PENGAPLIKASIAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI
of the intervention activities, namely the poster media, e-mail, and Instagram. Research Results: conducted intervention activities regarding MKJP through the creation of Instagram and poster social media. This activity received a positive response from the KB and the community who were respondents of the poster trial. The evaluation carried out to determine the success rate of intervention activities is to look at the large number of Instagram followers, the number of Instagram visits, and the number of Instagram posts.
Conclusion: Interventions carried out in the form of making social media Instagram and making poster print media in which the poster summarizes the MKJP and uploaded on Instagram
Keywords : Instagram, MKJP, KB
PENDAHULUAN
Keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur melalui meningkatnya perekonomian dan pembangunan fisik, akan tetapi juga pada pembangunan Sumber Daya di Indonesia. Salah satunya pembangunan kependudukan dan keluarga berencana. Hal tersebut sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 dalam agenda Prioritas Pembangunan (Nawacita) terutama nomor 5 (lima) yaitu “Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia” melalui Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana (KBB).
Sasaran pokok pembangunan KKB adalah menurunnya laju pertumbuhan penduduk dan Total Fertility Rate (TRF), serta menngkatnya Contraceptive Prevalance Rate (CPR) (1).
Indonesia sebagai Negara peringkat ke-4 dengan jumlah penduduk tertinggi didunia pada tahun 2016 dengan persentase perempuan usia 35 tahun keatas berstatus kawin, persentase perempuan 15-49 tahun berstatus kawin pernah menggunakan alat/cara KB, persentase perempuan usia 15-49 tahun berstatus kawin yang bekerja, dan persentase usia kawin pertama > dari 19 tahun. Jumlah penduduk Indonesia mengalami kenaikan menjadi dua kali lipat selama hampi r 40 tahun dari sekitar 118 juta jiwa pada tahun 1971 menjadi 236 juta jiwa pada sensus tahun 2010 (1,2).
Salah satu upaya pemerintah dalam mengendalikan jumlah penduduk adalah dengan melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) bagi Pasangan Usia Subur (PUS). Selain mengendalikan jumlah penduduk, program KB juga bermanfaat untuk mewujudkan akses kesehatan reproduksi seperti yang tercantum dalam Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan 3 yaitu menjalin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan penduduk di segala usia dengan indikator meningkatkan CPR (3).
Selain sebagai upaya mengendalikan jumlah penduduk, hal ini juga sebagai upaya mewujudkan keluarga kecil yang berkualitas., hal ini ditandai dengan meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien (REE). Metode kontrasepsi yang memenuhi karakter tersebut ialah metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Jenis dari MKJP ada 4 yaitu alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) atau Intra Uterine Device (IUD), implant/susuk, metode operasional wanita (MOW), dan metode operasional pria (MOP), efektif untuk mencegah kehamilan dan biaya yang dikeluarkan lebih murah, karena sekali pelayanan dapat digunakan untuk jangka panjang (4).
Rendahnya pemakaian MKJP di kalangan Pasangan Usia Subur (PUS) yang pernah atau masih menikah di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, yang pada analisis yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dapat dikelompokkan menurut faktor individu (klien), faktor program yang berkaitan dengan kualitas pelayanan dan lingkungan (5).
Pada tahun 2014 cakupan KB aktif di Indonesia sebesar (61,75%), dan pada tahun 2015 jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 48,609 juta pasangan dengan pencapaian KB aktif sebesar (59,98%). Berdasarkan provinsi, cakupan KB aktif tertinggi
tahun 2015 adalah Provinsi Kalimantan Selatan (70,13%), dan yang terendah yaitu Provinsi Papua (23,37%). Sedangkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti IUD, Implan, MOW, dan MOP di Indonesia sendiri pada tahun 2014 capaiannya hanya sekitar (15,5%) dan pada tahun 2015 cakupannya mencapai (17,01%) dengan pengguna IUD (7,3%), Implan (6,21%), MOW (3,23%), dan MOP (0,27%) (6).
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah yang terbagi dalam beberapa bidang yaitu, pemberdayaan perempuan,perlindungan anak, pengendalian penduduk, dan keluarga berencana. Bidang keluarga berencana salah satunya mempunyai tugas melaksanakan kegiatan atau program Pembinaan Keluarga Berencana yang didalamnya terdapat sub program peningkatan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) melalui pembinaan peserta KB aktif/KB Lestari dan PLKB (7,8).
Terhitung hingga desember tahun 2018, penggunaan MKJP di Kabupaten Kotabaru masih sangat rendah dan belum mencapai target yang ditetapkan, dari 21 kecamatan terdapat 4 kecamatan dengan penggunaan MKJP terendah yaitu kecamatan pulau laut selatan dengan jumlah penggunaan MKJP 35 (3,89%), Pulau Sembilan dengan jumlah penggunaan MKJP 46 (4,25%), dan Kelumpang barat dengan jumlah penggunaan MKJP 57 (5,08%), Pulau Sebuku dengan jumlah penggunaan MKJP 70 (7,38%) (9,10). Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah mengetahui gambaran pelaksanaan program di Seksi KB-KS Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kotabaru.
METODE
Metode yang dilakukan dalam proses pengumpulan data ialah analisis data sekunder dan primer, dimana data sekunder didapat dari data program KB di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana, sedangkan data primer didapat dari hasil wawancara dengan kepala bidang KB dengan metode panduan wawancara.
Instrumen yang digunakanadalah pedoman wawancara, kuisioner uji coba media poster. Wawancara dilakukan dengan kepala bidang KB untuk mengidentifikasi masalah, faktor risiko serta pemecahan masalah. Selain itu, instrumen yang diperlukan pada saat kegiatan intervensi, yaitu media poster, email, dan instagram
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancaradengan kepala bidang KB permasalahan yang menjadi prioritas untuk diatasi yaitu, rendahnya penggunaan MKJP yang terdapat dalam program pelayanan kontrasepsi di bidang KB DP3AP2KB Kabupaten Kotabaru.
Beberapa masalah yang menyebabkan kegiatan MKJP tidak berjalan dengan lancar menurut hasil wawancara mahasiswa dengan kepala bidang KB disebabkan beberapa faktor, yaitu dari segi metode penyampaian pesan, pengaruh lingkungan, terbatasnya sarana dan prasarana, SDM yang terbatas, dan kebijakan pemerintah.
Berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan dengan kepala Bidang KB dan dosen pembimbing fakultas, intervensi yang dilakukan berupa pembuatan media sosial instagram dan pembuatan media poster. Tujuannya adalah untuk menyebarluaskan informasi terkait MKJP khususnya ke daerah-daerah kecamatan yang aksesnya cukup jauh dari kabupaten kota. Sasarannya adalah masyarakat, khususnya pasangan usia subur (PUS). Diharapkan nantinya setelah mengetahui informasi tersebut dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat terkait MKJP. Sehingga tergerak untuk beralih menggunakan alat kontrasepsi MKJP dan dapat meningkatkan penggunaan MKJP khususnya di daerah Kabupaten Kotabaru.
Tabel 1. Distribusi Hasil Evaluasi Uji Coba Media Promosi Poster
No. Pertanyaan Pilihan Jumlah
Orang
Presentase
2. mengikuti pesan yang ada
dan judul jarak 2 m seimbang
ukuran yang ditentukan
sedikit tulisan dan judul
mudah dipahami
Pesan yang disampaikan mudah diterima
Baik 28 93%
Berdasarkan hasil tabel 1 diatas dapat diketahui jawaban terbanyak bahwa media promosi kesehatan berupa poster yang dibuat sudah mencantumkan isi teks singkat padat dan jelas terbaca, kata-kata mudah diingat dan membuat tertarik untuk mengikuti pesan yang ada diposter, isi teks sesuai dengan tema dan judul, tulisan dengan gambar seimbang, warna menarik, gambar menarik, gambar bermakna sebagai penyampaian pesan, terlalu banyak gambar dan sedikit tulisan, gambar sesuai dengan tema dan judul, pesan yang disampaikan mudah dipahami, pesan yang disampaikan mudah diterima, pesan yang disampaikan menambah pengetahuan, pesan sesuai dengan tema dan judul.
2.
Isi/Teks
Isi teks singkat padat dan 1. jelas terbaca
Baik 30 100%
Kata-kata mudah diingat dan membuat tertarik untuk diposter
Baik 28 93%
3. Isi teks sesuai dengan tema Baik 23 76,76%
4. Tulisan dapat dibaca dari Baik 14 46%
5. Tulisan dengan gambar Baik 17 56%
Desain
1. Warna menarik Baik 17 56%
Menggunakan warna huruf 2. yang kontras dengan latar
belakang
Baik 14 46%
3. Tulisan huruf sesuai dengan Baik 15 50%
Gambar
1. Gambar menarik Baik 18 60%
Gambar bermakna sebagai 2. penyampaian pesan
Baik 18 60%
3. Terlalu banyak gambar dan Baik 19 63%
4. Gambar sesuai dengan tema Baik 26 86%
Ketersampaian Pesan
1. Pesan yang disampaikan Baik 29 96%
Gambar 1. Grafik Hasil Evaluasi Media Sosial Instagram Bulan Agustus-Oktober
Berdasarkan gambar 1 pada grafik diatas terjadi peningkatan dari jumlah followers, postingan dan jumlah kunjungan. Jumlah followers atau yang mengikuti akun instagram yang telah dibuat terjadi peningkatan yang pada bulan agustus hanya 25 akun yang mengikuti sedangkan pada bulan oktober meningkat menajdi 86 akun yang mengikuti.
Kemudian untuk jumlah kunjungan pada bulan agustus hanya 5 akun yang mengunjungi sedangkan pada bulan oktober jumlah kunjungan meningkat menjadi 145 akun.
PENUTUP
Berdasarkan data primer yang bersumber dari arsip dinas dan data sekunder dari hasil wawancara dengan kepala bidang bagian KB di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Kotabaru ditemukan ketidaksesuain antara target pencapaian program dengan fakta di lapangan yang belum memenuhi persentase target program kerja, khususnya pada program bagian bidang KB. Indikator kinerja yang belum tercapai adalah persentase peserta KB aktif MKJP. Sehingga permasalahan ini yang kemudian diangkat yaitu terkait masih kurangnya penggunaan MKJP.Adapun faktor belum tercapainya target penggunaan MKJP adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai sitem MKJP, masyarakat masih nyaman dalam penggunaan KB jangka pendek (suntik dan pil) dan hal lain yang menjadi sebab belum tercapainya persentase KB aktif MKJP juga dikarenakan pandangan masyarakat terhadap MKJP dari segi kesehatan. Masyarakat kebanyakan beranggapan bahwa penggunaan MKJP akan memberi efek samping bagi bagian reproduksi.Berdasarkan masalah tersebut dibuatlah rancangan intervensi terkait permasalahan MKJP. Intervensi yang dilakukan berupa pembuatan media sosial instagram dan pembuatan media cetak poster yang mana poster tersebut merangkum mengenai MKJP dan di upload di instagram yang sudah dibuat untuk bidang KB DP3AP2KB Kabupaten Kotabaru. Rekomendasi yang dapat diberikan antara lain Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalsel, dan Dinas Peberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Kotabaru, tenaga kesehatan, serta aparat kecamatan bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan mengenai MKJP yang disertai dengan kegiatan-kegiatan positif lainnya khususnya didaerah kecamatan, Mengadakan pertemuan rutin bersama kader dari masing-masing kecamatan, dan Memberi reward kepada kader atau masyarakat ketikamenghadiri kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan MKJP.
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat melakukan penelitian dengan lancar dan baik.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
6. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan keluarga Berencana Kabupaten Kotabaru, Drg. Cipta Waspada M.Kes yang telah memberikan kesempatan dalam melaksanakan kegiatan penelitian di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan keluarga Berencana Kabupaten Kotabaru .
7. Kepala Bidang KB, Ir. Sri Sulistiyani, MPH yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam kegiatan penelitian.
8. Dosen pembimbing, Nur Laily SKM, M.Kes yang telah berkenan memberikan saran dan arahan dalam penelitian
9. Dosen penguji, Fauzie Rahman, SKM, MPH yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penulisan laporan penelitian.
10. Sahabat-sahabat dan teman seperjuangan AURORA ’16, yang telah membantu dan saling memberikan motivasi serta semangat dalam penyelesaian laporan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Penyehatan Perbankan Nasional. 2017. Badan Penyehatan Perbankan Nasional tahun 2017.
2. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2013. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2013.
3. Sari MR. 2018. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Pemilihan Alat Kontrasepsi MKJP pada PUS di Puskesmas Tembilah Hulu. Husada Gemilang OJS Journal, 1(1).
4. Budiarti I, Nuryani DD, Hidayat R. 2017. Determinan Penggunaan Motode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) pada Akseptor KB. Jurnal Kesehatan, 8(2): 220-224.
5. Ningrum DAW, Easter D, Sugihati. 2018. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) pada Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Hari Kabupaten Lmpung Timur. Jurnal Dunia Kesmas, 7(4): 196-203.
6. Hartanto W. 2016. Analisa Data Kependudukan dan KB hasil Sensus tahun 2015.
Rapat Koordinasi Nasional (Rakoras) BKKBN, Jakarta.
7. DP3AP2KB Kabupaten Kotabaru. 2017. Laporan Kinerja Pemerintahan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan keluarga Berencana Kabupaten Kotabaru Tahun 2017.
8. DP3AP2KB Kabupaten Kotabaru. 2017. Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan keluarga Berencana Kabupaten Kotabaru Tahun 2017.
9. DP3AP2KB Kabupaten Kotabaru. 2016. Rencana Strategi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan keluarga Berencana Kabupaten Kotabaru Tahun 2016.
10. DP3AP2KB Kabupaten Kotabaru. 2018. Data Laporan Bulanan Bidang Pengendalian Penduduk Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan keluarga Berencana Kabupaten Kotabaru Tahun 2018.