\ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MASA PENDEMI COVID-19 DI MTs MIFTAHUL ISLAH
TAHUN 2021/2022
Oleh :
Nadina Indarti Pratiwi NIM 180105113
JURUSAN TADRIS IPS
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM 2022
ii
ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MASA PENDEMI COVID-19 DI MTs MIFTAHUL ISLAH
TAHUN 2021/2022 Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Nadina Indarti Pratiwi NIM 180105113
JURUSAN TADRIS IPS
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM 2022
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) MATARAM FAKULTASILMUTARBIYAHDANKEGURUAN
Jln.GajahMadaNo.100 Telp.(0370)621928-625337-634490- Fax.625337Mataram
PERSETUJUANPEMBIMBING
Skripsioleh: Nadina Indarti
Pratiwi,NIM:180105113denganjudul“Analisi Aktivitas Belajar Siswa Pada Masa Pendemi Covid-19 Di MTs Miftahul Islah Tahun 2021/2022”telah memenuhisyarat dan disetujui untukdiuji.
Disetujuipadatanggal: _
Di Bawah Bimbingan:
PembimbingI,
Dr. Hj. Lubna, M.Pd
NIP.1968123119930332008
PembimbingII,
Dr. Mawardi Saleh, M.Pd NIP.197412312007101014
v
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) MATARAM FAKULTASILMUTARBIYAHDANKEGURUAN
Jln.GajahMadaNo.100 Telp.(0370)621928-625337-634490- Fax.625337Mataram
NOTADINASPEMBIMBING Mataram, Hal: Ujian Skripsi
Yang Terhomat
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di Mataram
Assalamu‟alikumWr.Wb.
DenganHormat,setelahmelakukanbimbingan,arahan,da nkoreksi,kamiberpendapatbahwaskripsi saudara:
NamaMahasiswi : Nadina Indarti Pratiwi
Nim :180105113
Jurusan/Prodi :Tadris IPS
Judul : Analisis Aktivitas Belajar Siswa Pada Masa Pendemi Covid-19 Di MTs Miftahul Islah Tahun 2021/2022
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam siding munaqasyah skripsiFakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram.Oleh karena itu, kamiberharapagar skripsi ini dapatsegeradi-munaqasyah-kan.
Wassalammu‟alaikumWr.Wb.
vi
EMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) MATARAM FAKULTASILMUTARBIYAHDANKEGURUAN
Jln.GajahMadaNo.100 Telp.(0370)621928-625337-634490- Fax.625337Mataram
PERNYATAANKEASLIANSKRIPSI Yangbertandatangandi bawahini:
Nama : Nadina Indarti Pratiwi
Nim : 180105113
Jurusan/Prodi :Tadris IPS
Fakultas :TarbiyahdanKeguruan
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis Aktivitas Belajar Siswa Di MTs Miftahul Islah Pada Masa Pendemi Covid-19 Di MTs Miftahul Islah Tahun 2021/2022”inisecarakeseluruhanadalahhasilpenelitian/karyasa yasendiri,kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk
sumbernya. Jika saya terbukti
melakukanplagiattulisan/karyaoranglain,siapmenerimasanksiy angtelahditentukanlembaga.
Mataram,
Sayayangmenyatakan,
Nadina Indarti Pratwi
vii
viii MOTTO
ix
PERSEMBAHAN
“KuPersembahkanKaryaIniKepadaKe duaOrangTuaku (Bapak Titi Yasin danIbu Nursyamsidar), dan keluarga yang telah mendung ku dengan sepenuh hati, Almamater TercintaJurusanPendidikanIPS
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan KeguruanUinMataram semua guru dan dosenku.”
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kehadiran Allah SWT, Tuhan semesta alam yang menciptakanlangit dan bumi beserta isinya yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nyakepada kita semua dan khususnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikanskripsinya. Shalawat beserta salamkita haturkan kepada junjungan alam NabibesarMuhammadSAWyangtelahmembawakitamenujualamkedamaia nsehinggakitabisa
merasakannikmatnyakedamaiansepertisekarangini,Alhamdulillah.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sebagai berikut:
1. Ibu Dr. Hj. Lubna, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Dr.
Mawardi Saleh, M.Pd selaku pembimbing II atas bimbingan yang ikhlas dan tulus dari beliau berdualah sehingga penyusunan skripsi ini bisa selesai dengan baik.
2. Bapak Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag selaku Rektor UIN Mataram
3. Bapak Ahmad Khalakuk Khairi, M.Ag selaku ketua prodi dan bapak Zainurrahman, M.Pd selaku sekretaris prodi IPS.
4. Bapak Dr. Jumarim, M.H.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram
5. Bapak Rahmat A.Kurniawan,M.Sc selaku wali dosen yang telah memberikan bimbingan dari awal sampai akhir.
6. Kepada kedua orang tua ( Titi Yasin dan Nursyamsidar) yang selalu mendoakan dengan tulus, sabar, ikhlas serta selalu memberikan
xi dukungan sepenuhnya kepada penulis.
7. Bapak/Ibu kepala sekolah dan semua rekan guru di MTs Miftahul Islah yang telah memberikan izin dan membantu dalam penelitian ini.
Penyusunan skripsi ini tentunya sangat jauh dari kesempurnaan dan tidakluput dari kesalahan, semua ini karena keterbatasan peneliti, oleh karena itu sarandankritikyangsangat membangun sangat diharapkan.
Akhirnya hanya kepada Allah SWTpenulis kembalikan semua urusan
inidansemogaskripsiinibermanfaatkhususnyabagisemuapihaksertabagiper kembanganpengetahuan.SemogaAllah SWTmeridhoinya.Amiin.
Mataram, 2022 Penulis,
Nadina Indarti Pratiwi 180105113
xii DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN LOGO... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
NOTA DINAS PEMBIMBING ... v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... vii
HALAMAN MOTO ... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
ABSTRAK ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar belakang masalah ... 1
B. Rumusan masalah ... 3
C. Tujuan dan manfaat penelitian ... 4
D. Ruang lingkup dan setting penelitian ... 4
E. Telaah pustaka ... 5
F. Kerangka teori ... 7
1. Aktivitas Belajar ... 7
2. Proses Pembelajaran Masa Pandemi ... 11
3. Gaya belajar ... 14
4. Meningkatkan kemampuan belajar siswa ... 14
5. Meningaktkan kegiatan diskusi ... 15
6. Motivasi peserta didik... 15
7. Masa pendemi covid-19... ...16
xiii
G. METODELOGI PENELITIAN ... 17
1. Pendekatan penelitian ... 17
2. Kehadiran peneliti ... 17
3. Lokasi penelitian ... 18
4. Sumber data ... 18
5. Teknik pengumpula data ... 19
6. Teknik analisis data ... 21
7. Keabsahan data ... 23
H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN ... 24
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ... 25
A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN... 25
1. Profil Sekolah MTs Miftahul Islah Tembelok ... 25
2. Letak Geografis Lokasi Penelitian ... 26
3. Sejarah Singkat MTs Miftahul Islah Tembelok ... 26
4. Keadaan Siswa di MTs Miftahul Islah Tembelok. ... 27
5. Keadaan Guru di MTs Miftahul Islah. ... 28
6. Visi dan Misi MTs Miftahul Islah Tembelok... 29
7. Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Miftahul Islah Tembelok ... 29
B. Proses Pembelajaran Di MTs Miftahul Islah pada masa pendemi... ... 29
C. Kendala Proses Pembelajaran Di MTs Miftahul Islah pada Masa Pendemi.... ... 33
BAB III PEMBAHASAN ... 37
A. Proses Pembelajaran Di MTs Miftahul Islah pada masa pendemi... ... 37
B. Kendala Proses Pembelajaran Di MTs Miftahul Islah pada Masa Pendemi... ... 40
BAB IV PENUTUP ... 42
A. SIMPULAN ... 42
B. SARAN ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 44 LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1: Jumlah siswa di MTs Miftahul
Islah Tahun pelajaran 2020/2021... ... 26 Tabel 2.2: Adapun data guru Tahun
Pelajaran 2020/2021…... ...27 Table 2.3: Data Ruang Kelas MTS Miftahul Islah Tembelok ... 29
xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Wawancara
Lampiran 2 Dokumentasi Lampiran 3 Dokumen Sekolah
Lampiran 4 Permohonan Surat Izin Penelitian Dari Akademik Lampiran 5 Surat Izin Penelitian Dari Bangkesbangpol
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Dari Sekolah Lampiran7 Berita Acara Seminar Proposal
Lampiran 8 Kartu Konsultasi
xvi
ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MASA PENDEMI COVID-19 DI MTs MIFTAHUL ISLAH TAHUN 2020/2021
Nadina Indarti Pratiwi Nim: 180105113
ABSTRAK
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran siswa di MTs Miftahul Islah Pada Masa Pendemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan dan menggunakan teknik yaitu observasi, wawancara, studi dan dokumentasi, analisis data dan validitas data. Sedangkan dalam mendapatkan peneliti mewawancarai pihak-pihak terkait yaitu kepala sekolah, guru dan siswa. sedangkan untuk analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis model miles dan humberman yang terdiri dari reduksi data, pemaparan data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui MTs Miftahul Islah pada masa pendemi melakukan proses pembelajaran secara daring dengan menggunnakan media elektronik handphone. Dan memanfaatkan aplikasi whatsapp, google class room, dan via zoom sebagai alat pembelajaran daring. ada pun kendala yang dihadapi guru dan siswa di MTs Miftahul Islah kendala pada saat proses pembelajaran dimana siswa yang tidak memiliki handphone seperti anak-anak yang berada di pondok sehingga tida bisa melakukan pembelajaran daring dan tidak mengetahui informasi yang disampaikan guru. Proses pembelajaran daring membuat siswa tidak banyak berinteraksi dengan guru sehingga siswa tidak mengerti materi yang disampaikan oleh guru, malu untuk bertanya dan hanya mengandalkan jawaban dari google tanpa memperdulikan benar atau tidaknya jawaban yang dikumpulkan.
Kendala pembelajaran yang sering di hadapi oleh guru dan siswa juga terdapat pada jaringan internet yang sering terjadi gangguan yang membuat proses pembelajaran terhambat sehingga siswa merasa bosan dan jenuh terhadap pemvelajaran daring yang membuat siswa tidak bersemangat dalam prses belajar mengajar.
xvii Kata kunci: Aktivitas belajar dan covid-19
xviii
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara, karena dalam suatu negara diperlukan masyarakat yang memiliki tiga aspek yaitu sikap, kecerdasaan, dan keterampilan, ketiga aspek ini adalah arah dan tujuan pendidikan. Guru merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran, ia memegang peranan penting dalam merealisasikan pendidikan yang berkualitas guna mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Guru dituntut untuk kreatif, disiplin, dan cerdas dalam mengajar agar setiap siswa mengerti serta dapat merealiasikan apa yang diajarkan oleh guru.Hal ini sejalan dengan INPRES No.1 tahun 2010, tentang percepatan pelaksanaan Prioritas pembangunan Nasional, penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya asing dan karakter bangsa.1
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar manusia yang beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan menjadi warga Negara berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang berdemokratis dan bertanggung jawab.2
Pendidikan selalu di tutut untuk menyesuaikan dirinya dengan zaman yang berubah-ubah, sedangkan tantangan zaman juga tidak luput penghantui pendidikan, sebagaimana dimasa sekarang persaingan global yang semakin ketat yang mengakibatkan lembaga pendidikan di berbagai daerah semakin berkembangan.Perkembangan tersebut menuntut sehingga kualitas dari hasil pendidikan juga ikut meningkat, dan pendidikan pun harus menetapkan peserta didik yang
1Andi Dahliani,Dkk, Analisis Minat Belajar Siswa DiMasa Pendemi Covid-19 : Studi Kasus Sekolah Dasar di Kabupaten Baru”, Vol.1, No. 1, 2021
2Kementrian Pendidikan Nasional, Undang-undang Dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan, (Jakarta:2006),hlm. 8.
2
berkualitas dan untuk menghasilkan yang berkualitas harus diproses secara berkualitas.3Dalam membentuk peserta didik yang berkualitas pentingnya peran guru dalam meningkatakan aktivitas belajar pada peserta didik sehingga tercipta siswa yang berwawasan luas dan kreatif.
Aktitivtas belajar adalah asas atau prinsip yang penting dalam interaksi belajar mengajar. Karena pada dasarnya, learing by doing.
Tidak akan terjadi proses belajar jika tidak di dukung aktivitas proses belajar tidak dapat berjalan dengan baik. Aktivitas belajar yang baik adalah kondisi dimana siswa ikut melibatkan diri secara aktif dalam mengelola serta merespon berbagai informasi yang di sampaikan guru selama proses pembelajaran berlangsung.4
Di masa sekarang ini dunia tengah diliputi oleh wabah dari virus COVID-19 atau yang biasa disebut dengan virus corona.COVID-19 adalah suatu penyakit atau virus yang pertamakali ditemukakn dari tiongkok, virus tersebut dengan sangat cepat menyebar luas keseluruh dunia tersmasuk Indonesia.Covid-19 menyebar ke Indonesia pada awal maret 2020.Penyebaran virus ini berimbas kepada semua faktor diantaranya seperti faktor sosial, ekonomi dan pendidikan.5 Akibatditimbulkan Covid-19sangat dirasakan oleh lembaga pendidikan di Negara Indonesia seperti di terapkannya sistem pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh yang dilakukan diawal pendemi.
Sejak diumumkannya COVID-19 masuk di Indonesia pada tahun 2020 menjadi wabah yang sangat mengkhawatirkan.Dikarenakan virus ini menyebabkan dampak bagi kehidupan baik ekonomi, sosial maupun bidang pendidikan. Akibatnya pemerintah harus bekerja sama untuk menekan lanjut penyebaran virus COVID-19 dengan mengeluarkan kebijakan belajar di rumah. Pemerintah menghimbau untuk belajar dari rumah yang dilakukan secara daring.Belajar dari rumah dianggap menjadi langkah untuk memutus rantai penyebaran
3Ibid,
4Suci Aprilia, “Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Pada Masa Pendemi Covid-19”, Vol. 3, No 1 Juli 2022, hlm. 100.
5 Akmalita Rosyida,”Implementasi Pembelajaran Daring Dalam Mencapai Prestasi Belajar PAI siswa Di SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tenggerang Selatan”(Skirpsi,Institut Ilmu Al-qur’an (IIQ) Jakarta,2021),hlm.1.
3
COVID-19.Namun tak sedikit siswa merasa terbebani dengan kegiatan yang dilakukan ini. Menurut Ricardo & Meilani (2017) bahwa dalam proses pembelajaran jarak jauh guru perlu memberikan kebebasan pada siswa untuk membuat keputusan, yang tidak memberatkan siswa dan guru menunjukkan sikap gairah dan sikap antusias untuk peningkatan aktivitas belajar siswa agar siswa tidak mudah bosan pada waktu pembelajaran.6
Berdasakan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di MTs Miftahul Islah dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa di MTs Miftahul Islah tergolong kurang aktif. Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam proses belajar yang disebabkan pembelajaran daring.
Dan metode pembelajaran yang monoton yang membuat pembelajaran kurang menarik sehingga peserta didik kurang aktif dan tidak memahanmi materi yang disampaikan oleh pendidik. Kemudian dapat dilihat dari ketuntasan pembelajaran yang dimana dari 25 siswa terdapat 5 orang siswa yang mendapatkan nilai KKM yang disebabkan kurangnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Maka dari itu guru sangat berperan penting dalam meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan melakukan pendekatan terhadap peserta didik.7
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik mengambil judul Analisis aktivitas belajar siswa pada masa pendemi covid-19 di MTs Miftahul Islah pada masa pendemi covid-19
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembelajaran di MTs Miftahul Islah pada masa pendemi covid-19?
2. Apa saja kendala proses pembelajaran di MTs Miftahul Islah pada masa pendemi covid-19?
6Ibid
7Hasil observasi awal pada tanggal 20 maret 2022
4 C. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat penelitian ini sebagai berikut:
1)Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana proes pembelajaran siswa di MTs Miftahul Islah pada masa pendemi covid-19
b. Untuk mengetahui apa saja kendala proses pembelajaran siswa di MTsMiftahul Islah pada masa pendemi covid-19.
2)Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pembaca serta memberikan inspirasi bagi peneliti lain untuk lebih mengembangkan lebih luas hal-hal yang masih kurang dan tidak diperincikan dalam penelitian ini.
b. Manfaat Praktis
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong penelitian lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang hal-hal yang belum terungkap dalam penelitian ini.
2. Sebagai syarat untuk menyelesaikan study di Fakultas Tarbiyah.
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah upaya untuk mencari informasi tentang bagaimana proses pembelajaran siswa di MTs Miftahul Islah pada masa pendemi covid-19
2. Setting Penelitian
Setting penelitian merupakan lokasi peneliti melakukan penelitian. Dalam hal ini, peneliti memilih tempat penelitian sesuai dengan judul penelitian ini, yaitu Analisis aktivitas belajar siswa pada masa pendemi di MTs Mifttahul Islah tahun 2021/2022 dan sasaran dalam penelitian ini adalah guru dan siswa yang ada pada MTs Miftahul Islah.
5 E. Telaah Pustaka
Telaahpustaka merupakan penelaah terhadap studi-studi atau karya yang terdahulu yang terkait dengan penelitian yang dilakukan peneliti.Tujuandari telaah pustaka adalah untuk menegaskan kebaruan, orsinalitas, dan urgensi penelitian bagi pengembangan keilmuan terkait.
Adapun penelitian yang terkait dengan penelitian yang dilakukan peneliti sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan oleh Nanda, Via Yustitia, Dkk yang berjudul “Strategi Pembelajaran Daring Sebagai Alternatif Proses Aktivtas Belajar Siswa SD Di Masa Covid-19” penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keaktifan belajar siswa selama pendidikan daring di masa pendemi covid-19. Tipe riset yang dilakukan merupakan diskriptif kualitatif. Metodepengumpulan data dengan menggunakan observasi dan wawancara. Riset ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Sigli. Serta yang menjadi subjek dalam riset ini merupakan guru dan siswakelas IV SD Negeri 2 Sigli. Data kualitatif tersebut dianalisis memakai reduksi, setelah itu disajikan, kemudian penarikan kesimpulan.hasil riset diperoleh bahwa sepanjang pendidikan daring, keaktifan belajar siswa tidak seluruhnya bisa dicapai sesuai dengan indikator keaktifan belajar. Perihal ini di akibatnya sebab terdapatnya aspek hambatan sepanjang pendidikan daring,dilaksanakan semacam minimnya perlengakapan praga serta terbatasnya akses internet.8
Persamaan penelitian diatas dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah membahas tentang aktivitas pembelajaran siswa pada masa pendemi covid-19 ini dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Perbedaannya terletak pada lokasi penelitiannya.
8Nanda Saputra, Via Yustita “Strategi Pembelajaran Daring Sebagai Alat Alternatif Proses AktivitasBelajar Siswa Di SD Di Masa Covid-19”, jurnal kajian penelitian, pemdidikan dan pembelajaran, Vol 5, thn 2021, hlm 911.
6
2. Penelitian ini dilakukan oleh Mertaviani Rissa Alja, Saiful Bahri, yang berjudul “Analisis Aktivitas Belajar Daring Siswa Masa Pendemi Covid-19 Di Kelas XI Ips SMA Negeri 1 Sengah Temila Kabupaten Landak.” Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas dan objektif mengenai analisis aktivitas belajar daring siswa masa pendemi covid-19 di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sengah Temila Kabupaten Landak. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun yang menjadi narasumber adalah guru sejarah, waka kurikulum, dan siswa dan siswi kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sengah Temila Kabupaten Landak. Bentuk penelitian ini adalah bentuk survei studies dengan maksud meneliti Analisis aktivitas belajar daring siswa masa pendemi covid-19 di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sengah Temila Kabupaten Landak. Hasil penelitian ini disimpulkan kendala yang dialami siswa maupun guru secara garis besarnya adalah koneksi jaringan yang kurang bagus, kesetersediaan perangkat pembelajaran yang kurang memadai dan keahlian dalam mengelola pemakaian aplikasi pembelajaran berbasis teknologi digital serta kurangnya pengawasan merupakan merupakan kendala utama dalam pembelajaran daring.9
Persamaan penelitian diatas denga penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah membahas tentang analisis aktivitas belajar siswa pada masa pendemi dan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Perbedaan penelitian terletak pada tempat dan waktu penelitian.
3. Penelitian ini dilakukan oleh Widodo, Lusi Widayanti yang berjudul “Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VIIA MTs Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013” penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode problem based learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan
9Martaviani Rissa, Saiful Bahri, “Analisis Aktivitas Belajar Daring Siswa Masa Pendemi Covid-19 Di Kelas XI Ips SMA Negeri 1 Sengah Temila Kabupaten Landak”, hlm 10
7
penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VII A semester 1 MTs Donomulyo, Nanggulan, Kulonprogo Tahun 2012/2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar setelah menerima pembelajaran metode PBL.10
Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada metode penelitian yang digunakan.
F. Kerangka Teori 1. Aktivitas Belajar
a. Pengertian Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar adalah sesuatu proses aktif dari murid dalam membangun pengetahuan, bukan pasif yang hanya menerima penjelasan tentang pengetahuan.11Aktivitas belajar juga merupakan kombinasi antara suatu teknik dengan sumber lain untuk memudahkan belajar.12Martinis Yamin menjelaskan bahwa aktivitas belajar adalah suatu usaha siswa dalam proses pembelajaran untuk mengembangkan pengetahuan dalam dirinya.
Dalam proses pembelajaran terjadilah perubahan dan peningkatan mutu kemampuannya, seperti berani bertanya, mengeluarkan pendapat, mendengarkan penjelasan guru dengan baik, dan mengerjakan tugas tepat waktu.13
Menurut sudjana (2005), Aktivitas belajar sebagai proses tersendiri atas enam unsur yaitu tujuan belajar, peserta didik yang termotivasi, tingkat kesulitan belajar, stimulus dari lingkungan, peserta didik yang memahami situasi, dan pola respon peserta didik. Aktivitas siswa merupakan salah satu faktor penting dalam
10Widodo, Lusi Widiyanti, ““Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VIIA MTs Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013, Vol. 17, No.49, April 2013, hlm.
32
11Hartono, “Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan”, hlm. 11
12E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional: Menciptakan Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, hlm 178
13Martinis Yamin, Op.Cit, hlm. 82
8
prses pembelajaran, karena aktivitas merupakan pergerakan secara berkala yang dilakukan siswa. Tanpa aktivitas maka proses pembelajaran tidak akan efektif dan tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara maksimal.14
Aktivitas belajar sangat penting bagi siswa karena memberikan kesempatan kepada siswa untuk bersentuhan dengan obyek yang sedang dipelajari seluas mungkin, dengan demikian proses konstruksi pengetahuan yang terjadi akan lebih baik.
Aktivitas belajar dapat mengubah tingkah laku dalam melakukan kegiatan.15
b. Jenis-Jenis Aktivitas Belajar
1) Visual Activities, yaitu segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas siswa dalam melihat dan memperhatikan.
2) Oral Activities, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam berkonsentrasi menyimak pelajaran.
3) Listening Activities, seperti mendengarakan uraian, percakapan, diskusi, musik, dan pidato.
4) Writing Activities, yakni menulis cerita, karangan, laporan test, angket dan menyalin.
5) Motor Activities, segala keterampilan jasmani siswa untuk mendeskripsikan bakat yang dimilikinya.
6) Drawing Activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram dan pola.
7) Mental Activities, seperti mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan 8) Emotional Activities, dapat menaruh minat, merasa bosan,
gembira, berani, tenang, dan gugup16
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar
Faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar terbagi menjadi dua kelompok, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.17 Adapun penjelasannya sebagai berikut:
14Sudjana, “strategi Belajar Mengajar”, (yogyakarta: Pustaka Belajar, 2005), hlm. 105
15Ibid
16Oemar Hamalik, “Proses Belajar Mengajar”, (Jakarta: Bumi Aksara Rochiati 2011), hlm. 34
9 a) Faktor internal
1) Faktor fisiologi, yang berhubungan dengan kondisi fisik.
2) Faktor psikologi seperti:
a) Intelegensi atau kecerdasan siswa
Intelegasi sebagai kemampuan psiko-fisik yang mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri degan lingkungan melalui cara yang tepat, yang mana akan menentukan kualitas belajar siswa secara meningkat.
b) Motivasi
Motivasi adalah keadaan dalam diri individu untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan.
c) Minat
Minat adalah keinginan terhadap sesuatu, peserta didik yang tidak berminat dan bersemangat di dalam pembelajaran maka tidak akan tercapai hasil pembelajaran yang maksimal.
d) Bakat
Bakat adalah salah satu kemampuan manusia untuk melakukan kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada.
b.) Faktor Eksternal a) Faktor Guru
Pendidik adalah suri kedaulatan yang baik dan menjadi contoh yang positif bagi kegiatan belajar siswa.
b) Faktor lingkungan sangat berpengaruhi terhadap aktivitas belajar siswa.
c) Faktor Keluarga dapat memberikan dampak baik ataupun buruk terhadap aktivitas belajar siswa.
d. Manfaat Aktivitas Belajar Siswa
17Muhibbin Syah, “Psikologi Belajar”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), hlm 145
10
Menurut Hamalik (2012:91), penggunaan asas aktiviitas dalam proses pembelajaran memiliki manfaat tertentu, antara lain:
a. Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri
b. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa.
c. Menumpuk kerjasama yang humoris di kalangan para siswa yang pada gilirannya dapat mempelancar kerja kelompok.
d. Siswa belajar dan berkerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri, sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanaan perbedaan individual.
e. Menumpuk disiplin belajar dan suasana yang demokratis dan keluarga musyawarah dan mufakat.
f. Membina dan menumpuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat, dan hubungan antara guru dan orang tua siswa, yang bermanfaat dalam pendidikan siswa.
g. Pembelajaran dan belajar dilakukan secara realistik dan konkrit, sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme.
h. Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya kehidupan dalam masyarakat yang penih dinamika.18
e. Indikator Aktivitas Belajar
Menurut Nana sudjana indikator aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1) Siswa tidak hanya menerima informasi tetapi lebih banyak mencari dan memberikan informasi
2) Siswa banyak mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun kepada siswa lainya.
3) Siswa lebih banyak mengajukan pendapat terhadap informasi yang disampaikan oleh guru dan peserta didik yang lain.
18 Rini Matuti, dkk, Teaching From Home (dari Belajar Merdeka Menuju Merdeka Belajar), (Yayasan Kita Menulis, 2020), hlm. 72.
11
4) Siswa memberikan respon yang nyata terhadap stimulus belajar yang dilakukan guru.
5) Siswa berkesempatan melakukan penilaian sendiri terhadap hasil pekerjaannya.
6) Siswa dapat membuat kesimpulan pelajaran dengan bahasanya sendiri.
7) Siswa memanfaatkan sumber belajar atau lingkungan belajar yang ada disekitarnya secara optimal.19
e. Proses Aktivitas Belajar
Proses aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek psikofisipeserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar baik berkaitan dengan aspek kognitif, efektif, maupun psikomotor. Aktivitas dalam belajar dapat memberikan nilai tambah ( added value) bagi peserta didik, berupa hal-hal berikut.20
1. Peserta didik memiliki kesadaran (awareness) untuk belajar sebagai wujud adanya motivasi internal (driving force) untuk belajar sejati.
2. Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral
3. Peserta didik belajar dengan menurut minat dan kemampuannya.
4. Menumbuh kembangkan sikap disiplin dan suasana belajar yang demokratis dikalangan peserta didik.
5. Pembelajaran dilakasanakan secara kongkre sehingga dapat menumbuh kembangkan pemahaman dan berpirkir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme.
2. Proses Pembelajaran Pada Masa Pendemi a) Pengertian Belajar dan Pembelajaran
19Nana Sudjana,“CBSA Dalam Proses Belajar Mengajar”, (Bandung: Sinar Baru, 1989), hlm. 110
20 Nanang Hanafiah, Cucu Suhana,”Konsep Srategi Pembelajaran”, (Bandung,PT Refika Aditama)hlm 23
12
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi seseorang dengan lingkungan.
Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan dan dimana saja, salah satu pertanda bahwa seorang itu belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.21
Gordon Dryden dan Jennete, menegaskan bahwa belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan penting bahkan utama dalam proses pendidikan. Kegiatan belajar dan pembelajaran tidak boleh dipandang sebelah mata oleh guru.22
Menurut gage belajar merupakan suatu proses dimana suatu organisma berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman.
Pakar lain memberikan definisi tentang belajar, belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang diakibatkan oleh pengalaman dan latihan. Definisi ini memberikan penekanan bahwa belajar merupakan upaya untuk merubah tingkah laku.23
Menurut Clifford T. Morgan, belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu. Belajar dipahami merupakan perubahan tingkah laku yang didasrkan pada pengalaman yang telah dialami. Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah dilalui akan memberikan pelajaran bagaimana menghadapi suatu persoalan.
Berdasarkan beberapa definisi tentang belajar sebagaimana telah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi Karen latihan dalam jangka memperteguh pengalaman.24
Selanjtnya, secara sederhana pembelajaran dapat diartikan sebagai aktifitas menyampaikan informasi dari pengajar kepada
21Roisu Jaya, “Pemanfaatan Internet Sebahai Media Pembelajaran di SMPN 2 Malang” (skripsi, Universitas Islam Negeri Malang. 2010).
22 Dr. Hj. Sutiah, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2016), hlm.2.
23Ibid., hlm. 3.
24Ibid., hlm. 4.
13
pelajar.Menurut Azhar menjelaskan bahwa pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlansung antara pendidik dengan peserta didik.Alat yang digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan, sesuai dengan karakteristik peserta didik, dan dipandang sangat efektif untuk menyampaikan informasi, sehingga siswa dapat memahami dengan baik.25
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pendidik harus memenuhi kualifikasi sesuai dengan tingkatan peserta didik yang diajari, mata pelajaran yang diampu, dan ketentuan yang intruksional lainnya.Disamping itu, pendidik harus menguasai sumber belajar dan media pembelajaran agar tercapain tujuan pembelajaran.
Menutut Sagala, pembelajaran adalah pembelajaran siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar oleh peserta didik.26
2. Pembelajaran Daring
Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet.Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna bersambung ke dalam jaringan internet.27
Jadi pembelajaran daring sangat dikenal di kalangan masyarakat dan akademik dengan istilah pembelajaran online (online learning).Istilah lain yang sangat umum diketahui adalah pembelajaran jarak jauh (learning distance).
Pembelajaran daring merupakan pembelajatan yang berlansung
25 Albert Efendi Pohan, Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah, (Jawa Tengah: CV Sarnu Untung, 2020), hlm. 1.
26Ibid., hlm.2.
27 Gilang, hlm.17
14
didalam jaringan dimana pengajar dan yang diajar tidak bertatap muka secara lansung.28
3. Gaya belajar (learning style)
Gaya belajar merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi terntentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran. Gaya belajar setiap siswa berbeda, tergantung aspek intren dan ekstern dari siswa tersebut, kecenderungan setiap siswa mempunyai gaya belajar yang lebih menonjol dari gaya belajar lain.
Dengan adanya pengetahuan tentang gaya belajar setiap siswa akan mengetahui kemampuan mengenal diri yang lebih baik dan mengetahui kebutuhannya. Untuk pihak guru dengan mengetahui gaya belajar setiap siswa maka guru dapat menerapkan tehnik dan strategi yang tepat baik dalam pembelajaran maupun dalam mengembangkan diri. Seorang siswa harus memahami jenis belajarnya. Pengenalan gaya belajar akan memberikan pelayanan yang tepat terhadap apa dan bagaimana sebaiknya disediakan dan dilakuakan agar pembelajaran berlangsung optimal.29
4. Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa
Guru sangat berperan penting dalam aktivitas belajar siswa, pendidik dapat melakukan cara sebagai berikut:
1) Tahu dan ingin tahu siswa untuk menujukan kepada siswa cara untuk mengembangkan apa yang sudah mereka ketahui.
2) Memberikan siswa latihan dalam membuat rencana, melaksanakan rencana, kemudian mengulas sebaiknya apa pelakasanaan mereka.
3) Kalimat hasil belajar yang membberi siswa struktur untuk membangun pemelajaran mereka sendiri.
28Ibid., hlm.18.
29 Merrill Harmin, Melanie Toth, “Pembelajaran Aktif Yang Menginspirasi”, ( Jakarta Barat: PT Indeks) hlm 281
15
4) Mengungkapkan yang disukayang menunjukan kepada siswa cara yang produktif dan memuaskan untuk belajar dari penglaman mereka sendiri.30
5. Meningkatkan Kegiatan Diskusi
Meningkatan kegiatan diskusi adalah salah satu carayang dapat dilakukan untuk peningkkatan keaktifan belajar siswa dengan menggunakan cara ini siswa bisa lebih aktif dan lebih berperan dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Memanfaatkan diskusi sebagai strategi untuk menutup pelajaran. Kegiatan diskusi ini diantara strategi yang memerlukan cara berpikir lebih keras, sebagai waktu bagi siswa untuk mengistirahatkan pikirannya, atau untuk memberikan tanggapan tentang sejauh mana mereka belajar, dan memberikan kesempatan untuk siswa bagi yang ingin mengeluarkan pendapatnya. Diskusi juga dapat digunakan terutama untuk menutup aktivitas, sebagai waktu siswa meringkas dan saling berbagai pemahaman mereka saat itu.31 6. Motivasi Peserta Didik
Motivasi perserta didik merupakan faktor penting dilakukan oleh guru pada peserta didik. Sebab, faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar peserta didik salah satunya yaitu:
a) Faktor internal pesrta didik, merupakan faktor yang berasaldari dalam diri peserta itu sendiri, yang meliputi tingkat kecerdasan peserta didik, kemandirian belajarnya, minat, bakat, dan motivasi yang ada dari dalam dirinya.
b) Faktor Eksternal dapat mempengaruhibelajar peserta didik salah satunya yaitufaktor lingkungan sosial.Faktor lingkungan sosial dapat mempengaruhi belajar peserta didik meliputi lingkungan sekitar sekolah seperti teman-temannya, para guru, dan para staf sekolah.
Oleh karena itu lingkungan sangat berpengaruh terhadap minat belajar pesrta didik, sehingga dibutuhkannya motivasi oleh orang-orang terdekat seperi orang tua, ataupun guru kepada
30Ibid, hlm. 409
31Ibid, hlm. 13
16
peserta didik agar lebih semangat dalam melaksanakan proses pembelajaran32
7. Masa Pendemi COVID-19
Masa pendemi COVID-19 ini disebabkan munculnya virus Sars-covid 19 yang bermula dari china munnculnya dan merabah luas ke pelosok dunia.Munculnya 2019-Neov atau kenal dengan COVID-19 ini telah menarik perhatian global dan pada 30 Januari WHO telah menyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian iternasional.CoronavirusDisease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.Virus penyebabCOVID- 19 ini diinamakan Sars-coV-2.
Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antar hewan dan manusia).Adapun hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih belum diketahui.Berdasarkan butkti ilmiah yang ada.Virus ini bisa menyebar dengan mudah melalui percikan cairan batuk atau bensin yang disebut droplet.Orang yang memiliki kontak erat dan dekat bahkan merawat orang yang menderita virus ini beresiko tinggi tertular virus ini. Tanda dan gejala umumdari virus ini dan termaksuk juga dengan gejala gangguan pernapasann akut adalah demam diatas 37 derajat , batuk, dan sesak nafas dengan masa inkubasi rata-rata 5-6 hari.
Bahkan pada kasus yang parah, penderita bisa mengalami penuumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal bahkan kematian.33
Pasca covid-19 melanda seluruh dunia termaksud Indonesia ditahun 2020 hingga saat ini banyak perubahan yang terjadi di Indonesia termaksud di dunia pendidikan Salah satu kebijakan pemerintah dalam penanganan pencegahan Covid-19 yaitu pada tanggal 24 maret 2020 mentri pendidikan dan Kebudayaan RI
32M. Dahlan R*, Rizcka Fatya Rahayu, “Upaya Guru Agama Islam Dalam Mengembangkan Keaktifan Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Jarak Jauh”, Vol 6,No 1, hlm. 27
33 Ririn Noviyanti putri, Indonesia Dalam Menghadapi Pendemi Covid-19, (Jambi: Jurnal Ilmiah Univesitas Batanghari, 2020).hlm 705.
17
mengeluarkan surat edaran nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijkan pendidikan dalam masa penyebaran Covid- 19, dalam surat erat tersebut dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan dari rumah melalui pembelajaran daring dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
Belajar di rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pendemi covid-19.34
G. Metodelogi penelitan 1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang memiliki fakta-fakta dan permasalahan yang ada dilapangan, atau penelitian yang pemecahan masalahnya dengan menggunakan empiris.35
Adapun jenis penelitian ini bersifat deskriptif, peneliti harus mendeskripsikan suatu objek, fenomena, atau setting social yang akan dituangkan dalam tulisan yang bersifat naratif. Arti dalam penulisan laporan peneliti kualitatif berisi kutipan-kutipan data (fakta) yang diungkap dilapangan untuk memberikan dukungan terhadap apa yang disajikan dalam laporan36
2. Kehadiran Penelitian
Kehadiran peneliti merupakan hal yang harus ada dalam suatu penelitian kualitatif, dimana kehadiran peneliti merupakan sebagai instrument terutama, kehadiran peneliti dilapangan bertujuan untuk memperoleh data yang dibutuhkan secara valid, mendalam, lugas dan luas serta data yang dikumpulkan adalah data yang sekiranya diperlukan dalam penelitian. Dengan demikian peneliti perlu melibatkan dirinya sebagai pengumpul data ke dalam peristiwa dan masalah yang akan menjadi objek penelitian. Dengan keterlibatanya, maka akan dapat mengetahui kejadian yang terjadi pada waktu melakukan observasi, sehingga dalam melakukan
34Dewi, “Dampak Covid Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar”, Vol 2, Nomor 7, 2020.
35Masyuri dan Zainuddin, “Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, (jakrta:
Rineka Cipta 2015), Vol. 7, hlm. 2
36Ibid, hlm 11
18
observasi atau pengamatan maka peneliti dapat memahami dan mengamati situasi kehidupan yang diinginkan.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrument yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data sekaligus sebagai pengumpul data sehingga kehadirannya dilokasi penelitian mutlak diperlukan.
Dalam hal ini peneliti sebagai pengumpul data berusaha semaksimal mungkin data yang didapatkan, baik dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dari lokasi penelitian.
2. Lokasi Penelitian
Sesuai dengan judul yang diambil untuk penelitian bahwa lokasi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah di MTs Miftahul Islah Tembelok. Dengan narasumber guru dan siswa alasan peneliti memilih lokasi penelitian ini karena terdapat kurangnya aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran, maka dari itu peneliti tertarik meneliti tentang penelitian ini dan memilih lokasi penelitian tersebut.
3. Sumber Data
Dalam mengumpulkan data seorang peneliti harus memperhatikan apa dan siapa yang menjadi sumber data. Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek asal data diperoleh.Sumber data merupakan subjek atau objek penelitian dimana darinya akandiperoleh data-data yang diperlukan.37
Berdasarkan pengertian diatas dapat bahwa sumber data penelitian ini terdiri atas, sumber data primer dan sumber data skunder.
a. Sumber data primer
Sumber data primer ialah sumber data yang langsung diperoleh dari sumber pertama.38Untuk memperoleh data primer ini, peneliti menggunakan catatan tertulis yang berasal dari wawancara dengan kepala madrasah,guru yang berjumlah
37 Johni Dimyati, Metodelogi Penelitian Pendidikan & Aplikasinya Pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2013), hlm 39.
38Ibid.
19
enam orang guru dan empat orang siswadi MTs Miftahul Islah Tembelok.
b. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder ialah sumber data yang bias diambil dari pihak mana saja yang bias memberikan tambahan data guna melengkapi kekurangan dari data yang diperoleh melalui sumber data primer.39Dalam hal ini, peneliti mengumpulkan data melalui sumber buku, majalah ilmiah, dokumen pribadi, dan dokumen resmi yang dibutuhkan untuk melengkapi data yang diteliti.
4. Tehnik pengumpulan data
Tehnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah untuk mendaptkan data. “Tanpa mengetahui tehnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan dapat data yang memenuhi standar data yang ditetapkan”40 Adapun tehnik yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini adalah:
a. Observasi
Observasi merupakan langkah awal menuju fokus penelitian lebih luas yaitu observasi partisipasi, hingga observasi hasil praktis sebagai metode dalam kapasitasnya sendiri-sendiri.
Adapun jenis-jenis observasi dibagi menjadi 3 yaitu:
1) Observasi Partisipan Yaitu suatu proses pengamatan bagian dalam dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-oarang yang akan di observasi.
2) Observasi terus terang dan tersamar, dalam observasi ini peneliti melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ini sedang mealkukan penelitian.
39Ibid, hlm. 40
40Sugiono, hlm. 296.
20
3) Observasi tak terstruktur, dalam observasi ini penelitian dilakukan dengan tidak berstruktur, karena fokus penelitian belum jelas. Fokus observasi akan berkembang selama kegiatan observasi berlangsung.41
Peneliti akan melakukan pengalaman secara langsung terkait peningkatan keaktifan belajar siswa di MTs Miftahul Islah Tembelok pada masa pendemi covid-19.42
b. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau Tanya jawab.Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam karena ingin mengeksporasi informasi secara holistik dan jenis informen.
Adapun jenis-jenis wawancara adalah sebagai berikut:
1) Wawancara terstruktur yaitu wawancara yang pertanyaan-pertanyaanya telah disiapkan, seperti menggunakan pedoman wawancara. Ini berarti peneliti telah mengetahui data dan menentukan fokus penelitian serta perumusan masalahnya.37
2) Wawancara semi struktur yaitu jenis wawancara yang termasuk dalam katagori in-depthinterview, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya.43
3) Wawancara tak terstruktur yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahanya yang akandinyatakan.44
41Albi anggito dan johan setiawan, hlm. 110.
42Sugiono, hlm. 297.
43Ibid, hlm. 321
44 Ibid, hlm, 322
21
Dengan demikian, peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan wawancara semi terstruktur, karena wawancara jenis ini peneliti bisa menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.
c. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis, sehingga cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip, buku tentang teori, pendapat,dalil atau hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.45
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritra, biografi, peraturan, kebijakan.
Dokumen yang berbentuk gambar ,misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, danl lain-lain.Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.46
Dengan demikian menggunakan metode dokumentasi ini peneliti akan mengumpulkan data-data yang terdapat pada MTs Miftahul Islah Tembelok mulai dari dokumentasi foto- foto kegiatan wawancara dengan guru dan dokumentasi proses pembelajaran dan dokumentasi foto sekolah serta dokumentasi lainnya yang peneliti butuhkan dan yang berkaitan dengan penelitian peneliti.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya
45NurulZuriah,MetodologiPenelitianSosialdanPendidikanTeoriAplikasi,(Jakart a:PT.BumiAksara,2003), hlm. 191.
46Ibid, hlm. 329.
22
menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensiskanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.47
Dalam hal ini, peneliti menggunakan proses analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yang mencakup rangkaian tiga kegiatan umum, yaitu reduksi data, display data (penyajian data),dan penarikan kesimpulan.
a. Reduksi Data
Reduksi data berarti merangkum atau meringkas data, mengambil hal pokok dari data yang dibutuhkan, memilih tema dan polanya serta membuang hal-hal yang tidak dibutuhkan.Dengan demikian, reduksi ini dapat membuat data yang diperoleh menjadi lebih mudah dan jelas saat dibutuhkan.48
Dengan demikian, maka peneliti mencatat dengan teliti dan rinci mengenai data dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi terhadap guru dan siswa serta merangkum semua data yang penting dan memisahkan atau membuang data yang tidak diperlukan.
b. Display Data (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah display atau penyajiandata. Melalui penyajian data tersebut, maka data akan terorganisasikan, tersusun dana kan semakin mudah dipahami.49
Pada tahap ini peneliti menyusun data yang sudah direduksi sehingga kemudian menyajikannya supaya data yang didapat dari observasi, wawancara dan dokumentasi kepada guru dan siswa nantinya akan mudah disimpulkan.
c. Penarikan Kesimpulan
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut
47Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi,(Bandung:RemajaRosdaKarya,2014), hlm. 248.
48Sugiyono,Metodelogi,hlm.338.
49Ibid,hlm.341.
23
Milesand Huberman adalah penarikan kesimpulan.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Tetapi apa bila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan menggunakan data, maka kesimpulan yang dikemuka kan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif akan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.50
Dalam hal ini peneliti menggunakan kesimpulan dari hasil data yang didapatkan di lapangan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban dari rumusan masalah yangdirumuskan oleh peneliti sejak awal.
6. Keabsahan data
Untuk mendapatkan keabsahan data dalam rencana penelitian ini, maka peneliti melakukannya dengan cara triangulasi.
Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi tehnik pengumpulan data, dan waktu.51“Denzin membedakan empat macam triangulasi sebagai tehnik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan diantaranya: sumber, metode, penyelidik, dan teori”.52
50Djam’anSatoridanAanKomariah,MetodologiPenelitianKualitatif,(Bandung:C VAlfabeta, 2014), hlm.220.
51 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm.
372
52 Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015), hlm. 332.
24 H. Sistematika Pemabahasan
Sistematika pembahasan adalah garis besar dalam penyusunanskripsi.Pada bagian penyusunanskripsi ini penyusun membagi menjadi empat bagian sistematika yang diuraikan dalam rangkasebagaiberikut:
BAB I Pendahuluan, pada pendahuluan membahas Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Ruang Lingkup dan setting Penelitian, Telaah Pustaka, Kerangka Teori, Metode Penelitian, Sistematika Pembahasan, Renacana Jadwal KegiatanPenelitian
BAB II tentang paparan data dan temuan, Pada Bab ini mencakup tentang penemuan data-data yang ada di MTS Miftahul Islah Tembelok, dan gambaran tentang sekolah tersebut.
BABIII membahas tentang proses analisis terhadap temuan penelitian sebagaimana dipaparkan dalam Bab II berdasarkan pada perspektif penelitian atau kerangka teori, sebagaimana diungkapkan dibagian pendahuluan.
BAB IV adalah penutup yang membahas kesimpulan dari penelitian dari penelitian dan saran dari penelitian
25 BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Profil Sekolah MTs Miftahul Islah Tembelok53
Nama Sekolah : MTs Miftahul Islah Tembelok
NPSN : 50223227
Jenjang Pendidikan : MTs/ Madrasah Tsanawiyah Status Sekolah : Swasta
Alamat Sekolah : Jln. Tgh. Izzudin Bokhari Tembelok
Nama Kepala Sekolah : Drs. H. Mahsan, M.Si.
SK Pendirian Sekolah : 24
Tanggal SK Pendirian : 1992-04-29 Status Kepemilikan : Yayasan
SK Izin Operasional : -Wx. 89.2722.Jl/91 Tgl Izin Opersional : 1989-09-25
2. Letak Geografis Lokasi Penelitian
MTs Miftahul Islah tembelok berada di Jln. Tgh. Izzudin Bokhari Tembelok, Kelurahan Mandalika, Kec. Sandubaya, Kota Mataram. Adapun batas-batas wilayah MTS Miftahul Islah Tembelok adalah sebagai berikut:
Timur :Berbatasan dengan pemukiman warga Barat :Berbatasan dengan pemukiman warga Selatan :Berbatasan dengan pemukiman warga Utara :Berbatasan dengan pemukiman warga.54 3. Sejarah Singkat MTs Miftahul Islah Tembelok
Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren “ Miftahul Ishlah “ yang disingkat dengan “ Yaflah “ ini, merupakan suatu wadah ( lembaga ) tempat pembinaan umat yang melaksanakan pengabdian
53 Dokumentasi, Profil sekolah, Dikutip Tanggal 10 Agustus 2022.
54 Mahsan, (kepala sekolah), wawancara, MTS MiftahulIslah Tembelok.
Tanggal 11 Agustus 2022.
26
dalam bidang da’wah pendidikan dan kegiatan sosial lainnya.
Disamping itu keberadaan yayasan ini kiranya dapat meninjang keberhasilan program pemerintah yang mengarah pembangunan disegala bidang, terutama dalam rangka pembinaan manusia Indonesia seutuhnya, sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia yang termaktub dalam Undang-undang Dasar 1945 didalam alenia ke empat ( 4 ) yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa, maka Yayasan ini merasa ikut bertanggung jawab dan mengambil bagian dalam usaha mengisi cita-cita bangsa tertera diatas.55
4. Keadaan Siswa di MTs MiftahulIslah Tembelok.
Dalam pendidikan guru berperan dalam proses pembelajaran.
selain guru, peserta didik juga sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar. oleh karena itu guru dan peserta didik sama-sama berperan penting dalam proses pembelajaran.
Adapun kondisi siswa di MTs Miftahul Islah Tembelok secara keseluruhan siswa secara keseluruhan 171 dimana jumlah laki-laki 92, sedangkan siswa perempuan sebanyak 79 siswa.
Dengan perincian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1: Jumlah Siswa di MTs Miftahul Islah Tahun pelajaran2020/202156
Kelas Laki – Laki Perempuan Total
Kelas IX 16 25 41
Kelas VIII 36 27 63
Kelas VII 40 27 67
Total 92 79 171
5. Keadaan Guru di MTS Miftahul Islah.
Guru merupakan salah satu yang sangat berpengaruh dan berperan penting dalam mewujudkan proses pembelajaran. oleh karena itu guru berkewajiban untuk membimbing dan menyampaikan materi pembelajaran dengan sepenuh hati. Dan
55 Ibid.
56 Dokumentasi, jumlah siswa dikutip tanggal 10 agustus 2022.
27
mengarahkan peserta didik kearah pencapaian tujuan pengajaran yang telah direncankan. Selain guru juga patut untuk ditiru . karena guru harus menjadi contoh tauladan yang baik bagi peserta didik.
Tabel 2.2: Adapun data guru Tahun Pelajaran 2020/202157
NO NAMA/NIP
BIDANG
STUDI JABATAN
1 Drs. H. Mahsan, M. Si - Kepala Sekolah
2 Drs. Masrun SKI
3 Fahrurrazi, S. Ag. Bahasa arab Guru
4 H. Mansub, S. Pd.I. Piqih Waka Sarana
5 Marzuki, SH. PKN Waka Kesiswaan
6 Ratna Muliasi, S. Ag. Quran hadist Kepala Perpustakaan 7 Mohammad Fadli, S.
Pd.I
IPS Terpadu Guru/Wali Kelas IX Putri
8 Baha'uddin Prakarya Guru
9 Siti Malihah, S. Pd. Bahasa inggris Gru/Wali Kelas IX Putra
10 Nurmah, S. Pd.I Aqidah ahlaq Guru/Wali Kelas VII Putra
11 Eka Rahmadi Hidayat, S. Pd.
Penjaskes Guru/Wali Kelas VIII Putra
12 Jasmiarti, S. Pd BP Guru/Wali Kelas
VII Putri Seni budaya
13 Ahmad Masyhuri, S.
Pd.I
Aqidah ahlaq Guru/Operator 14 Nurjannatul Ma'wa, S.
Pd.
Matematiika Guru 15 Suri Rahimi, S. Pd. Bahasa indonesia Guru
57 Dokumentasi, Jumlah Guru, Dikutip tanggal 10 agustus 2022.
28 16 Muhatir Muhammad, S.
Pd.
IPA Terpadu Guru/Pengelola Lab. IPA
17 Tutik Handayani, S. Pd. Bhasa indonesia Guru/Wali Kelas VIII Putri
Seni budaya Peng.
Diri(prakarya) 18 Ahmad Zainul Iswari, S.
Pd.
Matematika guru 19 Muhammad Yoni, S. Pd. IPA Terpadu Guru
20 Niswatun - KTU
21 Siti Kalsum - TU/Bendahara
6. Visi dan Misi MTs Miftahul Islah Tembelok.
Berdasarkan dokumenyang telah di berikan kepada peneliti oleh tata usaha di MTs Miftahul Islah Tembelok, Menjelaskan bahwa yang menjadikan visi dan misi MTs Miftahul Islah Tembelok adalah sebagai berikut:
a) Visi MTs Miftahul Islah Tembelok
Terbentuknya siswa siswi beriman yang mandiri, kreatif, terampil dan berilmu pengetahuan.
b) Misi MTs Miftahul Islah Tembelok
1) Menanamkan nilai-nilai keislaman dan keimanan dalam sikap dan prilaku sehari-hari.
2) Membiasakan disiplin dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang diberikan.
3) Memupuk rasa percaya diri siswa/siswi sehingga dapat mengembangkan kreatifitas dan terampil dalam segala bidang.
4) Memotivasi siswa/siswi untuk mencintai ilmu pengetahuan dengan gemar membaca.58
58 Dokumentasi, Visi Dan Misi Dikutip Tanggal 10 Agustus 2022
29
7. Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Miftahul Islah Tembelok.
Table 2.3: Data Ruang Kelas MTs Miftahul Islah Tembelok59 Ruang Kelas Kebutuhan Yang ada Kekurangan VII 2 Ruang Kelas 2 Ruang Kelas 0 Ruang Kelas VIII 2 Ruang Kelas 2 Ruang Kelas 0 Ruang
Kelas
IX 2 Ruang Kelas 2 Ruang Kelas 0 Ruang Kelas
B. Proses Pembelajaran Di MTs Miftahul Islah Pada Masa Pendemi Covid-`19
Belajar merupakan suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketereampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian. Dengan adanya belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental manusia.
Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi atara guru dan peserta didik di kelas. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran melibatkan kegiatan belajar dan mengajar yang dapat menentukan keberhasilan siswa, serta untuk mencapai tujuan pendidika. proses pembelajaran merupakan sebuah proses belajar mengajar, yang dimana dalam kegiatan tersebut diperlukan sebuah rencana dan bahan ajar yang dapat menunjang proses pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, proses pembelajaran di MTs Miftahul Islah pada masa pendemi covid-19 dilakukan pembelajaran daring agar dapat memutus rantai penyebaran covid-19 seperti yang diungkapkan oleh ibu Nurmah, S.Pd.i selaku guru MTs Miftahul Islah dalam wawancara mengatakan:
“pada masa pendemi covid-19 kami mengikuti aturan pemerintah untuk melakukan pembelajaran lewat online atau pembelajaran daring. pembelajaran daring memang mempermudah kita dalam belajar dan mengerjakannya dari mana saja, seperti dapat
59 Dokumentasi, Sarana dan Prasarana, Dikutip tanggal 10 Agustus 2022
30
dilakukan di rumah, sekolah ataupu dimana saja. Tetapi saya selaku pendidik merasa kasihan dalam pembelajaran yang dilakukan secara daring ini karena siswa-siswi sulit untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dan pada s