Puisi merupakan karya sastra yang terikat oleh aturan-aturan tertentu. Ada beberapa pengertian puisi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 903), puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus;
sajak.
Menurut Wirjosoedarmo yang dikutip Rachmad Djoko Pradopo (1990:5), puisi biasa didefinisikan sebagai karangan yang terikat, sedangkan prosa ialah bentuk karangan bebas. Selanjutknya dijelaskan bahwa puisi itu karangan yang terikat oleh: (1) banyak baris dalam tiap bait (kuplet/strofa, suku karangan); (2) banyak kata dalam tiap baris; (3) banyak suku kata dalam tiap baris; (4) rima; dan (5) irama.
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa puisi merupakan karangan yang terikat oleh aturan-aturan tertentu.
Keterikatan lebih didominasi oleh jumlah kata, baris, rima yang menimbulkan irama yang indah. Oleh karena itu untuk menikmati puisi, maka puisi harus dibacakan. Supaya dalam pembacaan puisi dapat bagus dan isinya dapat dinikmati oleh pembaca maupun pendengar, maka perlu diketahui teknik pembacaan puisi yang benar. Keindahan puisi salah satunya terletak pada cara membacanya. Puisi yang mengandung kata-kata yang indah akan terdengar sangat indah apabila orang yang membacakan puisi bisa membaca dan mendeklamasikannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika membaca puisi adalah sebagai berikut:
1. Pahami isinya dan bacakan sesuai tema puisi tersebut.
2. Lafalkan tiap kata dengan jelas.
3. Berikan penekanan pada kata-kata tertentu (intonasi).
(BORNEO, Edisi Khusus, No. 1, DESEMBER 2014) 86
4. Apabila membawa naskah atau teks, pandangan mata jangan hanya tertuju pada naskah, usahakan pandangan mata tertuju ke depan atau melihat pendengar.
5. Jangan terlalu gemetar dan gugup.
6. Apabila diperlukan, gunakan gaya tetapi jangan berlebihan.
7. Jangan tergesa-gesa saat membaca, berikan jeda pada tiap baris.
8. Bacalah puisi tersebut dengan penuh perasaan, bayangkan bahwa kamu benar-benar mengalami kisah yang diceritakan puisi tersebut.
9. Jangan monoton, maksudnya jangan membacanya dengan suara keras terus, sesekali dengan suara lembut(Dikutip dari Buku Aktif Berbahasa Indonesia Kls. VII. BSE hal. 173)
Metode Pembelajaran Tutor Sebaya
Metode pembelajaran tutor sebaya adalah suatu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara memberdayakan siswa yang memiliki daya serap yang lebih tinggi dari kelompok siswa itu sendiri untuk menjadi tutor bagi teman-temannya, di mana siswa yang menjadi tutor bertugas untuk memberi materi belajar dan latihan kepada tema-temannya (tutee) yang belum paham terhadap materi/latihan yang diberikan guru dengan dilandasi aturan yang telah disepakati bersama dalam kelompok tersebut, sehingga akan terbangun suasana belajar belajar yang bersifat kooperatif bukan kompetitif (Ruseno Arjanggi : 2010).
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya adalah sebagai berikut:
1. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok, di mana setiap kelompok harus ada siswa yang mampu membaca puisi dengan baik, minimal pernah membaca puisi sewaktu di bangku sekolah dasar. Penentuan kelompok diawali dengan pemilihan 5 siswa yang mampu membaca puisi dilajutkan pemilihan anggota kelompok secara acak sehingga siswa tidak bisa memilih kelompok sesuai kenginannya. Hal ini dimaksudkan supaya setiap siswa mampu bekerja sama dengan siapa saja dalam kelompoknya.
2. Setiap kelompok dibagikan sebuah puisi untuk dipelajari secara bersama-sama kemudian perwakilan kelompok mengutus perwakilannya untuk membacakan puisi di depan kelas.
3. Setelah kelima siswa membacakan puisinya, setiap kelompok memberikan komentar tentang pembacaan puisi. Berdasarkan
(BORNEO, Edisi Khusus No. 1, Desember 2014) 87 komentar siswa lain, siswa mengoreksi dan memperbaiki kesalahannya.
4. Siswa yang ditunjuk sebagai tutor membimbing siswa dalam kelompoknya sampai teman-teman sekelompoknya mau membacakan puisi di depan kelas.
5. Siswa membacakan puisi di depan kelas secara bergantian antarkelompok dan bergiliran antar siswa sampai semua siswa mendapat giliran membaca puisi.
6. Pada kegiatan berikutnya, siswa tidak hanya berani membaca puisi, tetapi mampu meningkatkan kemampuannya membaca puisi sehingga dicapai hasil sesuai yang ditentukan.
7. Guru dan siswa mengevaluasi kegiatan pembelajaran dan memberi penekanan pentingnya keberanian membaca puisi untuk setiap siswa.
Kegiatan membaca indah puisi merupakan kegiatan yang berupa praktik.
Aspek yang dinilai adalah psikomotor. Oleh karena itu siswa dituntut untuk mampu membacakan puisi dengan baik. Kriteria penilaian antara lain: penghayatan, lafal, penampilan. Sedangkan KKM membaca indah puisi adalah 67
METODE
Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Pada siklus pertama diawali dengan pembentukan kelompok heterogen dan acak di mana setiap kelompok harus ada satu siswa yang mampu membaca puisi secara indah walaupun belum sempurna. Tutor sebaya diberikan tugas dalam lingkup kecil yaitu dalam kelompok belajar. Metode ini mirip dengan metode jigsaw dengan satu diantara anggota kelompok merupakan siswa yang mempunayi kemampuan lebih yang nantinya akan menyampaikan informasi kepada teman (dalam hal ini teman satu kelompok) tentang teknik sekaligus praktik membaca indah puisi.
Rancangan pembelajaran tidak mengubah silabus dasar tetapi RPP dan skenario pembelajaran disusun kembali. Penyusunan RPP dan scenario pembelajaran ini disesuaikan dengan langkah-langkah proses pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya dalam kelompok kecil.
Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan pemberitahuan bahwa proses pembelajaran membaca indah puisi merupakan kegiatan yang menuntut keterampilan perorangan. Nilai tidak dapat terwakili oleh teman satu kelompok. Oleh karena itu guru memberi penjelajasan
(BORNEO, Edisi Khusus, No. 1, DESEMBER 2014) 88
bahwa siswa yang dianggap lebih mampu membaca indah puisi akan berlatih membaca indah puisi bersama teman satu kelompok. Mereka akan saling mengoreksi. Siswa yang lebih pandai akan membimbing siswa yang tidak berani dan siswa yang tidak mampu membaca indah puisi.
Tahap awal pelaksanaan pembacaan indah puisi tiap kelompok boleh diwakili oleh siswa yang pandai, selanjutnya nilai akan diakumulasikan sehingga siswa mendapat nilai individu dan nilai kelompok. Siswa juga diberitahu bahwa nantinya siswa harus membaca puisi secara acak dalam giliran tiap kelompok. Dengan demikian setiap anak akan mempunyai kewajiban untuk membacakan sebuah puisi dan nilainya akan mempengaruhi nilai kelompok.
Proses pembelajaran selain dikontrol guru juga dikontrol siswa.
Ketika siswa membacakan puisi di depan kelas, maka siswa lain diberi tugas untuk memberikan penilaian berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh guru. Dengan demikian sikap saling menghargai dan saling memperhatian proses pembacaan puisi dapat dilakkukan dengan maksimal. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mencegah kegiatan mementingkan individu/kelompok dalam mempersiapkan kegiatan pembacaan puisi ketika siswa dari kelompok lain membacakan puisi di depan kelas. Alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran ini cukup beberapa contoh puisi yang diambil dari buku perlajaran Bahasa Indonesia, buku kumpulan puisi, bahkan siswa boleh membacakan puisi hasil karya sendiri.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN