• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Mengenai Kesetaraan dan Non-Diskriminasi

MODUL INTI - 2

Langkah 3. Pembahasan Mengenai Kesetaraan dan Non-Diskriminasi

4. Fasilitator memberitahukan ke peserta bahwa mereka akan menerima selembar kertas yang berisi karakterisasi 10 orang, dan mereka diminta menjelaskan masing-masing orang ini.

5. Fasilitator menjelaskan peraturan dalam menuliskan keterangan di kertas kerja penugasan.

(Penugasan 1: Karakterisasi 10 orang)

6. Fasilitator memberikan kertas kerja dalam keadaan terlipat kepada masing-masing peserta.

Pastikan tidak ada yang membuka lipatan kertas tersebut sebelum Anda mengizinkannya.

7. Setelah semua peserta menerima kertas kerja, ulangi instruksi tadi secara singkat. Kemudian, dengan aba-aba MULAI dari fasilitator, mintalah mereka membuka kertas kerja penugasan dan mengerjakannya sesuai petunjuk.

Berikan peserta maksimal 5 menit untuk mengisi keseluruhan lembar kerja.

8. Setelah waktu 5 menit selesai, minta peserta menaruh alat tulis, dan peserta tidak diperkenankan memperlihatkan jawaban kertas kerja kepada peserta lain.

9. Fasilitator kemudian mengajak peserta untuk mulai diskusi tentang latihan pada kertas kerja yang baru saja dilakukan dengan cara sebagai berikut.

• Tunjukkan beberapa karakter tertentu pada lembar kerja, misalnya “seseorang yang menggunakan kursi roda” atau “seorang perempuan positif HIV”, dan mintalah beberapa peserta secara sukarela mengetahui bagaimana mereka menjelaskan orang ini, dan pekerjaan apa yang mereka anggap cocok untuk orang tersebut.

• Mintalah peserta yang lain untuk juga memberikan komentar tentang jawaban masing-masing.

• Tunjukkan karakter yang lain, misalnya, “Perempuan, mantan pekerja seks, memakai hijab”, atau “laki-laki metroseksual dengan gaya melambai” dan mintalah peserta

172

menjelaskan orang ini, karakter dan kemampuannya seperti apa, serta pekerjaan apa yang cocok.

• Jika Anda mendapatkan jawaban yang bertentangan tentang kemampuan karakter tertentu, mintalah mereka membahas apakah kita sebenarnya dapat membuat asumsi berdasarkan informasi yang diberikan pada lembar kerja.

• Tunjukkan “ibu tunggal dengan anak” dan “bapak tunggal dengan anak” dan tanyakan kepada peserta apakah mereka memberikan jenis kemampuan dan pekerjaan yang sama atau berbeda untuk masing-masing karakter ini.

10. Fasilitator mengakhiri diskusi dengan menyampaikan ke peserta bahwa dalam latihan ini, jawaban terbaik adalah TIDAK ADA JAWABAN. Dengan kata lain, membiarkan lembar kerja tetap kosong dapat dianggap sebagai jawaban terbaik.

Sampaikan bahwa kita tak dapat menjelaskan dan menilai dengan cepat tentang seseorang berdasarkan satu karakteristik pribadinya karena kemungkinan besar tidak memiliki prasangka terhadap kelompok masyarakat tertentu, atau lebih menyadari tentang prasangkanya sendiri.

11. Akhiri latihan dengan mengambil kesimpulan sebagai berikut.

• Semua manusia punya prasangka atau rasa curiga. Memiliki prasangka adalah hal yang wajar, karena memungkinkan manusia untuk mengambil kesimpulan cepat saat memperoleh informasi baru.

• Prasangka menjadi masalah bila kita membiarkan prasangka memengaruhi pikiran kita, sehingga kita menilai orang lain secara negatif, bukan berdasarkan kemampuan aktual mereka, tetapi pandangan penuh curiga terhadap kelompok mereka.

• Apabila dibiarkan, prasangka dengan mudah menimbulkan diskriminasi di kalangan masyarakat dan pasar tenaga kerja.

• Kita perlu menyadari prasangka alami kita dan belajar mengontrolnya.

• Dari latihan ini, tidak hanya menyadari respons spesifik kita, tapi kita juga memperkenalkan kebiasaan “melihat” pikiran pertama kita, dan “memeriksa” apakah kita merugikan seseorang atau kelompok tertentu tanpa alasan yang objektif.

• Dan ketahuilah bahwa prasangka pribadi dapat menimbulkan DISKRIMINASI terhadap kelompok tertentu.

Catatan Fasilitator

(Untuk mempermudah penyampaian, fasilitator dapat menyampaikan kesimpulan di atas dengan menggunakan slide/bahan tayang).

12. Fasilitator menjelaskan bahwa dari permainan tadi, kita dapat belajar tentang stereotype atau pelabelan terhadap suatu kelompok tertentu yang sering kali merugikan dan menimbulkan ketidakadilan dan diskriminasi.

173

13. Fasilitator melanjutkan sesi dengan menjelaskan kepada peserta bahwa fasilitator akan membantu menunjukkan beberapa ide dan pandangan yang berbeda tentang peran, karakteristik, kemampuan, serta perilaku laki-laki dan perempuan.

14. Beri tahukan peserta bahwa fasilitator akan membacakan beberapa pernyataan dan beri tahukan apakah pernyataan-pernyataan ini benar atau salah menurut pendapat pandangan peserta.

Jika jawaban benar, berdiri sebelah kanan. Jika pernyataan ini dianggap salah, bisa berdiri sebelah kiri. Jika ragu, bisa di tengah-tengah.

15. Bacakan pernyataan pertama dan tanyakan siapa yang merasa pernyataan ini benar dan siapa yang merasa ini salah, atau justru malah ragu-ragu, dan tanyakan alasannya.

Setelah menerima beberapa jawaban, berikan jawaban yang benar, sebagaimana yang diberikan dalam jawaban pada Penugasan 2. Lakukan hal yang sama untuk pernyataan berikutnya.

(Penugasan 2: Pendapat & Fakta)

16. Setelah melewati semua pertanyaan, akhiri diskusi dengan menyampaikan hal berikut ini.

• Semua orang berhak atas pendapat mereka sendiri. Namun ada perbedaan antara pendapat dan fakta. Pendapat serta prasangka tentang peran laki-laki dan perempuan serta apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan adalah hal yang biasa dalam kehidupan bermasyarakat. Namun ini biasanya tidak berdasarkan fakta yang ada.

Contoh yang umum: “Perempuan lemah dan bukan pekerja yang cukup baik, sedangkan laki-laki adalah pemimpin yang lebih baik.” Walaupun stereotip ini kadang-kadang benar, hal itu sering terbukti salah. Ini berbahaya karena membantu menciptakan serta melestarikan ketidaksetaraan gender dan diskriminasi.

• Promosi kesetaraan dan perang terhadap diskriminasi membutuhkan undang-undang dan kebijakan yang efektif. Kita perlu menemukan fakta, apa itu pendapat yang berbahaya, dan aspirasi apa yang telah diatur undang-undang untuk mempromosikan tempat kerja yang adil, pantas, dan setara bagi semua pekerja.

17. Fasilitator menjelaskan bahwa setelah ini kita akan mempelajari tentang kesetaraan hak di tempat kerja. Fasilitator membagi peserta ke dalam beberapa kelompok yang masing- masing berjumlah minimal 3 orang.

(Penugasan 3: Kesetaraan)

18. Setelah diskusi penugasan 3 selesai, fasilitator menyampaikan bahwa gambar pada kartu-kartu tersebut khususnya yang warna merah adalah bentuk-bentuk ketidakadilan dan sebaliknya untuk kartu warna hijau untuk sebuah bentuk keadilan. Dan keadilan akan mewujudkan kesetaraan dan non-diskriminasi.

19. Fasilitator menjelaskan dengan slide presentasi tentang 4 aspek yang harus dilihat untuk mengetahui apakah kondisi keadilan dan kesetaraan gender itu sudah dipenuhi atau masih pada kondisi ketidakadilan gender (akses, kontrol, partisipasi, manfaat).

174

20. Selanjutnya, fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok, dan setiap kelompok diminta mengidentifikasi diskriminasi dan ketidaksetaraan.

Kelompok A: Identifikasi berdasarkan jenis kelamin dan gender.

Kelompok B: Identifikasi diskriminasi atas dasar HIV/AIDS.

Kelompok C: Identifikasi bentuk-bentuk diskriminasi atas dasar orientasi seksual.

(Penugasan 4: Mengidentifikasi Diskriminasi)

21. Berikan waktu 15 menit untuk berdiskusi. Setelah selesai, mintalah peserta untuk menyampaikan hasil diskusinya secara singkat dan jelas. Lalu, undanglah peserta dari kelompok lain untuk menanggapi atau mengajukan pertanyaan.

22. Setelah diskusi selesai, dan fasilitator telah memberikan penekanan-penekanan, fasilitator menjelaskan tentang bagaimana mengatasi diskriminasi HIV di tempat kerja dan bagaimana mengatasi diskriminasi gender dengan lembar tayang.

23. Fasilitator menyampaikan kepada peserta bahwa masing-masing peserta masih tetap dalam kelompok yang sama sebelumnya, lalu membagikan satu lembar kertas flipchart dan satu spidol untuk masing-masing kelompok serta lembar penugasan studi kasus.

(Penugasan 5: Studi Kasus Diskriminasi atas Dasar HIV/AIDS)

24. Fasilitator menyampaikan presentasi dengan menggunakan slide/bahan tayang tentang konsep kesetaraan di tempat kerja, pemahaman tentang konsep kesetaraan di tempat kerja, kenapa kesetaraan itu penting bagi masyarakat, dan dunia kerja dengan menggunakan slide/lembar tayang.

25. Fasilitator menyampaikan presentasi dengan menggunakan slide/bahan tayang. Fasilitator juga memberikan penegasan bahwa lingkungan kerja yang aman, adil, dan setara sangat mendukung untuk mencapai hubungan industrial yang kuat dan produktif.

Untuk mencapai lingkungan kerja yang aman adil dan setara, sangat penting memastikan bahwa tempat kerja tersebut bebas dari segala bentuk diskriminasi, termasuk pelecehan seksual.