Suprayitna, M.Pd Guru IPA SMPN 7 Samarinda
Abstract
Light running a development of electronic circuits and images on the board. Media tools in the tool practiced in the eighth grade may increase the activity of students' mastery of concepts and the competence of the human circulatory system. With video support.Or media development tool with support for running LED video a positive effect on students and peers, and the media also increase the repertoire of vocabulary learning media especially Subjects IPA (SMP) in particular IPA Biology.
Keywords : Running LED, Video, Repertoire.
(BORNEO, Edisi Khusus No. 1, Desember 2014) 119 Abstrak
Cahaya menjalankan pengembangan sirkuit elektronik dan gambar di papan tulis. Alat media dalam perangkat dipraktekkan di kelas delapan dapat meningkatkan aktivitas penguasaan siswa terhadap konsep dan kompetensi sistem peredaran darah manusia. Dengan dukungan video. Atau alat pengembangan media dengan dukungan untuk menjalankan video LED efek positif pada siswa dan rekan-rekan, dan media juga menambah khasanah media pembelajaran kosakata terutama Subyek IPA (SMP) khususnya IPA Biologi.
Kata kunci: Menjalankan LED, Video, Repertoire .
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan dipahami sebagai upaya untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik Pendidikan pada intinya ialah suatu bentuk pembimbingan dan pengembangan potensi peserta didik supaya terarah dengan baik dan mampu tertanam menjadi kepribadiannya dalam kehidupannya sehari-hari. Bentuk bimbingan dan pengembangan tersebut dilakukan secara sadar, terencana, dan sistematis oleh orang dewasa (pendidik) kepada anak-anak (peserta didik) guna mencapai tujuan pendidikan yang diterapkan.
Dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
(BORNEO, Edisi Khusus, No. 1, DESEMBER 2014) 120
kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta Masyarakat modern saat ini menghendaki adanya perubahan totalitas, baik dalam segi visi, pengetahuan prosesketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pembelajaran pada mata pelajaran IPA di sekolah tempat penulis bekerja, untuk menjadikan siswa secara aktif dalam Proses belajar mengajar masih perlu di giatkan atau digali kembali agar tujuan dari belajar tercapai.
Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi dan komunikasi sangat pesat sekali seakan tak terbendung, akan tetapi bagi skolah-sekolah masih sangat berat untuk mengikuti perkembangan TIK tersebut untuk mendukung proses pembelajaran karena dipandang masih memerlukan biaya yang sangat mahal. Maka dari itu dibutuhkannya kreatifitas guru untuk menggabungkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kualitas dan aktivitas dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran dengan alat bantu yang berupa komputer audio/vidio, maupun alat peraga tradisionalpun dapat meningkatkan motivasi atau minat dalam proses belajar mengajar yang akan memiliki dampak menumbuhkembangkan keatifan siswa.
Upaya peningkatan mutu pendidikan telah dilakukan oleh pemerintah, baik melalui pengembangan mutu tenaga pengajar atau guru, penyelenggaraan pendidikan, serta pembangunan berbagai fasilitas penunjang proses pendidikan. Upaya-upaya tersebut ternyata belum menghasilkan perubahan secara nyata . Oleh karena itu masih perlu upaya dilakukannya pengembangan media pembelajaran dalam berbagai aspek seperti pembelajaran yang menggunakan alat peraga yang berupa lampu berjalan. Media pembelajaran yang dikembangkan diharapkan dapat meningkatkan penguasaan konsep, keterampilan berpikir kreatif dan keterampilan santifik siswa.
Dari uraian tersebut, maka penulis merasa perlu untuk membuat karya inovasi media pembelajaran “Penggunaan Media Pembelajaran Lampu Berjalan dengan dukungan Vidio untuk meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan konsep siwa pada kompetensi sistem peredaran darah manusia dan hubungannya dengan kesehatan”.
Adapun rumusan maslah dalam pengembangan ini adalahApakah penggunaan Media Lampu Berjalan dengan dukungan video dapat
(BORNEO, Edisi Khusus No. 1, Desember 2014) 121 meningkatkan aktivitas belajar siswa pada kompetensi sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan? Selanjutnya apakah penggunaan media Lampu Berjalan dengan dukungan video dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa pada kompetensi sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan?
KAJIAN PUSTAKA Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Sebelum adanya penggunaan media interaktif seperti penggunaan komputer dan internet, dan lain-lain perlulah untuk memperhatikan ASSURE MODEL agar sesuai dengan yang diharapkan guru dalam proses Pembelajaran. Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran harus dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran.
Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan beberapa kriteria dalam meilih media pembelajaran, yaitu :
1. Kesesuaian, yaitu antara fungsi media dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
2. Mewakili, yaitu media dapat mewakili konsep yang abstrak.
3. Ekonomis dan praktis, yaitu media tidak memerlukan biaya yang mahal serta mudah dalam penggunaan.
4. Keamanan, yaitu tidak mengakibatkan kecelakaan, atau hal-hal yang dapat mencederai siswa.
5. Keindahan, yaitu media berbentuk menarik dan bernilai estetika.
Beberapa kegunaan dari media pembelajaran menurut Sadiman et al (2008) adalah :
1). Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2). Mengatasi keterbasan ruang, waktu dan daya indera.
3). Mengatasi sifat pasif pada siswa
(BORNEO, Edisi Khusus, No. 1, DESEMBER 2014) 122
4). Memberikan persepsi dan pengalaman yang sama pada siswa, dengan latarbelakang lingkungan dan kecepatan penyerapan konsep yang beraneka ragam
5). Secara rinci fungsi media memungkinkan siswa menyaksikan obyek yang ada tetapi sulit untuk dilihat dengan kasat mata melalui perantaraan gambar, potret, slide , dan sejenisnya mengakibatkan siswa memperoleh gambaran yang nyata (Degeng,1999:19).
Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media memiliki fungsi yang penting dalam pembelajaran. Yaitu selain untuk membantu tercapainya pesan pembelajaran juga untuk mendukung atmosfer belajar aktif. Sehingga penggunaan media pembelajaran yang tepat akan mendukung terciptanya suasana pembelajaran yang baik.
Dalam bukunya, Mel Silberman mengutip ucapan Confucius lebih dari 2400 tahun lalu, yaitu. What I Hear, I forget, What I see, I remember, What I do, I understand dengan arti“ Apa yang saya dengar, saya lupa; Apa yang saya lihat, saya ingat; Apa yang saya kerjakan, saya mengerti”.
Hal ini menunjukkan tingkatan masuknya informasi ke dalam otak manusia melalui berbagai rangsangan dari panca indera dan penerima pesan. Dengan hanya mendengar, maka seseorang akan lupa, dengan melihat seseorang akan mengingat, terlebih jika seseorang mengerjakan ia akan mengerti atau memahami.
Dalam pembelajaran, keberadaan media tidak sepenuhnya menentukan keberhasilan. Ada banyak hal lain yang harus dilibatkan sehingga pengetahuan dapat diserap dengan baik oleh siswa, seperti yang diungkapkan oleh Confucius pada baris terakhir yitu What I do, I understand yang artinya bahwa apa yang dilakukan oleh seseorang maka ia akan lebih mudah memahaminya.
Istilah active learning mengacu kepada teknik instructionalinteractive yang mengharuskan siswa melakukan pemikiran tingkat tinggi seperti analisis, sintesis, dan evaluasi. Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dengan adanya media dalam pembelajaran. Media pembelajaran yang tepat akan meningkatkan partisipasi siswa sehingga memudahkan interaksi antar siswa.
Berdasarkan pendapat dari kedua tokoh tersebut, bahwa melihat maupun mendegar tidak akan cukup dalam mempelajari sesuatu.
(BORNEO, Edisi Khusus No. 1, Desember 2014) 123 Sehingga diperlukannya belajar dengan melihat, mendengar dan mengalami ataupun mempraktikkan atau mensimulasikan.Prosedur pengembangan media belajar berdasarkan Assure model, sebagai berikut:
Analisis Learner
Analisis karakteristik peserta didik dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang.
State Objective
Penetapan tujuanmerupakan sesuatu yang sangat penting dalam pembelajaran. Tujuan dapat memberi arah tindakan yang guru lakukan.
Tujuan ini juga dapat dijadikan acuan ketika guru mengukur apakah tindakan guru betul atau salah, ataukah tindakan guru berhasil atau gagal.
Select Methode, Media and Material (Pemilihan Metode, Media dan Materi)
Media yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan topik disebut juga pokok bahasan. Pokok bahasan menjadi dasar pengajaran dan menggambarkan ruang lingkupnya. Topik ditentukan berdasarkan kurikulum yang digunakan guru dalam mengajar.
Utilize Media(Pemanfaatan materi)
Ketersediaan Perangkat Keras untuk Pemanfaatan Media Pembelajaran Tidak ada gunanya merancang dan mengembangkan media secanggih apapun kalau tidak didukung oleh ketersediaan peralatan pemanfaatannya di kelas. Apa artinya tersedia media pembelajaran online apabila di sekolah tidak tersedia perangkat komputer dan fasilitas koneksi ke internet yang juga didukung oleh Local Area Network (LAN).
Requre Learner Participation(Mengikutsertaan siswa untuk aktif) Media yang menarik adalah media yang bisa memberikan motivasi dan perhatian bagi siswa sehingga mengikutsertakan daya piker siswa untuk aktif dalam proses belajar.
Evaluate and Revise(Evaluasi/revisi)
Menurut Sujana, evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu.
Sedangkan menurut Joesmani (1998:19) mengemukan evaluasi adalah
(BORNEO, Edisi Khusus, No. 1, DESEMBER 2014) 124
suatu proses menentukan sampai seberapa jauh kemampuan yang dapat dicapai oleh siswa dalam proses pembelajaran.
Fungsi darah
1. Sebagai alat transpor:
o oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh
o CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru dalam bentuk HCO3- (bikarbonat)
o sari-sari makanan dari usus ke seluruh jaringan yang membutuhkan
o sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh ke alat pengeluaran (ekskresi)
o hormon dari kelenjar endokrin (kelenjar buntu) ke bagian tubuh tertentu
2. Mengatur keseimbangan asam dan basa 3. Alat pertahanan tubuh dari infeksi kuman 4. Mengatur stabilitas suhu tubuh
Sel-sel darah
Sel darah merah (eritrosit)
• satu milimeter kubik darah mengandung 4 – 6 juta sel
• bentuknya bikonkaf
• warna merah disebabkan oleh adanya pigmenyang disebut haemoglobin.
• fungsi eritrosit adalah untuk mengangkut O2 dan CO2 serta menjaga keseimbangan pH darah.
• dibentuk di dalam sumsum merah tulang pipih, sedang pada bayi sel darah merah dibentuk di dalam hati.
• sel darah manusia dan mamalia tidak berinti.
Sel darah putih (leukosit)
• mempunyai inti
• setiap 1 mm kubik darah mengandung 5.000 – 9.000 sel
• sel darah putih dapat bergerak bebas secara ameboid, dan dapat menembus dinding kapiler (kemampuan diapedesis)
• fungsi sel darah putih untuk imunitas/melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh
(BORNEO, Edisi Khusus No. 1, Desember 2014) 125
• ada dua jenis, yaitu granulosit dan agranulosit. Granulosit terdiri atas: neutrofil, eosinofil, dan basofil. Sedangkan agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit
• dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium disumsum tulang untuk yang granulosit, dan di kelenjar limpa untuk yang agranulosit.
Sel darah pembeku (trombosit)
• sering pula disebut keping-keping darah atau platelet
• tidak berinti dan mudah pecah
• dibuat oleh sel megakariosit di dalam sumsum tulang
• setiap 1 mm kubik darah pada orang dewasa mengandung 250.000 – 400.000 sel
• trombosit penting dalam proses pembekuan darah Rangkaian Lampu Berjalan/ Running Leed
Rangkaian lampu berjalan adalah merupakan rangkaian elektronika yang sering dijadikan sebagai hiasan. Baik itu sebagai hiasan dirumah pribadi ataupun di tempat-tempat komersial seperti restaurant, taman, café serta tempat-tempat lain yang dianggap lebih cocok dan menarik jika ditamhkan dengan kerlap-kerlip lampu hias. Lampu berjalan juga sudah dijadikan sebagai hiasan kota pada saat malam hari.
Sehingga kota tersebut kelihatan lebih indah dan menarik.
Pada dasarnya semua rangkaian lampu hias menggunakan prinsip kerja yang sama dengan lampu berjalan, yakni memanfaatkan kondisi keluaran yang bergantian atau shift register sehingga dengan kondisi tersebut bisa dibuat kombinasi yang bervariasi antara lampu yang satu dengan yang lain. Apalagi jika kombinasi tersebut bisa dicocokkan dengan penataan warna yang sesuai, sehingga akan tercipta keindahan yang sedap untuk dipandang mata.Skema rangkaian lampu berjalan dapat dilihat pada Gambar 1.
(BORNEO, Edisi Khusus, No. 1, DESEMBER 2014) 126
Gambar 1. Skema Rangkaian Lampu berjalan
Adapun komponen – komponen elektronik ytang dibutuhkan antara lain :
R1 : 10K 1/4W Resistor
R2,R3 : 47K 1/4W Resistors
R4 : 1K 1/4W Resistor
R5,R6,R7 : 100K 1/4W Resistors
R8 : 820R 1/4W Resistor
C1,C3 : 100nF 63V Ceramic or Polyester Capacitors
C2 : 10΅F 50V Electrolytic Capacitor
C4 : 330nF 63V Polyester Capacitor (See Notes)
C5 : 100΅F 25V Electrolytic Capacitor
D1 : 1N4148 75V 150mA Diode
D2-D11 : 5 or 3mm. LEDs (any type and color)
IC1 : LM 555 Low Power Dual Op-amp
IC2 : 4017 Decade counter with 10 decoded outputs IC Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri individu yangbelajar. Bukan saja perubahan yang mengenai pengetahuan, tetapijuga kemampuan untuk membentuk kecakapan dalam bersikap.
(BORNEO, Edisi Khusus No. 1, Desember 2014) 127 Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai siswa setelah proses pembelajaran dalam waktu tertentu yang diukur dengan menggunakan alat evaluasi tertentu.
Menurut (Dimyati dan Mudjiono, dalam Munawar, 2009) hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu dari sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat kemampuan mental yang lebih baik dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Menurut (Hamalik dalam Munawar 2009) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Sedangkan menurut (Syaiful dan Aswan dalam Munawar, 2009) hasil belajar adalah hasil dalam penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki siswa yang dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh siswa dari serangkaian tes yang dilaksanakan setelah siswa mengikuti proses pembelajaran.
Dari serangkaian pengertian hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah sebuah proses perubahan pengetahuan, berupa kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Hasil belajar biasanya diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar, baik berupa pengetahuan, maupun angka-angka maupun skor yang didapat siswa setelah tes diberikan yang merupakan hasil dari belajar. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai sutu tujuan pendidikan.
Hasil belajar, tidak terlepas dari kata belajar itu sendiri. Moh Surya (dalam A Sudrajat (2011; 41) ”belajar dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya”.Pengertian dan pandangan tentang belajar memiliki cakupan yang sangat kompleks, meliputi berbagai aspek kehidupan, belajar dilakukan secara terus menerus, baik dalam suasana formal maupun informal dengan setting yang berbeda, dilingkungan keluarga, organisasi, mengisi waktu senggang, melalui kegiatan kemasyarakatan, dan setiap aktivitas yang bersifat praktis lainnya. Lebih lanjutASudrajat (2011; 42) mengatakan
(BORNEO, Edisi Khusus, No. 1, DESEMBER 2014) 128
kata kunci dari belajar adalah: “perubahan perilaku sebagai hasil belajar atau prestasi belajar”. Seseorang atau individu dikatakan mengalami proses belajar ditandai dengan munculnya perubahan-perubahan yang positif dalam dirinya, suatu keberhasilan atau kegagalan pendidikan tergantung pada bagaimana proses belajar yang dilakukan dan dialami oleh siswa baik ketika berada di sekolah maupun ketika berada dalam lingkungan keluarga, masyarakat.
Keberhasilan dalam melaksanakan kurikulum pendidikan yang dikelompokkan pada empat jenis belajar, Tukiran dkk (2011; 9) menyatakan empat pilar tersebut adalah:
1). Belajar mengetahui (learning to know) yakni mendapatkan instrumen atau pemahaman
2). Belajar berbuat (learning to do) yakni mampu bertindak kreatif di lingkungannya dengan belajar mengetahui dan berbuat sampai batas yang luas
3). Belajar hidup bersama (learning to live together) yakni mampu berperan serta dan kerja sama dengan orang lain dalam semua kegiatan manuasia,
4). Belajar menjadi seseorang (learning to be) yakni kemajuan dari kelanjutan tiga sendi diatas sehingga pendidikan akan memberi sumbangsih nyata pada perkembangan seutuhnya dari setiap jiwa, raga, inteligensia, kepekaan, tanggung jawab.
Terkait dengan teori tentang belajar di atas, maka proses dari belajar itu akan menghasilkan suatu hasil belajar. Tentang hasil belajar ini, S Arikunto (dalam Ekawarna 2009; 41) mengemukakan bahwa ”hasil belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa, hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam angka huruf atau kata-kata, baik sedang ataupun kurang. Penilaian hasil belajar oleh guru adalah untuk mengetahui sejauhmana efektivitas proses belajar, ketepatan proses pengajaran dan strategi belajar yang digunakan serta tingkat kemampuan kesiapan siswa”.
Makna dasar yang terkandung dalam teori di atas bahwa hasil belajar adalah pencapaian hasil oleh siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Bentuk pengukuran melalui proses pembelajaran berbentuk evaluasi dengan menggunakan alat ukur yang secara luas telah digunakan yakni evaluasi hasil belajar. Lebih lanjut Moh Surya (dalam A
(BORNEO, Edisi Khusus No. 1, Desember 2014) 129 Sudrajat 2011; 42) mengatakan bahwa: ciri-ciri dariperilaku dalam belajar yaitu:
(1) Perubahan yang disadari dan disengaja;
(2) Perubahan yang berkesinambungan;
(3) Perubahan yang fungsional;
(4) Perubahan yang bersifat positif;
(5) Perubahan yang bersifat aktif;
(6) Perubahan yang bersifat permanen;
(7) Perubahan yang bertujuan dan terarah; dan (8) Perubahan perilaku secara keseluruhan.
Beberapa pendapat diatas menjadi pokok bahwa hasil belajar adalah hasil usaha yang dilakukan peserta didik untuk mendapatkan perubahan-perubahan pada dirinya setelah melakukan proses pembelajaran dengan penilaian mengunakan pengukuran nilai yang dirancang sesuai dengan metode dan penerapan kurikulum yang ada.
METODE
Rancangan Pembelajaran a. Cara Membuat media
Langkah langkah pembuatan media dapat di jelaskan sebagai berikut;
1). Mencetak gambar sistem peredaran darah manusia kemudian, 2). Gambar yang dicetak dilemkan pada papan playwood sesuai
dengan ukuran
3). Peralatan elektronika dirangkai dengan lampu (led) dengan warna yang sesuai, warna merah pada pembuluh arteri, lampu biru pada pembuluh vena
4). Hubungkan kabel dengan rangkaian skema runningled sesuai gambar yang dicetak.
b. Video Peredaran darah Manusia
Video diunduh dari you tube dengan menyambungkan ke Internetkemudian video disimpan dalam folder tersendiri. Video Lampu LED berjalan disajikan dalam Gambar 2.
(BORNEO, Edisi Khusus, No. 1, DESEMBER 2014) 130
Gambar 2. Video Lampu LED Berjalan Pedoman Penggunaan Alat Lampu Berjalan
1. Media Lampu Berjalan di pasang didepan kelas yang bisa dijangkau oleh siswa
2. Media Lampu Berjalan dihubungkan dengan kabel dengan lampu PLN
3. Tombol power bisa ditekan jika instalasi semua sudah terpasang 4. Kelajuan atau kecepatan jalannya lampu bisa diatur dengan cara
memutar scalar (potensio) putar kekiri untuk mengurangi kecepatan, putar kekanan untuk mempercepat.
5. Tombol tambahan untuk mengatur keselaran jalannya lampu.
Prosedur Penggunaan Media Lampu Berjalan
Dalam menggunakan media Lampu Berjalan ini, guru memasang media di depan kelas, kemudian melakukan instalasi dengan menghubungkan media lampu dengan aliran listrik PLN. Setelah peralatan terinstalasi dengan baik kemudian membentuk kelompok
(BORNEO, Edisi Khusus No. 1, Desember 2014) 131 dalam melakukan proses belajar mengajar. Pembelajaran dengan bantuan media ini juga dapat menggunakan teknik permaianan atau games. Pembelajaran dengan games ini bisa dijelaskan secara sederhana sebagai berikut: Jika kelompok mendapatkan giliran menekan tombol on lampu akan menyala mengikuti aliran peredaran dan jika kelompok menekan tombol of dan lampu berhenti di daerah stopnya nyala lampu maka kelompok tersebut mendiskusikan materi sesuai organ sistem peredaran manusia tersebut. Begitu juga kelompok berikutnya.
Instalasikan Laptop dan Infocus di kelas atau di ruang media, guru dapat menggunakan Video dalam pembelajaran untuk mendukung Media Lampu Berjalan, agar siswa dapat membandingkan dan memiliki gambaran yang abstrak kearah kongkret.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.
Data-data yang telah dikumpulkan sebagai hasil dari pembelajaran ini akan disajikan dalam bab ini. Sajian data diperoleh dari pelaksanaan Pembelajarn dan akan diuraikan berdasarkan hasil dari Proses Pembelajaran. Data akan disajikan secara deskriptif. Selanjutnya akan disajikan interpretasi data dan pembahasan dari berbagai tindakan dalam Proses Pembelajaran yang telah dilakukan. Deskripsi data dilakukan atas hasil dari pengamatan penulis terhadap belajar siswa dalam proses Pembelajaran Bidang Studi IPA pada kompetensi sistem peredaran darah manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Hasil aktivitas belajar siswa ditentukan melalui lembar observasi (pengamatan) terhadap aktivitas belajar siswa dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Observasi dilakukan oleh penulis sendidri yang mengamati segala aktivitas siswa dalam pembelajaran yang menggunakan lembar pedoman observasi. Hasil dari pengamatan menyatakan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran aspek-aspeknya antara lain:(a) Perhatian siswa, perhatian siswa terjadi peningkatan; (b) Partisipasi siswa, pada aspek ini aktivitas siswa juga meningkat; (c) Pemahaman siswa, pada aspek ini pemahaman siswa juga mengalami peningkatan yang data dapat ditunjukkan oleh Tabel 1. Nilai yang didapatkan dikonversikan ke dalam skala 1 – 100.
(BORNEO, Edisi Khusus, No. 1, DESEMBER 2014) 132
Tabel 1. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Aspek Observasi Pengamatan 1 Pengamatan 2
Perhatian 90.00 93.33
Partisipasi 80.00 100.00
Pemahaman 73.33 76.66
Berdasarkan Tabel 1 maka didapatkan adanya perubahan aktivitas siswa kearah yang positif dalam Pembelajaran IPA .
Perbaikan Proses Pembelajaran
Perbaikan Proses Pembelajaran dapat dilihat dari perolehan hasil pre test dan pos test. Pre test dilakukan pada pertemuan pertama yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa, sedangkan pos test dilakukan pada pertemuan ketiga yang bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh dari bantuan penggunaan media Lampu Berjalan dengan dukungan video dalam Pembelajaran. Hasil belajar siswa berupa post test tersebut dilakukan setelah di laksanakannya Proses Pembelajaran. dengan menggunakan bantuan media Lampu Berjalan dengan metode pembelajaran kooperatif yang hasilnya ditunjukkan Tabel 2.
Tabel 2 Rata - Rata Hasil Belajar IPA
Tabel 2 Rata - Rata Hasil Belajar IPA