• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II MASALAH LINGKUNGAN HIDUP

2.9 Pencemaran Lingkungan

2.9.1 Pencemaran Udara

Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat radikal bebas (karbon monoksida, nitrogen oksida, belerang oksida, hidro karbon

42Wisnu Arya Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan, Andi, Yogyakarta, 1995, 24.

dan partikel) di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat radikal bebas di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada dalam udara dalam waktu yang cukup lama dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan (semua mahluk hidup). Udara merupakan campuran beberapa gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya. Udara adalah juga atmosfir yang berada di sekeliling bumi yang fungsinya sangat penting bagi kehidupan di dunia ini. Dalam udara terdapat oksigen (O2) untuk bernafas, karbondioksida (CO2) untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozon (O3) untuk menahan sinar ultra violet.43

Perkembangan industri dan teknologi serta meningkatnya jumlah kendaran bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil atau minyak menyebabkan udara yang kita hirup di sekitar kita menjadi tercemar oleh gas-gas buangan industri dan hasil pembakaran bahan bakar fosil. Selain itu, juga terdapat faktor pencemar udara lainnya yakni debu yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi dan gas-gas vulkanik dan proses pembusukan sampah organik, karbon pembakaran hutan (pembakaran kayu), debu atau serbuk dari kegiatan industri dan pemakaian zat-zat kimia yang dilepas ke udara. Pencemaran udara pada suatu tingkat tertentu dapat merupakan campuran dari satu atau lebih bahan pencemar baik yang berupa zat padat maupun cairan atau gas yang terdispersi ke udara dan kemudian menyebar ke lingkungan sekitarnya. Kecepatan penyebaran ini tentu akan tergantung pada keadaan geografis dan meteorologi setempat.

43Wisnu Arya Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan, Andi, Yogyakarta, 1995, 27.

Udara bersih yang kita hirup merupakan gas yang tidak tampak, tidak berbau dan tidak berwarna apalagi berasa. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih sudah sulit diperoleh terutama di kota-kota besar atau kota industri dan daerah padat lalu lintas serta tumpukan sampahnya. Udara yang telah tercemar merusak lingkungan dan kehidupan manusia yang kemudian merusak lingkungan dan kekayaan alam dan selanjutnya mengurangi kualitas hidup manusia.

Dampak pencemaran lingkungan sebenarnya tidak semata-mata disebabkan oleh karena kegiatan industri dan teknologi saja, namun juga disebabkan oleh faktor lain yang menunjang kegiatan tersebut. Faktor penunjang kegiatan industri dan teknologi adalah faktor penyedia daya listrik dan faktor transportasi. Sebagian kegiatan industri dan teknologi didukung oleh daya listrik, baik daya listrik yang berasal dari milik pemerintah (PLN) maupun daya listrik yang bersumber dari pihak industri itu sendiri. Demikian pula dengan transportasi yang sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan industri dan teknologi.

Transportasi dibutuhkan untuk mengangkut bahan baku dari daerah pertambangan ke lokasi industri untuk diolah menjadi bahan jadi. Selanjutnya dengan menggunakan sarana transportasi pula produk yang dihasilkan dibawa ke konsumen. Faktor penyediaan daya listrik dan transportasi ini, keduanya, merupakan beberapa penyerap terbesar pemakaian bahan bakar fosil berupa batubara maupun minyak bumi.44Sebagai pengecualian yang tidak menggunakan bahan bakar fosil adalah Pusat Listrik Tenga Air (PLTA), Puasat Listrik Tenaga

44Wisnu Arya Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan, Andi, Yogyakarta, 1995, 29.

Panas Bumi (PLTB), Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Sejalan dengan kemajuan dalam bidang industri dan teknologi yang sangat membutuhkan banyak energi, produksi dan pemakaian bahan bakar fosil dari tahun ke tahun semakin meningkat, padahal SDA ini tidak dapat diperbarui.

Meningkatnya produksi bahan bakar fosil dapat diartikan sebagai berkurangnya sumberdaya alam karena kekayaan alam diambil secara terus menerus. Dari bermacam-macam pencemaran udara, sebagian besar (kira-kira 75%) berasal dari pemakaian bahan bakar fosil, sedangkan sisanya berasal dari sumber pencemaran lainnya.45

Udara di daerah perkotaan yang mempunyai banyak kegiatan industri dan teknologi serta lalu lintas yang padat, relatif tidak bersih. Udara seperti itu telah dicemari gas-gas atau partikel-partikel yang tidak dibutuhkan manusia atau telah melebihi batas normal yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan. Dari beberapa komponen yang menyebabkan pencemaran udara, yang paling banyak memberikan pengaruh adalah karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), belerang oksida (SOx), hidro karbon (HC) dan partikel (particulate).46

Selain beberapa unsur di atas, terdapat partikel yang juga merupakan unsur pencemar udara yang dapat berada bersama dengan bahan atau gas yang menyebabkan pencemaran udara. 47 Partikel dapat diartikan sebagai bahan pencemar udara yang berbentuk padatan. Ada beberapa macam bentuk partikel yakni:

45Wisnu Arya Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan, Andi, Yogyakarta, 2004, 30.

46Wisnu Arya Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan, Andi, Yogyakarta, 1995, 31-33.

47Wisnu Arya Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan, Andi, Yogyakarta, 1995, 57.

1. Aerosol adalah partikel padat yang terhambur dan melayang di udara.

2. Fog atau kabut adalah aerosol yang berupa butiran-butiran air yang berada di udara.

3. Smoke atau asap adalah aerosol yang berupa campuran antara butiran padat dan ciran yang terhambur melayang di udara.

4. Dust atau debu adalah aerosol yang berupa butiran padat yang terhambur dan melayang di udara karena hembusan angin.

5. Mist adalah butiran-butiran zat cair (bukan butiran air) yang mirip dengan kabut yang melayang di udara.

6. Fume adalah aerosol yang berasal dari kondensasi uap panas, khususnya uap logam (mirip dengan asap).

7. Plume adalah asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri atau pabrik.

8. Haze adalah setiap bentuk aerosol yang mengganggu pandangan di udara.

9. Smog adalah campuran antara smoke dan fog. Smog tidak hanya mencemari udara kota atau wilayah di mana tingkat pencemaran kabonnya tinggi tetapi menyebar dan mencemari udara dunia.48

10. Smaze adalah campuran antara smoke dan haze.

Selain partikel pencemar udara yang berasal dari aktifitas manusia khususnya lewat industri, terdapat juga partikel yang berada dari alam seperti debu tanah atau pasir halus yang terbang terbawa oleh angin kencang, abu dan bahan-bahan vulkanik yang terlempar ke udara akibat letusan gunung api dan semburan uap air panas di sekitar daerah sumber panas bumi di daerah

48John B. Cobb, Is It Too Late?: A theology of Ecology, Denton, Texas, 1995, 6.

pegunungan. Pencemaran partikel yang berasal dari alam seringkali dianggap wajar. Misalnya letusan gunung Krakatau pada tahun 1885 dianggap sebagai bencana alam, walaupun efek dari letusan tersebut berdampak negatif bagi udara di dunia. Abu vulkanik letusan gunung Krakatau tidak hanya jatuh dan melayang di atas pulau sekitar Selat Sunda, tetapi juga sampai di daratan Eropa. Lama partikel berada di udara ditentukan oleh ukuran partikel, massa jenis partikel serta arah dan kecepatan angin yang bertiup. Partikel yang telah mengendap ke permukaan bumi dapat melayang kembali ke udara apabila tertiup angin kencang.