• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil dan Pembahasan

Dalam dokumen jurnal No24 Thn14 Juni2015 (Halaman 61-66)

Penelitian ini dilakukan di Bimbingan Belajar Setia, karena di sekitar tempat ini banyak keluarga dari kalangan kurang mampu yang

membutuhkan tempat bimbingan belajar yang mau membantu mereka mengatasi kesulitan belajar anak-anak mereka. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Muti salah seorang ibu yang rajin mengantar anaknya ke bimbingan belajar berikut ini: “Saya ingin anak saya jadi anak pintar di sekolah, tapi kalau dia tanya mengenai pelajaran kepada saya, saya tidak bisa membantu dia, jadi saya kirim anak saya ke sini.” Informasi yang dikemukakan oleh Ibu Muti tersebut selaras pula dengan hasil wawancara dengan salah satu guru bimbingan belajar (Ibu Sintia) mengajar kelas 3: “Bimbingan belajar ini membutuhkan guru karena ada cukup banyak anak yang membutuhkan bantuan untuk mengerti dan memahami pelajaran matematika dan bahasa Inggris.” Bimbingan Belajar ini ternyata masih membutuhkan guru untuk menolong siswa/i mendapat pengajaran yang setara.

Pelaksanaan bimbingan belajar tidak mempunyai rencana pengajaran secara khusus hanya berdasarkan bahan secara umum baik dalam bidang Matematika maupun bahasa Inggris. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara Bapak Andono, pengurus Bimbingan Belajar Setia berikut ini :

“Pelaksanaan pembelajaran di Bimbingan Belajar tidak dilaksanakan secara khusus tetapi berdasarkan bahan pelajaran yang disediakan oleh pengurus.” Senada dengan tersebut, Ibu Muti juga menjelaskan bahwa: “Guru setiap kelompok kelas bersama pengurus saling bekerja sama mengajar anak-anak yang datang belajar ke bimbingan belajar ini .”

Berdasarkan informasi tersebut,

pelaksanaan pembelajaran di Bimbingan Belajar tersebut berdasarkan bahan yang sudah disiapkan. Penelitian ini berfokus pada siswa yang mengalami kesulitan belajar dan berikut ini hasil observasi dan studi dokumentasi yang dilakukan peneliti bersama-sama dengan pengurus bimbingan belajar. Observasi dilakukan pada saat bimbingan belajar dilaksanakan, studi dokumentasi hasil pekerjaan peserta bimbingan belajar dan raport peserta bimbingan belajar.

Berdasarkan permasalahan yang terlihat pada ketiga siswa tersebut, berikut ini petikan wawancara bersama bapak Ando: “Ketiga siswa

Bimbingan Belajar Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Tabel 1 : Permasalahan yang Ada

No Nama Kelas Usia Permasalahan

1 B 3 8 Tidak ada motivasi pada saat mengikuti pelajaran, sulit

berkonsentrasi, jarang mengumpulkan tugas-tugas, sulit mengerti instruksi, suka mengganggu teman, pernah tidak naik kelas di kelas 1.

2 P 3 8 Tidak ada motivasi pada saat mengikuti pelajaran, sulit

berkonsentrasi, jarang mengumpulkan tugas-tugas, suka mengganggu teman, nilai yang didapat

selalu rendah baik nilai ulangan ataupun nilai harian

3 N 3 8 Kurang motivasi, konsentrasi rendah, jarang mengumpulkan

tugas, nilai ulangan cukup baik tapi nilai harian tidak bagus

itu memang sulit mengerti pelajaran matematika dan harus terus dibimbing setiap saat. Guru- guru di sekolah pernah berdiskusi dengan kami bagaimana membantu mereka untuk mengerti pelajaran Matematika. Mereka juga sering sering terlambat mengumpulkan PR dan nilai harian kurang baik.” Maka diduga bahwa ketiga siswa mengalami kesulitan belajar.

Berikut wawancara dengan Ibu Sintia yang menjelaskan tentang hal tersebut: “Materi yang diberikan pada saat kelas bimbingan belajar berlangsung adalah sama untuk semua siswa namun untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar disesuaikan dengan kecepatan dan kemampuan mereka mengerjakan tugas.” Senada dengan hal tersebut, Bapak Ando juga menjelaskan seperti : “Peserta yang menghadapi kesulitan diberi waktu dan perhatian lebih pada saat di kelas bimbingan belajar, artinya tidak diberikan kelas khusus untuk siswa yang mempunyai kesulitan belajar.”

Bentuk layanan bimbingan belajar yang dilaksanakan di sekolah tersebut adalah seperti diungkapkan oleh Ibu Sintia : “Ketika siswa mengerjakan latihan soal, dibimbing secara

individual atau dengan peer tutoring.

Bimbingannya secara langsung dan individual.” Hasil observasi pada saat pelaksanaan layanan bimbingan belajar untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar juga menunjukkan, siswa/i yang mengalami kesulitan belajar langsung dibimbing oleh Ibu Sintia dan terkadang juga meminta teman yang sudah selesai mengerjakan

tugas untuk membantu Ibu Sintia (peer tutoring). Peer tutoring merupakah salah satu strategi

yang efektif untuk mempromosikan student-

centered learning (Tan, 2003:1)

Sebagai guru, Ibu Sintia mempersiapkan rencana untuk memberikan layanan bimbingan belajar yang bukan berupa pembahasan materi baru tapi hanya mengulang dan berlatih soal- soal yang telah disediakan oleh pengurus yang disesuaikan dengan standar kelas yang ada. “Saya hanya membuat rencana pembelajaran berdasarkan materi yang diberikan kepada saya lalu saya mengulang pembahasan mengenai materi kepada siswa lalu mereka mengerjakan latihan soal.” Kebenaran pernyataan itu terlihat pada saat observasi yang dilakukan, materi disesuaikan dengan kebutuhan siswa saat itu juga. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Sintia berikut ini: “Materi untuk siswa-siswa tersebut sesuai dengan bahan yang sudah dipersiapkan, artinya disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya melihat sampai di mana siswa itu mampu mengerjakan soal-soal latihan, lihat dari gerak gerik, tingkat konsentrasi dari siswa”

Keberhasilan bimbingan belajar mengatasi kesulitan belajar ditunjukkan dengan peningkatan prestasi belajar meskipun tidak mengalami loncatan nilai yang tinggi. Seperti dijelaskan Ibu Sintia berikut ini : “Ada perubah- an pada siswa meskipun tidak semua siswa mengalami peningkatan nilai sangat baik.”

Senada dengan hal tersebut, Bapak Ando juga mengungkapkan : “Ada peningkatan nilai

Bimbingan Belajar Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

raport pada siswa yang bersangkutan yang berarti ada peningkatan prestasi belajar.” Menurut Bapak Ando, dalam wawancara mengenai pelaksanaan layanan bimbingan belajar, yang sering dilakukan adalah cara seperti remedial, pengayaan, bimbingan kepada peserta lebih disesuaikan dengan kemampuan siswa secara individual. Terlihat adanya peningkatan prestasi belajar dari ketiga siswa yang mengalami kesulitan belajar, mereka juga sudah dapat mengerjakan dan mengumpulkan tugas-tugas secara mandiri. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Sintia berikut : “Hasilnya, mereka dapat memperoleh nilai yang lebih baik, artinya hasil prestasi belajar meningkat. Selain itu juga ditunjukkan dengan mau mengerjakan dan mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan.” Tabel 2 menunjukkan perubahan dari ketiga siswa yang mengalami kesulitan belajar setelah diberikan layanan bimbingan belajar. Berdasarkan tabel di atas terlihat, pelaksanaan Bimbingan Belajar Setia dapat mengatasi kesulitan belajar pada siswa yang

bersangkutan. Perubahan terlihat pada siswa secara umum adalah peningkatan nilai yang diperoleh (nilai harian maupun nilai ulangan), mengerjakan dan tepat waktu mengumpulkan tugas, dan dapat berkonsentrasi dengan memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan Bapak Ando seperti berikut : “Secara

Tabel 2: Perubahan yang Muncul

No Nama Kelas Usia Permasalahan

1 B 3 8 Masih harus dibimbing pada saat mengerjakan tugas-tugas

sekolah tapi dapat lebih berkonsentrasi, menunjukkan peningkatan prestasi belajar dengan memperoleh nilai yang lebih bagus, meskipun belum maksimal.

2 P 3 8 Ada peningkatan nilai harian,mampu mengerjakan tugas

secara lebih mandiri, sudah dapat memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru

3 N 3 8 Ada peningkatan nilai pada nilai harian dan nilai ulangan,

ketepatan waktu pada saat pengumpulan tugas, dapat berkonsentrasi dengan lebih baik.

umum ada peningkatan prestasi belajar yang ditunjukkan siswa yang bersangkutan.”

Peran orang tua dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa juga sangat penting dengan memberi dukungan setiap harinya. Berikut merupakan petikan wawancara dengan Ibu Sintia yang menjelaskan tentang tindak lanjut dari pelaksanaan layanan bimbingan belajar: “Latihan setiap hari dan keterlibatan orang tua di rumah sangat diperlukan karena siswa berusia 6-12 tahun yang merupakan dasar pertama dalam kehidupan sekolah.” Hal tersebut juga ditegaskan oleh Bapak Ando: “Tindak lanjutnya ya… dibutuhkan dukungan dari orangtua siswa yang bersangkutan, agar dapat dibantu dan dibimbing ketika berada di rumah.”

Berdasarkan wawancara, observasi yang dilakukan maka terlihat bahwa Bimbingan Belajar Setia dapat membantu siswa mengatasi kesulitan belajar. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan prestasi belajar dan siswa sudah dapat berkonsentrasi sehingga mampu

mengerjakan dan mengumpulkan tugas tugas yang diberikan oleh guru.

Pembahasan

Peserta bimbingan belajar Setia pada umumnya bersekolah di SDN di daerah Kembangan Jakarta Barat. Informasi yang didapatkan dari wawancara penulis dengan para siswa adalah

Bimbingan Belajar Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

mereka bersekolah dari jam 7 pagi – 12 siang, dengan durasi setiap sesi 60 menit. Setiap harinya siswa SD diberi waktu istirahat 2 kali sehari. Menurut peserta di sekolah mereka belajar tapi bila tidak mengerti mereka kesulitan mendapat giliran bertanya atau juga mereka sulit mengerti apa yang diterangkan oleh guru di sekolah, ada siswa yang berkata bahwa kalau di sekolah teman-temannya berisik jadi dia ingin ikut berbicara dengan teman-temannya dan tidak berkonsentrasi pada saat pembelajaran terjadi. Berdasarkan observasi pada saat penulis berkunjung ke salah satu sekolah, suasana belajar terasa sekali sangat ramai dimana guru sebagai sumber dari kegiatan belajar mengajar sulit untuk mengontrol kelas karena jumlah siswa yang cukup banyak. Hal ini merupakan salah satu penyebab siswa merasa kesulitan untuk mengerti materi pembahasan yang diberikan oleh guru.

Pada saat penulis melakukan wawancara dan observasi terlihat bahwa Bimbingan Belajar Setia dapat membantu siswa mengatasi kesulitan belajar, khususnya kelas 3 dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Menurut Juntika (2006:52) pelaksanaan bimbingan belajar dapat membantu siswa dalam mengembangkan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkannya melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Melalui bimbingan belajar siswa yang mempunyai kebiasaan belajar yang baik akan dapat meningkatkan prestasi belajar. Tujuan dari pengadaan bimbingan belajar adalah membantu siswa mengatasi kesulitan belajar, sehingga siswa dapat optimal untuk mengembangkan potensi yang dimiliki (Juntika, 2006:15). Jika siswa mampu mengatasi kesulitan belajar maka dikemudian hari aspek pribadi dan sosial siswa dapat berkembang dengan lebih baik sehingga dapat memilih dan merencanakan kehidupan mereka di kemudian hari sesuai dengan kemampuan mereka. Pada penelitian terlihat bahwa siswa yang mengikuti bimbingan belajar dapat mengatasi kesulitan belajar yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai di sekolah dan dapat berkonsentrasi pada saat mengerjakan serta mampu mengumpulkan tugas tepat waktu. Dimana tujuan dari

pengadaan bimbingan belajar adalah siswa mampu mengatasi kesulitan belajar dan mengembangkan kebiasaan belajar yang baik, sebagai dasar dari kegiatan bersekolah

selanjutnya, sehingga potensi dan

pengembangan diri siswa dapat lebih optimal. Guru bimbingan belajar harus mempersiapkan dan mengerti kondisi dan kebutuhan siswa yang bersangkutan. Sehingga tujuan dari adanya bimbingan belajar dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan siswa dan pada akhirnya siswa dapat mengembangkan kebiasaan belajar yang baik secara optimal.

Simpulan

Kesimpulan

Pelaksanaan Bimbingan Belajar Setia berhasil mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa SD di area Kembangan, Jakarta Barat. Kegiatan ataupun materi yang diberikan telah disiapkan oleh pengurus dan tidak dirancang secara khusus tapi disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi siswa pada saat pelaksanaan. Materi juga diberikan dengan metode peer tutoring, yang memberikan kesempatan dan dorongan kepada siswa/i, yang mengalami kesulitan belajar, bekerja sama dengan teman yang belajar bersama, sehingga siswa saling bekerja sama dan belajar dalam mengerti materi yang diberikan. Hasil ditunjukkan dengan perubahan yang terjadi pada siswa, yang terlihat dengan adanya peningkatan prestasi belajar dan siswa sudah dapat berkonsentrasi sehingga mampu mengerjakan dan mengumpulkan tugas tugas yang diberikan oleh guru.

Saran

Oleh karena kesulitan belajar dan tidak tercapainya hasil belajar siswa/i dipengaruhi oleh strategi, metode, dan teknik pembelajaran, disarankan setiap sekolah, memperhatikan karakteristik mereka secara individual dan menciptakan suasana menyenangkan melalui berbagai kegiatan bervariasi, kretif dan inovatif. Sedangkan Bimbingan Belajar Setia diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses bimbingan belajar yang selama ini sudah dikembangkan, sehingga semakin banyak siswa/i yang dapat

Bimbingan Belajar Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

mengatasi kesulitan belajar serta sekali gus meningkatkan hasil belajarnya. Berbagai model belajar hendaknya terus dikembangkan disertai dengan persiapan bahan pelajaran dan metode pembelajaran yang terkini, bervariasi, dan sesuai dengan karakteristik siswa yang bersangkutan.

Daftar Pustaka

Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rajawali Press Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi belajar. Jakarta:

Departemen Agama

Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Gerson, Ronald Petrus. Info puri. edisi 86/VIII/

April 2015.

Gilmore, Linda & Boulton-Lewis, Gillian M. (2009). “Just Try Harder and You Will Shine : A Study of 20 Lazy Children. Australian journal of guidance and counselling. Queensland: Australian Academic Press

Grossman, Judy. (2011). Family Matters : The Impact of Learning Disabilities. http:// www.idonline.org. Diunduh 4 April 2015 Juntika Nurihsan, A. (2005). Strategi layanan bimbingan dan konseling. Bandung : Refika Aditama

Luddin, Abu Bakar M. (2010). Dasar-dasar

konseling: Tinjauan dan praktik. Ciptapustaka Media Perintis

Purwanti, Isti Yuni. (2009). Efektivitas program layanan bimbingan kelompok melalui permainan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa Sekolah Dasar: Studi eksperimen terhadap siswa kelas 4 SDIT Salsabila Purworejo Jawa Tengah dan SDIT Salsabila Klaseman Yogyakarta. Tesis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi pendidikan.

Yogyakarta : UNY Press

Sudjana Nana, Ibrahim. (2009). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Suherman, Bimbingan belajar. Internet akses: http://file.upi.edu. Diunduh 9 April 2015.

Sulistiowati, Tri http://peluangusaha. kontan.co.id/news/bisnis-bimbingan- belajar-masih-pintar Diunduh: 26 April 2015

Suryabrata, Sumadi. (2007). Psikologi Pendidikan (Suatu penyajian secara operasional).

Yogyakarta: Rake Press

Tan, Charlene H.P. (2003). Peer tutoring—an effective strategy to promote student-centred learning. Singapore: CDTLink

http://www.bppk.depkeu.go.id/webpkn/ a t t a c h m e n t s / 7 6 6 _ 1 - T a k s on o m i % 2 0 B l o o m % 2 0 -% 2 0 R ) Diakses pada 23 April 2015

______. (2006). Bimbingan dan konseling dalam berbagai latar kehidupan. Bandung : Refika Aditama

Implementasi Refleksi Teologis Orasi Daud

Implementasi Refleksi Teologis Orasi Daud

Dalam dokumen jurnal No24 Thn14 Juni2015 (Halaman 61-66)