• Tidak ada hasil yang ditemukan

90Indosat Ooredoo

Dalam dokumen INDOSAT AR2015 INDO FA (Halaman 92-94)

Sumber Permodalan

90Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Karena sebagian kewajiban kami dalam mata uang Dolar AS, kami terkena imbas luktuasi nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS Depresiasi rupiah dan peningkatan ketidakstabilan nilai tukar mata uang asing menghadapkan kami terhadap penyesuaian akuntansi jangka pendek yang mempengaruhi rasio keuangan kami. Untuk membantu menangani efek luktuasi mata uang pada tahun 2009, kami mengubah kesepakatan rasio hutang terhadap ekuitas dalam semua instrumen dan perjanjian hutang kami yang berlaku untuk meningkatkan rasio dari 1,75 menjadi 2,50, untuk memberikan kami “ruang” tambahan dalam hal terjadinya pergerakan nilai tukar mata uang asing yang merugikan. Kami juga mengubah ketentuan rasio hutang terhadap ekuitas untuk mencerminkan secara lebih baik efek kebijakan lindung nilai pada rasio ini dan mengubah deinisi “Hutang” dan “Ekuitas” dalam instrumen dan perjanjian hutang tersebut untuk memberikan ruang tambahan dalam butir-butir tersebut.

Sebagai bagian dari perubahan yang disetujui pada tahun 2009, kami mendapatkan persetujuan untuk mengubah deinisi dalam beberapa instrumen dan perjanjian hutang kami yaitu: (i) mengecualikan hal-hal non-kas, termasuk laba atau rugi kurs valuta asing, dari deinisi “EBITDA”; (ii) mengecualikan hutang pengadaan yang dikenakan bunga dari deinisi “Hutang” kecuali apabila jatuh temponya lebih dari enam bulan dari tanggal tagihan (invoice); dan (iii) memasukkan dalam deinisi “Ekuitas” (a) hak minoritas, untuk entitas yang hutangnya 100% terkonsolidasi oleh kami, dan (b) pinjaman subordinasi pemegang saham.

Walaupun kami yakin bahwa perubahan-perubahan tersebut akan memberikan kami ruangan yang cukup dalam hal terjadi ketidakstabilan antara nilai tukar Dolar AS terhadap rupiah, kami tidak dapat memastikan bahwa ketidakstabilan yang lebih besar dan lebih lanjut daripada yang terjadi pada 12 bulan terakhir tidak akan terjadi, yang dapat mengakibatkan kami melanggar ketentuan keuangan kami.

Di bawah ini adalah penghitungan rasio keuangan kami secara historis yang terdapat dalam ketentuan keuangan kami berdasarkan SAK yang dipersyaratkan oleh perjanjian hutang kami.

Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 2014 2015

(dalam miliar rupiah, dalam juta US$) Rasio yang

diwajibkan

Rp Rp Rp US$

Data Posisi Keuangan dan Laba atau Rugi

Hutang Jangka Pendek 1.500,0 850,0 1.450,0 105,1

dikurangi: biaya emisi hutang yang belum diamortisasi (0,2) (0,6) (1,0) (0,1)

Jumlah 1.499,8 849,4 1.449,0 105,0

Bagian Jangka Pendek

Hutang jangka panjang 2.443,4 2.613,9 4.245,7 307,8

Hutang obligasi 1.930,0 8.406,0 1.154,0 83,6

Sukuk 428,0 - 227,0 16,5

dikurangi: hutang/obligasi, biaya emisi, biaya consent dan potongan yang belum diamortisasi

(1,6) (72,8) (6,4) (0,5)

Jumlah 4.799,8 10.947,1 5.620,3 407,4

Hutang Jangka Panjang-Setelah Dikurangi Bagian Jangka Pendek

Pihak yang mempunyai hubungan relasi - 850,0 100,0 7,2

Pihak ketiga 4.426,7 2.931,5 6.316,3 457,9

Hutang obligasi-setelah dikurangi bagian jangka pendek 12.912,9 6.980,0 9.304,0 674,5

Hutang sukuk – setelah dikurangi bagian jangka pendek 472,0 662,0 957,0 69,4

Dikurangi: hutang/obligasi, biaya emisi, biaya consent solicitation dan potongan yang belum diamortisasi

(180,1) (73,9) (70,6) (5,1)

Jumlah 17.631,5 11.349,6 16.606,7 1.203,9

Jumlah Hutang (1) 23.931,1 23.146,1 23.676,0 1.716,3

Kewajiban sewa pembiayaan (1) 3.940,5 4.052,3 3.967,1 287,6

91

Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015

Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 2014 2015

(dalam miliar rupiah, dalam juta US$) Rasio yang

diwajibkan

Rp Rp Rp US$

Jumlah kewajiban 37.794,9 38.971,1 42.124,7 3.053,6

Jumlah Ekuitas (2) 16.771,1 14.298,6 13.263,8 961,5

Laba usaha 1.502,5 646,8 2.362,1 171,2

Penyusutan dan amortisasi 8.958,4 8.226,1 8.769,1 635,7

EBITDA(3) 10.369,3 10.033,1 11.473,3 831,7

Beban Bunga 1.697,7 1.890,6 2.203,9 159,8

Rasio Keuangan

Rasio hutang kotor terhadap ekuitas <2,50x 1,70x 1,91x 2,09x

Rasio hutang kotor terhadap EBITDA <3,50x 2,71x 2,73x 2,42x

Rasio EBITDA terhadap Beban Bunga >3,00x 6,11x 5,31x 5,21x

1. Kami mendeinisikan hutang kotor sebagai jumlah dari hutang jangka panjang, hutang obligasi dan sukuk (bagian jangka pendek dan jangka panjang), biaya emisi yang belum diamortisasi (hutang jangka panjang, hutang obligasi, sukuk dan notes), biaya consent solicitation yang belum diamortisasi (hutang jangka panjang, hutang obligasi dan hutang sukuk) dan potongan yang belum diamortisasi (hutang jangka panjang dan notes), termasuk obligasi sewa pembiayaan.

Menurut deinisi yang telah diubah, “Hutang” berarti, dalam hubungannya dengan suatu pihak pada setiap tanggal penentuan (tanpa duplikasi):

a. jumlah hutang pokok dan premium (jika ada) sehubungan dengan hutang dari pihak tersebut untuk uang yang dipinjam dan hutang yang dibuktikan dengan notes, debenture, obligasi atau instrumen serupa lainnya untuk pembayaran dimana pihak tersebut bertanggung jawab atau berkewajiban yang dalam hal tersebut, dikenakan bunga; dan

b. seluruh kewajiban dari pihak tersebut sehubungan dengan hutang pengadaan yang merupakan hutang usaha kepada pemasok dari pihak tersebut yang dikenakan bunga dan pembayaran untuk hutang tersebut memiliki jatuh tempo lebih dari enam bulan setelah tanggal penerbitan tagihan yang terkait, tetapi, sehubungan dengan anggota dari Perusahaan, atau anak perusahaannya (bersama-sama, “Grup”), atau Grup, dikurangi dengan seluruh hutang yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan (baik langsung maupun tidak langsung) kepada anggota Grup tersebut yang memiliki peringkat subordinasi terhadap hutang yang termasuk dalam poin (a) di atas atau poin (b) ini.

2. Kami mendeinisikan ekuitas sebagai jumlah ekuitas dan kepentingan minoritas. Menurut deinisi yang telah diubah, “Ekuitas” berarti jumlah aset dikurangi jumlah kewajiban, dimana jumlah kewajiban tidak termasuk seluruh pinjaman yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan (baik langsung maupun tidak langsung) kepada anggota Grup yang memiliki peringkat subordinasi terhadap Hutang.

3. Kami telah mendeinisikan EBITDA sebagai pendapatan sebelum bunga, amortisasi goodwill, pendapatan dan beban non-operasional, beban pajak penghasilan, penyusutan, dan hak minoritas dalam laba bersih anak Perusahaan sebagaimana dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi yang dibuat berdasarkan SAK. EBITDA bukanlah merupakan ukuran standar dalam SAK. Sebagaimana bisnis telekomunikasi yang memerlukan modal besar, kebutuhan pengeluaran barang modal dan tingkat hutang dan beban bunga dapat memiliki dampak yang signiikan terhadap laba bersih Perusahaan dengan hasil operasional yang sama. Oleh karena itu, kami yakin bahwa EBITDA memberikan gambaran yang berguna bagi hasil operasional kami dan bahwa laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada para pemilik Perusahaan berdasarkan SAK adalah ukuran keuangan yang paling dapat secara langsung dibandingkan terhadap EBITDA sebagai indikator kinerja operasional. Anda tidak disarankan menganggap bahwa deinisi kami tentang EBITDA merupakan indikator terhadap kinerja operasional, likuiditas atau ukuran standar lainnya berdasarkan SAK, atau deinisi Perusahaan lainnya atas EBITDA. Deinisi kami atas EBITDA tidak memperhitungkan pajak dan pengeluaran kas non-operasional lainnya. Dana yang didapat dari ukuran ini mungkin tidak dapat digunakan untuk pembayaran hutang karena adanya pembatasan ketentuan, persyaratan pengeluaran barang modal dan komitmen lainnya. Menurut deinisi yang telah diubah, “EBITDA” berarti, untuk suatu periode adalah jumlah yang sama dengan jumlah pendapatan usaha (yang dihitung sebelum beban pembiayaan, pajak, pendapatan atau biaya yang berasal dari kegiatan non-operasional dan biaya-biaya luar biasa lainnya) ditambah penyusutan dan amortisasi, serta untuk keperluan penghitungan rasio total Hutang Grup terhadap EBITDA dari Grup, setelah memperhitungkan proforma dari adanya akuisisi atau pengalihan material atas aset atau usaha seolah-olah akuisisi atau pengalihan tersebut terjadi pada hari pertama periode tersebut.

Tabel berikut ini menunjukkan rekonsiliasi laba bersih berdasarkan SAK terhadap pengertian EBITDA berdasarkan tahun-tahun yang ditunjukkan:

Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 2014 2015

(dalam miliar rupiah, dalam juta US$) Rp Rp Rp US$

EBITDA 10.369,3 10.033,1 11.473,3 831,7

Pendapatan bunga 107,2 142,8 218,6 15,8

Beban pembiayaan (2.212,1) (2.406,5) (2.829,5) (205,1)

Provisi untuk kasus hukum - (1.358,6) - -

Laba (rugi) perubahan nilai wajar derivatif-bersih 273,3 (101,9) (244,5) (17,7) Amortisasi laba penjualan dan sewa kembali menara yang

ditangguhkan 141,1 141,1 141,1 10,2

Lain-lain-bersih (274,1) (204,2) (176,6) (12,8)

Rugi kurs-bersih (2.786,9) (395,4) (1.599,1) (115,9)

Laba penjualan investasi tersedia untuk dijual - 413,7 - -

Manfaat pajak penghasilan-bersih 668,6 83,8 622,3 45,1

Penyusutan dan amortisasi (8.958,4) (8.226,1) (8.769,1) (635,7)

Laba yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali (116,2) (130,2 ) (146,5) (10,6) Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik

induk (2.788,2) (2.008,4) (1.310,0) (95,0)

92

Dalam dokumen INDOSAT AR2015 INDO FA (Halaman 92-94)