laporan peserta KB

Komitmen Mutu:

Rekapitulasi peserta KB tersusun dengan rapi

sehingga dapat dicari dengan

Kegiatan

mengumpulkan berkas

rekapitulasi peserta KB berkaitan dengan misi pertama OPD yaitu:

“mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran bayi dengan melaksanakan program keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi”

Kegiatan

mengumpulkan berkas

rekapitulasi laporan peserta KB terdapat nilai integritas yaitu bertanggung jawab, etos kerja yaitu kerja keras dan kerja cerdas.

(39)

28 mudah

Anti Korupsi:

Rekapitulasi laporan peserta KB digunakan untuk kepentingan instansi bukan untuk

kepentingan komersil.

3 Memindai (scanning) rekapitulasi laporan peserta KB Periode Januari – Juli 2021

1. Konsultasi dengan mentor

2. Menyiapkan peralatan scan

3. Melakukan pemindaian rekapitulasi laporan peserta KB

4. Menyimpan hasil

pemindaian

1. Catatan dari mentor

2. Tersedianya peralatan pemindaian 3. Hasil

pemindaian dalam bentuk soft file

4. Tersimpannya hasil

pemindaian

Akuntabilitas:

Memindai berkas rekapitulasi Peserta KB dengan hati-hati Nasionalisme:

Rela berkorban meluangkan waktu untuk memindai berkas rekapitulasi peserta KB untuk kepentingan instansi dan negara

Etika Publik:

Membuat format penyimpanan berkas hasil pemindaian dengan baik dan tidak memberikan hasil pemindaian kepada yang tidak berkepentingan sesuai dengan kode etik

Komitmen Mutu:

Memastikan bahwa soft file hasil pemindaian dapat dibaca

Kegiatan pemindaian (scanning) berkas rekapitulasi KB berkaitan dengan misi pertama OPD yaitu:

“mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran bayi dengan melaksanakan program keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi”

Kegiatan pemindaian (scanning) berkas rekapitulasi

peserta KB terkandung di dalamnya nilai integritas yaitu bertanggung jawab, etos kerja yaitu kerja cerdas, inovatif, dan produktif.

(40)

29

dengan jelas Anti Korupsi:

Menggunakan fasilitas kantor yaitu berupa alat pemindai dengan bijak. Tidak menggunakannya untuk kepentingan pribadi 4 Mengunggah

hasil

pemindaian rekapitulasi laporan peserta KB periode Januari – Juli 2021 ke Google Drive

1. Berkonsultasi dengan mentor

2. Membuat akun email khusus untuk media penyimpanan rekapitulasi laporan peserta KB di Google Drive

3. Membuat akun Google Drive

4. Mengunggah rekapitulasi

1. Catatn dari mentor

2. Terdapatnya email khusus untuk

menyimpan rekapitulasi laporan peserta KB di Google Drive

3. Tersedianya akun Google Drive untuk digitalisasi rekapitulasi laporan peserta KB 4. Terunggahny

Akuntabilitas:

Mengunggah soft file

rekapitulasi peserta KB sesuai dengan target yang terjadwal Nasionalisme:

Mengunggah rekapitulasi peserta KB dengan semangat mengabdi untuk negeri Etika Publik:

Menjaga kredibilitas dengan cara hanya yang mendapatkan link saja yang bisa

mengaksesnya dimana hal ini sesuai dengan perilaku dan etika ASN

Komitmen Mutu:

Menggunakan Media

penyimpanan online berupa

Kegiatan mengunggah hasil pemindaian yang berbentuk soft file ke Google Drive berkaitan dengan misi pertama OPD yaitu:

“mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran bayi dengan melaksanakan program keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi”

Kegiatan mengunggah hasil pemindaian yang berbetuk soft file ke Google Drive terkandung nilai integritas yaitu bertanggung jawab,etos kerja yaitu kerja

cerdas, inovatif, dan produktif.

(41)

30

Tabel 3.1. Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Output

laporan peserta KB yang sudah di pidai ke dalam Google Drive

5. Membuat laporan hasil kegiatan

a Soft file rekapitulasi laporan peserta KB di Google Drive Pada Link https://drive.g oogle.com/file /d/13mJlPwYr x2j_VR6yaMz -

_oc3TiIUyQdi /view?usp=sh aring

5. Laporan hasil kegiatan

Google Drive yang dapat diakses dengan mudah

selama tersambung ke jaringan internet dan dapat diunduh sehingga tidak menyulitkan dalam penggunaannya

Anti Korupsi:

Menggunakan media penyimpanan online yang resmi.

(42)

32

Tabel 3.1. Rencana Kegiatan, Tahapan Keg 1

3.2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Dalam melakukan kegiatan aktualisasi, diperlukan rencana jadwal kegiatan untuk mempermudah peserta mencapai target aktualisasi dengan baik. Rencana jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini tertuang dalam tabel berikut :’

Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan 1

NO RENCANA KEGIATAN

AGUSTUS SEPTEMBER

ke-3 Mg Mg

ke-4 Mg

ke-1

ke-2 Mg Mg ke-3 1 Merancang Kerangka Acuan Kerja (KAK)

1. Konsultasi dan meminta izin pada mentor/atasan mengenai rencana kegiatan dan kerangka acuan kerja aktualisasi

2. Merancang Kerangka Acuan

3. Membuat Kerangka Acuan Kerja (KAK) 4. Pengesahan Kerangka Acuan Kerja (KAK) 2 Mengumpulkan rekapitulasi laporan

peserta KB Periode Januari – Juli 2021 1. Konsultasi dengan mentor

2. Mengumpulkan rekapitulasi laporan peserta KB periode Januari – Juli 2021

3. Mengelompokan rekapitulasi laporan peserta KB berdasarkan bulan pelaksanaan pelayanan KB

4. Menyimpan rekapitulasi laporan peserta KB ke dalam Boxfile

3 Memindai (Scanning) rekapitulasi laporan peserta KB Periode Januari – Juli 2021

(43)

33 1. Konsultasi dengan mentor

2. Menyiapkan peralatan scan

3. Melakukan pemindaian rekapitulasi laporan peserta KB

4. Menyimpan hasil pemindaian

4 Mengunggah hasil rekapitulasi laporan peserta KB ke Google Drive

1. Berkonsultasi dengan mentor

2. Membuat akun email khusus untuk media penyimpanan rekapitulasi laporan peserta KB di Google Drive

3. Membuat akun Google Drive

4. Mengunggah rekapitulasi laporan peserta KB yang sudah di pidai ke dalam Google Drive

5. Membuat laporan hasil kegiatan

(44)

34 3.3 Role Model

Dalam teori kepemimpinan, secara sederhana arti dari role model adalah teladan.

Menurut Wikipedia, role model adalah ”person who serve as an example, whose behaviour is emulated by others” atau seseorang yang memberikan teladan dan berperilaku yang bisa diikuti oleh orang lain. Sosok yang menjadi role model selama melaksanakan tugas di Bidang Keluarga Berencana Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah Ibu Hermiyanti, S.K.M.

Nama : Hermiyanti, S.K.M NIP : 197308151993022001

Jabatan : Kepala Seksi Pembinaan dan Peningkatan Kesertaan KB Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kab. Tanjung Jabung Timur

Beliau adalah sosok yang tepat untuk menjadi tauladan ataupun panutan. Beliau memiliki etos kerja yang sangat luar biasa. Beliau adalah salah seorang PNS yang menerapkan nilai-nilai dasar ASN. Beliau sangat bertanggung jawab atas tugas yang diamanahkan pada beliau dimana hal ini mencerminkan nilai akuntabilitas. Pada saat memberikan pelayanan KB beliau mengutamakan komitmen mutu dan mengedepankan etika publik. Selain itu beliau adalah sosok yang memiliki skill interpersonal yang sangat baik. Jadi, Ibu Hermiyanti adalah sosok ASN yang menginspirasi saya dan saya yakin beliau adalah role model yang sangat inspiratif.

(45)

34 BAB IV

IMPLEMENTASI AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN 4.1. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

Aktualisasi kegiatan dilakukan penulis mulai pada tanggal 16 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 20 September 2021 yang betempat di Dinas Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur selama 30 hari kerja. Kegiatan dengan judul “Optimalisasi Penataan Rekapitulasi Laporan Peserta KB Periode Januari – Juli 2021 Menggunakan Google Drive Di Bidang Keluarga Berencana Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanjung Jabung Timur” ini dilaksanakan sesuai dengan arahan dan bimbingan dari coach dan mentor.

Realisasi kegiatan ini adalah semua tindakan atau langkah-langkah yang dilakukan untuk mewujudkan kegiatan yang sudah dirancang sebelumnya dimana terdapat empat kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi ini. Setiap kegiatan yang dilakukan akan menhgasilkan output ataupun hasil dari kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA.

Kegiatan 1 Merancang Kerangka Acuan Kerja (KAK)ncang Kerangka Acuan Kerj 1

4.1.1 Uraian Kegiatan Nilai-Nilai ANEKA

Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah dokumen perencanaan kegiatan yang berisi penjelasan/keterangan mengenai apa, mengapa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimananya suatu kegiatan. Dengan kata lain, KAK berisi uraian tentang latar belakang, maksud dan tujuan, tempat pelaksanaan kegiatan, pelaksana dan

Kegiatan 1 Merancang Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Tanggal Pelaksanaan 16 Agustus 2021 – 21 Agustus 2021 Daftar Lampiran Bukti

Kegiatan/Evidence

1. Dokumentasi saat konsultasi dengan mentor

2. Dokumentasi merancang Kerangka Acuan Kerja (KAK)

3. Dokumentasi Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang sudah disetujui mentor

(46)

35 penanggung jawab kegiatan, dan jadwal kegiatan.

Perancangan Kerangka Acuan Kerja (KAK) diawali dengan konsultasi dengan mentor dengan mengutamakan musyawarah (nasionalisme) saat berdiskusi dengan mentor terkait rencana kegiatan dan pembuatan KAK. Pada saat konsultasi dan bermusyawarah dengan mentor harus menggunkan bahasa yang sopan dan mengedepankan tata krama (etika publik).

Setelah melakukan konsultasi dengan mentor maka saran dari mentor harus ditindak lanjuti sebagai bentuk tanggung jawab untuk membuat KAK yang jelas (akuntabilitas). KAK yang dibuat harus bersifat sistematis agar dapat digunakan dengan efektif dan efisien (komitmen mutu). KAK yang telah dirancang harus diselesaikan tepat secara mandiri dan tepat waktu (anti korupsi).

4.1.2 Teknik Aktualisasi:

Perancangan Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah suatu bentuk dokumen kegiatan yang terkandung di dalamnya gambaran umum dan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan demi mencapai suatu tujuan yang sudah direncanakan dalam rentan waktu tertentu. KAK digunakan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan agar berjalan sesuai dengan harapan.

Penggunaan teknik kualitas pada perancangan KAK maka akan diperoleh KAK yang jelas agar tujuan dapat dicapai.

4.1.3 Bukti Fisik Kegiatan 1:

Gambar 4.1. Dokumentasi saat melakukan konsultasi dengan mentor

(47)

36

Gambar 4.2. Dokumentasi saat merancang Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Gambar 4.2. Dokumentasi saat merancang K 1

4.1.4 Deskripsi Proses dan Kualitas

Pada kegiatan merancang Kerangka Acuan Kerja (KAK) penataan rekapitulasi laporan peserta KB terdiri dari dua proses yaitu:

1. Konsultasi dengan mentor

2. Merancang Kerangka Acuan Kerja (KAK) 3. Membuat Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Gambar

Tabel 1.1 Analisis APKL
Gambar 2.2. Struktur Organisasi
Tabel 3.1. Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Output
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tempat kerja yang dimaksud adalah Kantor Kecamatan Ueesi yang dilakukan meliputi pelaksanaan penyimpanan dokumen berbasis digital yang telah dibuat, menyiapkan

Adapun saran terkait kegiatan aktualisasi nilai dasar, peran dan kedudukan ASN dalam “Optimalisasi Program Pengembangan Investasi Melalui Promosi Online Pada Sektor

Hasil dari pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Penyimpanan Berkas Kegiatan Tera, Tera Ulang dan Pengawasan Perdagangan Berbasis Google drive di Bidang Metrologi

Pada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, saat ini sistem pengarsipan data harga pangan masih dilakukan dengan cara

5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi “Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Materi

: Pada saat memindahkan arsip yang telah discan pada masing-masing folder di dalam laptop/komputer, nilai dasar yang diterapkan adalah : Manajemen ASN: Saya telah

Apabila konsep pembuatan vidio tidak dibuat , maka hasil video yang dibuat tidak maksimal dan akan terjadi pengulangan-pengulangan dalam pembuatan video karena belum adanya konsep