• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Aksi Perubahan Kinerja Organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Laporan Aksi Perubahan Kinerja Organisasi"

Copied!
165
0
0

Teks penuh

Raden Roro Eka Rini Nurhayati, M.Si selaku Penguji pada Seminar Implementasi Pelatihan Perubahan Kinerja Organisasi Kepemimpinan Aksi bagi Pengurus Angkatan I Tahun 2023; MS. Kusnaeni, M.Pd selaku Pendamping pada Seminar Implementasi Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Kinerja Organisasi Bagi Pengurus Angkatan I Tahun 2023;

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

  • Manfaat Aksi Perubahan
  • Diskripsi organisasi
  • Bertugas menyiapkan perumusan kebijakan teknis, membina, melaksanakan, dan mengendalikan Bidang Kebudayaan yang meliputi
  • Penyiapan perumusan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan tugas bidang sejarah, nilai budaya, cagar
  • Penyiapan perumusan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan tugas bidang seni budaya; dan
  • Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala DINDIKBUD

Kerjasama dengan Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Purworejo mengenai dukungan atraksi seni dan budaya di destinasi wisata Kabupaten Purworejo. “Optimalisasi atraksi seni dan budaya melalui koordinasi dan kerjasama dengan pihak ketiga di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo.”

Gambar 1.  Kantor Dinas Pendidikan dan kebudayaan
Gambar 1. Kantor Dinas Pendidikan dan kebudayaan

BIDANG KEBUDAYAAN

Sumber daya yang tersedia dalam pemberian layanan

Sumber daya yang tersedia dalam pemberian pelayanan di Bidang Kebudayaan menunjang terwujudnya kinerja organisasi melalui kinerja kepemimpinan manajerial kepala penyelenggara Bidang Kebudayaan dalam pemanfaatan potensi sumber daya dan sumber daya organisasi (SDO) secara efektif, efisien dan optimal. Pelaksana bidang kebudayaan terdiri dari 7 (tujuh) orang ASN dan 15 (lima belas) orang non-ASN.

Tabel 1. Data jumlah Pegawai berdasarkan Golongan
Tabel 1. Data jumlah Pegawai berdasarkan Golongan

Keluaran (Output) Pelayanan

Pengguna Pelayanan

Proses Bisnis Pelayanan

Pihak-pihak yang terlibat dalam pelayanan Pihak Internal

ANALISIS MASALAH

Hal ini berimplikasi pada penyediaan database yang diperlukan untuk optimalisasi atraksi seni dan budaya di kabupaten Purworejo. Seniman lokal juga masih minim atraksi budayanya, sehingga atraksi seni budayanya masih kurang maksimal.

Tabel 5. Penilaian isu-isu strategis dengan methode APKL
Tabel 5. Penilaian isu-isu strategis dengan methode APKL

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

  • Terobosan/ Inovasi
  • Stakeholder Utama;
  • Stakeholder Primer;
  • Stakeholder Sekunder;
  • Strategi Pengembangan Kompetensi

Dalam menjalankan setiap fase aksi perubahan, tim yang efektif selalu berkoordinasi dengan manajer proyek dan mentor. Untuk itu para pemangku kepentingan di Defender dapat dijadikan rekan kerja untuk memberikan saran-saran yang dapat mendukung keberhasilan aksi perubahan ini.

Tabel 6. Tahapan Kegiatan/ Roadmap No  Tahapan
Tabel 6. Tahapan Kegiatan/ Roadmap No Tahapan

Jangka pendek (60 hari kerja) 1 Perencanaan dan Konsultasi Awal

  • SOP SP 2. Target

3 Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Internal dan Standar Pelayanan (SP) bagi pendaftar Kelompok Seni Budaya.

  • Jangka menengah (6 bulan)
  • Jangka panjang (12-18 bulan)
  • HASIL IDENTIFIKASI / PEMETAAN DAN RENCANA PENGEMBANGAN POTENSI DIRI
    • Identifikasi Potensi Diri Peserta

Kendala yang mungkin terjadi: Anggota tim tidak dapat berpartisipasi karena beban kerja yang tinggi Resiko :. gunakan waktu setelah istirahat makan siang. atraksi seni dan budaya bagi kelompok seni dan budaya. Dari identifikasi potensi diri peserta yang dilakukan oleh peserta sendiri maupun oleh Mentor, diperoleh hasil identifikasi potensi diri sebagai berikut. Dari hasil identifikasi potensi diri sebagaimana tabel di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan penilaian potensi diri peserta rata-rata berkualifikasi baik dengan skor 8,23.

Sedangkan berdasarkan penilaian potensi diri yang dilakukan mentor, rata-rata kualitasnya Baik dengan skor 8,71.

Tabel 12. Penilaian Potensi Diri Peserta oleh Peserta
Tabel 12. Penilaian Potensi Diri Peserta oleh Peserta

REKAP NILAI AKHIR SIKAP PERILAKU PESERTA

Rencana dan Strategi Pengembangan Kompetensi

Merujuk pada Peraturan Tata Usaha Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil, terdapat dua bentuk pengembangan kompetensi pegawai negeri sipil, yaitu diklat klasikal dan diklat non klasikal. Bentuk klasik pengembangan kompetensi yang relevan dan akan dilaksanakan untuk mendukung aksi perubahan tersebut adalah pelatihan teknis, seminar/konferensi/lokakarya, bimbingan teknis dan sosialisasi. Pelatihan non klasikal merupakan kegiatan yang menekankan pada proses pembelajaran kerja praktek dan/atau pembelajaran di luar kelas.

Sedangkan bentuk pengembangan kompetensi non-klasik yang relevan dan akan dilaksanakan untuk mendukung aksi perubahan adalah pembinaan, pendampingan, outgoing learning, bimbingan di tempat kerja dan pembelajaran mandiri.

Membangun Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi

Akuntabilitas merupakan suatu konsep yang sudah dikenal luas dalam organisasi pelayanan publik, dimana dalam pelaksanaannya selalu menjadi sorotan masyarakat. Akuntabilitas sendiri memiliki banyak istilah, yaitu audit, pelaksanaan tanggung jawab, pertanggungjawaban atas laporan kinerja, tanggapan terhadap permasalahan publik mengenai perilaku atau kegiatan yang dilakukan, terbuka untuk penyelidikan peradilan, sebagian sanksi dan juga sebagian imbalan. Akuntabilitas Manajerial memiliki beberapa acuan dalam pelaksanaannya yang dijadikan model pelaksanaannya, antara lain ketepatan waktu, peningkatan produktivitas, pengendalian biaya dan jaminan bahwa pelaksanaan program dilaksanakan berdasarkan integritas pelaksana sesuai dengan peraturan pemerintah terkait.

Prinsip tanggung jawab publik terdiri dari dua komponen yaitu a) kemampuan menyikapi permasalahan yang timbul di masyarakat sekitar. Sub indikator daya tanggap merupakan hal yang mengacu pada unsur tanggung jawab atau daya tanggap aparatur, yaitu kejelasan persyaratan aparatur.

Pengelolaan Budaya Kerja

Budaya kerja sebagai suatu filosofi didasarkan pada pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan penggerak, yang tertanam dalam kehidupan suatu organisasi. Oleh karena itu, pemahaman dan penerapan budaya kerja merupakan suatu tugas sulit yang harus dilaksanakan secara utuh dan menyeluruh karena menyangkut proses pengembangan karakter, sikap, dan perilaku manusia. Setiap budaya kerja yang dibangun harus diterapkan dalam praktik kerja sehari-hari di dalam dan di luar organisasi.

Fungsinya agar setiap anggota organisasi terlatih untuk menjalankan budaya kerja yang telah ditetapkan. Pengukuran penerapan budaya kerja adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai dengan penerapan budaya kerja secara berkala. Pemberian reward dan punishment kepada anggota organisasi yang telah menerapkan atau belum menerapkan budaya kerja sangat diperlukan agar anggota organisasi tetap semangat dalam menerapkan budaya kerja tersebut.

Membangun jejaring dan Kolaborasi

Sebagai tindak lanjut dari hasil analisis data dan informasi, perlu dilakukan penjajakan lebih mendalam dan intens dengan pihak-pihak yang dapat diundang untuk melakukan kegiatan. Penilaian dapat dilakukan dengan mengadakan audiensi atau presentasi mengenai optimalisasi atraksi seni dan budaya melalui koordinasi dan kolaborasi pihak ketiga dengan kelompok seni dan pihak ketiga untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Perencanaannya harus melibatkan pihak-pihak yang akan melaksanakannya, sehingga seluruh harapan dan kepentingan masing-masing pihak dapat terwakili.

Eksekusi kegiatan pada tahap ini merupakan tahap pelaksanaan rencana pelaksanaan yang telah disusun bersama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perlu dilakukan evaluasi bersama antara pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk mengetahui kegiatan mana yang belum berjalan sesuai rencana dan mana yang dapat berjalan, tujuan mana yang tercapai dan mana yang tidak, permasalahan/kelemahan apa saja yang menghambat tercapainya tujuan pada saat ini. jalan. tujuan dan penyebabnya. Apabila para pihak yang bertanggung jawab dalam menjadikan atraksi seni dan budaya lebih berkelanjutan memandang penting untuk melanjutkan kegiatan, maka mereka harus merencanakan kembali kegiatan yang akan dilakukan pada tahun depan.

Capaian dan Bukti Perbaikan Kinerja Organisasi

Kegiatan yang dilakukan adalah penyiapan materi dan sosialisasi aksi perubahan serta kesepakatan internal dukungan pihak-pihak yang berkepentingan. Mereka dapat memberikan dampak positif atau negatif terhadap proyek perubahan, dan keberadaan mereka sangat penting bagi organisasi yang melakukan tindakan perubahan. Angkasa Pura I dan kelompok seni budaya mempunyai peran penting dalam memberikan dukungan dan bantuan dalam kelancaran kegiatan aksi perubahan.

Dalam upaya meningkatkan kinerja program budaya, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi setiap kegiatan yang berkaitan dengan tindakan perubahan. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh project leader dengan tim yang efektif dan menyampaikan hasil pelaksanaan aksi perubahan kepada mentor, pada lampiran 6. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu keempat bulan Juli. Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penerapan tindakan perubahan ini mencakup beberapa pihak, antara lain:

Gambar 9. Koordinasi dengan Kepala Dinas Tentang Rencana Aksi Perubahan   b.  Pembentukan tim efektif
Gambar 9. Koordinasi dengan Kepala Dinas Tentang Rencana Aksi Perubahan b. Pembentukan tim efektif

Implementasi Pengembangan Kompetensi dalam aksi perubahan

Tahapan-tahapan yang dilakukan oleh project manager dalam kinerja organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam kaitannya dengan optimalisasi atraksi seni dan budaya melalui koordinasi dan kerjasama dengan pihak ketiga adalah: Penetapan visi dan misi organisasi, yaitu: gagasan dan tujuan yang pada waktu tertentu akan menjadi suatu tujuan. Mengedit, mendeskripsikan, dan menentukan semua sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan desain yang dikembangkan.

Tetapkan tujuan atau standar keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal. Fungsi manajemen kepemimpinan yang kedua adalah fungsi organisasi, organisasi merupakan suatu obyek yang harus ditata agar mudah mencapai tujuan yang telah direncanakan di awal. Fungsi terakhir dalam manajemen adalah fungsi pengendalian yang mempunyai fungsi memberikan evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan dan pencapaian tujuan sumber daya tertentu.

KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN

  • Melakukan Perjanjian
  • KETERKAITAN DENGAN MATA PELATIHAN PILIHAN

Bekerja sama dengan baik dengan tim efektif lainnya di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo. Kementerian dapat meningkatkan kemajuan Pemerintah Kabupaten Purworejo dengan mengoptimalkan atraksi seni dan budaya melalui koordinasi dan kolaborasi dengan pihak ketiga. Kami berharap melalui upaya ini dapat meningkatkan kinerja pengelolaan bidang kebudayaan, meningkatkan kesejahteraan para seniman dan mampu mengembangkan seni budaya di pentas nasional yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat Kabupaten Purworejo.

Aksi perubahan ini dilakukan karena kelompok seni budaya yang ada di kabupaten Purworejo belum maksimal dalam menilai kemampuan seninya dan belum memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan para pelaku seni. Oleh karena itu perlu dilakukan terobosan dalam upaya mengoptimalkan kelompok seni budaya yang ada. Dinas dapat meningkatkan kemajuan pemerintah Kabupaten Purworejo melalui upaya pemerintah daerah. mengoptimalkan atraksi seni dan budaya di kabupaten Purworejo. Mewujudkan terselenggaranya dan optimalisasi atraksi seni budaya dalam dan luar Kabupaten Purworejo yang dapat terjamin. jawaban masyarakat Kabupaten Purworejo... dedikasi, tenaga dan arahan terhadap rencana tersebut.

Tabel 19. Keterkaitan Mata Pelatihan Pilihan dengan aksi Perubahan
Tabel 19. Keterkaitan Mata Pelatihan Pilihan dengan aksi Perubahan

DISEMINASI DAN PUBLIKASI AKSI PERUBAHAN 1. Penerapan Strategi Komunikasi

Dari penerapan tindakan perubahan jangka pendek ini, manajer proyek belajar bagaimana mengelola tim agar dapat bekerja secara maksimal sesuai target waktu yang direncanakan. Manajer proyek juga belajar menentukan strategi mobilisasi pemangku kepentingan, yaitu melalui komunikasi dan koordinasi yang baik dengan tim dan pihak lain yang efektif, bagaimana terus-menerus mengatasi hambatan, melaksanakan koordinasi dan komunikasi yang efektif. Dalam rencana aksi dan implementasi hasil pelaksanaan aksi perubahan terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan rencana awal, oleh karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa melaksanakan aksi perubahan dengan hasil yang maksimal dan terukur maka diperlukan perencanaan yang baik dan menyeluruh.

Selain itu, sangat diperlukannya kerjasama dan komunikasi yang baik dalam tim untuk mengatasi kendala dan permasalahan yang muncul.

PELAKSANAAN PENGEMBANGAN POTENSI DIRI

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan memimpin berbagai usaha para anggota suatu badan/organisasi serta penggunaan seluruh sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apa yang dimaksud dengan manajemen dijelaskannya dalam bukunya Prinsip Manajemen, yaitu suatu cara untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan lain. Manajemen adalah seni dan ilmu mencatat, mengorganisasikan, menyusun, mengarahkan, mengawasi sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Kepemimpinan adalah proses memberi makna pada upaya kolektif dan menghasilkan kesediaan untuk memberikan upaya yang diinginkan untuk mencapai tujuan. Manajemen adalah proses mempengaruhi aktivitas sekelompok orang yang terorganisir dalam upayanya menetapkan dan mencapai tujuan. Kepemimpinan merupakan serangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

P. Siagian

  • Top Level Planning (Perencanaan Tingkat Atas)
  • Middle Level Planning (Perencanaan Tingkat Menengah)
  • Low Level Planning (Perencanaan Tingkat Bawah)
  • Organizing (Pengorganisasian)
  • Staffing (Penempatan)
  • Coordinating (Pengarahan)
  • Controlling (Pengendalian)
  • Buku-buku Jejaring kerja dan strategi komunikasi organisasi
  • Kesimpulan
  • Saran

Setiap langkah perencanaan yang telah dilakukan juga harus menjadi bahan evaluasi lebih lanjut, yang dimasukkan dalam agenda perencanaan yang akan dilakukan pada tahap berikutnya. Tingkat menengah dalam perencanaan kegiatan lebih bersifat administratif, lebih rinci dalam menetapkan tujuan yang telah ditentukan. Kembali ke inti pembahasan manajemen, bisnis merupakan suatu fasilitas yang harus dikelola sedemikian rupa agar mudah mencapai tujuan yang telah direncanakan di awal.

Dengan pengorganisasian yang tepat, maka setiap sumber daya akan menjalankan fungsinya pada tempat yang telah ditentukan dan menjalankan perannya secara optimal, sehingga tujuan yang dicapai dapat memenuhi standar bahkan melebihi harapan. Dengan adanya standar khusus yang ditetapkan pada awal perencanaan, maka fungsi pengendalian akan lebih mudah dalam menjalankan fungsinya. Dengan demikian, setiap divisi dapat bekerja secara efektif dan bersinergi dengan tetap menghormati tenggat waktu yang telah ditetapkan.

Gambar 20. Buku jejaring Kerja dan Strategi Komunikasi Organisasi  3.   Buku-buku teknis terkait Atraksi Seni Budaya
Gambar 20. Buku jejaring Kerja dan Strategi Komunikasi Organisasi 3. Buku-buku teknis terkait Atraksi Seni Budaya

Gambar

Gambar 1.  Kantor Dinas Pendidikan dan kebudayaan
Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo
Tabel 2.Data Jumlah Pegawai Berdasar Tingkat Pendidikan  No
Tabel 1. Data jumlah Pegawai berdasarkan Golongan
+7

Referensi

Dokumen terkait

pelayanan kepada masyarakat dan membutuhkan penanganan dari pegawai Kantor Pertanahan untuk membalas semua sanggahan tersebut. Kantor Pertanahan juga dituntut untuk

• Organisasi profesional keperawatan yang bertanggung jawab kepada Direksi dalam hal pembinaan dan. peningkatan mutu profesional

Penyediaan data yang cepat dan akurat dalam mekanisme pengendalian pelaksanaan kegiatan maupun dalam menyusun kebijakan dalam pengembangan florikultura merupakan

v PRAKATA Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan Laporan Aksi Perubahan Kinerja Organinisasi

Diagnosa Dengan Model 7-S Mc Kinsey Diagnosa Hard Elements 7-S Hard Elements Kondisi Hard Elements Dukungan Antar Hard Elements Dukungan Hard Element Terhadap Shared Value

persepsi/pandan/sikap dan tidak perihal efektif, efisiensi dan responsif dalam hal pengelolaan pajak daerah 4 Pemanfaatan Teknologi Sebagai respon dari Panjang dan rumitnya nya

Solusi Mengatasi Masalah Berdasarkan hasil pembobotan pada aternatif solusi terlihat bahwa bahwa solusi dari akar masalah “belum adanya sistem terintegrasi untuk pengumpulan data UKM

Keberlanjutan Aksi Perubahan Pelaksanaan aksi perubahan lebih dominan pada implementasi jangka pendek namun setelah melihat produk yang dapat dihasilkan memiliki dampak yang baik