• Tidak ada hasil yang ditemukan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

(BORNEO, Edisi Khusus No. 1, Desember 2014) 19 pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran (Permendikbud NO 69, 2013).

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar (standard-based education)”, dan teori “kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum)”. Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warga negara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak (Permendikbud NO 69, 2013).

Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar Kompetensi Lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum yang digunakan pada satuan pendidikan

(BORNEO, Edisi Khusus, No. 1, DESEMBER 2014) 20

tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang.

(Permendikbud NO 54, 2013).

Standar Kompetensi Lulusan disusun berdasarkan tiga aspek pembelajaran yang terdiri dari aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan. Berdasarkan P_ermendikbud Nomor 54 Tahun 2014 Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A wajib memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:

Sikap; Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

Pengetahuan; Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

Keterampilan; Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B wajib memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:

Sikap; Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Pengetahuan; Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

(BORNEO, Edisi Khusus No. 1, Desember 2014) 21 Keterampilan; Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.

Lulusan SMA / MA / SMK / MAK / SMALB / Paket C harus memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.

Sikap; Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan; Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan; Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Kompetensi Dasar Sikap

Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.

Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:

1. Kelompok 1: Kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;

2. Kelompok 2: Kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;

3. Kelompok 3: Kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan

4. Kelompok 4: Kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

Kompetensi Dasar Sikap merupakan bagian dari Kompetensi Inti yang dikelompokkan dalam Kelompok kompetensi ke-1 yang merupakan

(BORNEO, Edisi Khusus, No. 1, DESEMBER 2014) 22

kompetensi dasar sikap spiritual dan kelompok kompetensi ke-2 yang merupakan kompetensi sikap sosial. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan (Permendikbud NO 69, 2013).

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan memfokuskan pada pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Penggunaan pendekatan kualitatif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang masalah dan hasil perbaikan yang diteliti.

Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data melalui wawancara menggunakan instrumen yang berwujud pertanyaan- pertanyaan untuk menggali sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian.

Sedangkan observasi dilakukan terhadap penggunaan Instrumen Lembar Kerja baik Instrumen Lembar Kerja lama dan Instrumen Lembar Kerja yang telah diperbaiki dan dikembangkan. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan selama dan setelah pelaksanaan pelatihan untuk mata diklat “Analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar”. Hasil pengumpulan data digunakan sebagai masukan yang akan dikaji dan dianalisis penyelesaiannya.

Waktu penelitian adalah 5 hari yang dilakukan selama kegiatan Pelatihan Kurikulum 2013 yang diselenggarakan pada Hari Selasa, 19 Agustus 2014 sampai dengan hari Sabtu, 23 Agustus 2014. Tempat pelaksanaan penelitian di SMK Kristen Long Bawan Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan Propinsi Kalimantan Timur.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data dan informasi melalui wawancara dan observasi. Sehingga instrument penelitian merupakan bentuk pertanyaan dan penyataan yang berkaitan dengan permasalah

(BORNEO, Edisi Khusus No. 1, Desember 2014) 23 yang akan diteliti dan dianalisis. Kisi-kisi yang tertuang dalam instrument wawancara adalah :

• Kompetensi Inti yang diangkat / diamati

• Kompetensi Dasar Sikap Sosial yang diangkat / diamati

• Kata - kata kunci yang ada didalam Kompetensi Dasar Sikap Sosial yang diangkat / diamati

• Indikator - Indikator yang relevan dengan Kompetensi Dasar Sikap Sosial yang diangkat / diamati

• Indikator - Indikator yang relevan dengan Kegiatan Pembelajaran

• Indikator – Indikator yang ditetapkan untuk mengukur Kompetensi dasar Sikap Sosial yang diangkat/diamati.

• Kendala penggunaan analisis sikap pada Lembar Kerja yang lama dengan Lembar kerja yang telah dikembangkan

Sedangkan kisi-kisi yang tertuang dalam instrument Obseryasi adalah :

• Keterampilan menggunakan Lembar Kerja Analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar, khususnya Lembar kerja yang telah diperbaiki dan dikembangkan.

• Keterampilan menemukan dan menentukan kata-kata kunci dalam Kompetensi Dasar.

• Keterampilan menggunakan kata-kata kunci dalam menetapkan indikator dari Kompetensi Dasar yang dibahas.

• Hasil pengamatan perbandingan penggunaan analisis sikap pada Lembar Kerja yang lama dengan Lembar kerja yang telah dikembangkan

Pertanyaan dan pernyataan yang berkaitan dengan kisi-kisi tersebut merupakan acuan untuk mengetahui pemahaman dan penguasaan peserta diklat dalam hal pemahaman dan keterampilan menganalisis indikator–indikator yang dapat mengukur ketercapaian Kompetensi dasar khususnya Kompetensi Dasar Sikap Sosial yang diangkat / diamati. Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu menggunakan informasi dan studi dokumentasi yang dilakukan melalui observasi dan wawancara langsung pada sampel penelitian.

Informasi yang dikumpulkan berupa gambaran pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki oleh sampel yang dapat memberikan jawaban pada masalah yang diangkat dalam penelitian. Studi dokumentasi didapatkan melalui observasi dan pengamatan keterampilan guru dalam pemahaman dan keterampilan terhadap masalah yang diteliti. Sesuai

(BORNEO, Edisi Khusus, No. 1, DESEMBER 2014) 24

dengan kisi-kisi yang dibuat, wawancara dan observasi akan difokuskan pada informasi serta data yang akan menjawab permasalahan yang diangkat dalam penelitian.

Teknik analisis data dilakukan dengan menganalisis jawaban dan pernyataan serta pengamatan yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan dampak dari perbaikan dan pengembangan Instrumen Lembar Kerja Analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar terhadap kemampuan dan keterampilan peserta diklat dalam menentukan indikator-indikator yang sesuai dengan Kompetensi Dasar Sikap yang diamati.