• Tidak ada hasil yang ditemukan

GENDER, JENIS KELAMIN, DAN SEKSUALITAS

V. Metode a. Ceramah

b. Curah pendapat c. Analisis video d. Diskusi kelompok e. Reflektif

VI. Media dan Alat Bantu a. PowerPoint

b. Metaplan/kertas Post-it c. Spidol

d. Kertas flipchart e. Video film

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran

124 Langkah 1. Pengondisian

1.

Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila ini merupakan pertemuan pertama di kelas ini, mulailah dengan perkenalan. Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja/pengalaman bekerja terkait dengan materi yang akan disampaikan.

2.

Menyampaikan tujuan pembelajaran umum dan khusus, sebaiknya menggunakan bahan tayang. Berikan penegasan, jangan hanya membacakan.

Langkah 2. Pembahasan Pokok Bahasan 1: Gender, Jenis Kelamin, & Seksualitas

1.

Katakan bahwa selanjutnya adalah pembahasan tentang gender, jenis kelamin, dan seksualitas.

Fasilitator mengulas kembali pembahasan yang telah dilakukan di materi dasar tentang pengertian gender, seks, dan seksualitas.

2.

Fasilitator melanjutkan penjelasan tentang gender dan jenis kelamin dengan menampilkan slide gambar laki-laki dan perempuan. Kemudian, fasilitator melontarkan pertanyaan: “Apa yang Anda ketahui tentang laki-laki dan perempuan? Laki-laki itu seperti apa? Perempuan itu seperti apa?” Tuliskan poin-poin penting pendapat yang dilontarkan peserta pada kertas flipchart.

3.

Fasilitator mengklarifikasi terkait hal-hal apa dari jawaban peserta dengan pertanyaan kunci:

apa yang bisa dipertukarkan, apa yang tidak bisa. Beri kesempatan peserta untuk bertanya memberikan tanggapan.

4.

Fasilitator membuat dua kolom matriks yang terbagi antara gender dan seks/jenis kelamin di kertas flipcart. Kemudian gali pendapat/pengetahuan peserta tentang pengertian seks/jenis kelamin serta perbedaan di antara keduanya.

Tuliskan poin-poin penting pendapat peserta pada kertas flipchart.

Rangkum bahasan tentang seks sebagai kodrat dan gender sebagai konstruksi masyarakat.

5.

Fasilitator menyampaikan bahwa peserta akan melakukan diskusi kelompok tentang gender dan jenis kelamin. Peserta dibagi dalam kelompok kecil, sekitar 3-4 kelompok.

Jelaskan kepada peserta tentang penugasan mereka sesuai dengan petunjuk diskusi kelompok yang ada pada fasilitator.

(Penugasan 1. Diskusi Kelompok Kasus Kiran).

6. Selama peserta berdiskusi, fasilitator melakukan pengamatan dan memberikan bantuan yang diperlukan.

7.

Setelah selesai, fasilitator memandu diskusi pleno. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

Peserta dari kelompok lain diminta memberikan tanggapan atau pertanyaan.

8.

Setelah selesai presentasi dan tanggapan, fasilitator menyampaikan ulasan singkat dan menampilkan slide.

125

Dalam masyarakat, perbedaan (berdasar) gender antara perempuan dan laki-laki diyakini sebagai sesuatu yang bersifat kodrati. Inilah yang diajarkan dan disebarluaskan secara terus-menerus oleh berbagai institusi/lembaga dan tempat kerja. Mulai dari keluarga, pendidikan di sekolah, tafsir ajaran agama, hingga media massa. Perbedaan gender juga dikukuhkan melalui kebijakan (peraturan-peraturan) sehingga gender menjadi sebuah nilai, keyakinan, atau ideologi yang tidak mudah untuk diubah.

9.

Fasilitator menjelaskan pembahasan berikutnya adalah tentang bentuk-bentuk ketidakadilan gender.

10.

Berikan penjelasan ke peserta bahwa mengapa penting mempelajari tentang bentuk-bentuk ketidakadilan gender. Karena ini adalah nilai yang sangat mendasar, dan ada kaitan yang sangat erat dengan materi seksualitas, hegemoni maskulinitas, serta diskriminasi dan ketidaksetaraan yang akan kita bahas dalam sesi berikutnya.

11.

Fasilitator memberikan penegasan kepada peserta bahwa perbedaan gender yang kita bahas tersebut sesungguhnya tidaklah menjadi masalah sepanjang tak melahirkan ketidakadilan gender. Namun, yang menjadi persoalan, ternyata perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan bagi kaum laki-laki terutama terhadap kaum perempuan.

12 Fasilitator menanyakan ke peserta apa bentuk-bentuk ketidakadilan gender itu dan menuliskan poin-poin jawaban peserta di kertas flipcart.

13 Fasilitator meminta peserta menyimak tayangan video “The Impossible Dream”.

14,

Selanjutnya, fasilitator mengajak peserta mendiskusikan film tersebut dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kunci sebagai berikut.

1. Apa saja kegiatan ayah, ibu, anak laki-laki, dan anak perempuan di film tersebut?

(Pagi sampai malam, di rumah dan di luar rumah.)

2. Apakah kegiatan ibu lebih banyak dibanding ayah? Anak perempuan lebih banyak dibanding anak laki-laki?

3. Mengapa ada perbedaan antara peran ayah, ibu, anak laki-laki, dan anak perempuan?

4. Dalam film tersebut, apa yang terjadi ketika si ibu bekerja di luar rumah?

5. Apakah perempuan (istri) mendapat upah yang sama dengan yang diterima oleh suami di tempat kerjanya?

15,

Setelah brainstorming dengan peserta melalui pertanyaan kunci tersebut, fasilitator memberikan kesimpulan: perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan bagi kaum laki-laki, terutama terhadap kaum perempuan.

16.

Untuk memahami bagaimana perbedaan gender menyebabkan ketidakadilan gender, hal ini dapat dilihat melalui pelbagai manifestasi ketidakadilan yang ada.

Tayangkan slide berikutnya tentang:

• bentuk-bentuk ketidakadilan gender

• penjelasan masing-masing bentuk ketidakadilan gender

• beberapa stereotype gender

126 17.

Setelah menjelaskan materi dengan menggunakan slide presentasi, fasilitator membuka ruang pertanyaan kepada peserta. Jika tidak ada pertanyaan, pembahasan dilanjutkan ke tahap berikutnya.

18.

Pembahasan selanjutnya memahami lebih dalam mengenai seksualitas manusia. Fasilitator mengawali dengan membahas gender dan seksualitas yang meliputi pengertian seksualitas, perbedaan antara seks dan seksualitas, serta seksualitas manusia. Lakukan secara interaktif.

19.

Pembahasan selanjutnya tentang:

• identitas gender

• ekspresi gender

• orientasi seksual

• perilaku seksual

Mulai dengan melakukan curah pendapat tentang pengetahuan peserta saat ini mengenai materi tersebut. Tuliskan poin-poin penting pendapat peserta pada kertas flipchart.

20.

Fasilitator menyampaikan paparan materi identitas gender, ekspresi gender, orientasi seksual, dan perilaku seksual menggunakan bahan tayang. Ini termasuk penjelasan tentang Gender Unicorn (GBP) dan Skala Kinsey dengan metode CTJ secara interaktif.

21.

Fasilitator menyampaikan paparan menggunakan bahan tayang, termasuk penjelasan tentang Gender Unicorn dan Skala Kinsey dengan metode CTJ secara interaktif.

22. Katakan bahwa peserta akan melakukan Penugasan 2. Kuis tentang Orientasi Seksual dan Perilaku Seksual.

23.

Selama peserta mengerjakan latihan soal, fasilitator melakukan pengamatan dan memberikan bantuan yang diperlukan.

24

Setelah selesai, fasilitator memandu diskusi pleno.

Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

Peserta dari kelompok lain diminta memberikan tanggapan atau pertanyaan.

25 Setelah selesai presentasi dan tanggapan peserta, fasilitator menyampaikan ulasan singkat.

Langkah 3. Pembahasan Pokok Bahasan 2 Hegemoni Maskulinitas 1 Fasilitator menyampaikan pengantar tujuan sesi.

2

Fasilitator mengajak peserta laki-laki curah pendapat untuk mengingat kembali kapan menyadari atau merasa sebagai laki-laki.

Fasilitator menuliskan momen tersebut di flipchart.

Selanjutnya, fasilitator mengajak peserta mendiskusikan pertanyaan sebagai berikut.

• Mengapa pada momen tersebut merasa menjadi laki-laki?

• Siapa yang mengenalkan konsep laki-laki?

127 3.

Selanjutnya, fasilitator menerangkan dengan slide presentasi bagaimana konstruksi menjadi laki-laki dibentuk oleh masyarakat.

4.

Lalu, katakan, “Kita akan masuk pada diskusi tentang keistimewaan laki-laki dan perempuan.”

Fasilitator membagikan kertas dua lembar Post-it kecil/kartu metaplan (dengan warna berbeda) kepada peserta.

Fasilitator meminta peserta menuliskan keistimewaan laki-laki dan perempuan.

• Satu kertas untuk menuliskan keistimewaan laki-laki.

• Satu kertas untuk menuliskan keistimewaan perempuan.

Fasilitator memberikan waktu lima menit untuk peserta berpikir dan menuliskan jawaban.

Setelah menuliskan jawaban, peserta menempelkan kertas tersebut pada flipchart/dinding yang telah dipersiapkan sebelumnya.

5

Setelah semua jawaban dituliskan, fasilitator meminta perwakilan peserta untuk mengelompokkan jawaban yang serupa/hampir sama dan meminta perwakilan peserta membacakan hasil pengelompokan tersebut.

6

Fasilitator mengajak peserta melakukan curah pendapat.

a. Bagaimana konsep diri sebagai laki-laki dan perempuan dibentuk?

b. Keistimewaan yang dimiliki oleh laki-laki?

7

Fasilitator mengajak peserta masuk pada Penugasan 3. Kuis untuk Melihat Keistimewaan (Privilege)

8

Selama peserta mengerjakan latihan soal, fasilitator melakukan pengamatan dan memberikan bantuan yang diperlukan.

9 Setelah selesai presentasi dan tanggapan peserta, fasilitator menyampaikan ulasan singkat.

10

Fasilitator menayangkan video “Boys Don’t Cry”, kemudian mengajak peserta membahas maksud dari video tersebut.

11 Fasilitator menyampaikan presentasi tentang “maskulinitas”.

12.

Fasilitator memasuki pembahasan mengenai stereotype laki-laki ideal dengan mengajak peserta mengidentifikasi ciri-ciri laki-laki ideal dalam masyarakat, khususnya dalam menjalin relasi dengan perempuan menggunakan pertanyaan sebagai berikut.

• Bagaimana ciri-ciri laki-laki ideal menurut Anda?

• Bagaimana relasi laki-laki dan perempuan yang ideal menurut Anda?

13. Fasilitator mencatat seluruh pernyataan peserta.

14.

Fasilitator menjelaskan kepada peserta untuk memasuki Penugasan 4. Hegemoni Maskulinitas.

15

Fasilitator membagi peserta dalam beberapa kelompok. Selama proses diskusi kelompok, fasilitator mengamati proses diskusi dan memberikan masukan apabila dibutuhkan.

16

Fasilitator menyampaikan ulasan singkat tentang hegemoni maskulinitas dan memutarkan video

“Pelibatan Laki-Laki”.

128 17

Fasilitator menjelaskan kepada peserta sebelum memasuki materi tentang “Laki-laki Ideal”

untuk melihat tayangan video tersebut.

Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk menangkap makna tayangan video tersebut.

Fasilitator mengajak diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut.

• Apakah pendapat Anda tentang tayangan tersebut?

• Adakan kesamaan pendapat Anda dengan figur laki-laki ideal dalam video?

• Bagaimana pendapat peserta bahwa laki-laki itu identik dengan kekerasan, perkelahian, dan dominasi terhadap perempuan?

• Apa dampaknya apabila laki-laki melakukan kekerasan terhadap perempuan?

18

Fasilitator menjelaskan peserta akan masuk dalam permainan untuk menegaskan konsep gender di antara laki-laki dan perempuan.