• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENTINGNYA INKLUSIVITAS DI TEMPAT KERJA

Inklusi sosial di tempat kerja PENTING dalam upaya pencegahan dan perawatan HIV dan AIDS di Indonesia. Alasannya sebagai berikut.

1. Sikap dan perilaku masyarakat terhadap HIV dan AIDS di tempat kerja. Di sebagian perusahaan saat ini, Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sudah bisa mendapat dukungan pengobatan dengan baik. Namun, di tempat lain, masih banyak stigma dan diskriminasi yang menimbulkan ketakutan, kekhawatiran, bahkan keengganan ODHA untuk mengakses layanan kesehatan atau membuka status kepada pasangan.

2. Tempat kerja yang inklusif akan dapat dicapai apabila materi informasi dan edukasi yang benar tentang HIV dan AIDS telah tersedia. Stigma, diskriminasi, dan prasangka dapat dihapuskan.

3. Adaptasi praktik baik dalam upaya pencegahan infeksi HIV baru, mencegah Orang dengan HIV (ODHIV) masuk pada fase AIDS, dan menjaga ODHIV yang dalam pengobatan ART tetap patuh dalam pengobatan.

4. Praktik baik di lapangan saja tidak cukup. Perlu secara aktif mencari informasi tentang prevalensi serta pengobatan HIV dan AIDS yang terbaru serta mendorong inovasi baru dalam upaya pencegahan dan pengobatan.

5. Pengetahuan tentang HIV dan AIDS berkembang sangat pesat. Perlu komitmen yang berkelanjutan dari semua pihak untuk secara aktif mencari informasi yang benar dan melakukan upaya inovatif terkait upaya pencegahan serta pengobatan.

6. Kebijakan serta peraturan untuk mencegah, pengelolaan program HIV dan AIDS, serta empati kepada semua yang terdampak HIV dan AIDS perlu diperluas.

Untuk dapat menciptakan inklusivitas seperti itu, diperlukan pemahaman HIV, bagaimana penularannya, dan fase perkembangan menuju AIDS.

Kebijakan di tempat kerja yang baik akan menyertakan hal-hal sebagai berikut.

1. Komitmen Dasar dalam Pengelolaan HIV di Tempat Kerja o Tidak ada skrining HIV dan AIDS.

o Tersedia layanan tes HIV sukarela, konseling, dan status HIV seseorang dijaga kerahasiaannya.

o Status HIV+ seseorang tidak dijadikan alasan pemutusan hubungan kerja.

o Memberikan asuransi kesehatan untuk seluruh staf dengan HIV dan AIDS tanpa memandang status dan/atau lokasi penugasan/kerja.

o Akses pengobatan ARV untuk semua karyawan dengan HIV dan AIDS.

o Tersedia konseling teman sebaya dalam perusahaan.

2. Pesan dan jaminan non-diskriminasi bisa efektif untuk menekankan pada pemahaman serta komitmen menciptakan lingkungan yang kondusif bagi orang yang terdampak HIV dan AIDS.

3. Program pendidikan dan pencegahan penting untuk menurunkan dampak dari HIV dan AIDS di tempat kerja. Banyak program diawali dengan peningkatan kepedulian untuk menghapuskan kekhawatiran dan prasangka terkait HIV dan AIDS.

4. Proses partisipatif membutuhkan komitmen dari semua level di dalam perusahaan.

114

115

CGIAR Gender & Diversity Program. 2006. “The Inclusive Workplace CGIAR HIV and AIDS”.

https://cgspace.cgiar.org/bitstream/handle/10947/2717/HIV%20and%20AIDS.pdf?sequence=1&is Allowed=y.

Kementerian Kesehatan RI. 2019. Modul Pelatihan untuk Pelatih Kader TBC.

Kementerian Kesehatan RI. 2020. Modul Pelatihan Komprehensif HIV/AIDS dan PIMS.

Surat Keputusan Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes No.

HK. 02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

WHO Indonesia. 2021. “Pertanyaan dan Jawaban Terkait Coronavirus”.

https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa/qa-for-public.

WHO. “Updated Guidelines on the Clinical Management of Severe COVID-19”.

Yayasan KNCV Indonesia. 2021. https://yki4tbc.org/.

116 Petunjuk Penugasan 1:

Kuis Cepat Tepat

(Materi IMS, TB, HIV/AIDS, dan Covid-19) 1. Apa itu IMS?

2. Sebutkan jenis-jenis IMS yang disebabkan oleh bakteri.

3. Sebutkan jenis-jenis IMS yang diakibatkan oleh virus.

4. Sebutkan jenis-jenis IMS lainnya.

5. Sebutkan gejala umum IMS pada pria/waria.

6. Sebutkan gejala IMS pada perempuan.

7. Sebutkan cara penularan IMS.

8. Apa itu TB?

9. Sebutkan cara penularan TB?

10. Sebutkan dua jenis TB?

11. Sebutkan gejala dari TB paru.

12. Sebutkan gejala dari TB ekstra paru.

13. Apa kepanjangan dari HIV?

14. Apa kepanjangan AIDS?

15. Apa pengertian HIV?

16. Apa pengertian AIDS?

17. Sebutkan 2 dari 3 gejala mayor HIV dan AIDS.

18. Sebutkan 3 dari 5 gejala minor HIV dan AIDS.

19. Apa yang dimaksud dengan window period atau periode jendela?

20. Sebutkan prinsip penularan HIV.

21. Sebutkan prinsip pencegahan HIV.

22. Apakah coronavirus atau Covid-19 itu?

23. Apa saja gejala Covid-19?

24. Apakah antibiotik efektif dalam mencegah dan mengobati Covid-19?

25. Apakah orang yang hidup dengan HIV berisiko lebih tinggi terinfeksi virus yang menyebabkan Covid-19?

117 Tahap 1. Istilah-Istilah terkait Epidemi HIV/AIDS

a. Persiapan Fasilitator

• Fasilitator mempersiapkan potongan kartu manila berwarna kuning, kemudian diberi tulisan sesuai dengan terminologi terkait program pengendalian HIV dan IMS, yaitu:

o epidemi rendah o prevalensi

o epidemi terkonsentrasi o intervensi struktural o epidemi meluas o intervensi perilaku o insidens

• Fasilitator mempersiapkan dua lembar kertas flipchart yang masing-masing diberi tempelan kartu kuning (atau warna lain) yang telah diberi tulisan tentang istilah/terminologi.

• Fasilitator mempersiapkan tulisan-tulisan terkait pengertian pada kertas manila berwarna hijau (atau warna lain yang berbeda dengan kartu pertama). Buat dalam dua set.

• Pasang kertas flipchart yang telah ditempeli dengan kartu kuning bertuliskan terminologi pada standarnya. Letakkan kedua papan flipchart membelakangi peserta.

• Letakkan kartu-kartu manila berwarna hijau pada meja di depan secara terpisah (di sebelah kiri dan kanan masing-masing satu set kartu).

• Letakkan potongan selotip untuk menempel sejumlah kartu yang tersedia.

• Katakan kepada peserta bahwa mereka akan melakukan permainan “Padanan Kartu”.

Jelaskan tugas peserta.

• Fasilitator membagi peserta dalam dua kelompok, dan diminta berbaris ke belakang.

b. Kegiatan Peserta

• Setelah peserta siap, fasilitator membalikkan papan flipchart menghadap ke peserta.

• Setiap peserta di masing-masing kelompok (barisan) secara berurutan maju, mengambil satu kartu hijau, kemudian menempelkan kartu tersebut di bawah istilah (kartu kuning) yang dianggap sesuai.

• Peserta harus maju satu per satu. Artinya, peserta berikutnya boleh maju kalau peserta sebelumnya telah berada di belakang barisan.

• Lakukan terus sampai semua kartu di meja terpasang pada kertas flipchart.

• Kelompok yang selesai lebih dulu boleh berteriak: “Horeee…” atau teriak kegirangan lainnya.

c. Pembahasan/Diskusi

Fasilitator mengajak peserta untuk membahas apakah padanan kartu tersebut sudah betul.

Berikan pujian. Kemudian, ajak peserta untuk melihat padanan yang masih salah pada kedua kelompok. Sampaikan ulasan fasilitator.

d. Katakan bahwa akan dilakukan permainan berikutnya. Istilah terkait populasi kunci.

118

terkait dengan populasi kunci atau biasa digunakan di kalangan populasi kunci. Tuliskan pada 2 flipchart. Tempatkan flipchart membelakangi peserta.

b. Siapkan metaplan berwarna minimal sejumlah peserta yang telah diberi tulisan istilah terkait populasi kunci sesuai dengan pengertian yang sudah ditulis di flipchart. Siapkan 2 set.

c. Bagikan metaplan yang telah diberi tulisan tersebut kepada setiap kelompok untuk dibagikan kepada anggota kelompoknya. Pastikan semua kebagian.

d. Setelah peserta siap, flipchart dipasang pada tempatnya. Minta peserta melakukan seperti pada permainan tahap 1.

e. Setelah selesai, fasilitator memandu untuk membahas, apakah sudah betul semua atau ada yang masih salah. Berikan pujian kepada peserta.

f. Fasilitator kembali pada materi penjelasan.

Contoh tulisan terkait pengertian istilah epidemi HIV (pada kartu hijau atau warna lainnya):

- Belum menyebar luas di suatu subpopulasi tertentu.

- Infeksi terbatas pada sejumlah individu yang berperilaku risiko tinggi.

- Prevalensi HIV dalam subpopulasi tertentu belum melebihi 5%.

- HIV belum menyebar secara konsisten di populasi umum.

- Prevalensi HIV secara konsisten lebih dari 5% di subpopulasi tertentu.

- Prevalensi di bawah 1% di antara ibu hamil di daerah perkotaan.

- HIV sudah menyebar ke populasi umum.

- Prevalensi HIV lebih dari 1% di antara ibu hamil.

- Angka kejadian kasus baru pada satu tahun tertentu.

- Angka kasus baru HIV pada satu tahun tertentu.

- Jumlah kasus HIV pada tahun tertentu.

- Biasa dihitung berdasarkan estimasi.

- Bertujuan memengaruhi faktor fisik, sosial, budaya, organisasi, komunitas, ekonomi, hukum, dan kebijakan.

- Dirancang untuk melaksanakan atau mengubah hukum/peraturan dan kebijakan.

- Dirancang untuk memengaruhi perubahan lingkungan atau sosial.

- Intervensi kepada pemangku kepentingan.

- Intervensi terkait pembuatan KTP bagi waria.

- Intervensi legalisasi untuk membawa kondom dan jarum suntik.

- Bertujuan mengubah pengetahuan, sikap, keyakinan, dan perilaku.

- Bertujuan mengurangi perilaku berisiko.

Contoh tulisan terkait istilah populasi kunci (pada kartu hijau atau warna lainnya):

- Petting

- Dan seterusnya (dapat dikembangkan)

119

Perilaku Berisiko Nilai Mitos Fakta

Dampak pada Diri dan Orang Sekitarnya

Pakai daun bungkus

Laki-laki kuat dalam seksual

Laki-laki harus punya penis besar

…………. Iritasi pada penis

120

121