• Tidak ada hasil yang ditemukan

F SMP NEGERI 1 BEJI

Dalam dokumen Untitled - IPA FMIPA UM (Halaman 115-119)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

115 telah diterimanya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktivan belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran Learning Cycle 5E.

Dengan meningkatkatnya keaktivan belajar siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IX F SMP Negeri 1 Beji yang berjumlah 42 siswa. Penelitian ini mengacu pada model penelitian tindakan kelas spiral dari Kemmis dan Taggart. Menurut Kemmis dan Taggart, terdapat empat tahapan dalam setiap siklus penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Kegiatan ini disebut dengan satu siklus kegiatan pemecahan masalah. Apabila satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah perbaikan (peningkatan mutu), kegiatan penelitiant dilanjutkan pada sikus kedua dan seterusnya. Siklus akan berakhir jika hasil penelitian yang diperoleh telah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, dokumentasi proses pembelajaran, dan hasil ulangan harian. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang terdiri atas paparan data, pembahasan, dan penarikan kesimpulan. Instrumen penelitian yang digunakan antara lain: (1) ulangan harian untuk mengukur hasil belajar siswa; dan (2) lembar observasi proses pembelajaran untuk mengukur keaktivan belajar siswa. Data diperoleh dari observasi, dokumentasi proses pembelajaran, dan tes akhir siklus.Data pada setiap variabel dianalisis dengan cara kualitatif dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 80 dan ketuntasan klasikal sebesar 75%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Indikator keberhasilan pembelajaran siswa dapat ditentukan dari aktivitas belajar dan pemahaman konsep selama proses kegiatan belajar.

Adanya aktivitas belajar secara penuh akan mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan berpusat pada siswa. Learning cycle 5E merupakan strategi pembelajaran aktif (active learning) yang dalam pelaksanaannya menuntut siswa untuk terlibat aktif selama proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran dengan learning cycle 5E siswa aktif bertanya, menjawab, mengemukakanpan, dan berdiskusi kelompok untuk memecahkan permasalahan dan menemukan konsep sendiri bersama kelompoknya.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan menerapkan pembelajaran Learning Cycle 5E. Pada siklus I terdiri dari dua pertemuan sedangkan pada siklus II hanya satu kali pertemuan. Pada siklus I pertemuan 1 membahas materi adaptasi dari makhluk hidup sedangkan pada pertemuan 2 membahas seleksi alam dan evolusi.

Siklus II materi yang dibahas yaitu perkembangbiakan makhluk hidup. Disetiap siklus dilakukan tes untuk mengetahui hasilbelajar.

Keterlaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan penerapan pembelajaran Learning Cycle 5E antara siklus I dan siklus II terdapat perbedaan hasil. Paparan perbandingan keterlaksaan tindakan antara siklus I dan siklus II terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Keterlaksanan Pembelajaran Siswa

Tahap Pembelajaran

Siklus Peningkatan I (%) II (%) (%)

Engagement 68,6 87,5 18,9

Exploration 81,3 87,5 6,2

Explanation 72,3 75 2,7

Elaboration 68,8 87,5 18,7

Evaluation 70,8 91,7 20,9

Rata-rata 72,4 85,8 13,4

Berdasarkan tabel 1. tahap engagement nilainya lebih rendah dari tahapan yang lain. Pada tahap ini guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bisa menarik minat belajar siswa sehingga siswa dapat termotivasi untuk tertarik pada pembelajaran yang akan dilakukan. Dari data di atas terlihat adanya peningkatan minat belajar siswa pada siklus I sebesar 68,6% menjadi 77,5% pada siklus II meskipun masih ada beberapa siswa yang pasif dan kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran. Pada tahap elaboration pada siklus I masih rendah, siswa masih banyak yang mengalami kesulitan dalam menerapkan konsep yang di dapatkan untuk memecahkan masalah yang baru, terjadi peningkatan pada siklus II sebesar 18,7%. Siswa lebih aktif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa dapat melakukan percobaan pada tahap exploration. Fajaroh dan Dasna (2008), menyatakan bahwa model pembelajaran Learning Cycle 5E ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman sendiri melalui investigasi dan penemuan yang merupakan pemecahan masalah.

Dengan demikian berdasarkan analisa data di atas terlihat bahwa dengan penerapan pembelajaran Learning Cycle 5E terdapat peningkatan disetiap tahap.

Tabel 2. Perbandingan Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

Tabel 2 menunjukkan persentase keterlaksanaan pembelajaran guru pada siklus I sebesar 92,2% dan meningkat menjadi 100% pada siklus II. Persentase keterlaksanan pembelajaran siswa pada siklus I sebesar 72,4% dan meningkat menjadi 85,5% pada

Keterlaks anaan Pembelaja

ran

Persentase Keterlaksa

naan Siklus I

Persentase Keterlaksa

naan Siklus II

Peningkatan (%)

Guru 92,2 % 100% 7,8

Siswa 72,4% 85,5% 13,1

siklus II. Peningkatan keterlaksanaan pembelajaran guru dari siklus I ke siklus II sebesar 7,8% dan pada siswa sebesar 13,1%. Meningkatnya semua indikator keterlaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa penerapan membelajaran Learning Cycle 5E telah dilaksanakan dengan baik.

Aktivitas Belajar Siswa

Segala sesuatu dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik merupakan suatu aktifitas (Mulyono, 2001), dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa. Pada siklus I penilaian pada aktivitas belajar siswa dilakukan secara kelompok oleh observer. Setelah dilakukan analisis data tentang aktivitas belajar siswa, maka hasil analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel.1 berikut:

Tabel 3. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Indikator

Persentase Skor Aktivitas

Siklus I

Persentase Skor Aktivitas

Siklus II

Pening katan (%) Kerjasama dalam

kelompok 65,9% 78,6% 12,7

Bertanya 60,8% 72,2% 11,4

Menjawab

pertanyaan 58% 75,4% 17,4

Berpendapat 59,2% 74,6% 15,4

Total Rata-rata 61% 75,2% 14,2

Tabel 3 menunjukkan hasil observasi dari aktivitas kerja sama dalam kelompok pada siklus I sebesar 65,9% meningkat menjadi 78,6 % pada siklus II.

Aktivitas bertanya pada siklus I sebesar 60,8%

meningkat menjadi 72,2% pada siklus II. Aktivitas berpendapat pada siklus I sebesar 59,2% meningkat menjadi 74,6%.

Dengan demikian penerapan pembelajaran Learning Cycle 5E dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pada siklus I terutama terlihat pada aktivitas bertanya, menjawab pertanyaan, dan berpendapat masih rendah. Penyebab dari rendahnya aktivitas tersebut karena siswa malu, ragu-ragu atau takut salah dan kurang percaya diri. Mereka lebih berani menjawab pertanyaan secara serempak. Pada siklus II terlihat adanya peningkatan aktivitas belajar siswa. Siswa lebih berani bertanya, menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapatnya. Hal ini disebabkan karena siswa dengan dukungan guru mulai mempunyai rasa percaya diri dan tidak malu- malu dalam mengemukakan pendapat. Seperti pendapat dari Dimyati (2002) rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan Dari seluruh indikator aktivitas belajar siswa terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 14,2%.

Dengan demikian aktivitas belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran Learning Cycle 5E semakin meningkat. Hal ini senada dengan pendapat Yuliani (2014) bahwa penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5E dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep siswa.

Hasil Belajar

Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan.

Data hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Data Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa nilai ata-rata tes formatif pada siklus I sebesar 72,1 meningkat menjadi 81,9 pada siklus II. pada siklus I hasil belajar siswa Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan di SMP Negeri 1 Beji. Hal ini disebabkan karena aktivitas belajar siswa kurang, sehingga mempengaruhi hasil belajar. Siswa enggan bertanya dan kurang memperhatikan saat guru memberikan penguatan pada materi yang dipelajari.

Berdasarkan hasil observasi dan analisis data pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar. Hal ini disebabkan aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus II. Seperti yang sudah dijelaskan di atas aktivitas belajar mengalami peningakatan sebesar 14,2 % sehingga terjadi peningkatan pada hasil belajar. Dengan demikian dapat dikatakan dengan menggunakan pembelajaran Learning Cycle 5E terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa. Pada penelitian senada juga dikatakan penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5E dalam pembelajaran menjadikan siswa lebih mudah memahami suatu konsep sehingga hasil belajar siswa lebih baik (Arisanti, 2014).

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5E dapat disimpulkan bahwa; a). penerapan membelajaran Learning Cycle 5E telah dilaksanakan dengan baik di kelas IX F SMP Negeri 1 Beji, b) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, c) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Saran

Penerapan pembelajaran Learning Cycle 5E dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran pada kondisi yang sama dengan peneliti.

Diharapkan pemilihan materi yang tepat dalam penerapkan pembelajaran Learning Cycle 5E, pengelolaan pembelajaran yang baik dan merancang rencana pembelajaran agar didapatkan hasil yang maksimal.

No Keterangan Siklus I Silus II

1 Jumlah siswa peserta tes

formatif 42 42

3 Nilai rata-rata tes formatif

siklus 72,1 81,9

5 Persentase kertuntasan

belajar 38,1% 78,6%

117 DAFTAR RUJUKAN

Dasna, I Wayan dan Fajaroh,Fauziatul. 2008.

Pembelajaran dengan Model Siklus Belajar

(Learning Cycle).Online,

http://sahaka.multiply.com/),diakses tanggal 22 Agustus 2016

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Melati Y, Drs. Menza H. Mpd, Nova S. S.Pd, Msi,

2014 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle (LC) Tipe 5E Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Fluida Statis di Kelas X IPA 4SMAN 1 Batanghari(OnLine)e- campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurn al_mhs/.../A1C310001.pdf diakses pada tanggal 10 Agustus 2016

Mulyono,M. 2001. Aktivitas Belajar. Bandung: CV.

Yrama Cipta

Nina Agustinaningrum, 2010, Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle 5E untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas IX B SMP Negeri 2

Sleman (On Line)

eprints.uny.ac.id/2070/1/skripsi_nina.pdf diakses pada tanggal 10 Agustus 2016 Titis Dyah Arisanti, Dr. Supriyono Koes H, M.Pd,

M.A, Drs. Sumarjono, M.Pd, 2014, Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5e untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri 1 Baron Kabupaten Nganjuk : 1-10 online.um.ac.id/.../artikel3BA53892C4D750 6FABCE54F6EB74E... diakses pada tanggal 10 Agustus 2016.

PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA INGAT SISWA

Dalam dokumen Untitled - IPA FMIPA UM (Halaman 115-119)

Garis besar

Dokumen terkait