SOSIALISASI KONTRASEPSI JANGKA PANJANG SEBAGAI
contraception. To change a person's behavior requires awareness of individuals to make changes, get information on how changes can be made and how to get information is through counseling and outreach activities. From the results of this activity it was found that the gap between the facts and the expected target so that MKJP users were still low.
This is influenced by several factors, one of which is public knowledge. From the results of this activity, an increase in knowledge of the village community after this socialization activity was carried out. From this, it is hoped that the socialization about the MKJP can be carried out routinely by the agency concerned with the issue.
Keywords: MKJP, Knowledge, Socialization
PENDAHULUAN
Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) merupakan metode kontrasepsi yang sangat efektif untuk menurunkan angka kelahiran.
Metode kontrasepsi jangka panjang adalah kontrasepsi yang dapat dipakai dalam jangka waktu lama, lebih dari 2 tahun, efektif dan efisien untuk tujuan menjarangkan kelahiran lebih dari 3 tahun atau mengakhiri kehamilan pada pasangan yang sudah tidak ingin tambah anak lagi (1).
Penggunaan kontrasepsi MKJP juga lebih efisien karena dapat dipakai dalam waktu yang lama serta lebih aman dan efektif. Metode kontrasepsi ini sangat tepat digunakan pada saat kondisi kritis yang dialami oleh sebagian besar masyarakat Indonesia terutama pada masyarakat yang tergolong kurang mampu atau miskin (2). Penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) masih belum memenuhi target.
Penggunaan MKJP di Indonesia sebesar 17,01% masih dibawah target nasional, yaitu sebesar 21,7%. belum tercapainya target tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kepercayaan masyarakat dan pandangan dari segi agama (3). Beberapa faktor yang menyebabkan akseptor KB tidak mau untuk memilih kontrasepsi dengan metode jangka panjang adalah dukungan suami, belum meratanya promosi dan (Komunikasi, Informasi dan edukasi) KIE yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga mempengaruhi pengetahuan peserta akseptor, anggapan miring dari masyarakat tentang kontrasepsi jangka panjang, ketakutan dari akseptor sendiri mengenai proses penggunaan KB MKJP dan meningkatnya kampanye penggunaan kontrasepsi hormonal (pil dan suntik) (4).
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat desa terkait kontrasepsi jangka panjang.METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kuantitatif
dengan pendekatan yang digunakan, yaitu one group pretest posttest
design. Desain ini sebelum perlakuandiberikan terlebih dahulu sampel
diberi pretest dan di akhir sosialisasi diberikan posttest. Desain ini
digunakan sesuai dengan tujuan yang ingin capai yaitu ingin mengetahui
peningkatan pengetahuan masyarakat desa terkait kontrasepsi jangka
panjang. Teknik sampling yang digunakan adalah probabilty sampling
dengan cara Cluster Sampling. Kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan
Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara. Data yang telah didapatkan kemudian dianalisis dengan uji statistik berupa uji Wilcoxon dengan batuan aplikasi statistik. Penelitian ini menggunakan instumen penelitian berupa kuesioner pengetahuan sebagai alat untuk mengukur pengetahuan masyarakat desa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan uji statistik wilcoxon. kemudian dari hasil tersebut didapatkan hasil adanya perbedaan pengetahuan antara sebelum dengan setelah dilakukannya kegiatan sosialisasi kontrasepsi jangka panjang.
Tabel 1. Uji Wilcoxon Kuesioner Pre dan Post Test Kegiatan Sosialisasi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Desa di Kecamatan Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara
Variabel p-value
Skor pengetahuan sebelum dengan skor
pengetahuan sesudah 0,000
Berdasarkan tabel 1 hasil uji Wilcoxon, diketahui bahwa nilai p-value untuk skor pengetahuan peserta sebelum dengan sesudah sosialisasi 0,0001 < 0,05 yang berarti ada perbedaan pengetahuan antara sebelum dan setelah dilakukannya kegiatan sosialisasi MKJP secara signifikan.
Sosialiasasi atau penyuluhan diberikan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan mempengaruhi minat seseorang dalam penggunaan kontrasepsi.
Untuk mengubah tingkah laku seseorang diperlukan kesadaran dari individu untuk melakukan perubahan, mendapatkan informasi bagaimana perubahan ini dapat dilakukan dan cara mendapatkan informasi adalah dengan kegiatan penyuluhan atau sosialisasi (5).
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Kuesioner Pre dan Post Test Kegiatan Sosialisasi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Desa di Kecamatan Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara
No Kategori Pengetahuan Persentase Hasil Nilai Kuesioner
1 Meningkat 64,5%
2 Tetap 35,5%
3 Menurun 0%
Jumlah 100%
Dari tabel 2 diketahui hasil distribusi dan frekuensi dari hasil pre dan post test dari peserta sosialisasi. Hasil tersebut menyatakan sebesar 64,5% terjadi peningkatan pengetahuan, sebesar 35,5% masyarakat yang pengetahuannya tetap dan 0%
masyarakat yang mengalami penurunan pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil dari cari tahu sebelum seseorang mengadopsi perilaku atau norma-norma baru, seseorang mencari tahu apa arti dan manfaat perilaku bagi dirinya maupun keluarganya.
Tingkat pengetahuan seseorang pada dasarnya berbeda-beda karena memiliki tingkatan sendiri dalam memahami suatu objek. Karena pengetahuan adalah ciri khas manusiawi, pengetahuan selalu bergerak dari suatu tiitk keterbatasan menuju titik keterbatasan selanjutnya. Sehingga pengetahuan selalu berkembang dan tidak final. Apabila seseorang dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya mengenai suatu alat kontrasepsi jika memperoleh informasi atau pengetahuan tambahan mengenai hal
tersebut maka dapat mempengaruhi perkembangan pengetahuan yang dimilikinya.
Perkembangan tersebut tidak memiliki batasan dari segi apapun (6).
PENUTUP
Berdasarkan hasi temuan dapat diketahui bahwa pengetahuan yang masih rendah menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam menggunakan kontrasepsi jangka panjang. Ditemukannya kesenjangan antara fakta dan target yang direncanakan atau belum memenuhi target. Berdasarkan permasalahan tersebut kemudian dirancang intervensi yang akan dilakukan untuk permasalahan MKJP. Dari hasil kegiatan tersebut didapatkan peningkatan pengetahuan masyarakat setelah dilakukan kegiatan sosialisasi tentang metode kontrasepsi jangka panjang.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terlaksananya kegiatan ini tidak luput dari bantuan semua pihak yang terlibat.
Kami ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. dr. Zairin Noor Helmi, sp. OT, K-SPINE, MM, FICS, Fauzie Rahman, SKM, MPH, Prof. Dr. Husaini, SKM, M.Kes, M.Irwan Setiawan, S.Gz, M.Gz, Dra. Hj. Anisah Rasyidah, M.AP, Drs. H. Taberani, M.AP, serta seluruh karyawan dan staff di Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi dan seluruh karyawan dan staff yang ada di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara yang telah banyak memberikan bantuan, masukan serta saran sehingga terlaksananya kegiatan ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Suryanti Y. 2019 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang wanita usia subur. Jambura Journal 1(1): 20-29.
2. Kurniawan H, Rasyika N, Rahmat H. Perilaku akseptor dalam memilih metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Poskesdes Anuta Singgani Kecamatan Mantikulore Kota Palu. Jurnal Preventif 8(1):1-58.
3. Hastuty M, Afiah. 2018. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku akseptor KB terhadap pemilihan MKJP di wilayah kerja Puskesmas Tambang tahun 2018. Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai 2(2): 1-12.
4. Widaryani A, Siska D. 2019. Hubungan pengetahuan dan sikap iu terhadap penggunan KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di wilayah kerja Puskesmas Paramasan Kabupaten Banjar, Martapura. Journal of Midwifery and Reproduction 2(1): 1-7.
5. Diniarti FI. 2017. Pengaruh penyuluhan intra uterine device (IUD) dengan minat menggunakan IUD pada wanita usia 35-44 tahun Kelurahan Tegalpanggung RW 05, Danurejan, Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
6. Grestasari LE. 2014. Hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan dan usia ibu PUS dengan pemilihan jenis kontrasepsi di Desa Jetak Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.