• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian

Dalam dokumen Volume 4, Tahun ISSN KATA PENGANTAR (Halaman 142-145)

Scientific Disertai Strategi What If Not NOT

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian

Berikut ini disampaikan hasil penelitian yang telah dilakukan. 3.1.1. Studi Pustaka.

Pada kegiatan ini, dilakukan kajian teori mengenai penyusunan silabus dan RPP berdasarkan Kurikulum 2013 pada materi aturan pencacahan menggunakan pendekatan scientific disertai strategi what if not. Menentukan indikator kemampuan berpikir reflektif matematis yang diadaptasi dari indikator berpikir kritis (Sumarmo, 2010). Indikator dari kemampuan berpikir reflektif matematis yang telah ditetapkan, yaitu membedakan data relevan dan tidak relevan mengenai aturan perkalian; menganalisis dan mengklarifikasi jawaban mengenai aturan perkalian; menggeneralisasi dan menganalisis generalisasi mengenai permutasi dan kombinasi; menginterpretasikan suatu kasus berdasarkan konsep peluang; memeriksa kebenaran suatu argumen mengenai peluang; serta menarik analogi dari dua kasus peluang yang serupa.

3.1.2. Observasi ke Lapangan.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru di SMAN 2, 3, dan 4 Cimahi, diperoleh bahwa soal tes kemampuan berpikir reflektif matematis masih jarang dilatihkan

Volume 4, Tahun 2016. ISSN 2338-8315

136 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi

kepada siswa. Guru biasanya menggunakan soal-soal pada buku pegangan siswa sebagai latihan. Soal yang terdapat pada buku tersebut hanya bersifat soal pemecahan masalah biasa, belum melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir reflektif mereka.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru di tiga sekolah tersebut telah menerapkan pendekatan scientific meliputi aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan menyimpulkan. Pada aktivitas menanya, siswa sedikit yang aktif mengemukakan pendapatnya. Mereka bingung dalam menyusun pertanyaan. Untuk mengatasi ini, pada aktivitas menanya dapat menggunakan strategi what if not dengan merubah data, menambah data, mengubah data tetapi pertanyaan sama, atau mengubah pertanyaan dengan data yang sama.

3.1.3. Penyusunan Instrumen.

Berdasarkan studi pustaka dan hasil wawancara selanjutnya dapat disusun silabus, RPP, dan kisi-kisi tes kemampuan berpikir reflektif. Silabus berkenaan dengan materi aturan pencacahan, terdiri dari aturan perkalian, faktorial, permutasi, kombinasi, binomial newton, dan peluang. RPP disesuaikan dengan langkah-langkah pendekatan scientific disertai dengan strategi what if not. Penyusunan kisi-kisi dan tes berdasarkan indikator kemampuan berpikir reflektif matematis yang terdiri dari 5 butir soal.

3.1.4. Validasi Tim Ahli

Berikut ini disajikan hasil validasi dari dua dosen pembimbing mengenai soal tes kemampuan berpikir reflektif matematis yang telah disusun.Kriteria penilaian butir soal terdiri dari isi, penyajian, dan kebahasaan.

Tabel 1.Hasil Uji Kelayakan Instrumen Tes Berpikir Reflektif No. Ahli Kriteria Kelayakan Soal (%)

1 2 3 4 5

1. Validator 1 62,50 60,42 56,25 62,40 58,33 2. Validator 2 58,33 56,25 64,58 62,50 56,25 Rerata 60,42 58,33 62,50 61,46 57,29

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa rerata persentase kelayakan soal berada di antara

44,50% 83,00%

berarti bahwa tes kemampuan berpikir reflektif cukup layak (valid) untuk diujicobakan pada siswa..

3.1.5. Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis.

Pada Tabel 2 di bawah ini disajikan rekapitulasi hasil uji coba terbatas tes kemampuan berpikir reflektif matematis yang diberikan kepada 10 siswa kelas XII yang telah memahami materi aturan pencacahan. Tes terdiri dari 5 soal dengan skor maksmimum ideal adalah 14.

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Soal Validitas Kriteria Reliabilitas Kriteria DP Kriteria IK Kriteria

1. 0.53 Sedang

0.54 Sedang

0.22 Cukup 0.44 Sedang

2. 0.45 Sedang 0.33 Cukup 0.50 Sedang

3. 1.07 Sangat Tinggi 0.67 Baik 0.67 Sedang

4. 0.64 Sedang 0.67 Baik 0.67 Sedang

5. 0.97 Sangat Tinggi 0.33 Cukup 0.61 Sedang

Skor maksimum ideal dari kelima soal kemampuan berpikir reflektif matematis adalah 14. Apabila siswa menjawab dengan benar pada soal pertama bernilai 2, soal kedua bernilai 2, soal ketiga bernilai 2, soal keempat bernilai 4, dan soal kelima bernilai 4. Pada soal pertama, sebanyak 40% siswa memperoleh skor 2 dan sebanyak 60% siswa memperoleh skor 1. Pada

Volume 4, Tahun 2016. ISSN 2338-8315

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 137 soal kedua, sebanyak 50% siswa memperoleh skor 2, sebanyak 40% siswa memperoleh skor 1, dan sebanyak 10% siswa memperoleh skor 0 karena tidak memberikan jawaban.

Pada soal ketiga, sebanyak 50% siswa memperoleh skor 2, sebanyak 40% siswa memperoleh skor 1, dan sebanyak 10% siswa memperoleh skor 0 karena jawaban yang diberikan salah. Pada soal keempat, sebanyak 30% siswa memperoleh skor 3, sebanyak 30% siswa memperoleh skor 2, sebanyak 30% siswa memperoleh skor 1, dan sebanyak 10% siswa memperoleh skor 0 karena jawaban yang diberikan salah. Pada soal kelima, sebanyak 10% siswa memperoleh skor 3, sebanyak 80% siswa memperoleh skor 2, sebanyak 10% siswa memperoleh skor 0 karena jawaban yang diberikan salah.

Pada Tabel 2 di atas, terlihat bahwa soal nomor 3 dan 5 memiliki validitas sangat tinggi, sedangkan soal nomor 1, 2, dan 4 memiliki validitas sedang. Kelima soal tersebut memiliki reliabilitas sedang. Daya pembeda pada dua soal (nomor 3 dan 4) sudah baik, sedangkan tiga soal (nomor 1, 2, dan 5) memiliki daya pembeda cukup baik. Tingkat kesukaran soal adalah sedang. Dapat disimpulkan bahwa tes kemampuan berpikir reflektif matematis sudah valid dan dapat digunakan pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2, 3, dan 4 Cimahi untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematis mereka sebelum dan setelah pembelajaran. Pada Tabel 3 berikut ini disajikan data pretest, posttest, dan peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa.

Tabel 3. Hasil Pretest dan Posttest Kemampuan Mathematical Problem Posing Kelas Jumlah Pretest Posttest N-gain Kriteria

XI MIPA 2 SMA 2 31 4,83 11.15 0,69 Sedang XI MIPA 1 SMA 3 35 4,73 10,68 0,64 Sedang XI MIPA 4 SMA 4 37 4,76 10,51 0,62 Sedang

Pada Tabel 3 di atas terlihat bahwa peningkatan kemampuan berpikir reflektif siswa berada pada

0,30 0,70

yang berarti peningkatan kemampuan berpikir reflektif siswa berada pada kriteria sedang. Siswa belum terbiasa menjawab soal yang berkaitan dengan memeriksa data relevan atau tidak terhadap informasi dari soal, memeriksa kebenaran pernyataan berkaitan dengan soal, serta menganalisis generalisasi dan analogi dari suatu permasalahan yang diberikan.

3.2. Pembahasan

Instrumen yang telah disusun diberikan kepada tim ahli untuk memberikan masukan terhadap perbaikan instrumen. Menurut tim ahli, silabus mengenai aturan pencacahan sudah sesuai dengan panduan kurikulum 2013. Dalam RPP sudah memuat langkah-langkah pendekatan scientific dengan strategi what if not pada aktivitas menanya. Pada aktivitas pembelajaran dalam RPP mesti siswa yang dominan, jangan terlalu sering menuliskan aktivitas guru. Soal kemampuan berpikir reflektif yang terdiri dari 5 soal sudah memenuhi indikator yang ditetapkan.

Kalimat pada soal ada yang mesti diperbaiki agar tidak membuat siswa bingung dalam memahami informasi dari soal. Misalnya: kalimat pada soal “Dari kota Padalarang ke kota Cimahi dilalui 4 jenis angkot”. Bagi siswa yang tidak pernah ke Padalarang dan Cimahi akan membuat mereka menjadi bingung. Untuk itu nama kota disimbolkan saja dengan Kota P dan Kota C, sehingga soal diperbaiki menjadi “Dari kota P ke kota C dilalui oleh 4 jenis angkot”.

Penilaian dari reviewer menunjukkan bahwa instrumen tes kemampuan berpikir reflektif matematis cukup layak digunakan. Dalam membuat soal berpikir reflektif matematis memang tidak mudah. Indikator dalam kemampuan berpikir ini mengharuskan untuk membuat soal mengenai memeriksa data relevan atau tidak, memeriksa kebenaran, serta

Volume 4, Tahun 2016. ISSN 2338-8315

138 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi

menganalisis generalisasi dan analogi dari suatu permasalahan. Soal dengan indikator ini dapat melatih siswa mengembangkan kemampuan berpikir reflektif.

Peningkatan kemampuan berpikir reflektif siswa berada pada kriteria sedang. Siswa yang berada pada sekolah dengan peringkat tinggi memiliki peningkatan kemampuan yang lebih besar daripada siswa dengan peringkat sekolah sedang. Begitu pula, siswa dengan peringkat sekolah sedang juga memiliki peningkatan kemampuan yang lebih besar daripada siswa dengan peringkat sekolah rendah. Ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki pemahaman konsep yang baik memiliki kemampuan berpikir reflektif matematis yang juga baik. Instrumen yang telah disusun dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dengan cukup baik.

4. Simpulan dan Saran

Dalam dokumen Volume 4, Tahun ISSN KATA PENGANTAR (Halaman 142-145)