• Tidak ada hasil yang ditemukan

Telkom sebagai perusahaan besar berperan aktif melakukan

Dalam dokumen TLKM Annual Report 2012. pdf (Halaman 180-182)

pengurangan emisi gas rumah

kaca (“GRK”) yang tertuang

dalam program seperti upaya

mitigasi emisi karbon, efisiensi

energi gedung perkantoran,

efisiensi energi BTS, dan earth

hour. Hal tersebut dilakukan untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi

serta tanggung jawab lingkungan.

memerlukan energi input yang lebih rendah (low input power) dan tingkat konversi

efisiensi (efficiency conversion) yang tinggi (lebih dari 91%).

f. Pengimplementasian green data center dengan kelebihan zero depletion refrigrant (no CFC), zero depletion FAP (N2 100% Natural Gas), environment safe material (tanpa timbal) dan hemat energi (LED Light & Cooling System Management).

Pengimplementasian peralatan berefisiensi

tinggi diharapkan dapat dicapai penghematan pemakaian listrik, beban pemeliharaan dan mengurangi down time perangkat karena kegagalan sistem pengkondisi ruangan.

2. Efisiensi Energi Gedung Perkantoran

Sistem energi di gedung-gedung perkantoran

Telkom telah kami buat menjadi semakin efisien.

Berbagai langkah strategis yang diterapkan untuk itu, antara lain:

- Penggunaan kumpulan kapasitor (capasitor bank) untuk mengoptimalkan penggunaan listrik;

- Pemasangan kaca film pada jendela untuk

mengurangi efek panas dari luar sehingga mengurangi kebutuhan untuk pendinginan atau pemakaian AC;

- Penggantian penerangan konvensional dengan penerangan hemat energi;

- Penggantian AC chiller dengan AC berdiri; - Penerapan secara ketat “nyala-mati” listrik

guna menghemat pemakaian listrik;

- Mendidik karyawan mengenai penghematan energi;

- Pengelompokan switch untuk mengurangi efek pemanasan dan menghemat listrik;

- Pemasangan alat pengatur waktu (timer) pada penerangan di luar gedung; dan - Penempatan papan peringatan dan stiker

di berbagai lokasi yang strategis guna mengingatkan karyawan untuk menghemat listrik dan air.

Di beberapa lokasi operasi, penghematan energi

yang signifikan berhasil kami capai melalui

pengalihan dari switch TDM ke teknologi soft switch yang memberikan penghematan dari 59,9A ke 23,9A. Sejak pertama kali diterapkan di seluruh Indonesia pada tahun 2009, proyek soft switch ini telah meliputi call agents (soft switch) di 23 lokasi dan gerbang trunk di 28 lokasi dengan kapasitas sebanyak 24.837.620 Line Unit (“LU”) guna menambah kapasitas sambungan telepon tidak bergerak, serta keperluan modernisasi sentral dan akses dengan mengganti TDM switch yang sudah melampaui usia teknis.

3. Efisiensi Energi BTS

Penghematan energi yang signifikan juga datang

dari penggunaan BTS di luar gedung pada semua lokasi BTS Telkom Flexi dan Telkomsel. BTS di luar gedung berukuran lebih kecil dibandingkan BTS di dalam gedung dan tidak membutuhkan gardu dan pendingin. Dengan BTS di luar gedung yang digunakan berjumlah 2.876 unit maka dalam kurun waktu satu tahun, kami telah menghemat energi dari berkurangnya keperluan pendinginan tersebut hingga 90% atau 3.291,3 KVA atau mencapai Rp55 miliar.

4. Pemakaian Energi Terbarukan

Mitigasi emisi karbon yang signifikan telah

dilakukan melalui perubahan pola konsumsi energi dari energi tak terbarukan ke energi terbarukan antara lain penggunaan energi matahari, air dan angin. Meskipun dalam skala kecil, kami telah mulai melaksanakan konsep “carbon free” untuk beberapa kegiatan operasional. Dengan menggunakan sel tenaga matahari sebagai energi untuk BTS, emisi karbon yang dapat dikurangi dapat mencapai 961,39 ton CO2 setiap tahunnya.

Telkomsel menjadi pelopor dalam penggunaan BTS yang menggunakan energi terbarukan dari energi matahari mikrohidro, telah mengoperasikan sebanyak 4.400 BTS yang menggunakan sel bertenaga matahari di seluruh Indonesia dan menjadikannya operator dengan BTS ramah lingkungan terbanyak di Asia.

Energi terbarukan juga diimplementasikan untuk lokasi-lokasi di kepulauan dan perkotaan

Telkom telah menerapkan konsep ini melalui aplikasi nota dinas online sejak 1998 di beberapa unit dan telah diimplementasikan secara nasional. Sejak konsep ini diimplementasikan, manajemen Telkom membuat kebijakan pemotongan

anggaran pembelian kertas secara signifikan.

Dengan pemakaian kertas seminimum mungkin, kami telah mengurangi jumlah sampah kertas. Saat ini, seluruh unit di Telkom telah menggunakan aplikasi nota dinas online untuk pengiriman nota dinas di internal Telkom. Selama tahun 2012, surat nota dinas yang dibuat oleh seluruh unit di Telkom melalui aplikasi nota dinas online berjumlah 260.960 buah.

Dengan asumsi rata-rata satu nota dinas terdiri dari 2 (dua) lembar dan ditujukan kepada 3 (tiga) orang penerima dan selanjutnya masing-masing diteruskan kepada 3 (tiga) orang, maka dapat dihitung 260.960 dokumen surat x 2 lembar x 3 penerima x 3 disposisi sama dengan 4.697.280 lembar kertas atau sama dengan 9.395 rim kertas. Dengan menggunakan aplikasi nota dinas online, kami telah menghemat kertas sebanyak 9.395 rim kertas.

Telkom juga mengedukasi para karyawan dan pelanggan dalam menerapkan konsep tersebut, antara lain dalam hal penerbitan surat tagihan elektronik, pembayaran tagihan secara terpusat melalui teller, Anjungan Tunai Mandiri (“ATM”), phone banking, internet banking, mobile banking dan auto debit.

6. Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (“B3”)

Pengelolaan sampah dilakukan bersama Dinas Kebersihan setempat. Pengawasan rutin diterapkan guna menekan jumlah sampah yang tercecer. Telkom juga melakukan pengelolaan sampah dan pembuangan secara bertanggung jawab di seluruh kantor operasional.

Terhadap material yang dapat didaur ulang, seperti; baterai bekas, kabel tembaga dan material logam, prosesnya diserahkan kepada pihak ketiga. Perangkat dan peralatan yang sudah tua diganti dengan perangkat dan peralatan baru dan khusus untuk AC baru diharuskan AC yang tidak menggunakan gas Freon R6 atau Halon sehingga emisi karbon dapat dikurangi. Agar kebijakan retrofit gas freon berjalan efektif, kami mengadakan pelatihan untuk Teknisi yang

menangani Musicool dan memperoleh sertifikasi

dari PT Pertamina (Persero). lainnya yang masih menggunakan sumber

tenaga genset 7x24 jam antara lain melalui pemanfaatan pembangkit listrik hybrid yang menggabungkan sel surya (solar cell) dan tenaga angin (windpower). Penggunaan energi terbarukan berupa pembangkit listrik hybrid diharapkan dapat dicapai penghematan beban pemakaian listrik, beban pemeliharaan dan beban konsumsi BBM hingga 98%, sementara 2% BBM masih diperlukan untuk keperluan pemeliharaan genset.

5. Konsep Kantor Tanpa Kertas

Upaya lainnya dalam mitigasi emisi karbon adalah dengan menerapkan konsep Kantor Tanpa Kertas.

7. Pengelolaan dan Pemakaian Air Daur Ulang

Air sangat vital untuk kehidupan manusia dan memegang peranan penting dalam menjaga kelangsungan ekosistem. Oleh sebab itu, pengelolaan dan pemakaian air menjadi isu yang tak kalah pentingnya dibandingkan dengan upaya mitigasi emisi karbon. Dalam kaitan ini, kami memiliki komitmen yang tinggi untuk bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemakaian air.

Konsumsi air Telkom relatif rendah yang dipergunakan untuk operasional gedung dan keperluan minum karyawan yang mayoritas dipasok oleh Perusahaan Daerah Air Minum (“PDAM”) tempat kami beroperasi. Meskipun volume konsumsi air relatif sedikit, kami telah melaksanakan langkah strategis dalam pengelolaan air dengan pemasangan biopori dan penampung air di sekeliling gedung kantor untuk menampung air hujan serta melakukan proses daur ulang air yang secara sederhana dilakukan

dengan menggunakan filtrasi berbasis arang dan

hasil air daur ulang digunakan untuk mencuci kendaraan operasional dan menyiram tanaman di halaman kantor.

8. Gerakan Bersepeda ke Kantor (Bike to Work)

Dalam rangka hidup sehat dan sekaligus memitigasi emisi karbon, Perusahaan menghimbau karyawan untuk bersepeda ke kantor setiap hari Jumat. Himbauan ini dikeluarkan pada tahun 2009 dan pelaksanaannya direspons dengan baik oleh sebagian besar karyawan hingga tahun 2012. Kami mengharapkan hal ini akan menjadi kebiasaan yang merupakan bagian dari gerakan nasional “Bike to Work” dan membudaya di kalangan karyawan.

9. Satu Miliar Pohon untuk Indonesia (One Billion Indonesia Trees - “OBIT”)

Sebagaimana tertuang dalam komitmen Manajemen pada tanggal 23 Desember 2011 yang lalu, yang menyatakan bahwa Telkom sebagai BUMN mendukung penuh Program OBIT sebagai bentuk komitmen Pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 26% pada tahun 2020 mendatang yang dipertegas oleh Kementerian BUMN untuk membangun dan mengembangkan 2 juta hektar hutan rakyat di Pulau Jawa hingga 2014 dan pada tahun 2012, Telkom berhasil melakukan penanaman sebanyak 16.000 pohon pada tanah seluas 36 hektar.

10. Earth Hour

Secara rutin setiap tahunnya Telkom berpartisipasi dalam kegiatan “Earth Hour” yang digalakkan oleh WWF yang bertujuan melestarikan lingkungan hidup dengan mengurangi konsumsi energi listrik. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pemadaman listrik selama 1 jam pada hari Sabtu, minggu ke-4 bulan Maret setiap tahun pada pukul 20.30-21.30.

C. Dampak Keuangan dari Kegiatan

Pada tahun 2012, Telkom mengeluarkan biaya total sebesar Rp348 miliar untuk seluruh program tanggung jawab sosial terkait lingkungan hidup.

D. Sertifikasi di Bidang Lingkungan

Dengan mengusung visi untuk menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan TIMES di kawasan regional dengan misi penyediaan layanan TIMES berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif sekaligus menjadi model pengelolaan korporasi terbaik, Perusahaan harus memperhatikan juga pengendalian lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang baik. Untuk memenuhi regulasi Pemerintah dalam hal menerapkan SMK3, pada tahun 2012 Telkom dan GSD telah memperoleh

sertifikasi SMK3.

KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN

Dalam dokumen TLKM Annual Report 2012. pdf (Halaman 180-182)