• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran terpadu Tipe Threaded untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran terpadu Tipe Threaded untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE THREADED UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGACU KURIKULUM 2013. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Dedi Permana NIM: 141134173. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Skirpsi ini dapat penulis selesaikan berkat andil, dukungan serta bantuan dari berbagai pihak dan tentunya atas izin dari Allah SW, maka dengan bangga penulis persembahkan skripsi ini kepada: 1. Allah S.W.T yang senantiasa memberikan kekuatan, memberi kemudahan dan kelancaran dalam setiap perjalanan hidupku. 2. Ayah dan ibu tercinta. Sudi Mulyono dan Wiwit Sukmawati yang selalu memberikan dukungan, doa, perhatian dan semangat serta kakakku yang selalu memberikan motivasi. 3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 4. Keluarga besar SD Negeri Depok 1 sebagai tempat penelitian, terimakasih atas kesempatan dan pengalaman yang sangat berharga dapat berjumpa dengan siswa-siswa yang sangat baik selama penelitian. 5. Teman-teman satu cluster skripsi “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013” Tyas dan Dipta yang telah memberikan semangat serta teman-teman satu payung yang telah bekerja sama selama penyusunan skripsi. 6. Teman-teman kelas 7C yang senantiasa memberikan semangat dan hiburan dalam proses berdinamika di kelas serta memotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Gita Indri Cahyani yang tanpa lelah selalu memberikan motivasi serta semangatnya untuk dapat segera menyelesaikan skripsi ini. 8. Skripsi ini penulis persembahkan kepada almamater Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. “Apa yang kamu berikan kelak nanti kamu akan mendapatkannya” (Penulis). Man JaddaWajada (Siapa bersungguh-sungguh pasti akan berhasil) (Peribahasa Arab). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE THREADED UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGACU KURIKULUM 2013. Dedi Permana Universitas Sanata Dharma 2018 Latar belakang dari penelitian ini berdasarkan analisis kebutuhan yang menunjukkan perlunya contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran terpadu yang memuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lengkap beserta lampirannya dan mengacu Kurikulum 2013. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan. Pengembangan perangakat pembelajaran terpadu tipe threaded ini menggunakan prosedur pengembangan Borg and Gall yang dikombinasikan dengan prosedur pengembangan Dick and Carey. Hasil dari modifikasi kedua prosedur pengembangan tersebut akan digunakan peneliti sebagai landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 7 tahapan yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) evaluasi formatif, (5) revisi desain, (6) evaluasi sumatif, (7) revisi produk, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013. Instrumen dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara dan lembar keusioner. Berdasarkan validasi dua orang pakar pembelajaran terpadu menghasilkan skor 4,68 (sangat baik) dan 3,96 (baik), dua guru kelas IV Sekolah Dasar menghasilkan skor 4,66 (sangat baik) dan 4,70 (sangat baik). Perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded memperoleh rerata skor 4,5 (sangat baik). Skor perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar yang mengacu Kurikulum 2013 memiliki kualitas “Sangat Baik”. Kata kunci : Perangakat pembelajaran, Kurikulum 2013, pembelajaran terpadu, pembelajaran terpadu tipe threaded.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE DEVELOPMENT OF INTEGRATED LEARNING TOOL THREADED TYPE FOR GRADE IV OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS REFERRING TO CURRICULUM 2013. Dedi Permana Sanata Dharma University 2018 The background of this study is based on needs analysis showing the need for examples of threaded integrated learning tools for grade 4 students of Elementary School referring to the Curriculum 2013. This study aims to produce a product in the form of integrated learning tools that contain a complete Learning Plan (RPP) and its attachments and referring to the Curriculum 2013. This research is a type of research and development. The development of this type of threaded learning on integrated learning using Borg and Gall development procedure combined with Dick and Carey development procedures. The results of the second modification of the development procedure will be used as a researcher in the research. The development procedure used in this research consists of 7 stages: (1) potential and problems, (2) data collection, (3) product design, (4) formative evaluation, (5) design revision, (6) summative evaluation, (7) product revision, to produce final product design in the form of threaded type integrated learning tool for fourth grade students of elementary school referring to Curriculum 2013. The instrument in this research is interview guide and questionnaires. Based on the validation of two integrated learning experts resulted in a score of 4.68 (excellent) and 3.96 (good), two teachers of grade 4 elementary school resulted in a score of 4.66 (very good) and 4.70 (excellent). Threaded integrated learning device got the average score of 4.5 (very good). Threaded type integrated learning tool scores for grade 4 elementary school students referring to the Curriculum 2013 have "Excellent" quality. Keywords: Learning instruments, Curriculum 2013, integrated learning, integrated learning threaded type. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan. skripsi. dengan. tepat. waktu.. Skripsi. yang. berjudul. “PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE THREADED UNTUK SISWA KELAS IV SD MENGACU KURIKULUM 2013” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Penulis menyadari tentunya masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam terselesaikannya skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1.. Bapak Drs. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.. 2.. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma.. 3.. Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma.. 4.. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah mendampingi dan membantu proses penyusunan skripsi.. 5.. Wali kelas IV A SD Negeri Depok 1 yang telah membantu penulis dalam mempersiapkan produk hingga pengujian.. 6.. Wali kelas IV B SD Negeri Depok 1 yang telah membantu penulis dalam mempersiapkan produk hingga pengujian.. 7.. Kepala Sekolah SD Negeri Depok 1 yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.. 8.. Siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri Depok 1 yang telah bersedia membantu dan melancarkan proses penelitian.. 9.. Kedua orang tua yang selalu mendoakan.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10. Kakak penulis yang selalu memberikan motivasi. 11. Gita Indri Cahyani yang selalu memberikan motivasi dan semangat. 12. Teman-teman. cluster. dan payung skripsi. pengembangan perangkat. pembelajaran terpadu yang telah memberikan semangat dan kerjasama sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.. Penulis. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv HALAMAN MOTTO .................................................................................. v PERYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................... vii ABSTRAK .................................................................................................... viii ABSTRACT ................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................. x DAFTAR ISI ................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4 E. Batasan Istilah .................................................................................... 5 F. Spesifikasi Produk.............................................................................. 6 BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 10 A. Kajian Pustaka.................................................................................... 10 1. Pengertian Kurikulum 2013 ......................................................... 10 2. Karakteristik Esensial Pembelajaran Terpadu ............................. 10 3. Perangkat Pembelajaran (RPP) .................................................... 13 4. Pembelajaran Terpadu .................................................................. 17 5. Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded ......................................... 30. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 36 C. Kerangka Pikir ................................................................................... 39 D. Pertanyaan Penelitian ......................................................................... 40 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 42 A. Jenis Penelitian ................................................................................... 42 B. Setting Penelitian................................................................................ 51 C. Prosedur Pengembangan .................................................................... 51 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 56 E. Instrumen Penelitian........................................................................... 60 F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 61 G. Jadwal Penelitian................................................................................ 65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 66 A. Analisis Kebutuhan ............................................................................ 66 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ......................................... 66 2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan .................... 69 B. Desain Produk Awal .......................................................................... 70 C. Validasi Ahli dan Revisi Produk ........................................................ 73 1. Data Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu ................................. 73 2. Revisi Produk ............................................................................... 75 D. Uji Coba Terbatas .............................................................................. 76 1. Data Uji Coba Terbatas ................................................................ 76 2. Revisi Produk ............................................................................... 78 E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan .............................................. 80 1. Kajian Produk Akhir .................................................................... 80 2. Pembahasan .................................................................................. 83 BAB V PENUTUP ........................................................................................ 88 A. Kesimpulan ........................................................................................ 88 B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 89 C. Saran ................................................................................................... 90 Daftar Pustaka .............................................................................................. 91. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Indikator Keterampilan Berpikir .................................................... 31 Tabel 2.2 Indikator Keterampilan Sosial ....................................................... 32 Tabel 2.3 Indikator Keterampilan Bekerjasama............................................. 32 Tabel 2.4 Indikator Keterampilan Mengorganisir .......................................... 33 Tabel 2.5 Indikator Keterampilan Belajar ...................................................... 33 Tabel 2.6 Indikator Kecerdasan Ganda .......................................................... 33 Tabel 3.1 Konversi Skala Lima ...................................................................... 62 Tabel 3.2 Kriteria Skor Skala Lima ............................................................... 64 Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................ 65 Tabel 4.1 Saran Pakar Pembelajaran Terpadu dan Revisi ............................. 75 Tabel 4.2 Saran Guru Kelas IV SD dan Revisi .............................................. 79 Tabel 4.3 Rekapitulasi Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu dan Guru Kelas IV Sekolah Dasar ........................................................ 83. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Bagan Pemetaan KD dan Indikator Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded ............................................................. 35 Gambar 2.2 Bagan Penelitian yang Relevan .................................................. 38 Gambar 2.3 Bagan Kerangka Pikir Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded... 40 Gambar 3.1 Langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg and Gall .............................................................. 42 Gambar 3.2 Desain Pembelajaran Menurut Dick and Carey ......................... 47 Gambar 3.3 Bagan Pengembangan yang Dilakukan Peneliti ........................ 53. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan .............. 94. Lampiran 2 Hasil Wawancara SD Negeri Depok 1 ................................... 95. Lampiran 3 Hasil Wawancara SD Negeri Kintelan 1 ................................ 98. Lampiran 4 Pernyataan Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded ......................................................................... 100. Lampiran 5 Pernyataan Uji Coba Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded ................................................................................. 103. Lampiran 6 Validasi Pakar A Pembelajaran Terpadu ................................ 106. Lampiran 7 Validasi Pakar B Pembelajaran Terpadu ................................ 113. Lampiran 8 Validasi Uji Coba Guru Kelas IV A Sekolah Dasar ............... 120. Lampiran 9 Validasi Uji Coba Guru Kelas IV B Sekolah Dasar ............... 129. Lampiran 10 Surat Permohonan Izin Penelitian........................................... 132. Lampiran 11 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ................................. 133. Lampiran 12 Foto Pelaksanaan Penelitian ................................................... 134. Lampiran 13 Biodata Penulis ....................................................................... 135. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sugandi, dkk (2000: 4) mengatakan pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan seorang guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara pengajar itu sendiri dengan si pembelajar. Proses pembelajaran yang ada di dalam kelas ditentukan berdasarkan rancangan kegiatan yang sudah disiapkan oleh guru. Guru perlu menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media dan penilaian yang mengacu pada kurikulum. Penyusunan perangkat pembelajaran perlu dibuat secara matang dengan memperhatikan keadaan di dalam kelas, fasilitas yang ada serta tingkat perkembangan anak. Rancangan yang dibuat nantinya akan menjadi panduan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar di dalam kelas. Rancangan tersebut juga harus berpedoman dengan kurikulum yang berlaku pada saat itu. Kurikulum berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Semakin berkembangnya zaman, maka akan semakin berkembang juga kurikulum yang digunakan. Kurikulum di Indonesia juga mengalami perkembangan. Kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan di Indonesia saat ini adalah Kurikulum 2013, dimana kurikulum ini berkembang dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum. 1.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. 2013 menggunakan pembelajaran terpadu atau integrated curriculum. Trianto (2010: 38-39) mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai suatu pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman bermakna kepada anak didik. Pengalaman yang didapatkan dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran terpadu, anak akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari itu melalui pengamatan langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang mereka pahami. Untuk itu guru dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang merujuk pada pengalaman belajar anak dengan tepat. Fogarty (2009: 12) menyebutkan ada 10 tipe pembelajaran terpadu diantaranya yaitu: fragmented, connected, nested, sequenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed dan networked. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan bersama 3 guru kelas IV di sekolah dasar yang sudah menerapkan Kurikulum 2013, semua guru yang menjadi responden telah mengetahui bahwa Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran terpadu, namun guru belum menguasai tipe-tipe dalam pembelajaran terpadu. Hasil wawancara menyebutkan bahwa semua guru yang menjadi responden sudah pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013, baik yang diselenggrakan oleh pihak sekolah atau dari pihak dinas pendidikan setempat. Pelatihan yang sudah diikuti guru cukup membantu dalam mengimplementasikan pembelajaran terpadu, namun terkadang masih muncul kesulitan dalam pelaksanaannya. Kesulitan yang dialami oleh guru dalam.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. melaksanakan pembelajaran terpadu terdapat pada penyusunan lembar penilaian sedangkan dalam perencanaan guru tidak mengalami kesulitan. Guru mengatakan bahwa menyusun lembar penilaian pada RPP Kurikulum 2013 lebih rumit dibandingkan pada RPP KTSP. Menurut salah satu guru kelas IV yang menjadi responden, masalah lain yang dihadapi yaitu kurangnya pemahaman tentang pembelajaran terpadu tipe threaded. Mereka mengatakan bahwa pembelajaran terpadu yang sering digunakan saat mengajar yaitu tipe webbed dan integrated. Belum banyak guru SD yang menggunakan pembelajaran terpadu tipe threaded. Penulis memilih tipe threaded karena guru ingin mengetahui tipe lain dari pembelajaran terpadu dan dalam Kurikulum 2013 mengembangkan metakurikulum seperti yang terdapat dalam tipe threaded. Menurut hasil wawancara dengan ketiga guru kelas IV sekolah dasar, mengungkapkan bahwa mereka membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded sebagai acuan dalam menerapkan pembelajaran terpadu di kelas. Oleh karena itu, sebagai solusi dari masalah tersebut peneliti akan membuat sebuah buku yang berisi tentang pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded.. Perangkat pembelajaran yang akan penulis. kembangkan dibatasi pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Pemetaan KD serta indikator yang mengacu Kurikulum 2013. Alasan penulis membatasi hanya pada RPP dikarenakan perangkat pembelajaran terpadu yang dikembangkan lintas tema sehingga sulit untuk menyusun silabus..

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Berdasarkan kondisi tersebut, penulis mengambil judul. penelitian. pengembangan yaitu “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013”.. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diajukan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV sekolah dasar?. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV sekolah dasar.. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru Penelitian ini dapat menambah wawasan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded yang dapat digunakan dalam pembelajaran..

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. 2. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat menambah referensi sekolah mengenai produk berupa perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV sekolah dasar. 3. Bagi Penulis Penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan penulis dalam mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded. 4. Bagi Prodi PGSD Penelitian ini dapat menambah bahan pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded.. E. Batasan Istilah 1. Perangkat pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah sebuah perencanaan yang telah dibuat oleh guru. untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Perangkat. pembelajaran juga menunjang jalannya kegiatan belajar mengajar di kelas. Perangkat pembelajaran yang disusun dibatasi RPP. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP merupakan rancangan aktivitas yang akan dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah disusun untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. 3. Pembelajaran terpadu Pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang menggunakan pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak. Di dalam pembelajaran terpadu terdapat konsep tertentu yang dikaitkan dengan konsep lain. 4. Pembelajaran terpadu tipe threaded Merupakan model pembelajaran terpadu yang mamadukan beberapa keterampilan yang memfokuskan pada metakurikulum.. F. Spesifikasi Produk yang Akan Dikembangkan Berikut adalah produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah: 1. Pemataan KD dan indikator disusun berdasarkan keterampilan yang akan diuntaikan dalam pembelajaran terpadu tipe threaded dengan desain yang menarik. Pemetaan KD dan indikator yang disusun berjumlah tiga. Salah satu dari tiga pemetaan KD dan indikator akan dikembangkan menjadi perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded. 2. Produk ini disusun menggunakan kertas berukuran A4 dan menggunakan hard cover dengan jenis kertas ivory 230 yang didesain menarik menggunakan. program. komputer. Microsoft. Publisher. dengan. mencantumkan contoh gambar bagan pembelajaran terpadu tipe threaded. Warna cover yang digunakan dalam buku ini dominan orange. Jenis huruf yang digunakan di dalam produk ini beragam dengan ukuran huruf 12, 14.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. dan 16. Produk ini disusun menggunakan kata pengantar untuk menjelaskan secara garis besar mengenai pembelajaran terpadu tipe threaded serta berisi RPP beserta lampirannya secara lengkap. 3. Komponen RPP yang disusun lengkap. Komponen RPP pada Kurikulum 2013 terdiri atas 20 bagian, antra lain: satuan pendidikan (nama sekolah), kelas/semester, tema, tipe pembelajaran terpadu, muatan pembelajaran, alokasi waktu, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, pendekatan dan model/tipe serta metode, media dan sumber pembelajaran, kegiatan pembelajaran, teknik penilaian, instrumen penilaian, lampiran materi, LKS dan refleksi. 4. RPP mengandung karakteristik Kurikulum SD 2013 (terpadu antar konsep/muatan. pelajaran,. saintifik,. autentik).. Kurikulum. 2013. menggunakan pendekatan tematik terpadu yaitu pendekatan yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pembelajaran saintifik dalam Kurikulum 2013 tidak hanya mengandung hasil belajar sebagai muara akhir, namun proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu, pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. RPP memuat penilaian autentik. Penilaian autentik adalah jenis penilaian yang mengarahkan siswa untuk mendemonstrasikan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan dan situasi yang dijumpai dalam dunia nyata. Penilaian autentik berupa penilaian unjuk kerja (performance) berdasarkan penguasaan pengetahuan yang telah dipelajari.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. sebelumnya oleh siswa. Penilaian autentik terdiri dari beberapa jenis yaitu: penilaian kinerja, proyek, portofolio dan tes tulis. Penilaian kinerja digunakan untuk menilai kemampuan siswa melalui penugasan. Penilaian proyek digunakan untuk menilai tugas-tugas yang harus diselesaikan siswa menurut periode waktu tertentu. Penilaian portofolio merupakan kumpulan hasil kerja yang sengaja dibuat dan mencerminkan runtutan upaya siswa. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa. 5. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa tingkat tinggi. Perumusan indikator menggunakan kompetensi tingkat tinggi. Kompetensi tersebut disusun menggunakan kata kerja operasional berdasarkan Taksonomi Bloom yang sudah direvisi. Berikut ini tingkatan Taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl: C1. Mengingat, C2. Memahami, C3. Menerapkan, C4. Menganalisis, C5. Mengevaluasi, C6. Membuat/Mencipta. 6. Sesuai dengan karakteristik pembelajaran terpadu tipe threaded antara lain: a. Memadukan beberapa keterampilan metakurikulum yang meliputi keterampilan berpikir (thinking skills), keterampilan sosial (social skills), keterampilan bekerjasama (cooperative skill), keterampilan mengorganisir (organizing skill), keterampilan belajar (study skill) dan kecerdasan ganda (multiple intelligence).

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. b. Digunakan untuk pencapaian beberapa keterampilan. c. Memadukan keterampilan dalam beberapa bidang studi lintas tema. d. Keterpaduan terletak pada persamaan keterampilan yang terdapat pada beberapa bidang studi. 7. RPP disusun secara praktis (mudah dilaksanakan) dan fungsional (banyak manfaat sebagai pedoman pembelajaran). RPP disusun dengan jelas dan sistematis. RPP ini dapat dilaksanakan oleh guru kelas IV sekolah dasar dengan mengikuti langkah-langkah yang sudah tertera di dalam RPP. Penyusunan RPP bermanfaat bagi orang banyak dan dapat digunakan sebagai pedoman pembelajaran. 8. RPP disusun menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan. Ejaan. Bahasa. Indonesia. (EBI).. Penyusunan. RPP. ini. memperhatikan tanda baca, huruf kapital, nama orang, nama tempat dan kata penghubung.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang diterapkan di Indonesia. Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi pada tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006. Fadlillah (2014: 16) menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang dikembangakan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skill dan hard skill yang berupa sikap, keterampilan dan pengetahuan. 2. Karakteristik Esensial Kurikulum SD 2013 Kurikulum. 2013. memiliki. beberapa. karakteristik. yang. membedakannya dengan kurikulum sebelumnya. Karakteristik Kurikulum 2013 antara lain sebagai berikut: a. Kurikulum 2013 menggunakan penilaian autentik. Sani (2016: 22) menyebutkan bahwa penilaian autentik adalah jenis penilaian yang mengarahkan siswa untuk mendemonstrasikan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan dan situasi yang dijumpai dalam dunia nyata.. 10.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. b. Kurikulum 2013 menerapkan pendekatan saintifik. Fadlillah (2014: 175) mengatakan bahwa pendekatan saintifik adalah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut dilakukan melalui proses ilmiah. Apa yang dipelajari dan diperoleh siswa dilakukan dengan indera dan akal pikiran sendiri sehingga mereka mengalami secara langsung dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan. Pendekatan saintifik dilakukan melalui proses mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating) dan mengomunikasikan (communicating). Kelima proses belajar secara saintifik tersebut diimplementasikan pada saat memasuki kegiatan inti pembelajaran. c. Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran terpadu. Daryanto (2014: 79) menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual. maupun. kelompok. aktif. mencari,. menggali. dan. menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan autentik. d. Kurikulum 2013 mengembangkan berpikir tingkat tinggi. Yani (2014: 73). mengungkapkan. bahwa. di. dalam. Kurikulum. 2013. mengembangkan berpikir tingkat tinggi sesuai dengan Taksonomi Bloom. yang. sudah. direvisi. yaitu. C4. (menganalisis),. (mengevaluasi) dan C6 (membuat/mencipta). Artinya. C5. Kurikulum.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. 2013 akan dianggap berhasil jika para lulusannya memiliki kemampuan menalar/menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. e. Pembelajaran. berpusat. pada. siswa.. Daryanto. (2014:. 87). mengungkapkan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adalah berpusat pada siswa merupakan sebuah sistem pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara individu maupun kelompok. Siswa dapat aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai perkembangannya. f. Mengembangkan pendidikan karakter. Kurikulum 2013 menekankan pada pembentukan karakter setiap siswa. Hal itu sama seperti yang dijelaskan oleh Mulyasa (2013: 129) bahwa dalam pembentukan karakter perlu diusahakan untuk melibatkan siswa seoptimal mungkin. Melibatkan siswa adalah memberikan kesempatan dan mengikutsertakan mereka untuk turut ambil bagian dalam proses pembelajaran. Sejalan dengan pendapat di atas, Mulyasa (2014: 103) mengungkapkan bahwa membangun sikap spiritual dan sikap sosial siswa merupakan hal yang paling krusial dalam implementasi Kurikulum 2013. Sikap spiritual dan sikap sosial merupakan bagian mendasar dari kompetensi inti (KI-1 dan KI-2), yang harus direalisasikan dalam setiap pribadi siswa..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. 3. Perangkat Pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Permendikbud RI No. 81a Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum dalam lampiran IV disebutkan bahwa “Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara terperinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus”. Senada dengan pendapat tersebut, Majid (2014: 125) menjelaskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Hal yang sama diungkapkan juga oleh Mulyasa (2007: 216) bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada. hakekatnya. merupakan. perencanaan. jangka. pendek. untuk. memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Dari beberapa pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan suatu rancangan aktivitas yang akan dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah disusun untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Untuk dapat membuat perencanaan yang baik harus menguasai kondisi yang terjadi di kelas. Dari kondisi tersebutlah dapat dibuat suatu rangkaian kegiatan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Mengembangkan RPP perlu memperhatikan prinsip-prinsip yang telah ditentukan agar nantinya RPP.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. yang disusun dapat dikatakan baik. Di bawah ini akan dijabarkan prinsipprinsip pengembangan RPP. Prinsip-prinsip pengembangan RPP yang dikemukakan oleh Majid (2014: 125-126) adalah sebagai berikut: a. Mendorong partisipasi aktif peserta didik. b. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri dan tak henti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, semangat belajar, dan keterampilan belajar. c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis. d. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. e. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. f. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remidi. Pemberian remidi dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan kelemahan peserta didik. g. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. h. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. i. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. Prinsip-prinsip pengembangan RPP yang sudah dijabarkan di atas sangat penting dipahami oleh guru yang nantinya akan menyusun RPP. Dalam menyusun RPP perlu memperhatikan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), indikator dan tujuan pembelajaran. Sani (2014: 277) mengatakan bahwa Kompetensi Dasar harus terkait dengan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, tujuan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian dan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran. Bahkan guru perlu mempertimbangkan apakah pelajaran yang diberikan akan memberikan sumbangan untuk pencapaian Kompetensi Inti (KI) yang terkait. Kompetensi Dasar (KD) diturunkan dari Kompetensi Inti (KI) yang sudah ada. Satu Kompetensi Inti dapat dijabarkan menjadi beberapa Kompetensi Dasar (KD). Sani (2014: 286) menjelaskan bahwa indikator pencapaian dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD) yang ditetapkan dalam kurikulum. Indikator tersebut harus mencakup kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Senada dengan hal tersebut, Permendikbud No. 67 Tahun 2013 menjelaskan bahwa dalam membuat indikator pencapaian kompetensi, guru perlu mempertimbangkan karakteristik. siswa.. Sri. (2008:. 17). mengungkapkan. bahwa.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. pengembangan indikator dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : (1) setiap KD dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator, (2) perumusan indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi. Penyusunan. indikator. sebaiknya. menggunakan. kata. kerja. operasional yang dapat diukur. Kata kerja operasional dapat dilihat dari tingkatan berpikir yang dikembangkan oleh Bloom atau sering kita sebut dengan Taksonomi Bloom. Dalam perkembangannya, Taksonomi Bloom ini telah direvisi. Di dalam Taksonomi Bloom (revisi) terdapat beberapa tingkatan yang harus diperhatikan guru dalam penyusunan indikator. Berikut ini tingkatan dalam Taksonomi Bloom (revisi) dari yang paling rendah ke yang paling tinggi. Dimulai dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan membuat/mencipta. Di dalam setiap tingkatan taksonomi Bloom akan ada kata kerja operasional yang dapat digunakan guru dalam penyusunan indikator. Semakin tinggi kata kerja operasional yang digunakan oleh guru dalam setiap tingkatan, maka semakin tinggi pula tujuan yang akan dicapai guru dalam pembelajaran. Menyusun indikator tidaklah mudah, penyusunan indikator harus dilakukan dengan teliti dan penuh pertimbangan serta merujuk kepada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Peyusunan indikator juga memperhatikan kebutuhan dan kondisi yang sedang dialami oleh siswa. Sani (2014: 287) menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran berkaitan dengan indikator pencapaian kompetensi.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan memperhatikan siswa (audience), tindakan atau perilaku (behavior), kondisi (conditions), dan kriteria (degree), yang biasa disingkat A-B-CD. Audiensi (A) adalah siswa. Tindakan (B) adalah kata kerja untuk mendeskripsikan perilaku yang “dapat diamati” atau diukur. Kata kerja yang digunakan yaitu kata kerja operasional. Kondisi (C) adalah batasan materi, tempat atau bantuan untuk mengevaluasi. Kriteria (D) adalah kriteria kinerja yang diharapkan. 4. Pembelajaran Terpadu a. Hakikat Pembelajaran Terpadu Beans (dalam Sa’ud dkk. 2006: 4) mengemukakan pendapatnya bahwa. pembelajaran. terpadu. adalah. pendekatan. untuk. mengembangkan kemampuan anak dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan interaksi dengan lingkungan dan pengalaman dalam kehidupannya. Hadisubroto (dalam Margunayasa dkk. 2014: 3) menjelaskan pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain, yang dilakukan secara spontan atau direncanakan, baik dalam satu bidang studi atau lebih dan dengan beragam pengalaman belajar anak, maka pembelajaran akan lebih bermakna..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. Kurniawan (2014: 59) menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang dalam pembahasan materinya meliputi atau saling mengaitkan berbagai bidang studi atau mata pelajaran secara terpadu dalam suatu fokus tertentu. Dari beberapa pengertian pembelajaran terpadu yang dijelaskan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu merupakan sebuah pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang studi.. Pembelajaran. terpadu. diharapakan. akan. memberikan. pengalaman bermakna bagi peserta didik. Guru sangat berperan dalam siswa untuk mendapatkan pengalaman yang bermakna. Pembelajaran terpadu tidak lepas dari peran guru dalam memberikan bimbingan kepada siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa agar berpartisipasi penuh mulai dari tema, pemecahan masalah, penggalian sumber dan pelaporan hasil. Gadner (dalam Margunayasa dkk. 2014: 4) menyarankan guru agar (1) menggunakan prinsip-prinsip yang berkembang sebagai dasar keputusan, (2) mengelompokkan siswa berdasarkan umur dalam pembelajaran untuk memperjelas dunia nyata, (3) menggunakan model pembelajaran yang kooperatif untuk mendorong siswa bekerja sama, (4) menggunakan tema yang relevan dan berkaitan sesuai dengan kurikulum dan (5) menggunakan teori intelegensi yang beraneka ragam secara langsung. Para ahli menawarkan sistem pembelajaran terpadu sebagai alternatif untuk mengetahui permasalahan yang ada. Margunayasa.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. dkk. (2014: 5) mengatakan bahwa aktivitas pembelajaran terpadu hendaknya dapat menghilangkan jurang pemisah antarmata pelajaran (across subject matter boundaries) dan agar memfokuskan arah pembelajaran kepada proses yang integrasi. Dengan demikian siswa akan larut untuk mengorganisasikan pengetahuan dan pengalamannya. Dengan mengacu pada teori-teori di atas, Margunayasa dkk. (2014: 5) memaparkan bahwa hakikat pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai berikut : 1) Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian (center of interest) yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain, baik yang berasal dari mata pelajaran yang bersangkutan maupun dari mata pelajaran lainnya. 2) Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan dari berbagai mata pelajaran yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling siswa dan pada rentang kemampuan dan perkembangan siswa. 3) Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa secara simultan. 4) Merakit dan menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa mata pelajaran yang berbeda. Harapannya, siswa akan belajar dengan lebih aktif dan bermakna..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. b. Landasan Pembelajaran Terpadu Margunayasa dkk. (2014: 7-13) memaparkan beberapa teori filsafat yang melandasi pembelajaran terpadu di sekolah dasar yang diuraikan sebagai berikut: 1) Teori Konstruktivisme Teori konstruktivisme menyebutkan bahwa setiap orang harus menyususn pengetahuannya sendiri dan pengalamannya. Dalam teori ini guru tidak lagi memberikan pengetahuan kepada siswanya. Pengetahuan tumbuh dan berkembang dari benih-benih yang disebut children ideas. Kehadiran guru di dalam kelas diperlukan sebagai pembimbing dan pencipta lingkungan belajar. Pengalaman langsung yang dialami siswa sangat bermanfaat untuk menyusun kembali pengetahuan yang dimilikinya, baik secara lisan maupun tertulis. Pengalaman langsung yang diperolehnya tidak hanya bermanfaat pada saat pembelajaran terpadu berlangsung, tetapi juga bermanfaat untuk pembelajaranpembelajaran yang lain. Pengalaman langsung yang diperoleh siswa dengan memanfaatkan benda-benda konkret akan sangat bermakna dalam kehidupanya. 2) Teori Psikologi Gestalt Teori. Gestalt. menjelaskan. bahwa. pengamatan. atau. pengenalan pertama terhadap sesuatu diawali dari pengamatan terhadap. keseluruhan. atau. totalitas.. Pengamatan. totalitas.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. merupakan pengenalan yang wajar untuk memahami detail atau rincian. Setelah berhasil mengenal dan memahami sesuatu secara menyeluruh, timbullah keinginan siswa untuk mengetahui bagianbagiannya. Guru. yang. menganut. teori. ini. diharapkan. dapat. mengorganisasikan beberapa mata pelajarannya dengan cara memperlihatkan kepada siswa secara menyeluruh hubunganhubungan diantara bagian-bagian yang ada. 3) Teori Perkembangan Kognitif Piaget (dalam Budiningsih 2004: 35-39) mengungkapkan perkembangan kognitif terjadi dalam empat tahap, yakni sensorimotor, praoperasional, operasional konkret dan operasional formal. Tahap sensorimotor (lahir sampai 2 tahun), tahap praoperasional (2 sampai 7 tahun), tahap operasional konkret (7 sampai 11 tahun) dan tahap operasional formal (11 tahun sampai dewasa). Jika dilihat dari usia anak SD yaitu 6 sampai 12 tahun, maka perkembangan kognitif siswa SD masih dalam tahap operasional konkret. Kegiatan belajar dan berpikir anak pada tahap operasional konkret sebagian besar melalui pengalaman nyata yang berawal dari proses interaksi dengan obyek dan bukan dengan lambang, gagasan maupun abstraksi. Berdasarkan teori perkembangan.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. kognitif. pembelajaran. diarahkan. pada. pembelajaran. yang. disesuaikan dengan perkembangan kognitif siswa. 4) Filsafat Progresivisme Menurut filsafat ini pendekatan yang tepat digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah pendekatan yang berpusat pada anak. Anak memperoleh kesempatan melakukan aktivitas belajar secara alami dan mengalami secara langsung, sehingga seluruh aktivitas. belajar lebih bermakna. Hasil belajarnya pun akan. bertahan lama. Dengan pendekatan yang berpusat pada siswa maka siswa ikut terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran serta berperan aktif dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Aktivitas seperti ini dapat membangkitkan gairah siswa untuk terus menggali dan menemukan sesuatu yang berkaitan dengan tema yang sedang dipelajarinya. Pencarian siswa terhadap permasalahan yang akan dipecahkannya didapatkan dari sumber-sumber yang tersedia di lingkungan. Dengan demikian siswa mampu memecahkan masalahnya sendiri dan berpikir kritis. c. Karakteristik Pembelajaran Terpadu Depdikbud (1996: 3) memaparkan bahwa pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri, sebagai berikut :.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. 1) Holistik Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotakkotak.. Pembelajaran. terpadu. memungkinkan. siswa. untuk. memahami suatu fenomena dari segala sisi. 2) Bermakna Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari. Konsep yang sudah diperoleh dikaitkan dengan konsep-konsep lain maka akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari. Semua konsep yang telah dipelajari akan mampu membuat siswa menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalahmasalah yang muncul didalam kehidupannya. 3) Autentik Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara. langsung. prinsip-prinsip. dan. konsep. yang. ingin. dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara langsung. Mereka memahami. dari. hasil. belajarnya. sendiri,. bukan. sekedar. pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatnya menjadi lebih autentik..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. 4) Aktif Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran, baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus-menerus belajar. Sejalan dengan itu, Kurniawan (2014: 92) mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut: a) Berpusat pada anak. Dalam proses pembelajaran, anak menjadi pertimbangan utama dalam proses pembelajaran. b) Memberikan pengalaman langsung. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. c) Pemisah mata pelajaran tidak jelas. Terjadi integrasi beberapa mata pelajaran yang dibahas, sesuai dengan kebutuhan dan tema. Perpindahan antar mata pelajaran tergolong landai. d) Penyajian berbagai konsep mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran. Konsep yang muncul memerlukan penjelasan dari berbagai sudut pandang, maka dengan sendirinya akan terjadi penyajian konsep yang bersamaan dari beberapa mata pelajaran..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. e) Luwes (fleksibel). Luwes ini merujuk pengertian : (a) tidak mengikuti pola bahasan yang ada pada struktur mata pelajaran, maksudnya guru dapat mengaitkan bahan ajar satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, (b) pengunaan tema bisa bervariasi, disini guru bebas memilih tema yang akan dipadukan dan nantinya akan diajarkan kepada siswa, (c) dalam pemilihan dan penggunaan media serta metode pembelajaran, dalam hal ini media dan metode pembelajaran yang akan digunakan guru tidak dibatasi dan bergantung pada tingkat kreativitas guru asalkan sesuai dengan materi yang akan disampaikan. f) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan anak. Karena pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa. d. Keunggulan Pembelajaran Terpadu Depdikbud (1996: 12) menjelaskan keunggulan pembelajaran terpadu, yaitu: 1) Pengalaman dan kegiatan belajar anak relevan dengan tingkat perkembangannya. 2) Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. 3) Kegiatan belajar bermakna bagi anak sehingga hasilnya dapat bertahan lama..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. 4) Keterampilan. berpikir. anak. berkembang. dalam. proses. pembelajaran terpadu. 5) Kegiatan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai lingkungan anak. 6) Keterampilan sosial anak berkembang dalam proses pembelajaran terpadu. Keterampilan sosial ini antara lain adalah: kerjasama, komunikasi dan mau mendengarkan pendapat orang lain. Serupa dengan hal tersebut Hernawan (2011: 18) memaparkan keunggulan dari pembelajaran terpadu diantaranya : 1) Pengalaman dan kegiatan belajar akan selalu relevan dengan perkembangan siswa. 2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. 3) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga belajar akan bertahan lebih lama. 4) Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkembangkan keterampilan berpikir siswa. 5) Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan. e. Tipe-tipe Pembelajaran Terpadu Fogarty (2009: 2) memperkenalkan 10 tipe pembelajaran terpadu yang diantaranya :.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. 1) Tipe Pisah (Fragmented) Setiap mata pelajaran diajarkan secara terpisah-pisah, tanpa ada usaha untuk menggabungkan atau memadukannya satu sama lain. Setiap mata pelajaran berdiri sendiri, tidak ada keterkaitan antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya. 2) Tipe Hubungan (Connected) Pada tipe ini mata pelajaran masih terpisah. Tipe pembelajaran ini menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya, satu topik dengan topik lainnya, satu keterampilan dengan keterampilan lainnya, atau ide dalam satu semester dengan ide semester selanjutnya. 3) Tipe Gugusan (Nested) Tipe ini memadukan berbagai keterampilan-keterampilan dari berbagai disiplin ilmu yang dicapai bersama-sama dalam mengkaji suatu masalah. Pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) merupakan pengintegrasian kurikulum di dalam satu disiplin ilmu secara khusus meletakkan fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan guru kepada siswanya dalam satu mata pelajaran tertentu. 4) Tipe Urutan (Sequenced) Pembelajaran terpadu tipe sequenced. merupakan upaya. pengaturan dan pengurutan kembali materi yang memiliki ide yang sama dari dua mata pelajaran, dimana terjadi penyatuan.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. materi dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran lainnya, sehingga menghasilkan struktur baru. Tipe sequenced merupakan tipe pembelajaran terpadu yang menekankan pada urutan karena adanya persamaan – persamaan konsep, walaupun mata pelajarannya berbeda. 5) Tipe Gabung Bagian (Shared) Tipe shared ini merupakan organisasi kurikulum dan pembelajaran yang melibatkan dua mata pelajaran. Tipe pembelajaran terpadu ini menggabungkan dua konsep yang sama dari mata pelajaran yang berbeda. 6) Tipe Jaring Laba-laba (Webbed) Tipe. ini. menggunakan. pendekatan. tematik. untuk. memadukan beberapa mata pelajaran. Kurniawan (2014: 70) mengatakan satu tema dijadikan rujukan untuk membahas materi sejumlah mata pelajaran yang sejalan atau memiliki keterkaitan ide dan tema. Pemilihan tema yang relevan sangatlah penting untuk pengembangan dan pembahasan materi berbagai mata pelajaran. 7) Tipe Untaian (Threaded) Kurniawan (2014: 71-72) mengatakan tipe threaded adalah pendekatan pengembangan kemampuan belajar berkelanjutan tentang kemampuan yang sangat mendasar melalui semua mata pelajaran, kemampuan tersebut yaitu kemampuan mendasar yang.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. meliputi keterampilan berpikir (thinking skills), keterampilan sosial (social skills), keterampilan bekerjasama (cooperative skill),. keterampilan. mengorganisir. (organizing. skill),. keterampilan belajar (study skill) dan kecerdasan ganda (multiple intelligence) yang semuanya itu disebut dengan metakurikulum. 8) Tipe Keterpaduan (Integrated) Tipe integrated merupakan tipe pembelaran terpadu yang yang menggabungkan pendekatan antar bidang studi. Tipe ini diusahakan dengan cara menggabungkan bidang studi (menurut Forgaty : empat mata pelajaran) dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa bidang studi. Pada tipe ini tema yang berkaitan dan saling tumpang tindih merupakan hal terakhir yang ingin dicari oleh guru dalam tahap perencanaan program. 9) Tipe Celup/Terbenam (Immersed) Tipe ini menuntut para siswanya mencelupkan diri secara total kedalam bidang penelitiannya tanpa ada intervensi dari pihak lain. Kurniawan (2014: 74) mengungkapkan bawa siswa mengintegrasikan materi yang dipelajari setelah disaring terlebih dahulu dengan lensa pengalaman, peminatan, kebutuhan dan atau keahlian sendiri. Berikutnya materi yang tersaring akan membenam menjadi pengetahuan dan pengalaman pribadinya..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. 10) Tipe Jaringan (Networked) Tipe ini merupakan tipe pembelajaran terpadu yang terus mencari masukan (jaringan para ahli) untuk memperoleh perluasan,. eksplorasi. dan. pembaharuan. gagasan-gagasan.. Masukkan itu hendaknya disaring menggunakan kacamata keahlian dan minat masing-masing. 5. Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded a. Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded Fogarty (2009: 79) memaparkan bahwa pembelajaran terpadu tipe threaded. adalah. bersambungan. atau. model. integrasi. yang. memfokuskan pada metakurikulum yang merupakan jantung dari semua pokok bahasan. Senada dengan pedandapat di atas, Kurniawan (2014:. 71). menjelaskan. bahwa. threaded. adalah. pendekatan. pengembangan kemampuan berkelanjutan tentang kemampuan yang sangat mendasar melalui semua bidang studi. Kemampuan mendasar tersebut meliputi: keterampilan berpikir (thinking skills), keterampilan sosial (social skills), keterampilan bekerjasama (cooperative skill), keterampilan mengorganisir (organizing skill), keterampilan belajar (study skill) dan kecerdasan ganda (multiple intelligence) yang kesemuanya disebut dengan metakurikulum. Artinya model integrasi yang diorientasikan pada metakurikulum yang sangat penting dan berkaitan yang ada pada semua bidang studi..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. Dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu tipe threaded merupakan model pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa bidang studi dengan menentukan beberapa keterampilan yang akan dikembangkan. Keterampilan dapat dipadukan melalui beberapa bidang studi. Keterpaduan ini nantinya kan membentuk suatu untaian bidang studi. Dibawah ini merupakan beberapa karakeristik pembelajaran terpadu tipe threaded: 1) Memadukan beberapa keterampilan meta kurikulum yang meliputi keterampilan berpikir (thinking skills), keterampilan sosial (social skills),. keterampilan. mengorganisir. (organizing. skill),. keterampilan belajar (study skill) dan kecerdasan ganda (multiple intelligence). 2) Digunakan untuk pencapaian beberapa keterampilan. 3) Memadukan dalam beberapa bidang studi lintas tema. 4) Keterapaduan terletak pada persamaan keterampilan yang terdapat pada beberapa bidang studi. Tabel 2.1 Indikator Keterampilan Berpikir Indikator keterampilan berpikir kritis (citical thinking skill) 1. Mengkalsifikasikan 2. Membandingkan 3. Membedakan 4. Mengurutkan 5. Memprioritaskan 6. Memecahkan analogi 7. Menganalisis 8. Menarik kesimpulan. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.. Indikator keterampilan berpikir kreatif (creative thinking skill) Prediksi Hipotesis Penemuan Menyimpulkan Visualisasi Menghubungkan Perwujudan Memberlakukan secara umum..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. 9. Menemukan sebab akibat 10. Mengevaluasi. Tabel 2.2 Indikator Keterampilan Sosial Indikator keterampilan sosial Membangun tim/ Kepemimpinan kepercayaan 1. Menggunakan 1. Membuka 1. Saling membantu suara pikiran 2. Mengambil 2. Mendengarkan 2. Menghargai tanggung jawab yang lain pendapat orang 3. Menyetujui 3. Mengklarifikasi lain peraturan 4. Memperjelas 3. Menyetujui ide kelompok 5. Memberikan satu sama lain 4. Memunculkan contoh 4. Mendengarkan ide 6. Menguraikan dengan fokus 5. Semua gagasan 5. Membangun ide berkesempatan 7. Meluaskan satu sama lain berpartisipasi gagasan 6. Mendorong orang lain 7. Menyatukan bentuk 8. Mengintegrasikan ide Komunikasi. Resolusi konflik 1. Menghasilkan alternatif 2. Mencari kesepakatan 3. Mencapai kesepakatan 4. Tidak setuju dengan ide bukan dengan orangnya 5. Belajar bagaimana untuk setuju dan tidak setuju. Tabel 2.3 Indikator Keterampilan Bekerjasama Tingkatan Keterampilan Kerjasama. 1. Keterampilan kerjasama tingkat awal. 2. Keterampilan kerjasama tingkat menengah. Indikator 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1. 2.. Menggunakan kesepakatan Menghargai kontribusi Mengambil giliran dan berbagi tugas Berada dalam kelompok Berada dalam tugas Mendorong partisipasi Mengundang orang lain Menyelesaikan tugas dalam waktunya. Menghormati perbedaan individu Menunjukkan penghargaan dan simpati Mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara dapat diterima 3. Mendengarkan dengan arif.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. 3. Keterampilan kerjasama tingkat akhir. 4. 5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 4. 5.. Bertanya Membuat ringkasan Menafsirkan Mengorganisir Mengurangi ketegangan Mengelaborasi Memeriksa dengan cermat Menanyakan kebenaran Menetapkan tujuan Berkompormi. Tabel 2.4 Indikator Keterampilan Organisir Indikator 1. 2. 3. 4. 5.. Membuat peta pikiran Menyusun bagan Menyusun tabel Mengelola waktu Menyusun perencanaan. Tabel 2.5 Indikator Keterampilan Belajar 1. 2. 3. 4. 5.. Keterampilan membaca (menguasai cara membeca yang efektif) Keterampilan menulis/mencatat Keterampilan mendengarkan (mendengarkan dengan efektif) Keterampilan menghafal/mengingat Keterampilan berbicara (menyatakan pendapat, menyampaikan pesan, berkomunikasi dengan orang lain dan mengungkapkan perasaan kita) 6. Keterampilan menghadapi tes 7. Keterampilan konsentrasi. Tabel 2.6 Indikator Kecerdasan Ganda Kecerdasan ganda 1. Kecerdasan linguistik 2. Kecerdasan ruang visual. 3. Kecerdasan matematika logis 4. Kecerdasan musikal. Indikator Kemampuan mendengarkan, berbicara, menulis dan membaca Kemampuan seni visual, desain, arsitek, mengenal bentuk secara tepat dan menggambarkan suatu hal Kemampuan pada bilangan, ligika, pemikiran dan perhitungan Kemampuan untuk mengembangkan,.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik serta suara. Memiliki kepekaan akan ritme, melodi dan notasi Kemampuan untuk membangun hubungan dengan orang lain Kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri, mampu berefleksi dan dapat memotivasi diri sendiri Kemampuan untuk mengembangkan kesadaran tubuh, menggunakan gerak tubuh, fleksibilitas otot dan mampu mengekspresikan gerakan Kemampuan untuk memahami flora dan fauna dengan baik dan kemampuan untuk menikmati alam Kemampuan seseorang dalam menjawab persoalan dalam keberadaan manusia. 5. Kecerdasan interpersonal 6. Kecerdasan intrapersonal. 7. Kecerdasan kinestetik. 8. Kecerdasan lingkungan. 9. Kecerdasan eksistensial. b. Langkah-langkah. Pengembangan. Pembelajaran. Terpadu. Tipe. Threaded menurut Fogarty (2009: 81): 1) Menetapkan keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran keterampilan. 2) Memilih mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model ini. 3) Mencocokkan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dapat diuntaikan. 4) Merumuskan indikator pembelajaran secara terpadu menggunakan kata kerja operasional. 5) Menyusun tujuan pembelajaran berdasarkan indikator yang sudah dibuat..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. c. Contoh Bagan Pemetaan KD dan Indikator Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded. PPKn KD dan indikator. IPS KD dan indikator Jenis keterampilan yang menghubungkan keempat mata pelajaran: 1. 2. 3.. Bahasa Indonesia KD dan indikator. Keterampilan berpikir Keterampilan sosial Kecerdasan ganda. IPA KD dan indikator. Gambar 2.1 Bagan Pemetaan KD dan Indikator Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded d. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded, menurut Fogarty (2009: 82): 1) Kekuatan atau kelebihan pembelajaran terpadu tipe threaded a) Memungkinkan siswa memiliki kesadaran dan kontrol terhadap keterampilan dan strategi berpikir yang dimiliki..

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. b) Guru menekankan perilaku metakognitif sehingga siswa belajar tentang “bagaimana mereka belajar”. c) Materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni untuk setiap disiplin ilmu. d) Siswa akan mendapatkan keuntungan dari cara mereka berpikir yang dapat diterapkan pada keterampilan dikehidupan sehari-hari. e) Setiap disiplin ilmu yang siswa pelajari akan membantu dalam kecakapan hidup dalam kehidupan sehari-hari. f) Guru dapat memasukan keterampilan berpikir, bekerja sama, kecerdasan ganda dan keterampilan lain dalam isi bidang studi. 2) Kelemahan atau kekurangan pembelajaran terpadu tipe threaded a) Hubungan antar materi dalam lintas bidang studi tidak dibahas secara eksplisit atau mendalam. b) Permukaan metakurikulum (intinya pemindahan keterampilan hidup) tetapi mata pelajaran tetap statis. c) Hubungan antara dan isi materi pelajaran tidak harus ditekankan. d) Guru membutuhkan pemahaman tentang keterampilan dan strategi yang akan digunakan..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. B. Penelitian yang Relevan Penelitian pengembangan ini menggunakan 3 penelitian yang relevan. Yang pertama yaitu penelitian dari Satber Dulimar Benu (2013) yang melakukan penelitian berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Indahnya Peninggalan Sejarah Kelas IV. Sekolah. Dasar”.. Penelitian. ini. menggunakan. penelitian. dan. pengembangan. Penelitian ini menggunakan prosedur yang menghasilkan produk final berupa perangkat pembelajaran. Prosedur pengembangan yang dilakukan oleh penulis hanya menggunakan 5 langkah, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain,. sampai. mengahasilkan. desain. produk. final.. Penelitian. ini. menggunakan instrumen penelitian berupa wawancara. Yang kedua penelitian dari Dhany Oktavia Jati Sari (2016) yang melakukan penelitian berjudul “Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Geometri Materi Bangun Ruang Berdasarkan Model Van Hiele untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”. Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan dengan subjek kelas V di SD Negeri Sendangadi. 2.. Penelitian. ini. bertujuan. untuk. menjelaskan. pengembangan dan mendeskripsikan kualitas produk. proses. yang penulis. kembangkan. Penulis menggunakan 6 langkah dalam penelitian ini yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, dan (6) uji coba produk. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa prototipe perangkat pembelajaran geometri materi.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD. Prototipe divalidasi oleh dua validator dengan skor rata-rata 3,25 yang artinya sagat baik untuk diuji cobakan. Uji coba terbatas yang dilakukan peneliti dengan mengajar materi jaring-jaring kubus berdasarkan teori van Hiele. Uji coba dilakukan kepada 20 siswa kelas V SD Negeri Sendangadi 2. Yang ketiga penelitian dari Erni Kustini (2014) yang melakukan penelitian berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Terpadu dengan Pendekatan Cooperative Learning Berbasis Saintifik untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA di Sekolah Dasar”. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini ada siswa kelas VI C SD Negeri Gentra Masekdas Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan refleksi. Penelitian ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, pada saat pre test diperoleh rata-rata nilai 61,40 dengan ketuntasan 25%. Pada siklus I diperoleh nilai belajar siswa dengan rata-rata 77,40 dengan ketuntasan 57%. Sedangkan pada siklus II diperoleh hasil belajar siswa dengan rata-rata 89,67 dengan ketuntasan 100%. Penelitian yang akan dikembangkan oleh penulis memiliki kesamaan dengan beberapa penelitian sebelumnya. Pada penelitian yang pertama dan kedua memiliki kesamaan pada jenis penelitian yang akan digunakan yaitu penelitian dan pengembangan, selain itu memiliki kesamaan pada produk yang akan dihasilkan yaitu berupa perangkat pembelajaran. Penelitian ketiga memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dikembangkan oleh penulis.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. yaitu pada perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan. Penelitian ketiga akan mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu. Kebaruan penelitian yang akan dikembangkan peneliti dari ketiga penelitian di atas adalah perangkat pembelajaran terpadu. Penelitian ini akan mengembangkan penelitian baru tentang pembelajaran terpadu tipe threaded. Penelitian yang akan dikembangkan ini bertujuan untuk menciptakan sebuah produk yaitu berupa perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded yang dibatasi pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan nantinya dapat digunakan guru untuk mengajar di kelas. Penelitian ini akan dilaksanakan pada kelas IV sekolah dasar semester 1 tahun ajaran 2017/2018.. Benu (2013) Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Indahnya Peninggalan Sejarah Kelas IV Sekolah Dasar. Sari (2016) Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Geometri Materi Bangun Ruang Berdasarkan Model Van Hiele untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Kustini (2014) Penerapan Model Pembelajaran Terpadu dengan Pendekatan Cooperative Learning Berbasis Saintifik untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA di Sekolah Dasar. Permana (2017) Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013 Gambar 2.2 Bagan Penelitian yang Relevan.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. C. Kerangka Pikir Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded 1. Keterpaduannya terletak pada keterampilan yang diuntaikan pada setiap bidang studi. 2. Memadukan beberapa keterampilan metakurikulum, seperti keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan mengorganisir, keterampilan belajar, keterampilan kerja sama dan kecerdasan ganda. 3. Keterampilan yang dipadukan pada mata pelajaran lintas tema.. Analisis kebutuhan Guru membutuhkan perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV sekolah dasar yang mengacu kurikulum 2013.. Mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV yang belum pernah dikembangkan sebelumnya dan menggunakan prosedur pengembangan Borg and Gall yang dikombinasikan dengan Dick and Carey didalam penelitian R&D. Gambar 2.3 Bagan Kerangka Pikir Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded. Pembelajaran terpadu merupakan sebuah pembelajaran yang diterapkan pada Kurikulum 2013. Pembelajaran terpadu memuat 10 tipe dengan cirinya masing-masing. Guru perlu menguasai konsep pembelajaran terpadu serta tipe-tipe yang ada. Dengan menerapkan pembelajarn terpadu, maka keterampilan berpikir siswa akan berkembang. Pembelajaran terpadu akan membuat siswa mendapat pengalaman yang bermakna bagi kehidupanya. Keberhasilan dalam menjalankan pembelajaran terpadu juga tidak lepas dari kualitas perangkat pembelajaran yang digunakan serta kualitas guru. Guru memerlukan perangkat pembelajaran dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Perangkat pembelajaran dibutuhkan guru untuk membantu guru.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. dalam menyiapkan pembelajaran serta sebagai media bagi guru untuk menyampaikan materi kepada siswa. Guru yang akan mengajar menggunakan salah satu tipe pembelajaran terpadu, memerlukan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran terpadu tipe tersebut. Perangkat pembelajaran terpadu dibatasi hanya pada RPP. RPP sangat dibutuhkan guru sebelum. melaksanakan pembelajaran terpadu di kelas.. Dengan adanya perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded, maka guru akan sangat terbantu dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu tipe threaded di kelas.. D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1.. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut dosen pembelajaran terpadu?. 2.. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut guru SD melalui uji coba terbatas?.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D). Sanjaya (2013: 129) menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan atau R&D adalah proses pengembangan dan validasi produk pendidikan. Senada dengan hal tersebut, Borg and Gall (dalam Tegeh, 2014: xiii) memaparkan bahwa R&D atau research and development adalah usaha untuk mengembangkan dan memvalidasi produkproduk yang akan digunakan dalam pendidikan. Dalam bukunya, Sugiyono (2010: 407) menjelaskan bahwa penelitian pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Reseacrh and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Berdasarkan pendapat para tokoh dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan atau Research and development (R&D) adalah sebuah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk atau mengembangkan produk yang sudah ada. Penelitian ini disebut R&D karena di dalam penelitian ini mengembangkan produk berupa perangkat pembelajaran yang nantinya dapat digunakan. guru. untuk. mengajar. 42. di. dalam. kelas.. Penelitian. ini.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2010: 409) mengemukakan bahwa ada 10 langkah penelitian dan pengambangan, yaitu : 1) Potensi dan masalah, 2) Mengumpulkan informasi, 3) Desain produk, 4) Validasi desain, 5) Perbaikan desain, 6) Uji coba produk, 7) Revisi produk, 8) Uji coba pemakaian, 9) Revisi produk dan 10) Pembuatan produk masal. Berikut pemaparan langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang berupa gambar beserta penjelasannya. Potensi dan. Pengumpulan. Desain. Validasi. Masalah. Data. Produk. Desain. Uji Coba. Revisi. Uji coba. Revisi. Pemakaian. Produk. Produk. Desain. Revisi Produk. Produksi Masal. Gambar 3.1 Langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg and Gall. Borg and Gall (dalam Sugiyono 2010: 410-426) menjelaskan 10 langkah penelitian sebagai berikut : 1. Potensi dan Masalah Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. tambah. Masalah juga dapat dijadikan potensi, apabila kita dapat mendayagunakannya.. Masalah. adalah. penyimpanan. antara. yang. diharapkan dengan yang terjadi. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date. 2. Mengumpulkan Informasi Mengumpulkan berbagai informasi dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Metode yang akan digunakan untuk penelitian tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai. 3. Desain Produk Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah berupa desain produk baru. Rancangan mengajar produk baru ini dibuat berdasarkan penilaian terhadap metode mengajar lama, sehingga dapat ditemukan kelemahan-kelemahan terhadap metode tersebut. 4. Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini yaitu perangkat pembelajaran terpadu akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut..

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. 5. Revisi Desain Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang akan menghasilkan produk tersebut. 6. Uji Coba Produk Uji coba produk dapat dilakukan setelah produk diperbaiki dan mendapat saran dari validator ahli. Pengujian yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah prangkat pembelajaran layak untuk diterapkan. 7. Revisi Produk Revisi produk dilakukan setelah melakukan uji coba produk. Produk yang yang sudah diuji cobakan nantinya akan direvisi untuk perbaikan. 8. Uji Coba Pemakaian Setelah pengujian terhadap produk berhasil, maka selanjutnya produk yang berupa perangkat pembelajaran tersebut diterapkan dalam lingkup lembaga pendidikan yang lebih luas. Dalam penerapannya, tetap harus dinilai kekurangan dan hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian di lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. uji. pemakaian,. sebaiknya. pembuat. produk. selalu. mengevaluasi. bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah metode mengajar. 10. Produksi Masal Bila produk telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka produk tersebut dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan. Produk juga dapat dibuat produk masal. Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diuji coba dinyatakan efektif dan layak produksi masal. Penelitian ini juga mengkombinasikan dengan desain pembelajaran yang dikembangkan oleh Dick and Carey. Dick and Carey (dalam Tung 2017: 13) memaparkan 10 langkah desain pembelajaran yaitu: 1) Analisis kebutuhan dan tujuan, 2) Analisis instruksional, 3) Analisis pembelajaran dan konteks, 4) Menuliskan hasil belajar atau kinerja objektif, 5) Mengembangkan kriteria tes kinerja, 6) Mengembangkan strategi instruksional, 7) Mengembangkan bahan instruksional, 8) Merancang dan melakukan evaluasi formatif, 9) Melakukan revisi, 10) Merancang dan melakukan evaluasi sumatif. Berikut pemapaparan langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang berupa gambar beserta penjelasannya:.

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Pemetaan KD dan Indikator Pembelajaran
Tabel 2.2 Indikator Keterampilan Sosial   Indikator keterampilan sosial  Komunikasi  Membangun tim/
Tabel 2.4 Indikator Keterampilan Organisir  Indikator
Gambar 2.1 Bagan Pemetaan KD dan Indikator Pembelajaran   Terpadu Tipe Threaded
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan

pada setiap pembelajaran berbeda-beda disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Kedelapan, langkah-langkah pembelajaran yaitu urutan skenario pembelajaran

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkahyaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5)

Suprijono (2011:79) mengungkapkan pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk mengaitkan pengetahuan atau materi dengan kondisi

guru untuk membaca dan menerapkan budaya literasi dan membuat guru memiliki keterampilan membuat RPP, dan menerapkan pendekatan saintifik (scientific) secara

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 PADA SUBTEMA PEKERJAAN ORANG

Kedua pakar Kurikulum SD 2013 tersebut memberikan saran perbaikan untuk perangkat pembelajaran pada beberapa aspek yaitu 1 identitas RPPTH, 2 perumusan indikator, 3 perumusan