• Tidak ada hasil yang ditemukan

96Indosat Ooredoo

Dalam dokumen INDOSAT AR2015 INDO FA (Halaman 98-100)

Sumber Permodalan

96Indosat Ooredoo

Bab 4 - Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015 “EBITDA”, untuk menambah deinisi-deinisi baru “Ekuitas”

dan “Grup” dan untuk mengubah rasio Hutang terhadap Ekuitas dari semula 1,75:1,0 menjadi 2,5:1,0 dalam perjanjian perwaliamanatan yang mengatur obligasi- obligasi ini, kami juga setuju untuk mempertahankan rasio EBITDA terhadap bunga kurang lebih 3,0:1,0.

Obligasi Syari'ah Ijarah Kedua. Pada 29 Mei 2007, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat II (“Obligasi Syari’ah Ijarah Kedua”), yang memuat ketentuan-ketentuan yang berlaku secara umum dalam fasilitas pembiayaan menurut ketentuan hukum Islam, dengan Bank Rakyat Indonesia bertindak sebagai wali amanat. Obligasi Syari’ah Ijarah kedua memiliki total nilai sampai dengan Rp400,0 miliar dan jatuh tempo pada 29 Mei 2014. Para pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah Kedua menerima cicilan imbalan Ijarah, yang harus dibayar setiap triwulanan. Total cicilan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada para pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah Kedua adalah sebesar Rp40,8 miliar per tahun. Setelah tahun pertama sejak penerbitan Obligasi Syari’ah Ijarah Kedua, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan dari obligasi tersebut senilai harga pasar yang berlaku saat itu. Pada tanggal 26 Mei 2014, obligasi ini telah dibayar secara penuh.

Obligasi Syari'ah Ijarah Keempat. Pada 8 Desember 2009, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat IV (“Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat”), yang memuat ketentuan-ketentuan yang berlaku secara umum dalam fasilitas pembiayaan menurut ketentuan hukum Islam, dengan Bank Rakyat Indonesia bertindak sebagai wali amanat. Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat memiliki total nilai sebesar Rp200,0 miliar. Obligasi Syari’ah Ijarah Seri A, yang memiliki total nilai sebesar Rp28,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2014 dan Obligasi Syari’ah Ijarah Seri B, yang memiliki total nilai sebesar Rp172,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2016. Para pemegang dari Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat menerima cicilan imbalan Ijarah, yang harus dibayar setiap triwulanan. Total cicilan imbalan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada para pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat adalah sebesar Rp3,2 miliar per tahun untuk Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat Seri A dan Rp20,2 miliar per tahun untuk Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat Seri B. Setelah tahun pertama sejak penerbitan Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan dari obligasi tersebut senilai harga pasar yang berlaku saat itu. Pada tanggal 8 Desember 2014, Seri A Obligasi Syari’ah Ijarah Keempat telah dibayar secara penuh.

Obligasi Syari'ah Ijarah Kelima. Pada tanggal 27 Juni 2012, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat V (“Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima”), yang memuat ketentuan-ketentuan yang berlaku secara umum dalam fasilitas pembiayaan menurut ketentuan hukum Islam, dengan Bank Rakyat Indonesia bertindak sebagai wali amanat. Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima memiliki nilai nominal total hingga Rp300,0 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2019. Pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima akan menerima cicilan imbalan Ijarah, yang dibayarkan setiap triwulanan. Total cicilan imbalan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada para pemegang Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima adalah sebesar Rp25,9 miliar per tahun. Setelah tahun pertama dari penerbitan Obligasi Syari’ah Ijarah Kelima, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi tersebut pada harga pasar yang berlaku saat itu.

Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I. Pada tanggal 12 Desember 2014, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I (“Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I”), dalam tiga seri dengan nilai nominal sebesar Rp190,0 miliar. Obligasi Syari’ah Ijarah Seri A, memiliki nilai nominal Rp64,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2017, Obligasi Syari’ah Ijarah Seri B, memiliki nilai nominal Rp16,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2019, Obligasi Syari’ah Ijarah Seri C, memiliki nilai nominal Rp110,0 miliar, akan jatuh tempo pada 12 Desember 2021. Total cicilan imbalan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada pemegang Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I adalah sebesar Rp6,4 miliar per tahun untuk Seri A, Rp1,6 miliar per tahun untuk Seri B dan Rp11,6 miliar per tahun untuk Seri C. Setelah tahun pertama dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II. Pada tanggal 4 Juni 2015, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II (“Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II”), dalam lima seri dengan nilai nominal sebesar Rp416,0 miliar. Obligasi Syari’ah Ijarah Seri A, memiliki nilai nominal Rp55,0 miliar, akan jatuh tempo pada 14 Juni 2016, Obligasi Syari’ah Ijarah Seri B, memiliki nilai nominal Rp76,0 miliar, akan jatuh tempo pada 4 Juni 2018, Obligasi Syari’ah Ijarah Seri C, memiliki nilai nominal Rp67,0 miliar, akan jatuh tempo pada 4 Juni 2020, Obligasi Syari’ah Ijarah Seri D, memiliki nilai nominal Rp43,0 miliar, akan

97

Indosat Ooredoo Laporan Tahunan 2015 jatuh tempo pada 4 Juni 2022 dan Obligasi Syari’ah Ijarah

Seri E, memiliki nilai nominal Rp175,0 miliar, akan jatuh tempo pada 4 Juni 2025. Total cicilan imbalan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada pemegang Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II adalah sebesar Rp4,7miliar per tahun untuk Seri A, Rp7,0 miliar per tahun untuk Seri B, Rp6,7 miliar per tahun untuk Seri C, Rp4,4 miliar per tahun untuk Seri D, dan Rp18,2 miliar per tahun untuk Seri E. Setelah tahun pertama dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III. Pada tanggal 8 Desember 2015, kami menerbitkan Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III (“Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III”), dalam dua seri dengan nilai nominal sebesar Rp106,0 miliar. Obligasi Syari’ah Ijarah Seri A, memiliki nilai nominal Rp65,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2022 dan Obligasi Syari’ah Ijarah Seri B, memiliki nilai nominal Rp41,0 miliar, akan jatuh tempo pada 8 Desember 2025. Total cicilan imbalan Ijarah yang diharapkan akan dibayarkan kepada pemegang Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I adalah sebesar Rp6,9 miliar per tahun untuk Seri A, Rp4,6 miliar per tahun untuk Seri B. Setelah tahun pertama dari penerbitan obligasi tersebut, kami memiliki hak untuk membeli kembali sebagian atau keseluruhan obligasi senilai harga pasar, baik untuk sementara ataupun untuk tujuan pelunasan awal.

Fasilitas Pinjaman BCA

Pada tanggal 10 Februari 2011, kami menandatangani perjanjian kredit dengan BCA untuk fasilitas kredit revolving dengan jumlah pokok maksimum Rp1.000,0 miliar untuk membiayai pembelanjaan barang modal kami dan untuk tujuan korporasi umum. Fasilitas ini telah beberapa kali diubah dari waktu ke waktu yang mana terakhir kali diubah pada tanggal 21 Agustus 2015 dengan jumlah pokok maksimum Rp1.500,0 miliar dan suku bunga mengambang JIBOR plus 2,50% per tahun. Pada tanggal 4 Februari 2016, bank telah mengirimkan surat perpanjangan sementara fasilitas ini sampai dengan tanggal 10 April 2016 sampai dengan perubahan atas perjanjian ini ditandatangani. Pada tanggal 16 Februari 2016, bank telah menyetujui untuk menurunkan tingkat suku bunga menjadi JIBOR plus 2,25% terhitung efektif sejak tanggal 18 Maret 2015. Pengeluaran utang berdasarkan fasilitas ini selama tahun 2015 adalah Rp1.000,0 miliar. Pada tanggal 28 Maret 2016, kami menandatangani amandemen perjanjian atas fasilitas kredit ini untuk memberikan perpanjangan fasilitas kredit tidak lebih dari 10 Februari 2017.

Pada tanggal 15 Juli 2013, kami menandatangani perubahan atas perjanjian kredit revolving kami dengan BCA untuk memperoleh fasilitas kredit investasi tanpa jaminan berjangka waktu lima tahun dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.000,0 miliar untuk pengeluaran modal, pengeluaran umum korporasi dan tujuan pembiayaan kembali. Fasilitas ini tersedia untuk enam bulan setelah tanggal penandatanganan dan akan jatuh tempo pada 12 Desember 2018. Kupon awal adalah sebesar 8,70% dan akan ditinjau berdasarkan keadaan ekonomi pada tahun berjalan. Tingkat suku bunga diubah beberapa kali dari waktu ke waktu dan yang terakhir diubah menjadi 10,0% pada tanggal 1 Mei 2015. Pada tanggal 12 Desember 2013, kami melakukan penarikan penuh atas fasilitas. Pembayaran kembali atas pinjaman yang telah ditarik akan dilakukan secara tahunan, yaitu sebagai berikut: (i) 10,0% dari total pinjaman yang ditarik satu tahun setelah tanggal penarikan dari perjanjian, (ii) 10,0% dari total pinjaman yang ditarik satu tahun setelah tanggal pembayaran kembali pertama, (iii) 15,0% dari total pinjaman yang ditarik, masing-masing pada tahun kedua dan ketiga setelah tanggal pembayaran kembali pertama, dan (iv) 50,0% dari total pinjaman yang ditarik pada tahun keempat setelah tanggal pembayaran kembali pertama. Pada tanggal 21 Agustus 2015, kami menandatangani amandemen perjanjian kredit dengan BCA untuk mendapatkan fasilitas kredit revolving tambahan dengan tenor 3 tahun dengan jumlah pokok maksimum Rp1.000,0 miliar untuk membiayai pembelanjaan barang modal, pembelanjaan korporasi umum, dan pembiayaan kembali. Fasilitas ini jatuh tempo 21 Agustus 2018. Suku bunga atas penarikan fasilitas ini adalah JIBOR plus 2,50% per tahun. Suku bunga ini bisa direviu kembali berdasarkan kondisi perekonomian dimana terakhir disesuaikan pada 16 Februari 2016 menjadi JIBOR plus 2,25% per tahun efektif per tanggal 18 Maret 2016. Pengeluaran utang berdasarkan fasilitas ini selama tahun 2015 adalah Rp900,0 miliar.

Fasilitas Pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”)

Pada tanggal 21 Juni 2011, kami menandatangani perjanjian kredit untuk fasilitas kredit tiga tahun tanpa jaminan dengan Bank Mandiri dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp1.000,0 miliar untuk keperluan modal kerja, pengeluaran modal dan pembiayaan kembali. Pada tanggal 5 Desember 2011, kami membuat perubahan atas perjanjian kredit dengan Bank Mandiri untuk (i) menaikkan

98

Dalam dokumen INDOSAT AR2015 INDO FA (Halaman 98-100)