• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Bermain dalam Penggunaan Fun Multiplication Beads

Dalam dokumen jurnal No24 Thn14 Juni2015 (Halaman 106-109)

Kegiatan ini di samping memenuhi kebutuhan akan bermain, juga menambah atau memperkaya pengalaman anak. Penggunaan Alat peraga Fun Multiplication Beads dilakukan dengan menggunakan metode bermain. Menurut Piaget, bermain merupakan kegiatan yang dilakukan berulang-ulang demi kesenangan (Piaget, 1951). Secara lebih umum dalam istilah psikologi, Joan Freeman dan Utami Munandar (1996) mendefinisikan bermain sebagai suatu kegiatan yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional.

Dari definisi tersebut, satu syarat mutlak ketika anak melakukan kegiatan yang disebut bermain adalah kegiatan yang dilakukannya itu menimbulkan efek menyenangkan pada dirinya. Namun ternyata, perasaan menyenangkan hanyalah salah satu bagian kecil dari manfaat yang didapatkan anak dari bermain.

Beberapa manfaat bermain adalah sebagai berikut.

1. Melatih perkembangan sensorik dan

motorik

Anak akan terlatih ketika melakukan beragam aktivitas sensorik serta motorik. Permainan aktif melatih panca indera sang anak. Dengan bermain menggunakan Fun Multiplication Beads, semua anggota panca indera anak tergerak melakukan sesuatu, yaitu anak mengocok dan mengambil kartu, meletakkan karakter penunjuk perkalian, dan meletakkan manik-manik. Sebagai hasilnya, organ sensorik dan motorik anak semakin baik.

2. Mengasah memori otak

Anak kecil mempunyai organ memori yang belum banyak terisi oleh beragam hal. Ketika bermain, anak mengembangkan memori yang ia miliki. Semakin anak bermain, semakin terasah otaknya dan ia mampu mendapatkan perkembangan memori jauh lebih baik.

3. Mengembangkan etika

Ketika anak bermain, ia mempelajari banyak aturan, mempunyai tingkat sportivitas, dan

tentu saja belajar bagaimana membangun etika yang benar. Hal ini akan menjadi bekal anak kelak ketika berhadapan dengan aturan di dunia.

4. Meningkatkan kreativitas anak

Saat melakukan permainan, anak dapat mengeksplorasi dan menerapkan banyak ide terkait dengan sistem permainan. Ketika kreativitas tersebut terus diasah, anak bisa menemukan berbagai ide cemerlang pada masa yang akan datang.

Dengan keinginan anak bermain, orang tua atau pendidik dapat memanfaatkan kegiatan bermain untuk menanamkan pengertian dan konsep pelajaran Matematika, khususnya dalam hal ini penguasaan konsep perkalian dasar, yaitu perkalian 2 bilangan satu angka dan perkalian dengan bilangan 10. Diharapkan melalui kegiatan ini, anak/peserta didik kelak: (a) senang mengerjakan bahan pelajaran

matematika, khususnya perkalian dasar; (b) terdorong dan menaruh minat untuk

mempelajari matematika secara sukarela; (c) memiliki semangat bertanding dalam suatu

permainan dan berusaha untuk menjadi pemenang dan terdorong memusatkan perhatian pada permainan yang dihadapinya;

(d) betul-betul memahami dan mengerti konsep perkalian dasar, yaitu perkalian 2 bilangan satu angka dan perkalian dengan bilangan 10, jika terlibat dalam kegiatan dan aktif; (e) mengurangi ketegangan dalam pikirannya

setelah belajar matematika; dan

(f) memanfaatkan waktu luang dengan baik.

Dengan belajar Matematika sambil bermain, anak akan berminat dan termotivasi mempelajari Matematika serta meningkatkan pemahaman- nya. Oleh karena permainan Matematika merupakan suatu kegiatan yang menggembira- kan dan dapat menunjang tercapainya tujuan instruksional dalam pelajaran Matematika. Tujuan ini dapat menyangkut aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Permainan yang mengandung nilai-nilai Matematika dapat meningkatkan keterampilan, penanaman konsep, pemahaman, dan pemantapannya; meningkatkan kemampuan menemukan, memecahkan masalah, dan lain-lainnya.

Penggunaan Fun Multiplication Beads

Fun Multiplication Beads dan Konsep Matematika

Dalam permainan menggunakan Fun Multiplication Beads, guru mengaitkannya dengan menjelaskan konsep perkalian dasar, yaitu perkalian 2 bilangan satu angka dan perkalian dengan bilangan 10. Oleh karena kemampuan anak dimulai dari penjumlahan, maka ajarkan konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang, artinya menjumlahkan angka yang sama dengan berulang. Perkalian ini mulai diajarkan kepada anak kelas 2 SD.

Misalnya, dalam perkalian 5 x 2. Bila menggunakan alat peraga Fun Multiplication Beads, mulailah mengajarkan kepada anak, dengan menjumlahkan manik-manik saat ia meletakkannya pada baris dan kolom:

1. Pada baris 1, anak akan meletakkan manik-

manik pada kolom 1 dan kolom 2. Berapa jumlah manik-manik pada baris 1? 2 manik- manik.

2. Pada baris 2, anak akan meletakkan manik-

manik pada kolom 1 dan kolom 2. Berapa jumlah manik-maniknya? 2 manik-manik.

3. Pada baris 3, anak akan meletakkan manik-

manik pada kolom 1 dan kolom 2. Berapa jumlah manik-maniknya? 2 manik-manik.

4. Pada baris 4, anak akan meletakkan manik-

manik pada kolom 1 dan kolom 2. Berapa jumlah manik-maniknya? 2 manik-manik. 5. Pada baris 5, anak akan meletakkan manik-manik pada kolom 1 dan kolom 2. Berapa jumlah manik-maniknya? 2 manik- manik.

Perkalian 5 x 2 = jumlah manik-manik baris 1 + jumlah manik-manik baris 2 +

jumlah manik-manik

baris 3 + jumlah manik-manik baris 4 + jumlah manik-manik baris 5

= 2 + 2 + 2 + 2 + 2

= hitung banyak angka 2 x tulis angka yang dijumlahkan = 5 (baris) x 2 (jumlah manik- manik setiap baris)

= 5 x 2 = 10

Untuk menambah pemahaman anak, jelaskan dengan ilustrasi cerita sebagai berikut: Agatha membawa 5 kantong plastik, setiap kantong berisi 2 buah jeruk. Berapa buah jeruk yang dibawa Agatha?

Untuk menghitung banyaknya buah jeruk, maka yang dihitung adalah jeruknya.

Kantong pertama : ada 2 buah jeruk

Kantong kedua : ada 2 buah jeruk

Kantong ketiga : ada 2 buah jeruk

Kantong keempat : ada 2 buah jeruk

Kantong kelima : ada 2 buah jeruk

2 + 2 + 2 + 2 + 2 = hitung banyak angka 2 x tulis angka yang dijumlahkan

2 + 2 + 2 + 2 + 2 = 5 (banyak kantong plastik) x 2 (isi jeruk tiap kantong plastik) 2 + 2 + 2 + 2 + 2 = 5 x 2 Bagaimana perkalian dengan bilangan 10? Contoh: 2 x 10. Bila menggunakan alat

peraga Fun Multiplication Beads, mulailah

mengajarkan kepada anak, dengan meletakkan kepik penunjuk perkalian pada baris 2 dan kolom 10. Kemudian letakkan manik-manik sambil menjumlahkannya saat anak meletakkannya pada baris dan kolom:

1. Pada baris 1, anak akan meletakkan manik-

manik pada kolom: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Berapa jumlah manik-manik pada baris 1? 10 manik-manik.

2. Pada baris 2, anak akan meletakkan manik-

manik pada kolom: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Berapa jumlah manik-maniknya? 10 manik- manik.

Perkalian 2 x 10 = jumlah manik-manik baris 1 + jumlah manik-manik baris 2 = 10 + 10

= hitung banyak angka 10 x tulis angka yang dijumlahkan

= 2 x 10 = 20

Dengan menggunakan permainan Fun Multiplication Beads dan mengaitkannya dengan konsep Matematika, khususnya perkalian dasar, yaitu perkalian 2 bilangan satu angka dan perkalian dengan bilangan 10, diharapkan anak memahami konsep perkalian dasar dengan benar dan dalam suasana yang

Penggunaan Fun Multiplication Beads

menyenangkan. Oleh karena, kegiatan belajar dilakukan sambil bermain.

Simpulan

Kesimpulan

Belajar perkalian dasar (perkalian bilangan satu angka) dan perkalian dengan bilangan 10, dengan menggunakan alat peraga Fun Multiplication Beads dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam perkalian dasar (perkalian bilangan satu angka) dan perkalian dengan bilangan 10. Hal ini terjadi karena kegiatan belajar tidak hanya dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dengan metode bermain yang menyentuh dunia anak. Kegiatan belajar juga memberikan pengalaman langsung kepada anak menghitung perkalian, yang merupakan penjumlahan berulang, sehingga mereka mengetahui dengan benar konsep perkalian dasar (perkalian bilangan satu angka) dan perkalian dengan bilangan 10.

Guru dan orangtua dapat membuat alat

peraga Fun Multiplication Beadsdengan cukup

mudah dengan mengikuti tahapan yang diuraikan secara rinci dalam tulisan ini. Alat

peraga Fun Multiplication Beads juga cukup

mudah dipergunakan sebagaimana telah dijelaskan dengan contoh..

Melalui belajar sambil bermain dengan menggunakan alat peraga Fun Multiplication

Beads, diharapkan peserta didik dapat

menguasai perkalian dasar (perkalian bilangan satu angka) dan perkalian dengan bilangan 10, dengan lebih mudah.

Saran

Guru kelas 2 SD dan orang tua peserta didik hendaknya membuat dan menggunakan alat peraga Fun Multiplication Beads dalam pelajaran Matematika di SD, khususnya dalam perkalian dasar (perkalian bilangan satu angka) dan perkalian dengan bilangan 10, untuk melengkapi metode pembelajaran yang telah dilakukan di kelas. Dengan demikian, anak belajar melalui tahap-belajar enactive, iconic, dan

symboli. Pada tahap enactive, anak mulai belajar dengan memanipulasi benda atau obyek konkret.

Guru kelas 2 SD dan orang tua peserta didik diharapkan kreatif berinovasi merancang alat peraga yang membantu siswa kelas 2 SD dalam penguasaan pelajaran Matematika, khususnya perkalian dasar (perkalian bilangan satu angka) dan perkalian dengan bilangan 10.

Daftar Pustaka

Depdiknas (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun

2006 Tentang Standar Isi Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Depdiknas

Freeman, Joan & Munandar, Utami. (1996).

Cerdas dan cemerlang, kiat menemukan dan mengembangkan bakat anak usia 0-5 Tahun. Jakarta: Gramedia

Hudojo, H. (1998). Mengajar belajar matematika. Jakarta: Depdikbud

Hudojo, H. (1998). Pembelajaran matematika

menurut pandangan konstruktivistik. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional. Pendidikan Matematika Malang: Program Pascasarjana IKIP Malang

Kochhar, S.K. 2008. Pembelajaran . Jakarta: Gramedia Widiasarana

Papalia, Diane, Olds, Sally, & Feldman, Ruth. (2008). Human development. New York: Piaget, Jean. (1951). The child’s conception of the

world. Savage: LittlefieldPublishers Raharjo, M., Waluyati, A., & Sutanti, T. (2009).

Pembelajaran operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah di SD. Jakarta: Depdiknas Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar proses balajar

mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Suherman, Erman. 1994. Strategi belajar dan mengajar matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Suherman, Erman. 2003. Strategi pengajaran

matematika kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Tantangan Pendidikan Nasional Indonesia

Tantangan Pendidikan Nasional Indonesia

Dalam dokumen jurnal No24 Thn14 Juni2015 (Halaman 106-109)