• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekonstruksi Life Skill Masyarakat

Dalam dokumen full proseding JILID 1 (Halaman 153-156)

MODEL PEMBERDAYAAN TRANSFORMATIF DALAM MEREKONSTRUKSI LIFE SKILL MASYARAKAT MELALUI SEKOLAH KOMUNITAS PERBATASAN DI KALIMANTAN BARAT

TINJAUAN PUSTAKA 1 Wilayah Perbatasan

4. Rekonstruksi Life Skill Masyarakat

Salah-satu misi dari sekolah komunitas perbatasan ialah berupaya merekonstruksi life skill masyarakat melalui

berbagai kegiatan dan pelatihan. Life skill merupakan salah satu proses pendidikan yang memberikan pelatihan

dan bekal bagi masyarakat sehingga mereka mampu menghadapi masalah-masalah hidup dan secara kreatif menemukan solusinya. Pendidikan life skill tidak hanya sebatas persiapan keterampilan-keterampilan namun

mencakup penanaman kesadaran dan keberanian masyarakat menghadapi kondisi-kondisi yang sulit. Selanjutnya Rekonstruksi life skill masyarakat dalam konteks Sekolah komunitas perbatasan di kembangkan melalui kegiatan

dan pelatihan-pelatihan sesuai dalam rumuan grand design sekolah komunitas perbatasan beberapa diantaranya yakni:

1. Pengembangan kegiatan inkubator bisnis. Inkubator bisnis yang dikembangan SKP merupakan kontribusi pengetahuan lokal melalui pelatihan budidaya tumbuhan hutan yang memiliki daya nilai seperti aromatik, kosmetik dan obat-obatan.

2. Pengembangan ekowisata berbasis agrofishery di Temajuk. Wisata merupakan industri yang banyak memberikan keuntungan bagi masyarakat di sekitarnya, oleh sebab itu pemanfaatan sumber daya alam dan lokal di Temajuk adalah langkah strategis yang menjadi sasaran SKP

3. Pengembangan strategi resolusi konflik pengelolaan hutan berbasis komunitas seluruh stakeholder. Seiringnya terjadi konflik antara masyarakat, perusahaan perkebunan dan juga pemerintah maka, pemahaman akan konflik dan resolusi konflik ini menjadi muatan pengetahuan yang perlu diketahui oleh semua pihak yang menjadi target SKP.

4. Proyek Penguatan Industri Rumah Tangga. Dalam mendukung industri rumah tangga masyarakat perbatasan, SKP berupaya melakukan penguatan strategi dalam peningkatan manfaat, hasil, mutu dan managemen usaha tumbuhan herba hutan dan hasil laut.

5. Pengadaan perpustakaan komunitas beserta pendampingan literasi bagi masyarakat

6. Pelatihan jurnalisme warga. Tidak hanya pelatihan kemampuan memanfaatkan sumber daya alam dan pengembangan industri kreatif saja, namun SKP turut memberikan peluang bagi masyarakat sebagai penyampai informasi yang ada disekitarnya melalui kegiatan jurnalistik. Kerjasama yang dibangun SKP dengan media-

media lokal memberikan peluang bagi masyarakat untuk selalu menyampaikan peristiwa maupun kondisi yang dialami di daerah perbatasan.

7. Pendidikan politik bagi masyarakat perbatasan. Pendidikan politik dilakukan guna menguatkan partisipasi dan membentuk masyarakat sebagai pemilih cerdas.

Output yang hendak dicapai melalui kegiatan sekolah komunitas perbatasan ialah dapat meretas masalah-

masalah lokal sehingga dapat terwujud: a) peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan

agroforestri dan agrofishery berbasis komunitas; b) terbentuknya jaringan sosioekonomi untuk meningkatkan

produktivitas dan pemasaran hasil SDA; c) rekonstruksi fungsi kelembagaan/pranata lokal mendukung terciptanya iklim kelembagaan yang kondusif bagi sistem produksi dan pemasaran usaha agroforestri dan agrofishery; d) masyarakat adat dan kelembagaan adat memiliki hak terhadap sumber daya hutan dan laut sehingga mereka dilibatkan secara partisipatif dalam program agroforestri dan agrofishery; e) masyarakat adat memiliki batas-batas wilayah kepemilikan lahan yang jelas dan nyata berbasis agroforestri dan agrofishery; f) meningkatnya kesadaran

politik caleg yang responsive gender dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; g) peningkatnya keterpilihan caleg yang berintegritas; h) meningkatnya keterpilihan perempuan di parlemen dan keberpihakan yang responsive gender; dan i) Pengawasan pemilu yang partisipatif

KESIMPULAN

Kegiatan pemberdayaan berbasis sekolah komunitas perbatasan ini adalah sebuah inovasi dan mahakarya dalam program pembangunan sosial yang harus didukung oleh berbagai pihak. Daerah perbatasan selama ini mendapatkan perlakuan yang tidak adil dalam berbagai aspek pembangunan sehingga menggiring masyarakat yang berada di perbatasan tidak mampu mendapatkan akses dalam kehidupan sosial-ekonomi, pendidikan maupun kesehatan secara merata. Sudah saatnya wilayah perbatasan dijadikan brand image oleh pemerintah provinsi maupun daerah, itu berarti daerah perbatasan sebagai simbol yang dapat mencerminkan wilayah Kalimantan Barat, paradigma tersebut yang harus segera dibangun dan tanamkan. Model pembangunan harus digeser ke wilayah perbatasan, yang mana hingga saat ini masih terkesan akan segala keterpurukannya. Pemberdayaan yang dibangun harus lebih menitikberatkan pada kemandirian masyarakat lokal baik dengan memanfaatkan, sumber daya alam, kearifan lokal maupun pengetahuan lokal sebagai suatu peluang pembangunan itu sendiri. Sekolah perbatasan menjadi salah satu model alternatif dan transformatif yang cukup komprehensif dan memiliki orientasi terhadap kemandirian masyarakat. Melalui konsep edukasi dan rekonstruksi life skill, masyarakat diharapkan tidak lagi sebagai obyek pembangunan namun menjadi subyek atau aktor dari pembangunan itu sendiri Masyarakat mampu berkuntribusi dalam pengembangan daerah masing-masing melalui pengetahuan-pengetahuan yang telah ditransfer dan bimbingan yang diberikan secara sustainability.

DAFTAR PUSTAKA

Amien, Mappadjantji. 2005. Kemandirian Lokal Konsepsi Pembangunan, Organisasi, dan Pendidikan Dari Perspektif Sains Baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Anwas, Oos M. 2013. Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung: Alfabeta.

Budianta, Aziz. 2010. “Pengembangan Wilayah Perbatasan Sebagai Upaya Pemerataan Pembangunan Wilayah Di Indonesia”. Jurnal SMARTek 1: 72 – 82

Gambaran Umum Aspek Geografis Provinsi Kalimantan Barat. 2015 . Retrieved from Pemerintah Provinsi

Kalimantan Barat: http://kalbarprov.go.id/info.php?landing=2 tanggal 19 Agustus 2016

Huruswati, Indah, dkk. 2012. Evaluasi Program Pembangunan Kesejahteraan Sosial Di Desa Perbatasan-Kalimantan Barat. Jakarta: P3ks Press

Malik, Hermen. dkk. (2008). Menguak Ketertinggalan Meretas Jalan Baru. Jakarta: Kementrian Negara

Pembangunan Daerah Tertinggal.

Marwasta, Djaka. 2016. “Pendampingan Pengelolaan Wilayah Perbatasan Di Indonesia: Lesson Learned Dari Kkn- Ppm Ugm Di Kawasan Perbatasan”. Indonesian Journal of Community Engagement 2: .204-216

Marwiyah, Syariftul. 2012. “Konsep Pendidikan Berbasis Kecakapan Hidup” .Jurnal Falasifa 1:75-97

Mawardi, Imam. 2012. “Pendidikan Life Skills Berbasis Budaya Nilai-nilai Islami dalam Pembelajaran”. Nadwa Jurnal Pendidikan Islam 2:215-230

Rubin, Herbert J and Rubin, Iren S. 2001. Community organizing and Development (3rd Ed). United States of

America: Allyn & Bacon.

Saherimiko. (2012). Perspektif Politik Desentralisasi Dalam Pembangunan Kawasan Studi di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Disertasi. Bandung: Program Pascasarjan Universitas Padjajaran . Sawitri, Dewi. 2006. “Keikutsertaan Masyarakat dalam Pengembangan Lokal (Studi Kasus: Pengembangan Desa di

Jawa Barat)”. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota”. 1: 39-60

Sekolah Komunitas Perbatasan. 2015. Retrieved from http://komunitasperbatasan.blogspot.co.id/2015/10/ sekolah-komunitas-perbatasan.html tanggal 19 Agustus 2016

Soetrisno, Loekman. (1995). Menuju Masyarakat Partisipatif. Yogyakarta: Kanisius.

Suharto, Edi. (2007). Pekerjaan Sosial di Dunia industri Memperkuat Tanggung Jawab Sosial (Cooporate Social Responsibility). Bandung: PT Refika Aditama.

Suharto, Edi. (2010). Membangun Masyarakat Membudayakan Rakyat Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Sulistiyani, Ambar Teguh. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta: Gava Media

Sutaat. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat Daerah Perbatasan Antar Negara: Studi Masalah, Kebutuhan Dan Sumber Daya Sosial Desa Jagoi Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat”. Sosiokonsepsia

1:52-71

-, Grand design Sekolah Komunitas Perbatasan Kalimantan Barat. (Tidak diterbitkan)

-. 2014. Kalimantan Barat Dalam Angka 2014. -: BPS Provinsi Kalimantan Barat

-. Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019. Kementerian

Dalam dokumen full proseding JILID 1 (Halaman 153-156)