• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK 3.1 Menyusun Best Practices

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LK 3.1 Menyusun Best Practices"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMAN 83 JAKARTA

Lingkup Pendidikan SMA

Tujuan yang ingin dicapai MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI KAIDAH

PENCACAHAN

Penulis FINNY FEBRIANY

Tanggal PPL 1

Senin, 29 Agustus 2022 (10.00 – 11.30 WIB) Selasa, 30 Agustus 2022 (13.30 – 15.00 WIB)

PPL 2

Senin, 12 September 2022 (10.00 – 11.30 WIB) Selasa, 13 September 2022 (13.30 – 15.00 WIB) Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

1. Latar belakang masalah atau kondisi yang terjadi sebelumnya yaitu desain pembelajaran yang disusun guru belum sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Sehingga pembelajaran masih berpusat pada guru dan kesempatan siswa untuk meningkatkan kemampuannya tidak tercapai.

2. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman dari situasi yang saya alami saat mengajar di kelas, kemudian dari hasil wawancara dengan teman sejawat juga, didapatkan bahwa kemampuan pemahaman matematis siswa di sekolah saya masih rendah. Kemudian kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah kontekstual masih rendah sehingga kemampuan pemecahan masalahnya tergolong rendah.

3. Setelah dianalisis ternyata ada beberapa factor penyebabnya yaitu motivasi belajar siswa terhadap matematika rendah kemudian pembelajaran yang dilaksanakan membosankan. Terlebih lagi siswa mengalami perubahan sikap dari dampak PJJ 2 tahun ke belakang maka berimbas juga terhadap pembelajaran siswa di kelas saat ini. Sering sekali siswa merasa bosan saat pembelajaran di kelas, siswa kurang memperhatikan pembelajaran yang diberikan guru, malas mengerjakan tugas yang diberikan guru dan lebih senang mengobrol dengan temannya atau lebih sering main handphone di kelas.

4. Praktik Pengalaman Lapangan ini penting dilakukan karena tanpa melakukan pembaharuan dalam pembelajaran, maka masalah-masalah yang terjadi

(2)

terhadap siswa maupun guru tidak akan teratasi seterusnya.

5. Peran saya sebagai mahasiswa dan sekaligus guru mata pelajaran matematika memiliki tanggung jawab untuk merubah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari biasanya menjadi pembelajaran yang inovatif dan efektif untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Saya melakukan pembaharuan dengan menyusun desain pembelajaran yang menarik.

6. Dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan memanfaatkan media pembelajaran yang menarik perhatian siswa. Saya memilih menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) berbantuan lembar kerja peserta didik (LKPD) dengan pendekatan saintifik TPACK menggunakan media power point multimedia dan metode tanya jawab, diskusi dan penugasan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

7. Kemudian hal ini perlu dibagikan karena banyak peneliti yang melakukan penelitian dan teruji bahwa dengan model pembelajaran dan media tersebut dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa dan kemampuan pemecahan masalah siswa, akan tetapi jarang dilakukan oleh guru mata pelajaran karena sudah terbiasa mengajar dengan model yang konvensional (masih terpusat pada guru).

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran ini ada beberapa hal yang menjadi tantangan yang harus diatasi agar tujuan yang ingin dicapai ini bisa berhasil. Beberapa tantangan yang telah diidentifikasi oleh penulis terkait pelaksanaan pembelajaran yaitu:

1. Faktor dari dalam diri siswa yang menyukai atau tidak menyukai pelajaran matematika.

2. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru yang cenderung berjalan hanya satu arah.

3. Guru jarang menggunakan media pembelajaran yang menarik perhatian siswa untuk belajar matematika 4. Keadaan sarana dan prasarana di sekolah yang terbatas.

5. Mengkondisikan keadaan siswa saat akan memulai pembelajaran.

6. Jaringan wifi sekolah yang kadang-kadang kurang stabil saat pembelajaran.

7. Rerata nilai UH materi sebelumnya pada kelas tersebut (XII MIPA 1) adalah 74 dengan jumlah siswa yang nilainya kurang dari kkm (77) sebanyak 18 siswa. Hal ini menjadi tantangan adalah bagaimana saya selaku guru melaksanakan pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

(3)

Pihak yang terlibat yaitu kepala sekolah, rekan-rekan guru dan siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

Mereka dilibatkan untuk memberikan pendapat dan masukan sebelum pelaksanaan kegiatan praktik berlangsung agar tujuan dalam kegiatan praktik ini dapat tercapai. Begitu juga dosen dan guru pamong sangar membantu dalam kegiatan praktik ini.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Adapun langkah yang dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah jika disesuaikan dengan beberapa tantangan yang sebelumnya telah diidentifikasi, dengan beberapa aksi yang akan dilakukan terhadap tantangan yang dihadapi :

1. Untuk mengatasi tantangan faktor dari dalam diri siswa yang menyukai atau tidak menyukai mata pelajaran matematika adalah dengan mengemas materi dengan lebih menarik. Disini saya penulis menggunakan slide powerpoint dan video pembelajaran saat pembelajaran berlangsung.

2. Dalam rangka mengatasi tantangan berupa kegiatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru yang cenderung berjalan satu arah, penulis menyusun perangkat pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Penulis memilih model pembelajaran PBL berbantuan LKPD dengan media power point multimedia.

3. Penggunaan media pembelajaran yang tepat yaitu dengan power point multimedia, Quizizz saat pretest dan Mentimeter saat refleksi pembelajaran.

4. Mengkondisikan siswa saat memulai pembelajaran yaitu guru melakukan pembelajaran dengan semangat dengan memberikan motivasi dengan mengajak siswa menyanyi, ice breaking, dll.

5. Saat jaringan wifi sekolah terganggu, jaringan internet menggunakan hotspot dari handphone sendiri untuk guru sedangkan siswa menggunakan paket data mereka sendiri.

6. Guru memberikan tes formatif untuk mengukur pengetahuan siswa dari apa yang sudah dipelajari.

7. Kemudian Untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep siswa dan kemampuan pemecahan masalah siswa, guru memberikan tes sumatif 2 butir soal.

Kemudian siswa diarahkan dapat menjawab sesuai dengan indikator pengukuran kemampuan pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah.

Pihak yang terlibat pada kegiatan ini adalah

1) Kepala sekolah dalam memberikan perizinan pelaksanaan kegiatan di sekolah.

2) Waka sarpras yang membantu dalam meminjamkan sarana dan prasarana sekolah yang dibutuhkan dalam kegiatan praktik.

(4)

3) Rekan sejawat (Guru lainnya) yang membantu dalam penyusunan tata letak kamera dan membantu juga dalam proses pengambilan video.

4) Dosen pembimbing dan guru pamong yang membantu memberikan arahan dalam proses kegiatan pembelajaran.

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?

Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa

pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Berikut akan disampaikan refleksi hasil dan dampak dari kegiatan praktik di masing-masing pertemuan :

1. Peserta didik lebih aktif saat melaksanakan diskusi kelompok menyelesaikan permasalahan di LKPD.

2. Ketika proses pembelajaran PPL 1 pertemuan 1, guru memberikan tes formatif saat diakhir. Berdasarkan hasil evaluasi tes formatif tersebut mendapatkan Rerata nilai adalah 83,50 dari 34 siswa yang hadir pada saat itu dan 6 siswa diantaranya memiliki nilai dibawah KKM (77).

Setelah dianalisis ternyata rerata tes formatif di kelas ini (XII MIPA 1) terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan rerata tes formatif pada materi sebelumnya (Dimensi Tiga) yaitu 74,65 menjadi 83,50 setelah pembelajaran menggunakan pembelajaran inovatif dan efektif.

3. Pada proses pembelajaran PPL 1 pertemuan 2, siswa diberikan tes sumatif untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep siswa. Dimana pada tes tersebut, rerata skornya adalah 80,02 dari 35 siswa yang hadir.

Dengan rinciannya seperti berikut : 9 siswa ada dinilai sangat baik (26%), 20 siswa ada dinilai baik (57%), 5 siswa ada dinilai cukup (14%) dan 1 siswa ada dinilai rendah (3%).

82%

18%

Tes Formatif 1

Di atas KKM > 77 di bawah KKM < 77

(5)

Setelah dianalisis dari hasil pekerjaan siswa menyelesaikan soal kemampuan pemahaman konsep yang diantaranya ada yang mendapatkan nilai cukup 5 orang siswa dan 1 orang siswa bernilai rendah, ternyata mereka tidak menyelesaikan semua soal yang diberikan. Setelah mewawancarai langsung siswa tersebut ternyata mereka kekurangan waktu untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Akan tetapi secara keseleruhan dilihat dari nilai yang diperoleh lebih banyak siswa yang diatas KKM (baik 57% dan sangat baik 26%) maka model problem based learning berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa.

4. Kemudian pada proses pembelajaran PPL 2 Pertemuan 1, pada akhir pembelajaran siswa diberikan tes formatif dan setelah dianalisis hasil evaluasinya ternyata mendapatkan rerata 84,24 dari 33 siswa yang hadir pada saat itu dan 8 siswa diantaranya memiliki nilai di bawah KKM (77).

Setelah dianalisis ternyata rerata tes formatif di kelas ini (XII MIPA 1) terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan rerata tes formatif pada PPL 1 yaitu dari rerata 83,50 menjadi 84,24 pada pelaksanaan di PPL 2.

26%

57%

14% 3%

Tes Sumatif 1

Sangat Baik (A) Baik (B) Cukup ( C) Rendah (D) Sangat Rendah (E)

Di atas KKM > 77 76%

Di bawah KKM <77 24%

Tes Formatif 2

Di atas KKM > 77 Di bawah KKM <77

(6)

5. Sedangkan pada proses pembelajaran PPL 2 Pertemuan 2, siswa diberikan tes sumatif untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

Karena pada PPL 1 tingkat kemampuan pemahaman konsep siswa sudah baik maka kemampuan yang diukur ditingkatkan lagi pada kemampuan pemecahan masalah.

Dimana setelah dianalisis dari hasil evaluasi siswa, ternyata rerata skor yang didapat pada tes tersebut yaitu : 75,45 dengan rinciannya 6 siswa ada dinilai sangat baik (18%), 21 siswa ada dinilai baik (64%), 4 siswa ada dinilai cukup (12%) dan 2 siswa ada dinilai rendah (6%).

Dianalisis juga dari hasil pekerjaan siswa menyelesaikan soal kemampuan pemecahan masalah yang diantaranya ada 4 siswa mendapatkan nilai cukup dan 2 orang siswa bernilai rendah dikarenakan siswa tersebut menyelesaikan soal kemampuan pemecahan masalah dengan menuliskan jawaban secara langsung tanpa memperhatikan indikator kemampuan pemecahan masalah. Berdasarkan data tersebut model PBL berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa karena jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM lebih banyak (baik 64 % dan sangat baik 18%) dibandingkan siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (cukup 12% dan rendah 6%).

6. Berdasarkan refleksi dari siswa dapat disimpulkan hasilnya positif, pembelajaran yang dilakukan dengan model problem based learning harus dilanjutkan karena merupakan suatu yang berbeda dan disenangi siswa sehingga materi yang diajarkan mudah dimengerti siswa.

7. Berdasarkan data-data diatas, kegiatan pembelajaran inovatif yang dilaksanakan penulis dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan pemahaman konsep siswa dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Dapat disimpulkan bahwa hasilnya efektif karena siswa

18%

64%

12%

6%

Tes Sumatif 2

Sangat Baik (A) Baik (B) Cukup ( C) Rendah (D) Sangat Rendah (E)

(7)

mendapat pengalaman baru dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya duduk, diam, mendengarkan guru lalu mengerjakan tugas. Tapi terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran. Siswa terlihat antusias menyimak video, juga aktif saling bekerjasama dalam mengerjakan LK, dan juga antusias dalam melaksanakan presentasi dan saling memberi tanggapan kepada kelompok lain.

8. Untuk kedepannya model pembelajaran PBL, LKPD dan media pembelajaran power point multimedia dapat digunakan pada kegiatan pembelajaran selanjutnya.

RENCANA TINDAK LANJUT

1. Mempersiapkan perangkat pembelajaran lebih maksimal lagi.

2. Manajemen waktu lebih diperhatikan lagi agar semua tahapan pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan.

3. Penggunaan LKPD dalam pembelajaran sudah tepat akan tetapi untuk ke depannya harus mencoba menggunakan LKPD online (Liveworksheet) untuk menghemat kertas dan lebih efektif. Tentu dengan memperhatikan jaringan internet pada kelas yang dipakai juga.

4. Bahan ajar yang dibuat harus sesuai dengan pembelajaran yang akan diajarkan pada hari itu. Permasalahan yang ada di bahan ajar harus sama dan sesuai dengan yang ada di LKPD.

5. Kemudian LKPD yang dibuat didalamnya harus masalah kontekstual yang memperhatikan kenyataannya dan harus soal terbuka sehingga siswa kreatif dan berpikir kritis saat mengisi pertanyaan-pertanyaannya atau siswa lebih diberi kebebasan lagi dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

6. Mentimeter sangat membantu dalam kegiatan refleksi pembelajaran dan siswapun antusias untuk mengisinya.

7. Penggunaan Quizizz saat mengisi tes formatif sangat membantu terhadap antusias siswa mengikuti pembelajaran matematika.

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran yang bisa diambil dari keseluruhan kegiatan praktik pembelajaran siklus 1 adalah penulis lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model dan media pembelajaran

c) Pembagian kelompok terdiri dari laki-laki dan perempuan secara tepat. d) Pembagian kelompok dibaurkan antar kemampuan peserta didik. a) Guru menjelaskan kepada siswa

 Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan media pembelajaran adalah dengan memilih media pembelajaran yang dirasa tepat dan sesuai dengan materi pelajaran juga sesuai

Peran dan tanggung jawab dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif dengan

Dengan melihat gambar serta video yang ditayangkan pada power point membuat siswa tidak mudah bosan dan dengan adanya diskusi kelompok tersebut pula siswa saling berinteraksi

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan Praktik pembelajaran inovatif menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning ini penting untuk dibagikan sebagai upaya

Saya yang berperan sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pembelajaran ini secara efektif dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat dan media

 Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru yang mendesain pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan dengan menggunakan model,