Grafik profil karyawan berdasarkan usia
B. Pengelolaan SDM
Perusahaan telah menyusun Human Capital Master Plan untuk mengoptimalkan potensi human capital yang ada di Telkom Group. Penyusunan Human Capital Master Plan dilakukan secara terpadu dengan merujuk pada perencanaan korporasi jangka panjang maupun tahunan serta strategi bisnis masing- masing Perusahaan yang tergabung di Telkom Group. Penyusunan Human Capital Master Plan juga didasarkan pada analisis penawaran dan permintaan yang akurat serta terukur, yaitu dengan menggunakan referensi data acuan, terutama acuan rasio produktivitas pada beberapa Perusahaan sejenis.
Informasi yang ada dalam Human Capital Master Plan Telkom Group terdiri dari:
- Proyeksi mengenai jumlah human capital yang dihitung berdasarkan portofolio bisnis selama periode lima tahun ke depan;
- Proyeksi tentang komposisi human capital secara rinci dengan mengacu pada komposisi job stream, pendidikan, usia dan jabatan; dan
- Rencana ketenagakerjaan yang berisi rencana SDM tahunan di masing-masing Perusahaan yang termasuk jajaran Telkom Group.
Penyusunan Human Capital Master Plan yang terpadu membantu Perusahaan dalam: - Memproyeksikan kebutuhan human
capital secara tepat, baik dari sisi jumlah dan kompetensinya;
- Menyusun rencana pengalokasian karyawan dan rencana pengembangan karir; dan
- Mengukur produktivitas human capital. Pemenuhan kebutuhan SDM serta infrastruktur terkait dilakukan dengan berdasar pada prinsip sinergi dan optimalisasi sumber daya internal yang ada di jajaran Telkom Group. Strategi pengelolaan SDM kami menekankan pada harmonisasi jumlah dan kompetensi SDM searah dengan portofolio bisnis yang semakin fokus pada TIMES. Kami juga
berupaya meningkatkan sinergi dan efisiensi
di antara Perusahaan di jajaran Telkom Group dan terus menekankan penerapan nilai-nilai Perusahaan yang telah ditetapkan. Upaya ini diimplementasikan dengan menyusun rencana pengalokasian karyawan untuk lima tahun ke
depan dan rencana ketenagakerjaan setiap tahun agar dapat memberikan informasi yang lebih akurat untuk mendukung kemajuan usaha Perusahaan. Rencana pengalokasian karyawan disusun paling lambat pada triwulan IV setiap tahun dan berlaku selama satu tahun ke depan. Rencana pengalokasian karyawan berisi berbagai informasi diantaranya: nama posisi yang sudah, atau sedang dan akan dijabat oleh karyawan; layer posisi; job stream; lokasi kerja; jumlah formasi; rencana pengaturan karyawan tiap bulan termasuk promosi, mutasi, status penugasan (berjangka waktu/tidak berjangka waktu); dan mutasi masuk dan keluar (in/out). Rencana ketenagakerjaan disusun dengan
mengidentifikasi kebutuhan karyawan, yang
mengacu pada Human Capital Plan atau Rolling Human Capital Plan Telkom Group. Fokus dari rencana ketenagakerjaan adalah pada peningkatan
produktivitas dan efisiensi dengan merujuk pada
acuan yang kompetitif. Kami berharap dapat
meningkatkan efisiensi dengan mengurangi jumlah
tenaga kerja yang ada di samping tetap melakukan rekrutmen sekitar 20% dari jumlah karyawan yang keluar.
Rencana ketenagakerjaan mencakup penjelasan
mengenai profil sumber daya yang dihitung
berdasarkan aktivitas bisnis dari tiap perusahaan di jajaran Telkom Group, serta penjelasan berdasarkan pekerjaan, posisi, umur dan latar belakang pendidikan.
1.
Rekrutmen SDM
Pelaksanaan rekrutmen SDM dilakukan dengan mengoptimalkan sumber daya internal melalui sinergi di jajaran Telkom Group. Sinergi di bidang perekrutan ini bertujuan mengedepankan
efisiensi dalam hal biaya pergantian karyawan
di masing-masing perusahaan, serta untuk
mendapatkan kandidat terbaik sesuai kualifikasi
yang dibutuhkan. Selain itu, sinergi ini dengan sendirinya juga memfasilitasi pengembangan karir setiap karyawan di jajaran Telkom Group. Jika dimungkinkan, kebutuhan karyawan akan dipenuhi oleh kandidat yang berasal dari dalam Telkom Group sendiri. Untuk perekrutan eksternal, Perusahaan lebih memfokuskan pada perekrutan karyawan berpendidikan lebih tinggi dalam
rangka memenuhi kualifikasi pekerjaan yang
dibutuhkan untuk mendukung kemajuan usaha. Kami juga mengirim lebih banyak karyawan dari Telkom untuk penugasan di perusahaan lain di Telkom Group.
Sinergi dalam hal perekrutan mencakup: - Pelaksanaan career days;
- Pemanfaatan bersama atas infrastruktur dan fasilitas seperti tempat kegiatan pelatihan atau penilaian dalam proses penyeleksian karyawan;
- Pemanfaatan bersama atas database kandidat serta modul atau materi terkait pengetahuan produk Telkom Group; dan
- Inisiatif sinergi di bidang rekrutmen lainnya. Pada tahun 2012, kami telah merekrut karyawan baru sebanyak 280 orang.
2. Pengembangan Kompetensi SDM
a. Competency Based Human Resources Management (”CBHRM”)
Telkom telah menetapkan strategi pengembangan kompetensi human capital yang dituangkan dalam Human Capital Master Plan, yang senantiasa diperbaharui setiap tahunnya guna menyesuaikan dengan dinamika bisnis Perusahaan. Pelaksanaannya juga diselaraskan dengan strategi bisnis yang berdasarkan kepada Corporate Strategic Scenario (“CSS”), Master Plan for Human Capital (“MPHC”), Human Capital Development Plan (“HCD Plan”), transformasi organisasi serta kondisi keuangan Perusahaan.
Kami menerapkan pendekatan CBHRM dalam rangka penilaian terhadap kompetensi SDM yang ada. Model CBHRM terdiri atas Core Competency (values), Generic Competency (Personal Quality), dan Specific Competency
(Skill & Knowledge). Ketiga model ini dikembangkan dan disempurnakan untuk mendukung penilaian kemampuan pegawai secara adil dan transparan.
Telkom memiliki direktori kompetensi yang memuat daftar kompetensi yang diperlukan Perusahaan, yang senantiasa diperbaharui agar mampu menyesuaikan dengan dinamika lingkungan bisnis Perusahaan, termasuk jenis-jenis kompetensi skill & knowledge yang sesuai dengan perubahan portofolio bisnis menjadi TIMES.
Pengembangan kompetensi karyawan dititikberatkan pada hal-hal berikut ini: - Pengembangan budaya, yang
memfokuskan pada internalisasi dan penguatan core values Perusahaan
sebagai basis pembentukan budaya, yaitu Commitment to Long Term, Customer First, Caring Meritocracy, Co-Creation of Win-Win Partnership, dan Collaborative Innovation atau disebut Telkom 5C; - Pengembangan kemampuan peran, yang
terfokus pada pengembangan kualitas pribadi yang dibutuhkan oleh setiap
kategori peran yang dipilih/didefinisikan;
dan
- Pengembangan kemampuan sesuai tuntutan pekerjaan.
Menyusul transformasi bisnis Perusahaan yang terfokus pada bisnis TIMES, penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan pelatihan dan pendidikan yang bersifat perubahan kompetensi dan pengembangan kompetensi, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap strategi bisnis dan operasional. Pelatihan untuk perubahan kompetensi bertujuan untuk menyiapkan kompetensi karyawan agar mampu menyikapi perubahan telekomunikasi berbasis TDM menjadi telekomunikasi berbasis IP dan kompetensi IMES. Sementara itu, pelatihan untuk pengembangan kompetensi bertujuan untuk menyiapkan karyawan dengan kompetensi tertentu guna mendukung portofolio bisnis Perusahaan.
Selama 2012, fokus program pelatihan dan pendidikan bagi karyawan yang diselenggarakan Telkom adalah di bidang teknologi, pemasaran dan manajemen telekomunikasi, informasi bisnis dan pengembangan bisnis new wave untuk mendukung terwujudnya visi Telkom menjadi market leader dalam penyelenggaraan TIMES. Pelatihan ini diselenggarakan di Telkom Learning Center serta di berbagai lembaga pendidikan/pelatihan eksternal terkemuka. Untuk meningkatkan kerja sama unit bisnis
Telkom Group dan untuk efisiensi biaya
dilakukan sinergi Telkom Group yang meliputi kerja sama program, kerja sama partisipan, maupun kerja sama di bidang fasilitas. Kemudian guna menciptakan pemimpin masa depan, disediakan program pengembangan kepemimpinan antara lain:
- Kepemimpinan Tingkat Dasar (Supervisory Leadership Fundamental, Supervisory Leadership Functional);
- Kepemimpinan Tingkat Menengah (Functional Leadership, Publict Leadership untuk Manajemen Madya); dan
- Kepemimpinan Tingkat Senior (Functional Leadership, Commander Training, Public Leadership untuk Manajemen Senior). Selama tahun 2012, sebanyak 21.013 karyawan (man-program) telah mengikuti pelatihan yang bersifat pengembangan kompetensi. Dalam program pengembangan kompetensi dimaksud, sebanyak 3.899 karyawan mengikuti program pengembangan kompetensi untuk stream Telekomunikasi, 3.951 karyawan untuk stream Informasi dan 139 karyawan untuk Media dan Edutainment, baik di dalam maupun luar negeri. Untuk Leadership Programme telah diikuti sebanyak 934 karyawan, New Culture diikuti 488 karyawan dan Synergi Telkom Group
295 karyawan. Adapun program sertifikasi
diikuti 473 karyawan.
Penetapan keikutsertaan karyawan dalam keseluruhan program pengembangan kompetensi tersebut ditentukan oleh kebutuhan Perusahaan dan karyawan dengan memperhatikan kesetaraan gender dan persamaaan kesempatan kepada seluruh karyawan.
Upaya lain yang dilakukan perusahaan untuk mengembangkan kompetensi karyawan juga termasuk fasilitas Knowledge Management dimana setiap karyawan berkesempatan untuk bertukar ide, konsep dan berbagi informasi melalui artikel yang dapat diakses oleh semua karyawan.
Agar karyawan tergerak mengikuti jalur pengembangan kompetensi Perusahaan, kami telah menerapkan sistem penilaian yang obyektif atas kinerja karyawan. Penilaian atas kinerja masing-masing karyawan terkait dua aspek, yaitu aspek hasil, berdasarkan sasaran kerja individu dan aspek proses, berdasarkan kompetensi-kompetensi yang dipersyaratkan. Pelaksanaannya dilakukan secara online terhadap sejumlah indikator perilaku terkait yang ditunjukkan oleh karyawan saat bekerja (demonstrated behavior).
b. Telkom CorpU
Dalam mengaplikasikan value perusahaan yakni commitment to long term dan caring meritocracy, kami melakukan investasi pada aspek SDM (invest in people). Untuk merealisasikannya, maka pembinaan pimpinan (leader) dan karyawan (people) merupakan strategic initiative pertama dan utama yang diformulasikan sebagai “Center of Excellence”. Sebagai upaya mewujudkan center of excellence tersebut, maka pada tanggal 28 September 2012 dibentuklah Telkom Corporate University (“Telkom CorpU”) yang diharapkan dapat menciptakan suatu sistem yang dapat melahirkan leader dan people yang unggul. Adapun fungsi utama Telkom CorpU sebagai center of excellence ada tiga yaitu:
- Center of chiefship (creating great leader)
Telkom CorpU diharapkan mampu melahirkan leader-leader masa depan yang semakin berkualitas dan berkelas internasional, yang secara berkesinambungan mampu melakukan estafet kepemimpinannya sesuai tuntutan jaman. Kami meyakini bahwa leader yang berhasil, akan mampu melahirkan leader- leader berikutnya yang jauh lebih berhasil. Dengan demikian, melalui Telkom CorpU ini maka akan terjadi kaderisasi yang sukses.
- Center of competence (creating great people)
Telkom CorpU diharapkan mampu menghasilkan people yang berkualitas tinggi dan tangguh, karena people inilah yang sangat berperan dalam keberhasilan Perusahaan.
- Center of certification (creating global
standard)
Telkom CorpU diharapkan mampu mencetak SDM dengan global standard. Setiap program pengembangan leadership dan kompetensi harus memiliki standar internasional dan setiap lulusannya
memiliki sertifikasi dengan standar
internasional.
Salah satu program utama Telkom CorpU pada tahun 2012 adalah Global Talent Program (“GTP”) yang merupakan inovasi kami di bidang human capital yang berangkat dari
keyakinan (believe) dan menjadi kendaraan (vehicle) untuk menghadapi persaingan global. Kami menginginkan seluruh SDM kami mempunyai global exposure. Karena bagaimananpun juga iklim bisnis tidak lagi dapat dibendung dengan batas-batas
geografis sebuah negara. Bahkan, walaupun
berada di Indonesia, layanan bisnis TIMES yang kami kelola sudah menjadi lintas negara karena para kompetitor merupakan perusahaan berskala internasional.
Global exposure ini sangat dibutuhkan untuk memahami skema bisnis yang berkembang di tataran internasional. Kami secara bertahap telah mengirimkan talent-talent dalam GTP agar mereka mempunyai global exposure dan global experience sehingga dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan berskala internasional. Pada tahun 2012 ini kami telah mengirimkan sebanyak 109 orang ke berbagai negara antara lain Singapore, Hongkong, Australia, Timor Leste, dan Myanmar.
Program Telkom CorpU lainnya pada tahun 2012 yaitu international certification. Pada tahun 2012 sebanyak 363 orang telah
memperoleh sertifikat internasional di
berbagai bidang.
3. Remunerasi Karyawan
Telkom memberikan paket remunerasi yang kompetitif sesuai peraturan yang berlaku dan harga pasar, yang terdiri dari gaji pokok dan gaji terkait dengan tunjangan, bonus dan berbagai fasilitas, termasuk program pensiun dan program
pelayanan kesehatan pasca kerja, tunjangan kesehatan karyawan dan beberapa anggota keluarga inti, bantuan perumahan dan fasilitas lainnya, juga yang terkait dengan kinerja unit. Paket remunerasi ini senantiasa dievaluasi agar pergerakan gaji karyawan sesuai dengan harga pasar.
Untuk pemberian bonus, Perusahaan umumnya telah membuat anggaran namun baru akan mendistribusikannya pada tahun berikutnya setelah bonus tersebut diakui (accrued). Dalam kurun lima tahun terakhir, Perusahaan telah membayarkan bonus tahunan berkisar antara Rp326,9 miliar sampai Rp519,6 miliar. Terkait pemberian bonus tahun 2012, Perusahaan akan berpegang pada penyelesaian audit atas Laporan Keuangan 2012 serta persetujuan dari RUPS. Entitas Anak juga memberikan paket remunerasi yang kompetitif bagi karyawannya.
4. Penghargaan Karyawan
Setiap tahun, kami memberikan beberapa bentuk penghargaan sebagai apresiasi Perusahaan terhadap karyawan yang berprestasi dalam mendukung pencapaian target bisnis. Penghargaan juga diberikan kepada pihak eksternal yang ikut membesarkan nama Telkom. Program penghargaan juga dilakukan oleh perusahaan di jajaran Telkom Group dalam rangka memotivasi karyawan mereka.
5. Pelayanan SDM Berbasis TI
Untuk memfasilitasi proses kerja seluruh karyawan, Telkom membangun infrastruktur komunikasi yang terintegrasi untuk
mempermudah koordinasi kebijakan dan sosialisasi strategi bisnis Perusahaan antara pembuat kebijakan, pengelola SDM dan karyawan. Infrastruktur tersebut adalah website Human
Capital & General Affairs yang dapat diakses oleh karyawan yang ingin mengetahui berbagai kebijakan dan informasi lain terkait pengelolaan dan pengembangan SDM.
Selain itu, layanan-layanan SDM berbasis TI yang telah kami kembangkan sejak tahun 2009 terus dioptimalkan, seperti Sasaran Kerja Individu (“SKI”) online, absensi online, Surat Perintah Perjalanan Dinas (“SPPD”) online, cuti online, career online dan Training Need Analysis (“TNA”) online. Telkom juga menerapkan berbagai aplikasi TI seperti proses otomatisasi bisnis Perusahaan baik berupa nota dinas elektronik, virtual meeting,
shared files, online survei, dan intranet.
Pada bulan Oktober 2007 Perusahaan telah mendirikan media relasi karyawan dan pusat pelayanan SDM untuk memastikan isu-isu yang berhubungan dengan karyawan dapat ditangani dan dikomunikasikan secara efektif. Kami juga menyiapkan sarana telepon, layanan personal, email dan website agar dapat memfasilitasi komunikasi antara karyawan dan pihak SDM. Entitas anak kami juga menerapkan beragam strategi komunikasi agar fungsi SDM dapat dirasakan oleh seluruh karyawan.
6. Program Pensiun
Usia pensiun untuk seluruh karyawan Telkom adalah 56 tahun. Kami memiliki dua program pensiun, yaitu (i) Program Pensiun Manfaat Pasti (“PPMP”) yang ditujukan bagi karyawan tetap yang direkrut sebelum tanggal 1 Juli 2002; dan (ii) Program Pensiun Iuran Pasti (“PPIP”) yang berlaku bagi karyawan tetap lainnya.
a. Program Pensiun Manfaat Pasti (“PPMP”)
Perhitungan pensiun bagi peserta PPMP didasarkan atas masa kerja, tingkat gaji pada saat pensiun dan dapat dialihkan kepada tanggungan jika karyawan tersebut meninggal. Dana Pensiun Telkom bertugas mengelola program ini dan sumber utama Dana Pensiun ini berasal dari iuran karyawan dan Perusahaan. Partisipasi karyawan dalam program ini sebesar 18% dari gaji pokok (sebelum bulan Maret 2003, tingkat kontribusi karyawan adalah sebesar 8,4%) sedangkan Perusahaan memberikan kontribusi sisanya. Minimum manfaat pensiun
bulanan untuk karyawan yang pensiun sekitar Rp425.000 setiap bulannya. Kontribusi Perusahaan kepada Dana Pensiun mencapai Rp485 miliar, Rp187 miliar dan Rp186 miliar masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember, 2010, 2011 dan 2012. Telkomsel juga melaksanakan PPMP bagi karyawannya. Dengan program ini, karyawan berhak mendapatkan manfaat pensiun yang dihitung berdasarkan gaji dasar atau gaji bersih terakhir yang diterima dan masa bakti karyawan PT Asuransi Jiwasraya (Persero), mengelola program ini berdasarkan kontrak asuransi tahunan. Hingga tahun 2004, kontribusi karyawan kepada program ini adalah sebesar 5% dari gaji yang dibayarkan bulanan sementara Telkomsel membayar sisa kontribusi yang ditetapkan. Sejak 2005, kontribusi terhadap program dilakukan sepenuhnya oleh Telkomsel. Selain itu, Telkomsel juga menyediakan program penghargaan bagi karyawan dengan masa bakti yang lama dalam bentuk uang tunai atau tambahan cuti. Penghargaan ini diberikan kepada karyawan yang telah bekerja selama jangka waktu tertentu atau pada saat pemutusan hubungan kerja.
Infomedia juga menyelenggarakan PPMP bagi karyawannya.
b. Program Pensiun Iuran Pasti (“PPIP”)
Telkom menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi karyawan tetap yang direkrut sejak tanggal 1 Juli 2002. PPIP dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”), dimana karyawan dapat memilih di antara berbagai DPLK yang menyelenggarakan program ini. Kontribusi tahunan Perusahaan terhadap PPIP ditetapkan berdasarkan persentase tertentu dari gaji dasar karyawan peserta, yaitu mencapai Rp4 miliar, Rp5 miliar dan Rp5 miliar masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010, 2011 dan 2012.
Untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih efektif dan kompetitif, kami juga memiliki program Pensiun Dini (“Pendi”). Program ini sejalan dengan pelaksanaan Human Capital Master Plan 2013-2017 yang diperkirakan akan mengurangi jumlah karyawan Telkom sebanyak 1.548 karyawan. Program ini ditawarkan secara sukarela kepada karyawan yang dianggap telah memenuhi persyaratan tertentu terkait
pendidikan, usia, jabatan dan kinerja. Sejak tahun 2002 hingga 31 Desember 2012, Perusahaan telah mengalokasikan dana sebesar Rp7,3 triliun sebagai kompensasi bagi 14.195 karyawan yang mengikuti program ini. Program Pendi tahun 2012 diikuti oleh 781 karyawan dan efektif dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2013.
7. Program Pelayanan Kesehatan
a. Pengelolaan Kesehatan Karyawan
Peningkatan kesejahteraan karyawan diharapkan berdampak pada perbaikan produktivitas Perusahaan. Untuk itu, Telkom menyediakan layanan kesehatan bagi karyawan dan pensiunan beserta keluarga intinya yang dikelola oleh Yayasan Kesehatan (“Yakes”) Telkom. Hingga 31 Desember 2012, total karyawan dan pensiunan beserta keluarga intinya yang menjadi peserta layanan kesehatan Yakes Telkom mencapai 124.543 orang.
b. Pelayanan Kesehatan Pasca Kerja
Perhatian Perusahaan terhadap kesejahteraan juga berlanjut hingga karyawan memasuki masa pensiun, yaitu di antaranya dengan menyediakan jaminan kesehatan untuk seluruh karyawan yang telah pensiun, termasuk istri atau suami dan anak. Kami menyediakan dua jenis pendanaan untuk jaminan kesehatan pensiun, yakni:
i. Bagi karyawan yang diangkat sebagai calon pegawai sebelum tanggal 1 November 1995 dan memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun, mereka berhak mengikuti jaminan layanan kesehatan yang dikelola oleh Yakes Telkom. Kontribusi Perusahaan terhadap pelaksanaan program ini sebesar Rp991 miliar, Rp361 miliar dan Rp300 miliar masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2011 dan 2012.
ii. Bagi semua karyawan tetap lainnya, mereka memperoleh layanan kesehatan dalam bentuk tunjangan asuransi. Telkom memberikan kontribusi sebesar Rp20 miliar, Rp19 miliar dan Rp18 miliar masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2011 dan 2012 untuk menjalankan program ini.
Entitas anak memberikan tunjangan kesehatan melalui program jaminan kesehatan yang disponsori oleh pemerintah yang dikenal sebagai Jamsostek.