Model pembelajaran Role Playing sangat menarik buat anak usia 4-6 tahun (TKA-TKB) dan ternyata dapat meningkatkan memahami perasaan orang lain dan mengendalikan diri, siswa terlihat sangat senang dan semangat dalam bermain peran. Oleh karena itu, disarankan agar model pembelajaran ini tetap terus dijalankan karena pembelajaran ini juga dapat dipakai untuk menunjang pelajaran karakter yang sedang digalakkan di setiap sekolah. Hal ini baik karena dengan bermain peran anak belajar cara berkomunikasi yang baik, melatih sikap dan perilaku mereka sendiri dan pemahaman kepada orang lain. Akan lebih baik, apabila model pembelajaran Role Playing ini dapat diintegrasikan ke dalam bidang pengembangan dalam kurikulum pembelajaran di TK A dan TK B, khususnya untuk bidang
Peran Role Playing Berbasis Komputer
pengembangan bahasa dan science. Semoga
model pembelajaran Role Playing ini dapat menjadi alternatif bagi pengajaran di kelas untuk terus melatih para penerus bangsa agar menjadi individu yang lebih komunikatif, berempati, mempunyai karakter yang baik, kritis dan kreatif dalam berpikir yang dituangkan dalam bentuk tulisan maupun lisan dalam kegiatan belajar, dan dalam kehidupan siswa sehari-hari.
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan Role Playing disarankan untuk memperhatikan waktu, karena untuk proses persiapan awal, briefing, uji coba dan pelaksanaannya sendiri membutuhkan waktu yang lebih panjang, dari hasil penilitian ini waktu minimum yang diperlukan adalah 60 menit (2 jam pelajaran, 30 menit untuk briefing dan 30 menit untuk pelaksanaan).
Disarankan juga untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan indikator dan program CD interaktif yang disesuaikan untuk penilaian anak usia jenjang yang lebih tinggi (usia 6-7 tahun), karena program ini bertujuan untuk melihat kesiapan anak masuk dalam sekolah formal. Tetapi disarankan pula, apabila penelitian ini dilakukan pada sekolah lain yang standar penilaian siswanya tidak sama atau lebih rendah dengan sekolah tempat penelitian ini, maka indikator dan program CD interaktif ini bisa dipakai.
Penelitian ini hanya dilakukan pada satu kelompok saja tanpa kelompok kontrol atau kelompok pembanding, apabila dilakukan penelitian lanjutan untuk model pembelajaran bermain peran atau Role Playing, maka diperlukan kelompok kontrol sehingga hasil penelitian semakin valid. Juga disarankan untuk persiapan penelitian selanjutnya melakukan tahap uji alat ukur sehingga dapat menyesuaikan standart penilaian yang akan digunakan.
Untuk orangtua
Disarankan agar dapat meluangkan waktu bersama anak terutama dalam bermain peran di rumah, karena dengan bermain peran dapat men-stimulasi anak dalam meningkatkan kemampuan berbicara juga menciptakan suasana kebersamaan yang nyaman dan bahagia pada anak usia pra sekolah.
Dengan adanya kemajuan teknologi yang pesat saat ini, diharapkan orangtua juga dapat mendampingi anak dalam memperkenalkan teknologi yang ada terutama dalam hal komputerisasi. Pendampingan yang dilakukan sejak masa prasekolah membuat anak belajar berdisiplin dengan waktu dan bertanggung jawab atas barang miliknya atau orang lain di rumah. Selain itu disarankan juga untuk menyediakan program games edukatif bagi anak dan orangtua yang dapat bermain bersama. Sehingga dapat diterapkan juga pembelajaran berbasis komputer di rumah bersama anak.
Daftar Pustaka
Beaty, Janice J. (2004). Observing development of the young children. 6th ed, Upper Saddle
River, NJ. Pearson Prentice Hall
Berk , Laura E. (2008). Infants, children and adolecents, 6th ed. Boston: Pearson
Education Inc
Darmawan, Deni. (2007). Teknologi informasi dan komunikasi. Bandung: Arum Mandiri Press
Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum (2004). Standar kompetensi Taman Kanak- Kanak dan Raudhatul Athfal. Jakarta Fraenkel, Jack R., and Wallen, Norman E. (2008).
How to design and evaluate research in education., 7th ed, McGraw Hill
International Edition, NY
Gay, L.R., &Airasian, Peter (2003). Educational research. Merrill Prentice Hall. New Jersey, USA
High, Pamela C. School Readiness. Pediatrics official journal of the American academy of pediatrics. The American Academy of Pediatrics, 141 Northwest Point Boulevard, Elk Grove Village, Illinois, 60007. 2008
Hergenhahn, B.R., Olson, Matthew. H. (2009).
Theories of learning (Teori belajar). Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Hurlock, B. E. (1980). Psikologi perkembangan
(Edisi Kelima), Jakarta: Penerbit Erlangga Hurlock, B. Elizabeth. (1992). Perkembangan anak
(Edisi Keenam), Jakarta: Penerbit Erlangga
Peran Role Playing Berbasis Komputer
GenEducation. Komunikasi non verbal
(Terjemahan). http://www.hrepic.com/ T e a c h i n g / G e n E d u c a t i o n / nonverbcom/nonverbcom.htm. Di akses Juni 2013. dan http://www.ling. ed.ac.uk/linguist/ issues/9/9-230.html La Iru & La Ode. (2012). Analisis penerapan. pendekatan, metode, strategi, dan model- model pembelajaran. DIY- Bantul: Multi Presindo
Landis, J. R.& Koch, G. G. (2008). The measurement of observer agreement for categorical data.
Biometrics 33:159-174. 1977. TexaSoft, http://www.stattutorials.com/SPSS/ TUTORIAL-SPSS-Interrater-Reliability Kappa.htm
Lane, Shelley D. 92008). Interpersonal
communication: Competence and context. Pearson Education Inc. USA
Ment, Morry Van. (1999). The effective useof role- play. London: Kogan PageLimited.
Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai benih
teknologi pendidikan. Jakarta: Pustekkom- Kencana
Monks, F.J, Knoers, A.M.P, Haditono, Siti Rahayu. (2006) Psikologi perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Mulyatiningsih, Endang. (2012) metode penelitian terapan. Bandung: Alfabeta
Nurkancana., Wayan, & Sumartana, PPN. (1986).
Evaluasi pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional
Ostroff, Wendy.L. (2013). Memahami cara anak- anak belajar. Jakarta: PT.Indeks
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No.8 tahun 2009 tentang
Standar Pendidikan Anak Usia Dini. 2009
Pribadi, Benny A. & Rosita, Tita. (2000). Prospek Komputer Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Dalam Sistem Pendidikan Jarak Jauh di Indonesia. Jurnal Pendidikan
(Online), Jilid 6, No. 4, (http:// www.ut.ac.id, diakses 20 Januari 2000). Rafoth, Mary Ann. (2004). School readiness- preparing children for kindergarten and beyond: Information for parents. National association of school phychologists. Bethesda, MD
Rusman. . (2012). Belajar dan pembelajaran berbasis komputer. Bandung: Alfabeta
Santrock, John W. (2009). Psikologi pendidikan (Educational psychology). Buku1. Edisi ke 3. McGraw-Hill. Jakarta: Salemba Humanika
Seefeldt, Carol. & Wasik, Barbara A. (2008).
Pendidikan anak usia dini, Edisi Kedua. Jakarta: PT Indeks
Smaldino, Sharon E., Russell, James D., Heinich, Robert. & Molenda, Michael. (2005).
Instructional technology and media for learning. 8th Ed. Upper Saddle River, New
Jersey: Pearson Education, Inc
Sudjana, Nana & Rivai, Ahmad. (2005). Media pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Suryadi, Harry. Editor: Sintha Ratnawati. (2002).
Sekolah alternative untuk anak”. Kumpulan Artikel KOMPAS. Jakarta: Buku Kompas Unicef. Communicating with children-build self- confidence as well as competence.- Guideline 3A. www.unicef.org/cwc/cwc_58679. htmlý. diakses 26 Mei 2011
Bimbingan Belajar Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa