• Tidak ada hasil yang ditemukan

80Indosat Ooredoo

Dalam dokumen INDOSAT AR2015 INDO FA (Halaman 82-84)

Hasil-Hasil Usaha

80Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015 Pendapatan telepon jaringan tetap nirkabel yang berasal

dari pendapatan pemakaian diakui berdasarkan durasi panggilan telepon yang berhasil dilakukan melalui jaringan tetap kami. Untuk pelanggan pasca bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa tersebut diberikan. Untuk pelanggan prabayar, komponen aktivasi dari penjualan paket perdana ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama estimasi hubungan dengan pelanggan. Pendapatan dari penjualan voucher pulsa perdana atau isi ulang diakui sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa atau pada saat pulsa telah habis masa berlakunya.

Jasa Telepon Jaringan Tetap. Saat ini kami memiliki cakupan lokal dan domestik jarak jauh di 152 kota di Indonesia. Pendapatan dari jasa instalasi telepon jaringan tetap diakui sebagai pendapatan selama estimasi masa hubungan pelanggan. Pendapatan dari pemakaian diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan tetap Perusahaan.

Beban Usaha

Beban usaha utama Perusahaan meliputi beban jasa telekomunikasi, penyusutan dan amortisasi, beban karyawan, beban pemasaran dan beban umum dan administrasi.

Beberapa beban usaha Perusahaan diakui dalam mata uang Dolar AS atau mata uang selain rupiah. Beban-beban tersebut meliputi penyelesaian interkoneksi internasional, beberapa perjanjian pemeliharaan dan biaya konsultasi. Beban Jasa Telekomunikasi. Beban jasa telekomunikasi meliputi beban frekuensi radio, beban interkoneksi, pemeliharaan, sewa listrik, gas dan air, harga handset, modem dan solusi IT, sewa sirkuit, Kewajiban Pelayanan Universal (“USO”), harga pokok penjualan kartu SIM dan voucher isi ulang, biaya akses BlackBerryTM,

biaya pemasangan dan biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi.

Penyusutan dan Amortisasi. Kami menggunakan metode penyusutan garis lurus untuk aset tetap, fasilitas dan peralatan selama taksiran masa manfaatnya. Sebagian besar beban penyusutan kami terkait dengan aset yang digunakan untuk jasa seluler Perusahaan. Oleh karena kami terus memperluas dan meningkatkan cakupan, kapasitas

dan kualitas jaringan kami, kami memperkirakan beban penyusutan akan terus meningkat. Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan dan Tower Bersama menyelesaikan transaksi penjualan dan sewa kembali atas 2.500 menara telekomunikasi. Sejak transaksi penjualan dan sewa kembali dicatatkan sebagai hasil dari sewa pembiayaan, kami mengakui aset yang disewa pada neraca kami dan mengakui beban penyusutan atas aset yang disewakan. Beban Pemasaran. Beban pemasaran terutama meliputi beban untuk pameran, promosi, kesetiaan pelanggan dan iklan yang berhubungan dengan program pemasaran kami. Karyawan. Beban karyawan terutama meliputi gaji, insentif dan imbalan kerja lainnya, pajak penghasilan karyawan, bonus, kewajiban imbalan kerja dan biaya pengobatan.

Umum dan Administrasi. Beban umum dan administrasi terutama meliputi jasa tenaga profesional, sewa,

transportasi, cadangan penurunan nilai piutang dan asuransi.

Amortisasi Laba Ditangguhkan atas Penjualan dan Penyewaan Kembali Menara. Merupakan amortisasi laba yang ditangguhkan atas penjualan dan penyewaan kembali dari menara selama masa sewa sepanjang 10 tahun. Laba (rugi) Selisih Kurs. Laba (rugi) selisih kurs terdiri dari laba (rugi) yang timbul dari akun selain hutang jangka panjang, seperti kas dan setara kas, piutang dagang dan pengadaan yang harus dibayarkan, sebagai bagian dari beban usaha.

Lain-lain-bersih. Beban lain-lain-bersih terutama terdiri dari laba atas penjualan aset (selain menara), beban perpajakan dari penghitungan penalti atau pajak dari kantor pajak untuk pajak penghasilan selain dari pajak penghasilan badan, pendapatan dividen dari investasi kami secara metode biaya (cost method).

81

Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015 Pendapatan (Beban) Lain-lain

Komponen utama dari pendapatan (beban) lain-lain kami adalah pendapatan bunga, laba (rugi) selisih kurs-bersih, beban pendanaan, dan laba (rugi) perubahan nilai wajar derivatif-bersih. Laba atau rugi selisih kurs terutama meliputi laba (rugi) atas selisih kurs yang timbul terutama dari hutang jangka panjang. Beban pembiayaan terutama meliputi bunga pinjaman dan biaya pembiayaan atas sewa pembiayaan, termasuk sewa atas lahan menara.

Perpajakan

Beban pajak periode berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan kewajiban antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi iskal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif pajak yang diperkirakan akan dikenakan pada periode saat nilai aset direalisasikan atau nilai kewajiban tersebut diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang berlaku atau berlaku secara substantif pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Untuk setiap Perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau kewajiban, disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing Perusahaan tersebut.

Laba (Rugi) yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Induk

Laba (rugi) kami yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015 tidak selalu mencerminkan pendapatan usaha dan laba usaha kami pada periode-periode tersebut. Hal ini sebagian disebabkan oleh adanya luktuasi yang besar pada beberapa pos non-usaha, yang mempengaruhi laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk pada periode-periode tersebut. Pos non-usaha tersebut mencakup, antara lain, luktuasi beban pajak penghasilan tangguhan, laba atau rugi selisih kurs-bersih, dan laba atau rugi perubahan nilai wajar derivatif-bersih. Kami mengharapkan luktuasi ini akan terus berlanjut.

Hasil Usaha

Tabel berikut ini memperlihatkan data pendapatan komprehensif yang dinyatakan dalam persentase dari total pendapatan usaha untuk periode-periode yang disebutkan:

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 2014 2015

Pendapatan Usaha

Seluler 81,2% 80,9% 81,8%

MIDI 13,7% 14,6% 14,0%

Telekomunikasi tetap 5,1% 4,5% 4,2%

Total pendapatan usaha 100,0% 100,0% 100,0%

Beban Usaha

Beban jasa telekomunikasi (41,7%) (43,2%) (41,9%)

Penyusutan dan amortisasi (37,6%) (34,2%) (32,8%)

Karyawan (7,3%) (7,2%) (7,2%)

Pemasaran (3,7%) (4,3%) (4,6%)

Umum dan Administrasi (3,8%) (3,6%) (3,5%)

Rugi (laba) selisih kurs 0,9% (0,6%) (1,1%)

82

Dalam dokumen INDOSAT AR2015 INDO FA (Halaman 82-84)