• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOTAL 0,20 0,81 0,54 0,14 Catatan: Skor Ideal 1,00

Dalam dokumen Volume 1, Tahun ISSN KATA PENGANTAR (Halaman 74-79)

PENINGKATAN DAYA MATEMATIK SISWA SMA Wahyu Hidayat

TOTAL 0,20 0,81 0,54 0,14 Catatan: Skor Ideal 1,00

Berdasarkan Tabel 1, dapat dikemukakan deskripsi peningkatan daya matematik siswa sebagai berikut:

5) Perbandingan peningkatan daya matematik siswa secara keseluruhan berdasarkan jenis pendekatan pembelajaran (MEAs dan KONV) mendapatkan rerata 0,60 > 0,54; standar deviasi 0,12 < 0,14. Ini menunjukkan bahwa peningkatan daya matematik siswa yang pembelajarannya menggunakan MEAs lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya menggunakan cara konvensional.

6) Perbandingan peningkatan daya matematik siswa yang berasal dari KAM baik berdasarkan jenis pendekatan pembelajaran (MEAs dan KONV) mendapatkan rerata 0,71 > 0,62; standar deviasi 0,08 < 0,11; Ini menunjukkan bahwa peningkatan daya matematik siswa pada KAM baik yang pembelajarannya menggunakan MEAs lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya menggunakan cara konvensional.

7) Perbandingan peningkatan daya matematik siswa yang berasal dari KAM sedang berdasarkan jenis pendekatan pembelajaran (MEAs dan KONV) mendapatkan rerata 0,58 > 0,50; standar deviasi 0,12 < 0,15; Ini menunjukkan bahwa peningkatan daya matematik siswa pada KAM sedang yang pembelajarannya menggunakan MEAs lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya menggunakan cara konvensional.

8) Perbandingan peningkatan daya matematik siswa yang berasal dari KAM kurang berdasarkan jenis pendekatan pembelajaran (MEAs dan KONV) mendapatkan rerata 0,54 < 0,58; standar deviasi 0,09 > 0,08; Ini menunjukkan bahwa peningkatan daya matematik siswa pada KAM sedang yang pembelajarannya menggunakan MEAs tidak lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya menggunakan cara konvensional.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika ProgramPasca Sarjana STKIP Siliwangi Bandung 63 Untuk mendukung deskripsi peningkatan daya matematik yang telah dijelaskan, maka dilakukan analisis data daya matematik siswa melalui uji statistik dengan menggunakan uji perbedaan rerata dan ANOVA dua jalur.

Berikut ini disajikan hasil analisis data mengenai daya matematik siswa secara keseluruhan seperti tersaji pada Tabel 2 dan hasil analisis data mengenai daya matematik siswa berdasarkan KAM seperti tersaji pada Tabel 3.

Tabel 2

Rekapitulasi Hasil Pengujian Perbedaan Rerata Peningkatan Daya Matematik Siswa

Kemampuan Matematik

Siswa

Kelas N Sig. Interpretasi

Daya Matematik Eksperimen 30 0,038 Tolak H0 Kontrol 35 Hipotesis: H0 : e= k HA : e> k

Kriteria pengujian : Jika sig > 0,05 maka H0 diterima

Dari Tabel 2 diperoleh nilai sig = 0,038; atau dengan kata lain sig < 0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan daya matematik siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran MEAs lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran konvensional jika ditinjau secara keseluruhan pada taraf signifikansi 5%.

Tabel 3

Rangkuman Uji Anova Dua Jalur Peningkatan Daya Matematik

Berdasarkan Faktor Pendekatan Pembelajaran dan KAM

SUMBER JK dk RJK Fhit Sig

Pendekatan Pembelajaran (A) 0,024 1 0,024 1,650 0,204

KAM (B) 0,155 2 0,078 5,357 0,007

AxB 0,031 2 0,016 1,074 0,348

Inter 0,854 59 0,014

(Diambil dari output SPSS. 17) Pendekatan Pembelajaran

H0 : e= k

HA : e k

Kriteria pengujian : Jika sig > 0,05 maka H0 diterima

Dari Tabel 3 diperoleh nilai sig = 0,204; atau dengan kata lain sig > 0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara daya matematik siswa yang

64 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika ProgramPasca Sarjana STKIP Siliwangi Bandung pembelajarannya menggunakan pembelajaran MEAs dengan yang pembelajarannya menggunakan cara konvensional pada taraf signifikansi 5%.

KAM

H0 : t' s' k'

HA : Paling tidak terdapat satu KAM yang berbeda secara signifikan dengan KAM lainnya Kriteria pengujian : Jika sig > 0,05 maka H0 diterima

Dari Tabel 3 diperoleh nilai sig = 0,007; atau dengan kata lain sig < 0,05; hal tersebut dapat disimpulkan bahwa paling tidak terdapat satu kelompok siswa dengan KAM tertentu yang daya matematik siswanya berbeda secara signifikan dengan KAM lainnya pada taraf signifikansi 5%. Untuk mengetahui KAM mana yang berbeda secara signifikan dilakukan uji scheffe. Hasil perhitungannya disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4

Uji Scheffe Skor Rerata Peningkatan Daya Matematik Berdasarkan KAM

TKAS (I) TKAS(J) Sig H0

Baik Sedang 0,008 Ditolak

Sedang Kurang 0,850 Diterima

Baik Kurang 0,119 Diterima

(Diambil dari output SPSS.17)

Dari Tabel 4 disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara daya matematik siswa dengan KAM baik dibandingkan siswa dengan TKAS sedang dan kurang pada taraf signifikansi 5%, dalam hal ini daya matematik siswa dengan KAM baik lebih baik daripada siswa dengan KAM sedang dan kurang. Namun untuk daya matematik siswa dengan KAM sedang tidak berbeda secara signifikan dari siswa dengan KAM kurang pada taraf signifikansi 5%. Implikasinya daya matematik siswa pada KAM baik lebih berkembang dari KAM sedang dan kurang.

Efek Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan KAM

H0: Tidak terdapat efek interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan KAM HA: Paling tidak ada satu selisih yang berbeda secara signifikan dari yang lainnya. Kriteria pengujian : Jika sig > 0,05 maka H0 diterima

Dari tabel 3 diperoleh nilai sig = 0,348 lebih besar dari 0,05; hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat efek interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran (MEAs dan KONV) dengan KAM dalam menghasilkan daya matematik siswa pada taraf signifikansi 5%.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Peningkatan daya matematik siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran

MEAs lebih baik daripada yang pembelajarannya menggunakan cara konvensional

(KONV) ditinjau secara keseluruhan.

2. Tidak terdapat perbedaan peningkatan daya matematik siswa yang pembelajarannya

menggunakan pembelajaran MEAs dengan yang pembelajarannya menggunakan cara

konvensional (KONV) berdasarkan Kemampuan Awal Matematik Siswa (baik,

sedang, kurang). Namun peningkatan daya Matematik Siswa MEAs pada kategori baik

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika ProgramPasca Sarjana STKIP Siliwangi Bandung 65

dan sedang secara signifikan lebih baik daripada Konv, sedangkan yang MEAs kurang

tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada taraf signifikansi 5%.

3. Tidak terdapat efek interaksi antara pendekatan pembelajaran dan KAM dalam

meningkatkan daya matematik siswa. Berarti secara bersamaan faktor pendekatan

pembelajaran dan KAM tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap daya

matematik siswa pada taraf signifikansi 5%.

DAFTAR PUSTAKA

Chamberlin, S. A., Moon, S. M. 2005. How Does the Problem Based Learning Approach Compare to the Model-Eliciting Activity Approach in Mathematics?. (http://www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/chamberlin.pdf)

Chamberlin, S. A. 2002. Analysis of interest during and after Model-eliciting Activities: A comparison of gifted and general population students. Unpublished doctoral dissertation. Cynthia, A., dan Leavitt, D. 2007. Implementation strategies for Model Eliciting Activities: A

Teachers Guide. [Online]. http://site.educ.indiana. edu/Portals/ 161/Public/ Ahn%20 &%20 Leavitt.pdf. [12 Maret 2013]

Depdiknas. 2006. Panduan Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Matematika untuk SMP. Jakarta: Ditjen Dikdasmen

Gordah, E.K. 2009. Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Pendekatan Open Ended. Tesis UPI: Tidak diterbitkan.

Harries, T. dan Barmby, P. 2006. Representing Multiplication. Proceeding of the British Society for Research into Learning Mathematics. Vol 26, No 3 Hal 25 – 30.

Hwang, et al. 2007. Multiple Representation Skills and Creativity Effects on Mathematical Problem Solving using a Multimedia Whiteboard System. Educational Technology & Society, Vol 10, No 2, pp. 191-212.

Irwandi. 2012. Daya Matematis. [Online]. http://irwandiaini.blogspot.com/2012/09/daya-matematis.html. [20 April 2013]

Ismaimuza. 2010. Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Strategi Konflik Kognitif. Disertasi UPI: Tidak diterbitkan.

Istianah, E. 2011. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik dengan Pendekatan MEAS (Model-Eliciting Activities) Pada Siswa SMA. Tesis UPI: Tidak diterbitkan.

Karim, A. (2010). Meningkatkan kemampuan Penalaran dan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Model Reciprocal Teaching. Tesis UPI: Tidak diterbitkan.

Martadiputra, B. A dan Suryadi, D. 2012. Peningkatan Kemampuan Berpikir Statistis Mahasiswa S1 Melalui Pembelajaran MEAs yang Dimodifikasi. Jurnal Infinity, Vol 1, No 1, pp. 79-89. Minarni, A. 2012. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY 10 November 2012. mp-94

Ratnaningsih, N. 2007. Pengaruh Pembelajaran Kontekstual terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik Siswa Sekolah Menengah Atas. Disertasi UPI: tidak diterbitkan. Rosengrant, D, et.al . 2005. An Overview of Recent Research on Multiple Representations. [Online].http://paer.rutgers.edu/ScientificAbilities/Downloads/Papers/DavidRosperc2006.Pd f. [11 Maret 2013].

Ruseffendi, H. E. T. 2006. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Sanjaya. W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sardiman, 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Shadiq, F., 2007. Laporan Hasil Seminar dan Lokakarya Pembelajaran Matematika 15 – 16 Maret 2007 di P4TK (PPPG) Matematika. Yogyakarta.

66 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika ProgramPasca Sarjana STKIP Siliwangi Bandung Sukardi. M. 2009. Pengaruh Penerapan Model Pengembangan Self-Science Terhadap Kecerdasan

Emosional Siswa Sekolah Menengah Pertama. [Online]. Available: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/ article/view/982. [13 Maret 2012]

Sumarmo, U. 2003. Daya dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa dan Bagaimana Dikembangkan pada Siswa Sekolah Dasar dan Menengah. Makalah disajikan pada Seminar Sehari di

Jurusan Matematika ITB, Oktober 2003. [Online].

http://educare.efkipunla.net/index.php?option=com_content&task=view&id=62 Jurnal pendidikan dan budaya. [4 Januari 2011].

Sumarmo, U. 2005. Pembelajaran matematika untuk mendukung pelaksanaan kurikulum tahun 2002 sekolah menengah. Makalah Disajikan pada Seminar Pendidikan Matematika di FPMIPA Universitas Negeri Gorontalo: Tidak diterbitkan.

Tapilouw, F dan Setiawan, W. 2008. Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia Interaktif (Studi Empirik pada Konsep Sistem Saraf). Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Vol 1, No 2, Desember 2008. Hal 21.

Widyastuti. 2010. Pengaruh Pembelajaran Model-Eliciting Activities terhadap Kemampuan Representasi Matematis dan Self-Efficacy Siswa. Tesis UPI: Tidak diterbitkan.

Yuan, S. 2013. Incorporating Pólya‟s Problem Solving Method in Remedial Math," Journal of

Humanistic Mathematics: Vol. 3: Iss. 1, Article 8. Hal 98. Available:

http://scholarship.claremont.edu/jhm/vol3/iss1/8

Zulkarnaen, R. 2009. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematik Siswa SMA Melalui Pendekatan Open-ended dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika ProgramPasca Sarjana STKIP Siliwangi Bandung 67

PENDEKATAN METAPHORICAL THINKING UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMPETENSI

Dalam dokumen Volume 1, Tahun ISSN KATA PENGANTAR (Halaman 74-79)