• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELENGGARA PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

3. Bank Mandiri

7.5 Lembaga Swasta, Perbankan Swasta dan Lembaga Keuangan Non Bank

7.5.1 Lembaga Swasta

Lembaga swasta baik yang bergerak dalam produk bahan bangunan, pem-bangun rumah dan pemasar perumahan merupakan pelaku penting yang menentu-kan keberhasilan pelaksanaan kebijamenentu-kan pembangunan perumahan rakyat, ter masuk PSR.

REI yang lahir 11 Pebruari 1972 merupakan pemain lama dalam pembangunan rumah non MBR dan MBR. Sejak setelah berdiri, REI lebih banyak membangun rumah untuk kalangan menengah dan menengah atas dalam jumlah terbatas di kota- kota besar. Namun dalam perjalanann selanjutnya REI terlibat dalam pembangunan rumah untuk masyarakat menengah bawah, khususnya MBR. Saat ini REI memiliki 34 DPD dengan jumlah anggota sekitar 3.000 perusahaan yang tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia.

Peran REI dalam pembangunan rumah MBR dapat dilihat pada Pelita VI. REI telah membangun sebanyak 166.022 unit rumah terdiri 104.675 unit RS, 60.953 unit RSS dan 494 unit Rusun. Pada tahun 2009, REI telah membangun RS/RsH (subsidi dan non subsidi) sebanyak 70.256 unit (44,43 %) dari 158.138 unit yang direncana-kan. Pada tahun 2010, REI telah membangun RsH (subsidi dan non subsidi) se banyak 106.750 unit.110 Sedangkan jika dilihat dari rentang waktu sepanjang 1994 - 2014

REI telah membangun rumah bagi MBR sebanyak 3.069.810 unit.111 Adapun selama

dicanangkan SR, peran REI sampai bulan Juni 2015 telah membangun 32.076 unit rumah MBR.112

Keberadaan REI yang di dalamnya terdapat pengembang besar seperti PT. Agung Podomoro, PT. Prima Land, PT. Reka Rumanda Agung Abadi, PT, Moderen Land, dan lain-lain jika diperhatikan telah diberi oleh pemerintah kemudahan perijin-an dperijin-an perpajakperijin-an, sehingga perusahaperijin-an pengembperijin-ang ini dapat berperperijin-an dalam mensukseskan PSR. Namun hal ini bukan suatu yang mudah karena REI sebagai perusahaan properti memiliki kepentingan sendiri yang kadangkala berbeda dengan kepentingan pemerintah.

b. Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional (APERNAS), dan Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Indonesia (AP2ERSI)

APERSI yang memiliki 25 DPD dengan 640 anggota, selama tahun 1998-2010

telah membangun + 357.806 unit RS dan RSH.113 Menurut Ketua Umum DPP APERSI,

110 Zulfi Syarif Koto, Politik Pembangunan Perumahan Rakyat di Era Reformasi: Siapa Mendapat Apa?,

Jakarta, LP P3I, 2011, hal. 146.

111 Kormensius Barus (2015).“Agar Sejuta Rumah Tak Sekadar Wacana”. http://br-online.co/agar- sejuta-rumah-tak-sekadar-wacana/. Diakses tanggal 12 Desember 2015.

112 Imam Muzakir (2015). “REI Telah Bangun 32.076 Unit Rumah MBR”. http://www.beritasatu.com/ properti/286562-rei-telah-bangun-32076-unit- rumah-mbr.html. Diakses tanggal 12 Desember 2015.

113 Lihat dalam PUTUSAN Nomor 14/PUU-X/2012 dalam perkara Pengujian Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang diajukan Eddy Ganefo (2012). http://www.bphn.go.id/data/ documents/14-2012.pdf. Diakses tanggal 12 Desember 2015.

Eddy Ganefo, “Selama 17 tahun berdiri, anggota dalam asosiasi konsisten melakukan pengembangan rumah bagi MBR.

Kategori MBR dalam sektor perumahan ialah pekerja dengan penghasilan di bawah Rp 4 juta per bulan untuk konsumen hunian tapak, dan pegawai dengan gaji maksimal Rp 7 juta per bulan bagi pembeli rumah susun. “Selama 5 (lima) tahun ke belakang, kami menjadi penyuplai 60%-65% program subsidi perumahan yang dicanangkan pemerintah. Sampai akhir Oktober 2015 APERSI sudah dan sedang dalam tahap pengembangan 60.000 unit hunian dalam rangka menyokong Program Sejuta

Rumah. Adapun target pembangunan sampai akhir tahun mencapai 65.000 unit”.114

Adapun kinerja APERNAS yang semenjak didirikan tanggal 23 Februari tahun 2009 belum banyak membangun rumah bagi MBR dibandingkan dengan APERSI. Rumah MBR yang telah dibangun oleh asosiasi pengembang ini yaitu sekitar 50.000 unit rumah murah dan rumah susun seperti ditargetkan pada tahun 2013. Dalam Munas III APERNAS Tahun 2015 di Semarang dilakukan ground breaking pembangun-an 5.400 unit rumah KPR FLPP di 8 lokasi sebagai dukungpembangun-an dari APERNAS dalam

mensukseskan program sejuta rumah.115

APERNAS sebagai pengembang yang peduli pada pembangunan untuk MBR memiliki peran penting yang dapat mendukung keberhasilan PSR. Meski kemam-puannya setiap tahun baru 5.000 unit rumah MBR di setiap daerah, maka apabila diperkuat permodalan, kemudahan perizinan, penyediaan lahan, dan sebagainya oleh pemerintah, asosiasi pengembang ini akan mampu bersaing dengan pengem-bang lainnya.

Peran Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Indonesia (AP2ERSI) juga dapat dipandang sebagai pelaku berpengaruh terhadap kesuksesan pelaksanaan PSR. Asosiasi pengembang ini didirikan di Bandung pada tanggal 7 Maret 2007 dengan Ferry Sandiyana sebagai Ketua Umumnya. Pada tahun 2015, AP2ERSI telah memiliki 12 DPD di seluruh Indonesia, dan sampai akhir tahun ini ditargetkan dapat terbentuk 10 DPD lagi. Kini anggotanya sekitar 100 perusahaan, dan 40 persen di antaranya berada di Jawa Barat.116

AP2ERSI merupakan asosiasi pengembang perumahan yang peduli terhadap penyediaan perumahan bagi MBR. Hal ini dinyatakan oleh Ferry Sandiyana bahwa 114 apersi.or.id (2015). “APERSI Klaim Menyumbang Sekitar 65 Persen Pasokan “Sejuta Rumah”, http:// persi.or.id/ index.php/2015/11/. Diakses 15 Desember 2015.

115 infrastrukturnews.com (2015), “Apernas Dukung Program Sejuta Rumah”,http://infrastrukturnews. com/2015/08/apernas-dukung-program-sejuta-rumah/. Diakses 15 Desember 2015.

116 Ramadhan.kompas.com (2014). “Bangun Rumah MBR, Asosiasi Pengembang Perlu Semakin

Dilibatkan”. http://ramadhan.kompas.com/read/2014/01/21/1343388/Bangun.Rumah.MBR.sosiasi.Pe

kehadiran asosiasi yang dipimpinnya adalah untuk membantu pemerintah dalam memenuhi penyediaan rumah bagi MBR. Alasannya mayoritas anggota AP2ERSI adalah pengembang menengah bawah. Kontribusi AP2ERSI dalam membantu pemerintah menyediakan perumahan bagi MBR, memang belum banyak tetapi berkomitmen untuk meningkatkan kinerjanya pada tahun 2015.

Menurut media daring, kompas.com tanggal 23 Maret 2015 dengan berita “AP2ERSI Targetkan Bangun 7.000 Rumah Sederhana”, menyebutkan bahwa ”Tahun 2014 Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Indonesia (AP2ERSI) telah mem bangun sedikitnya 3.000 unit rumah sederhana sehat di Jawa Barat. Tahun ini, dengan semakin meluasnya keanggotaan, AP2ERSI menargetkan bisa membangun sekitar 7.000 unit

rumah sederhana”.117

c. Asosiasi Real Estat Broker Indonesia (AREBI)

AREBI dalam kancah pembangunan perumahan rakyat di Indonesia bergerak dalam bidang pemasaran dan penjualan perumahan. Lembaga ini didirikan tanggal 17 November 1992 di Jakarta oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat, Ir. Siswono Yudohusodo. Sampai saat ini jumlah anggota AREBI 300-an perusahaan/kantor agen properti se-Indonesia.

Tujuan didirikan AREBI adalah menjunjung tinggi kejujuran dengan pelayan-an profesional dalam industri real estat dpelayan-an menekpelayan-ankpelayan-an kepada setiap pelayan- anggota-nya untuk memberikan jasa pemasaran dan penjualan maupun penyewaan properti dengan mematuhi Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) dan ke tentuan Kode Etik Keprofesian yang telah ditetapkan oleh asosiasi itu sendiri.

AREBI, sebagai pelaku yang memainkan peran sebagai broker keberadaannya sangat penting bagi keberhasilan pemasaran dan penjualan rumah Non MBR dari produk PSR. Oleh karena itu, kerjasama yang sinergis baik antara pemerintah dengan AREBI perlu terus ditingkatkan sehingga dapat mendukung keberhasilan pelaksanaan PSR.

d. Asosiasi Perusahaan Bahan Bangunan

Asosiasi Perusahaan Bahan Bangunan merupakan pelaku yang memiliki pe-ngaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan kebijakan pembangunan perumahan rakyat, termasuk program sejuta rumah (PSR). Beberapa anggota asosiasi diantara-nya asosiasi perusahaan beton, asosiasi pengusaha alumunium, asosiasi perusahaan kayu, dan asosiasi perusahaan besi. Peran dari asosiasi ini terhadap pembangunan 117 Properti.kompas.com (2015). “AP2ERSI Targetkan Bangun 7.000 Rumah Sederhana”. http:// properti. kompas.com/read/2014/01/21/1434511/AP2ERSI.Targetkan.Bangun.7.000.Rumah.Sederhana. Diakses tanggal 15 Desember 2015

perumahan berupa kemampuan menjaga harga bahan bangunan rumah tetap stabil. Suatu hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah terhadap berhimpunnya para pengusaha bahan bangunan dalam asosiasi ini adalah menciptakan iklim usaha yang kondusif dan membuat regulasi tata niaga bahan bangunan yang memberikan keuntungan bersama di antara pengusaha, pengembang dan masyarakat.

Di samping itu, pemerintah dapat memberikan tax holiday bagi perusahaan bangunan yang baru berdiri dan memiliki kepedulian menyediakan bahan bangun-an untuk pembbangun-angunbangun-an rumah bagi masyarakat menengah ke bawah, khususnya MBR. Kebijakan pemerintah lainnya yaitu melibatkan pengusaha bahan bangunan lokal dalam pembangunan perumahan rakyat di daerah, termasuk PSR.